Bagaimana cara pengurus dan anggota menetapkan tujuan organisasi

1. Penetapan Tujuan Tujuan (goals) merupakan target kinerja, yang menjadi alat ukur keberhasilan atau kegagalan kinerja sesuai sasaran yang diinginkan dan direncanakan. sebuah organisasi akan berfungsi secara sistematis apabila organisasi tersebut telah menetapkan tujuan/goals dan rencana strategis terlebih dahulu. Namun demikian, fungsi tersebut dapat terwujud apabila suatu organisasi melibatkan sumber dayanya secara efektif pada tiap tingkatan manajemen dalam mencapai tujuannya. Griffin dan Ebert (2002) menjelaskan secara spesifik 4 maksud utama penetapan tujuan organisasi tersebut. -Penentuan tujuan dapat memberi arah dan panduan bagi para karyawan di semua tingkatan manajemen. Apabila semua karyawan sampai tingkat yang paling bawah mengetahui dengan jelas apa yang ingin dicapai perusahaan maka lebih kecil kemungkinan akan terjadi kesalahan-kesalahan dalam pengambilan keputusan. -Penentuan tujuan dapat membantu perusahaan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki. Contohnya, apabila perusahaan menginginkan peningkatan pasar yang lebih besar pada satu tahun selanjutnya maka perusahaan dapat memfokuskan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan ini. -Penentuan tujuan dapat membantu perusahaan untuk menentukan budaya perusahaan (corporate culture). -Penetapan Tujuan dapat membantu perusahaan dalam mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan dan melakukan perbaikan. Sumber : http://mdr-manajemen.blogspot.com/2013/11/penetapan-tujuan-bisnis-dan-perumusan.html 2. Misi dan Tujuan Organisasi MISI dan Tujuan Organisasi. Sebelum organisasi menetapkan tujuan-tujuan, terlebih dahulu harus menetapkan Misi atau Organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi • Etzioni Mendefinisikan tujuan organisasi sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikannya dan sebagai pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang dimana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya. Maka ada dua unsur penting dalam tujuan yaitu : • Hasil-hasil akhir yang diinginkan diwaktu yang akan datang • Usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan. Berbagai fungsi tujuan organisasi. , fungsi tersebut antara lain yaitu : 1. Pedoman bagi kegiatan 2. Sumber legitimasi (sah) 3. Standar pelaksanaan 4. Sumber motivasi 5. Dasar rasional pengorganisasian Tipe-Tipe Tujuan 1. Tujuan kemasyarakatan (societal goals), seperti memproduksi barang dan jasa, mempertahankan pesanan, mengembangkan dan memelihara nilai-nilai budaya dan sebagainya. 2. Tujuan keluaran (output goals), berkenaan dengan jenis keluaran dan bentuk fungsi konsumsi, seperti barang konsumen, jasa bisnis, pemeliharaan kesehatan, pendidikan dan sebaginya. 3. Tujuan Sistem (system goals), pernyataan pelaksanaan fungsi organisasi, seperti, penekanan pada pertumbuhan, stabilitas, laba. dll. 4. Tujuan produk (product goals), atau lebih sering disebut tujuan karateristik produk, seperti penekanan pada kualitas, gaya, keunikan keanekaragaman, dan sebagainya. 5. Tujuan turunan (derived goals), tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan kekuasaan dalam pencapaian tujuan. Seperti, pelayanan masyarakat, pengembangan karyawan, kebijaksanaan-kebijaksanaan investasi dan lokasi pabrik, dan sebagainya Peter Drucker mengidentifikasi ada 7 bidang pokok dimana perusahaan harus menetapkan tujuan. 1. Posisi pasar, perusahaan harus menetapkan tujuan mengenai bagian pasar yang kan direbut 2. Produktifitas, tujuan produktifitas dapat ditetapkan dalam beberapa bidang mencakup metoda-metoda kerja, kemajuan mesin dan peralatan, peningkatan efisiensi. 3. Sumber daya fisik dan keuangan, bagaimana sumber daya fhisik dan keuangan organisasi akan dikembangkan dan digunakan. 4. Profitabilitas, tujuan laba penting untuk mencapai tujuan-tujuan lainnya. 5. Inovasi, ada kebutuhan terus menerus akan produk dan jasa baru dan inovatif. 6. Prestasi dan pengembangan manajer, kelangsungan hidup banyak organisasi tergantung pada kakuatan manajemen yang inovatif. 7. Prestasi karyawan Sumber : http://yurikearnita.blogspot.com/2012/12/misi-dan-tujuan-organisasi.html 3. Fungsi Tujuan Dalam Organisasi Konsep tujuan organisasi di pandang secara luas mempunyai beberapa fungsi penting yang bervariasi menurut waktu dan keadaan. Berbagai fungsi tujuan antara lain sebagi berikut : -Patokan Bagi Kegiatan bagi kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang. Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan -Sumber Legitimasi dengan meningkatkan kemampuan kegiatan-kegiatan yang dilakukan, berguna untuk meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkansumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya -Sumber Motivasi untuk mendorong anggota lainnya dalam melaksanakan tugasnya, misalnya dengan memberikan intensif bagi anggota yang melaksanakan tugasnya dengan baik, menghasilkan produk di atas standar dan lain sebagainya yang akhirnya dapat mendorong para anggota lainnya. -Dasar Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi yang saling berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi perumusan strategi dalam organisasi disebut juga “grand strategy”, diantaranya adalah perumusan visi, misi, tujuan (objective), kebijakan (policy), dan strategi, serta perencanaan tentang bagaimana pengorganisasian (organization planning) semua kegiatan dalam menjalankan strategi tersebut. Organization Planning memberikan arahan kepada setiap awak organisasi, kemana organisasi akan dibawa di masa yang akan datang. Ditinjau secara hirarki, fungsi ini berada pada tingkatan tertinggi. Prosesnya memerlukan pemahaman yang mendalam serta analisis yang cermat dan cerdas tentang berbagai perkembangan kondisi lingkungan strategis, seperti perkembangan teknologi, ekonomi sosial budaya, politik, bahkan bagi beberapa organisasi diperlukan kajian tentang sejarah di masa silam. Permasalahan yang dihadapi sangat kompleks dan dinamis, sehingga penuh ketidakpastian, namun harus dapat dikenali secara cerdas untuk mengurangi tingkat ketidakpastian tadi. Untuk itu diperlukan personil yang memiliki daya abstraksi kuat, kemampuan yang solid dalam melakukan analisis terhadap perkembangan lingkungan strategik, serta melakukan sintesa terhadap perkembangan iptek. Tujuan utama dari penyelengaraan ini adalah tercapainya tujuan secara efektif.  Sumber : http://ais-zakiyudin.blogspot.com/2012/05/fungsi-tujuan-dalam-organisasi.html 4. MANAGEMENT BY OBJECTIVE Pengertian Management By Objective (MBO) dDisebut dengan “manajemen sesuai objektif” pertama dipopulerkan oleh Peter Drucker dalam bukunya tahun 1954 yang berjudul ‘The Practice of Management’. MBO sulit untuk didefinisikan, namun secara umum esensi sistem MBO, terletak pada penetapan tujuan tujuan-tujuan umum oleh para manajer dan bawahan yang bekerja bersama, penentuan bidang utama setiap individu yang hasilnya dirumuskan secara jelas dalam bentuk hasil-hasil (sasaran) yang ini dapat diukur dan diharapkan, dan ukuran penggunaan ukuran-ukuran tersebut sebagai satuan pedoman pengoperasian satuan-satuan kerja serta penilaian masing penilaian sumbangan masing-masing anggota tersebut. Gagasan dasar MBO adalah bahwa MBO merupakan proses partisipatif, secara aktif melibatkan manajer dan para anggota pada setiap tingkatan organisasi. Management by objective (MBO) atau manajemen by objective atau manajemen sesuai objektif adalah suatu proses persetujuan terhadap objektif di dalam satu organisasi sehingga manajemen dan karyawan menyetujui objektif ini dan memahami apa posisi mereka di dalam organisasi tersebut. MBO merupakan sistem penilaian kinerja individu disetiap level struktural, berdasarkan objective (sasaran) yang telah ditetapkan, dengan menggunakan indikator-indikator yang terukur. Management by objective (MBO) atau bisa disebut juga (diterjemahkan) Manajemen Berdasarkan Sasaran, yaitu suatu cara untuk melibatkan para karyawan di dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut pekerjaan mereka. (Sondang P. Siahaan: 2004: 362). Menurut Nanang Fattah (2009: 33) menjelaskan bahwa Management by objective (MBO) merupakan teknik manajeman yang membantu memperjelas dan menjabarkan tahapan tujuan organisasi. Lebih lanjut Nanang Fattah menjelaskan bahwa dengan Management by objective (MBO) dilakukan proses penentuan tujuan bersama antara atasan dan bawahan. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Management by objective (MBO) adalah suatu cara di dalam mencapai sasaran hasil maupun dalam merencanakan program melibatkan semua pihak (stakeholders) pada lembaga yang bersangkutan.

