Bagaimana jika bayi tidur terlalu lama?

Sejak lahir, bayi memang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidur. Untuk bayi baru lahir, biasanya durasi tidur Si Kecil sekitar 16 jam, di mana setiap 2-4 jam ia perlu dibangunkan untuk menyusu.

Namun, tak jarang bayi tidur sangat lelap hingga melampaui durasi tidur yang semestinya. Moms mungkin tidak tega untuk membangunkan Si Kecil, tetapi juga khawatir karena ia tidur terlalu lama. Mengapa kondisi ini terjadi dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan berikut ini, Moms.

Penyebab bayi tidur terlalu lama

Faktanya, sejak masih berada di dalam rahim, bayi memang lebih sering tertidur, dan hal ini pun terbawa hingga ia lahir. Kondisi tersebut sangat wajar terjadi selama beberapa minggu pertama kehidupan Si Kecil. Dan setelah memasuki usia 12 minggu, biasanya pola tidur siang dan tidur malam bayi barulah mulai bisa diprediksi.

Dilansir melalui Mother&Baby UK, beberapa bayi memang lebih sering tidur di awal-awal kelahirannya. Namun jika ia tidur terlalu lama, Anda perlu membangunkannya. Alasan utama Anda perlu membangunkan Si Kecil adalah karena ia harus menyusu.

Tidak hanya soal jadwal menyusu, Moms juga perlu melihat apakah popok bayi harus diganti serta mengecek kinerja pencernaannya seperti kondisi feses dan air seninya. Hal ini menjadi penanda bayi kekurangan cairan dan perlu segera diberikan ASI.

"Jangan membiarkan bayi Anda tidak disusui lebih dari 5 jam," tutur Dawn Kelly, seorang perawat sekaligus health visitor. Ia menambahkan, "Jika ia tidak bangun dari tidurnya, Anda bisa mencoba membangunkannya dengan cara mengganti popoknya atau melepaskan kain bedongnya agar ia sedikit merasa kurang hangat."

Selain itu, jika bayi Anda terlihat lebih sering terlelap daripada biasanya, bisa jadi itu merupakan tanda ia merasa kurang sehat. Beberapa kondisi, seperti penyakit kuning, infeksi dan prosedur medis yang dijalani dapat membuat bayi lebih mengantuk dari biasanya.

"Tidur lebih lama daripada biasanya bisa menjadi indikator ia kekurangan asupan, mengalami demam, dan ada yang ganjil pada dirinya. Namun, apabila ia tetap menyusu seperti biasanya, buang air kecil maupun buang air besar lancar, serta tampak ceria ketika ia bangun, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujar Dawn.

Akan tetapi, bila Anda masih tetap khawatir, jangan abaikan insting Anda sebagai seorang ibu dan berkonsultasilah dengan dokter ya, Moms.

Membangun rutinitas jam tidur yang baik

Agar Si Kecil dapat tidur sesuai dengan jadwal, Moms perlu membantunya untuk menjadikan tidur sebagai sebuah rutinitas. Buat kebiasaan tidur yang dijalankan dengan disiplin, sehingga bayi bisa menyesuaikan waktu ia menyusu dengan rasa kantuk yang muncul setelahnya.

Hal yang bisa Moms lakukan adalah menyamankan tubuh bayi sebelum tidur, seperti menyusu terlebih dahulu, lalu memandikannya dengan air hangat. Anda juga bisa memberikannya pijatan yang lembut untuk membuat tubuh Si Kecil lebih rileks sehingga bisa tertidur pulas.

Usahakan agar tidak membuat bayi melakukan aktivitas yang menghabiskan banyak energi dan membuatnya kelelahan sebelum tidur. Hal ini akan membuat bayi semakin sulit dibangunkan dan durasi tidurnya pun menjadi lebih lama daripada biasanya.

