Kecelakaan kerja baik kategori minor maupun mayor harus dicatat, dilaporkan dan dibuat laporannya untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki tindakan pencegahan kecelakaan terbaru dan risiko terjadinya kecelakaan serupa terulang kembali dapat diminimalkan.
Sumber: sfmic.com Apakah pekerja harus melaporkan setiap kecelakaan yang terjadi? Kecelakaan kerja seperti apa yang harus dilaporkan? Mengapa kecelakaan kerja harus dibuat laporannya? Bagaimana cara membuat laporan kecelakaan kerja yang benar? Near miss atau kecelakaan kerja dapat dikatakan sebagai tolak ukur dalam menilai tingkat kinerja keselamatan kerja secara umum. Semua kejadian yang berkaitan dengan kedua hal tersebut perlu dicatat dan diselidiki (investigasi) guna menentukan tindakan perbaikan dan mencegah kejadian serupa kembali terjadi di masa mendatang. Laporan kecelakaan kerja ini yang digunakan sebagai alat untuk mencatat kejadian beserta kronologi kejadian kecelakaan kerja maupun near miss. Laporan kecelakaan kerja biasanya mencakup tempat, waktu, pekerjaan, alat/ mesin, bahan, penyebab kejadian, kerugian yang ditimbulkan hingga tindakan perbaikan dan pencegahan yang harus dilakukan. Laporan kecelakaan kerja ini memiliki peranan sangat penting. Tidak ada suatu kejadian atau kecelakaan yang dapat diabaikan. Setiap kecelakaan kerja baik kategori minor, sedang maupun mayor harus dibuat laporannya secara menyeluruh. Kecelakaan kerja yang tidak dilaporkan akan berkembang ibarat kanker pada tubuh manusia. Apabila kecelakaan kerja sudah terjadi, supervisor harus memberikan respons dengan cepat. Supervisor harus menyusun sebuah laporan kecelakaan kerja yang baik dengan memasukkan semua data yang terkait. Setiap pekerja yang mengalami kecelakaan kerja, baik cedera kecil maupun cedera serius/ fatal, harus melaporkan kejadian tersebut kepada atasannya (supervisor). Hal ini untuk memudahkan dalam membuat laporan kecelakaan kerja. Namun sayangnya, pelaporan kecelakaan kerja di perusahaan sering kali tidak berjalan dengan semestinya. Tidak sedikit pekerja atau bahkan atasan yang tidak melaporkan suatu kecelakaan, karena alasan:
Inilah mengapa komitmen dan kerja sama antara pekerja dan manajemen memegang peranan penting dalam pelaporan kecelakaan kerja. Baik pekerja maupun manajemen harus diberi informasi yang tepat oleh pimpinan mengenai peraturan pelaporan, pencatatan, cara pelaporan dan membuat laporan kecelakaan kerja. Tipe kecelakaan kerja seperti apa yang harus dilaporkan? Tipe atau jenis kecelakaan di tempat kerja yang sebaiknya dilaporkan antara lain: Sumber: wisegeek.com 1. Kecelakaan kerja yang menimbulkan: a. Kematian b. Cedera
c. Cedera yang mengakibatkan seseorang tidak dapat melakukan pekerjaannya secara normal selama tujuh hari atau lebih. d. Penyakit akibat kerja (PAK) yang harus dilaporkan Penyakit akibat kerja (PAK) yang harus dilaporkan tercantum dalam PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980 tentang kewajiban melaporkan PAK. 2. Ledakan, kebakaran, runtuhnya sebagian atau keseluruhan struktur bangunan atau kebocoran gas. 3. Kejadian berbahaya lainnya yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja atau near miss. Mengapa kecelakaan kerja harus dibuat laporannya? Setiap organisasi harus memiliki kemampuan untuk membuat laporan kecelakaan kerja dan menggunakan informasi yang terdapat di dalamnya untuk perbaikan keselamatan kerja berkelanjutan dan meningkatkan kinerja keselamatan kerja. Sumber: heflo.com Laporan kecelakaan kerja akan memberikan informasi kepada Anda tentang semua kecelakaan kerja yang telah terjadi dalam periode tertentu dan kecelakaan kerja terbanyak yang terjadi saat itu, ini memungkinkan Anda untuk menemukan akar penyebab dari kecelakaan tersebut dan menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan. Berikut manfaat-manfaat membuat laporan kecelakaan kerja:
