Bagaimana kondisi suhu di sekitar saat terjadi penyerapan kalor

Perubahan wujud zat adalah perubahan termodinamika dari satu fase benda ke keadaan wujud zat yang lain.

Perubahan wujud zat ini bisa terjadi karena peristiwa pelepasan dan penyerapan kalor.Perubahan wujud zat terjadi ketika titik tertentu tercapai oleh atom/senyawa zat tersebut yang biasanya dikuantitaskan dalam angka suhu. Semisal air untuk menjadi padat harus mencapai titik bekunya dan air menjadi gas harus mencapai titik didihnya.

Bagaimana kondisi suhu di sekitar saat terjadi penyerapan kalor

Diagram perubahan wujud zat

Perubahan wujud zat digolongkan menjadi enam peristiwa sebagai berikut:[1]

  • Membeku

Peristiwa perubahan wujud zat dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Contoh peristiwa membeku yaitu air yang dimasukkan dalam freezer

r akan menjadi es batu, lilin cair yang didinginkan.

  • Mencair

Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas. Contoh peristiwa mencair yaitu pada batu es yang berubah menjadi air, lilin yang dipanaskan, dan es krim yang dibiarkan di ruang terbuka, akan mencair dengan sendirinya.

  • Menguap

Peristiwa perubahan wujud zat dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas. Contohnya air yang direbus jika dibiarkan lama-kelamaan akan habis, bensin yang dibiarkan berada pada tempat terbuka lama-lama juga akan habis berubah menjadi gas.

  • Mengembun

Peristiwa perubahan wujud zat dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Contoh mengembun adalah ketika kita menyimpan es batu dalam sebuah gelas maka bagian luar gelas akan basah, atau rumput di lapangan pada pagi hari menjadi basah padahal sore harinya tidak hujan.

  • Menyublim

Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas. Contoh menyublim yaitu pada kapur barus (kamper) yang disimpan pada lemari pakaian lama-lama akan habis.

  • Mengkristal

Peristiwa perubahan wujud zat dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Contoh mengkristal adalah pada peristiwa berubahnya uap menjadi salju.[2]

  1. ^ "Konsep Wujud Zat". 21 April 2013. 
  2. ^ "Perubahan Wujud Zat Dan Contohnya". 21 April 2013. 

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perubahan_wujud_zat&oldid=21478238"

Suhu panas atau suhu dingin dari suatu benda mempengaruhi proses perubahan suatu benda itu sendiri. Foto: Pixabay.com

Perubahan wujud benda merupakan sebuah peristiwa yang mengubah susunan partikel dalam sebuah materi atau benda sehingga wujud benda tersebut berubah.

Menurut Aip Saripudin dalam bukunya yang berjudul Get Smart Ilmu Pengetahuan Alam karya Aip Saripudin, ada dua jenis perubahan wujud benda, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.

Perubahan fisika adalah perubahan yang memungkinkan sebuah benda yang telah berubah bisa kembali ke dalam wujud semula.

Contoh perubahan wujud secara fisika adalah mencair, membeku, menguap, menyublim, dan mengkristal ini. Fenomena perubahan wujud secara fisika terjadi karena adanya perubahan suhu, baik suhu dingin maupun suhu panas.

Lantas, bagaimana antara suhu dan peristiwa ini? Untuk mengetahui jawabannya, pelajari pembahasan mengenai hubungan antara suhu dan perubahan benda di bawah ini.

Suhu adalah sesuatu yang menggambarkan keadaan dan kondisi suatu benda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, suhu juga bisa diartikan sebagai ukuran kuantitatif mengenai temperatur panas dan dingin.

Sementara itu, kalor adalah tenaga panas yang dapat diterima atau diserap (dipanaskan) dan dilepaskan (didinginkan) oleh suatu materi ke benda melalui hantaran (konduksi), penyinaran (radiasi) dan aliran (konveksi).

Suhu dari suatu ruangan akan mempengaruhi benda di sekitarnya. Foto: Pixabay.com

Melansir dari modul Suhu, Kalor dan Energi di Sekitarku yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, suhu dan kalor memiliki pengaruh terhadap perubahan suatu benda.

Suhu yang ada di sekitar benda akan mempengaruhi diserapnya atau dilepaskannya tenaga panas (kalor). Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan mengenai penyerapan dan pelepasan kalor berikut ini.

Secara umum, jika suatu benda mendapatkan atau menyerap tenaga panas akibat meningkat suhu di sekitarnya maka akan mempengaruhi wujudnya. Peristiwa yang akan terjadi karena penyerapan kalor (pemanasan) adalah:

  • Meleleh atau mencari (benda padat menjadi benda cair)

  • Mendidih atau menguap (benda cair menjadi benda gas)

  • Menyublim (benda padat menjadi benda gas)

Perubahan akibat kalor atau panas ini ditandai dengan suhu yang menjadi lebih panas, sehingga benda melalui titik cair atau titik didihnya.

Misalnya, apabila kita mengeluarkan es krim dari lemari pendingin. Es krim tersebut akan menerima temperatur dari suhu panas ruangan sekitar sehingga es krim tersebut akan dipanaskan (kalor) sehingga es krim tersebut akan meleleh dan wujudnya tentu saja akan berubah.

Perubahan wujud es krim terjadi akibat adanya suhu panas yang didapatkan sehingga es krim menyerap tenaga panas (kalor) tersebut. Foto: Pixabay.com

Berbeda dengan proses pemanasan atau penyerapan kalor, proses pendinginan terjadi apabila suatu benda melepaskan tenaga panas (kalor) akibat perubahan suhunya.

Proses pelepasan kalor bisa kita lihat pada peristiwa berikut ini:

  • Mendingin atau membeku (benda cair menjadi benda padat)

  • Mengkristal atau menghablur (benda gas ke benda padat)

  • Mengembun (benda gas menjadi benda cair)

Contohnya, apabila kita memasukkan air mineral ke dalam lemari pendingin, air mineral tersebut akan menerima temperatur rendah, sehingga suhunya akan menjadi dingin.

Ketika proses pendinginan terjadi, maka air mineral akan melepaskan tenaga panasnya (kalor) sehingga akan memadat dan membeku, mengikuti suhu yang ada di sekitarnya.