Yang juga perlu Moms lakukan adalah beranikan diri untuk membangunkan bayi senyenyak apa pun tidurnya ketika tiba waktunya ia menyusu. Namun, jika bayi sangat sering tertidur dengan durasi waktu yang lama, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapat penanganan yang tepat. (M&B/Vonia Lucky/SW/Foto: Valuavitaly/Freepik)

Para orangtua baru perlu mengetahui kalau bayi baru lahir akan tidur terus daripada waktu bangunnya. Akan tetapi, waktu tidurnya terbagi dalam waktu singkat serta jadwal belum teratur.

Sebenarnya, kenapa bayi tidur terus? Bagaimana cara membangunkannya? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

Pada masa awal kelahiran bayi, menjadi hal yang wajar dan normal bayi tidur terus.

Mengutip Standford Childrens, umumnya bayi baru lahir akan tidur sekitar 8-9 jam pada siang hari dan sekitar 8 jam pada malam hari. Akan tetapi, mungkin ia tidak tidur lebih dari 1-2 jam.

Kondisi ini pun bisa berbeda-beda. Sekitar 2/3 bayi ada yang sudah bisa tidur sepanjang malam serta teratur pada usia 6 bulan.

Bayi tidur terus adalah hal yang wajar, karena pada dasarnya bayi akan lebih banyak tidur daripada terbangun.

Pola tidur bayi memang belum teratur, karena ia perlu beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim ibunya.

Baca Juga

  • Cara Membersihkan Pusar Bayi Tidak Boleh Sembarangan, Ini Panduan Lengkapnya
  • Bayi Kurus Bisa Berbahaya, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
  • Penting! Inilah Cara Menidurkan Bayi yang Rewel Karena Sakit

Penyebab bayi tidur terus

Orangtua tidak perlu khawatir berlebihan jika bayi baru lahir terkadang tidur terus, kecuali jika terlihat adanya tanda atau gejala lainnya seperti lemas.

Secara umum, bayi baru lahir tidak biasa tidur secara konsisten selama menyusu atau tidur lebih dari 19 jam per hari, kecuali jika ia sakit atau mengalami kesulitan makan.

Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab bayi tidur lebih lama dari biasanya, seperti:

  • Mengalami growth spurt atau percepatan pertumbuhan.
  • Menderita penyakit ringan, seperti pilek.
  • Mengalami penyakit infeksi walaupun jarang terjadi.
  • Mengalami penyakit kuning.
  • Bayi kurang makan.

Bagaimana mengatasi bayi tidur terus?

Sebelum memeriksakan buah hati ke dokter. Anda bisa menerapkan beberapa tips di bawah ini untuk membuat bayi memiliki jadwal tidur yang teratur:

  • Memberikan ASI setiap satu sampai dua jam.
  • Bawa bayi berjalan-jalan di siang hari agar bisa merasakan cahaya matahari yang natural.
  • Menjaga agar bayi tidak kedinginan maupun kepanasan.
  • Jangan terlalu memberikan stimulasi atau beraktivitas secara berlebih agar buah hati tidak kecapaian dan tertidur.
  • Bentuk rutinitas sore hari yang menenangkan, seperti memandikan dan memijat bayi
  • Catat pola tidur hari selama satu sampai dua hari.
  • Bila ingin membangunkan bayi, coba kurangi lapisan kain pembungkus bayi untuk membuatnya merasa kurang hangat.
  • Bangunkan bayi dengan lembut saat sudah waktunya untuk menyusu, Anda bisa memanggil-manggil namanya dengan suara halus agar bayi tidak kaget.

Untuk memperkenalkan jam tidur bayi, Anda bisa mengatur  dengan membuatnya selalu aktif sepeti bermain serta makan dan minum di siang hari.

Sedangkan saat malam tiba, Anda bisa memandikan bayi dengan air hangat, lalu mendengarkan alunan musik yang tenang untuk membuat bayi lebih cepat tidur. 

Untuk melatih bayi tidur pulas sepanjang malam, Anda bisa memastikan si Kecil tidur dalam keadaan kenyang.

Kondisi popok juga harus diperhatikan, karena popok yang basah akan membuat bayi tidak nyaman dan kerap tebangun di malam hari. 