Sumber : http://adamnsath.blogspot.com/2013/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Penetapan tujuan pada organisasi- Sebelum suatu organisasi menetapkan suatu tujuan, terlebih dahulu harus menentukan misi dan misi atau maksud organisasi. Misi ialah suatu pernyataan yang ditampilkan secara umum dan abadi tentang maksud dari organisasi. Tujuan umum atau sering juga disebut sebagai rencana strategik tidak dapat berfungsi atau berjalan sebelum dijabarkan terlebih dahulu ke dalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen sehingga membentuk hirarki tujuan. Penetapan tujuan-tujuan strategik akan menentukan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan serta mengikat sumber daya organisasi untuk jangka waktu yang panjang.

  • Visi: Merupakan cara pandang yang jauh kedepan kemana organisasi harus dibawa agar tetap eksis atau mampu bersaing, inovati dan antisipatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang keadaan masa depan sesuai dengan keinginan organisasi. Berdasarkan hal tersebut maka visi merupakan bagian dari rencana strategik. Perjalanan organisasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan external dan internal, sehingga pembuatan visi organisasi harus disesuaikan dengan lingkungan tersebut.
  • Misi: Misi merupakan suatu pernyataan dimana di dalamnya telah tertera tujuan organisasi yang telah ditetapkan serta sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi ke suatu fokus kegiatan. Misi menjelaskan apa yang mendasari organisasi tersebut berdiri, apa yang dialakukan dan bagaimana melakukannya.

Tujuan adalah suatu cita-cita yang disertai dengan usaha dan pernyataan yang jelas kemana organisasi akan dibawa,  tidak akan ada langka maju tanpa adanya tujuan yang tegas. Dalam dunia manajemen, tujuan organisasi dipandang secara luas memiliki beberapa fungsi yang penting serta bervariasi menurut waktu dan keadaan. Beberapa fungsi dalam penetapan tujuan ialah sebagai berikut:

  • Menjadi pedoman bagi kegiatan.
  • Sebagai sumber legitimasi.
  • Adanya standar pelaksanaan.
  • Munculnya motivasi untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Dasar rasional pengorganisasian.

Itulah beberapa fungsi dari suatu penetapan tujuan, sehingga kita dapat melihat bahwa seberapa pentingnya tujuan itu terhadap kinerja organisasi.

Suatu kepentingan dalam perilaku untuk pencapaian tujuan organisasi dapat ditelusuri pada berbagai penulisan teori manajemen. Terdapat lima tipe-tipe tujuan menurut sudut pandang bagi mereka yang berkepentingan seperti masyarakat, langnganan, investor, eksekutif puncak atau yang lainnya. Berikut lima tipe tujuan tersebut:

  1. Tujuan kemasyarakatan (societal goals).
  2. Tujuan Keluaran atau hasil (output goals).
  3. Tujuan system (system goals).
  4. Tujuan produk (product goals).
  5. Tujuan turunan (derived goals)

Proses penetapan tujuan merupakan suatu usaha untuk menciptakan nilai-nilai tertentu melalui kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut. Berikut  beberapa unsur-unsur dasar yang melatarbelakangi penetapan tujuan suatu organisasi :

  • Barang dan jasa.
  • Kebetuhan konsumen atau pelanggan.
  • Teknologi.
  • Kelangsungan hidup (survive).
  • Pelayanan Manajemen.
  • Konsep diri (self concept).

Tiga tujuan ekonomis memberikan arah strategik bagi hampir setiap organisasi atau perusahaan, yang dinyatakan secara langsung atau tidak, didalamnya mencerminkan tujuan perusahaan untuk menjamin kelangsungan hidupnya melalui pertumbuhan dan profibilitas. Seperti yang ditujukan pada bidang-bidang itu adalah sebagai berikut:

  1. Posisi pasar.
  2. Produktifitas.
  3. Sumber daya fisik maupun keuangan.
  4. Propibilitas.
  5. Inovasi.
  6. Prestasi dan pengembangan manajer.
  7. Prestasi dan sikap kariawan.
  8. Tanggung jawab sosial dan publik.

Hampir setiap organisasi memiliki serangkaian tujuan yang berganda untuk memenuhi permintaan dari berbagai pihak berkepentingan yang ikut terlibat dalam operasi organisasi tersebut, adanya tujuan organisasi sering menimbulkan konflik antara pihak-pihak tersebut. Sehingga dalam proses penetapan tujuan, manajemen harus mampu menentukan keseimbangan yang terdiri dari berbagai campuran tujuan-tujuan serta memadukan berbagai kepentingan pihak-pihak yang ikut terlibat dalam organisasi.

Proses perumusan tujuan dipertimbgkan terlebih dahulu sesuai dengan kekuatan atau kemampuan yang terlibat didalamnya. Perumusan tujuan merupakan usaha perpaduan kepentingan dan masukan dari semua pihak sehingga pihak-pihak yang terlibat di dalamnya dapat bersinergi dalam mencapai tujuan tersebut. Agar perumusan berjalan efektif, seorang manajer perlu memperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:

  • Proses perumusan tujuan.
  • Manajer puncak sebagai perumus tujuan umum.
  • Tujuan harus realistik.
  • Tujuan harus jelas, memiliki alasan dan bersifat menantang.
  • Tujuan umum.
  • Tujuan bidang fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan umum.
  • Manajemen harus meninjau kembali tujuan yang telah ditetapkan.

Demikianlah pembahasan mengenai proses penetapan tujuan pada organisasi, semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca, Terimakasih.