5 Langkah Penting yang Tidak Boleh Anda Abaikan dalam Membuat Laporan Kecelakaan Kerja Laporan kecelakaan perlu menyertakan semua informasi penting tentang kecelakaan kerja atau near miss. Proses penulisan laporan dimulai dari menemukan fakta dan diakhiri dengan rekomendasi untuk mencegah kecelakaan serupa terjadi kembali di masa mendatang. Sumber: cgatechnology.com Pembuatan laporan kecelakaan kerja melibatkan lima langkah penting, di antaranya: 1. Respons dengan segera Bila memungkinkan, pekerja yang mengalami kecelakaan harus melapor kepada atasan sesegera mungkin. Namun bila pekerja tersebut harus segera mendapatkan perawatan medis, rekan kerja yang melihat kejadian secara langsung bisa melaporkannya kepada atasan. Jika kecelakaan kerja terjadi, tanggung jawab pertama supervisor adalah memastikan bahwa perawatan medis atau pertolongan pertama sudah diberikan kepada korban. Ini untuk menentukan apakah cedera yang dialami pekerja cukup serius atau tidak dan tindakan medis apa yang dibutuhkan. Selain itu, jika bahaya masih ada di area terjadinya kecelakaan, supervisor juga perlu mengamankan lokasi kejadian dan mengendalikan bahaya tersebut dengan segera. Perusahaan Anda harus memiliki prosedur tanggap darurat yang baik jika kecelakaan kerja terjadi. 2. Temukan fakta Begitu ada laporan kecelakaan kerja, korban sudah mendapatkan pertolongan pertama atau perawatan medis, dan tempat kejadian sudah dipastikan aman, investigasi kecelakaan kerja di lokasi kejadian harus segera dilakukan oleh supervisor, korban (bila memungkinkan), saksi ahli teknis (orang yang mengetahui pekerjaan tersebut), dan departemen K3 (bila diperlukan). Investigasi kecelakaan harus dilakukan dengan cepat setidaknya dalam waktu 1x24 jam setelah kejadian. Daftar yang harus ditinjau ulang meliputi:
3. Tentukan urutan kejadian kecelakaan Berdasarkan fakta yang ditemukan, saatnya supervisor untuk menentukan urutan kejadian. Dalam laporan, jelaskan urutan kejadian secara detail, termasuk: a. Kejadian penyebab kecelakaan Apakah pekerja berjalan, berlari, membungkuk, mengangkat, mendorong, menggunakan alat, menangani bahan berbahaya dll.? b. Kejadian pada saat kecelakaan Apakah pekerja tertabrak benda atau terjebak/ terperangkap di antara benda? Apakah pekerja jatuh pada tingkat yang sama atau dari ketinggian? Apakah pekerja menghirup uap beracun atau terkena percikan bahan kimia berbahaya? c. Kejadian sesaat setelah kecelakaan Apa yang pekerja lakukan: Memegang lututnya? Berjalan pincang? Memegang lengannya? Mengeluh nyeri punggung? Menutup luka berdarah dengan tangan? Supervisor perlu juga mendeskripsikan bagaimana rekan kerjanya merespons kecelakaan yang terjadi. Apakah mereka segera memanggil bantuan, memberikan pertolongan pertama, mematikan perlengkapan, memindahkan korban dll. Untuk mendeskripsikan urutan kejadian, Anda dapat menggunakan diagram atau menyertakan foto tentang kecelakaan sehingga seseorang yang melihat laporan dapat dengan mudah memahami dan membayangkan tentang apa yang sedang terjadi. 4. Analisis kecelakaan Setelah mengetahui bagaimana kecelakaan bisa terjadi, Anda juga harus melakukan analisis mendalam mengenai penyebab kecelakaan. Hal ini diperlukan untuk menentukan tindakan perbaikan atau pengendalian kecelakaan yang efektif. Penyebab kecelakaan kerja tersebut meliputi:
5. Tentukan tindakan perbaikan secara komprehensif Rekomendasi untuk tindakan perbaikan dapat mencakup tindakan perbaikan secara langsung ataupun jangka panjang, seperti:
Poin penting:
Download formulir laporan kecelakaan kerja DI SINI Semoga bermanfaat, Salam safety! Sumber: www.SafetySign.co.id |