Baca Juga

  • Inilah Penyebab Tangan dan Kaki Bayi Dingin Beserta Solusinya
  • Jam Tidur Anak yang Baik untuk Perkembangannya
  • Penyebab Tidur Terlalu Lama dan Efeknya Bagi Kesehatan

Cara membangunkan bayi yang tidur terus

Dalam perawatan bayi baru lahir, ia bisa menyusu selama beberapa kali dalam rentang waktu 1-2 jam atau bahkan menyusu lebih lama.

Sebagian besar bayi baru lahir harus menyusus setiap 2-3 jam sekali atau bisa juga lebih.

Untuk bayi yang lebih besar, Anda tidak perlu membangunkannya. Akan tetapi, pada bayi baru lahir usia kurang dari 1 bulan, Anda perlu membangunkannya jika ia tidur terus.

Alasannya, karena pada usia tersebut, ia belum ada reflek bangun walaupun merasa lapar. Bayi usia di bawah 4 minggu tidak boleh lapar dalam waktu 4-5 jam.

Agar bayi yang tidur terus bangun, Anda bisa mengelus pipinya untuk memicu refleks rooting. Selain itu, Anda juga bisa menggelitiki telapak kaki atau menggoyangkan kakinya.

Anda dapat berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui berapa banyak ASI yang harus dikonsumsi bayi.

Baca Juga

  • Bayi 9 Bulan Belum Tumbuh Gigi, Kapan Orang Tua Harus Khawatir?
  • Mitos atau Fakta: Makan Sebelum Tidur Bisa Bikin Gemuk?
  • Gangguan Pencernaan pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Kapan harus ke dokter?

Terkadang bayi dapat tidur lebih lama sepanjang siang dan malam, karena mengalami sakit ringan, habis imunisasi, dan menderita infeksi.

Bayi yang kekurangan ASI akan menunjukkan tanda-tanda berupa lemas, rewel, dan malas menyusu.

Jika ada tanda ini maka segera bawa ke UGD. Selain itu, orangtua perlu membawa Si Kecil ke dokter, jika bayi:

  • Sesak napas.
  • Demam tinggi.
  • Tidak kunjung bangun dari tidurnya setelah lebih dari 4-5 jam.
  • Tidak ingin menyusu.
  • Lemas.

Saat orangtua tidak yakin apakah durasi tidur anak normal atau tidak, Anda dapat bekonsultasi pada dokter agar diberikan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Selain itu, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.

Apakah bahaya bayi tidur terlalu lama?

Jika bayi mengalami demam, batuk, atau terlalu banyak tidur dan sedikit menyusu, bisa jadi ia mengalami infeksi. Jika ASI yang dihasilkan Mums sedikit atau pelekatan bayi kurang tepat, proses menyusui jadi kurang optimal. Akibatnya, bayi tidak akan memperoleh asupan nutrisi yang cukup.

Apakah normal bayi tidur lama?

Ada yang mungkin tidur lebih lama di siang hari, atau menghabiskan sebagian besar waktu tidurnya di malam hari. Hal ini sebenarnya normal, terutama pada bayi baru lahir.

Bolehkah membangunkan bayi yang sedang tidur?

Membangunkan paksa anak nyatanya tidak terlalu disarankan, sebab bisa mengganggu waktu tidurnya. Jika anak baru sebentar terlelap, membangunkannya hanya akan merusak suasana hati alias mood, membuat anak kesulitan untuk kembali tidur, sakit kepala, serta terjaga sepanjang sisa malam.

Apakah bayi harus dibangunkan setiap 2 jam untuk menyusu?

Sehingga, Anda benar-benar perlu memperhatikan kecukupan nutrisi dari ASI untuk si kecil. Bayi perlu disusui tiap 2-3 jam sekali agar kalorinya terpenuhi dan tumbuh kembangnya bisa optimal. “Di bawah usia 3 bulan, sebaiknya dibangunkan. Karena kebutuhan kalori pada usia 3 bulan tinggi sekali,” tambah dr Soedjatmiko.