Bagaimana cara mengapresiasikan karya seni rupa murni jelaskan

Home » Kelas IV » Apresiasi Terhadap Karya Seni Rupa Murni

Karya seni rupa murni adalah karya yang benar-benar murni berfungsi sebagai pengindah dan peningkat rasa kesukaan. Penggunaannya hanya terbatas pada pajangan sebagai pemikat ketertarikan manusia. Beberapa contoh seni terapan murni antara lain lukisan, patung, relief, dan kaligrafi. Manusia memiliki perasaan yang berubah-ubah. Suatu ketika orang merasa gembira tetapi beberapa saat kemudian dapat merasa sedih. Manusia membutuhkan media untuk mengungkapkan segala perasaannya itu. Oleh karena itu, lahirlah seni rupa murni. Seni rupa murni ialah cabang seni rupa yang menjadi media pengungkapan perasaan manusia. Pada zaman dahulu sebelum seni rupa murni muncul orang mengungkapkan perasaan dalam bentuk coretan dan gambar yang tidak terarah pada din ding gua, batu, dan batang pohon. Seni rupa murni mengarahkan manusia untuk mengungkapkan perasaan dalam bentuk karya seni yang indah dan artistik. Apresiasi yaitu kegiatan menilai atau menghargai karya seni. Ada banyak hal yang dapat dijadikan dasar penilaian, di antaranya bentuk, objek, tema, teknik, dan makna simbolnya.

1. Apresiasi Terhadap Karya Lukisan

Lukisan adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan cat dengan alat kuas lukis, pisau palet atau peralatan lain, yaitu memulaskan berbagai warna dan nuansa gradasi warna, dengan kedalaman warna tertentu juga komposisi warna tertentu dari bahan warna pigmen warna dalam pelarut (atau medium). Tiap-tiap pelukis memiliki gaya dan teknik melukis yang berbeda satu sama lain. Demikian pula objek dan makna sim bolis yang dituangkan dalam lukisannya berbeda antara lukisan satu dengan yang lain. Sebagai contoh lukisan karya Affandi.

Bagaimana cara mengapresiasikan karya seni rupa murni jelaskan

Affandi memiliki lambang khusus untuk lukisannya. Misalnya matahari mengandung makna sumber penghidupan, tangan bermakna aku bekerja dengan tanganku bukan pikiranku, dan kaki bermakna aku berjalan maju dengan kakiku. Affandi memiliki gaya atau teknik melukis yang unik. Dia melukis tidak menggunakan kuas tetapi langsung mengoleskan cat dari tube ke kanvas dan terkadang hanya menggunakan jarinya sebagai alat bantu Pelukis Affandi sangat menyukai bentuk matahari, tangan, dan kaki sebagai perlambang. Oleh karena rasa cintanya yang terlalu besar terhadap bentuk-bentuk perlambang tersebut, Affandi menciptakan tanda tangan dirinya terdiri dari ketiga bentuk perlambang tersebut. Ia selalu mem bubuhkan tanda tangannya yang unik terse but dalam setiap karyanya. Kita juga dapat menciptakan lambang-lambang dalam lukisanmu, misalnya bentuk lingkaran untuk melambangkan tekad yang bulat, bentuk bulan untuk melambang kan cita-cita, gambar tangga untuk melambangkan perjuangan menggapai cita-cita, dan sebagainya.

2. Apresiasi Terhadap Karya Patung

Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu karya seni. Orang yang menciptakan patung disebut pematung. Patung dapat dibuat dari berbagai bahan dan dengan berbagai teknik. Ada patung tanah liat, patung kayu, patung batu, patung tembaga, dan patung baja. Tiap bahan memerlukan teknik atau cara pengerjaan yang berbeda. Ada yang dikerjakan dengan tatah, dipahat, dicor, dilas, atau cukup dibentuk dengan tangan karena bahannya bersifat lunak. Patung yang dibuat oleh seniman patung ada yang bentuknya sederhana dan mudah dimengerti. Namun, ada juga bentuk patung yang aneh dan sulit dimengerti. Pada gambar di atas merupakan patung karya Edhi Sunarso yang menjadi monumen atau tanda peringatan pembebasan Irian Barat. Lambang dari objek seorang pria yang terbebas dari rantainya mudah dimengerti maknanya yaitu pembebasan.

Bagaimana cara mengapresiasikan karya seni rupa murni jelaskan

Patung ”Persatuan” karya But Mochtar lebih sulit dimengerti bentuk dan maknanya. But Mochtar memang sengaja menciptakan bentuk abstrak sehingga orang tidak mudah menangkap maksudnya.  Patung persatuan merupakan perlambang penjelmaan manusia Indonesia yang hakiki, kehendak maupun harapan-harapannya yang disampaikan lewat lembaga perwakilan rakyat. Patung ini juga merupakan perlambang dimensi waktu yang telah ditempuh rakyat Indonesia dari perjalanan masa lalu, masa kini dan masa mendatang. Patung yang tampak pada aambar a bentuknya jelas, yaitu figur seorang wanita yang sedang menghadapi sebuah jambangan berisi bunga. Patung tersebut dibuat dari batu pualam yang dipahat sedemikian rupa sehingga diperoleh bentuk seperti tampak di depan. Patung yang tampak pada Gambar 17 tersebut bersifat abstrak, objeknya tidak jelas dan sulit dimengerti. Patung tersebut terbuat dari bahan kayu dengan teknik tatah dan ukir.

Bagaimana cara mengapresiasikan karya seni rupa murni jelaskan

Patung berjudul Terkapar, berukuran tinggi 36 cm dan panjang 45 cm, yang digubah Wiyoso Yudoseputro. Patung dari kayu salam itu memberi kesan objek yang bergeliat dalam posisi rebah. Bagian lain, beberapa detail menyuratkan figur unggas. Patung tersebut bersifat abstrak, objeknya tidak jelas dan sulit dimengerti. Patung tersebut terbuat dari bahan kayu dengan teknik tatah dan ukir

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 10:27 PM

Mengapresiasi adalah memberikan penilaian dan penghargaan terhadap suatu hasil karya seni. 

Memberikan penilaian dan penghargaan karya seni harus melalui tahap-tahap tertentu agar benar-benar dapat menilai suatu karya secara objektif.

Tahap-tahap tersebut seperti pengamatan secara langsung dan mendetail terhadap karya yang diapresiasi, mengetahui tema di dalam karya tersebut, mengetahui corak dalam karya, teknik yang digunakan, bahan yang digunakan, peralatan yang digunakan dan cara mengungkapkan pembuatan karya tersebut.

Selain itu mengapresiasi juga harus menguasai seluk beluk tentang karya diapresiasi. Agar kita dapat memberikan penilaian dan penghargaan terhadap suatu karya seni tersebut, maka kita harus mempelajari ilmu yang ada hubungannya dengan karya tersebut.

Apresiasi Seni Rupa Murni – Seni rupa merupakan cabang seni yang bentuk perwujudannya dapat dilihat dan diraba (visual art).Seni rupa merupakan ungkapan perasaan dan pengalaman artistik seniman, desainer, dan pengrajin yang dapat diwujudkan melalui berbagai media, bahan, teknik, bentuk, dan sifat sehingga dapat menghasilkan sebuah karya seni. Bentuk karya seni rupa terdiri atas bentuk dua dimensi (dwimatra) dan tiga dimensi (trimatra). Bentuk dua dimensi memiliki ukuran panjang dan lebar atau hanya dapat dinikmati dari satu sudut pandang.

Adapun bentuk karya seni rupa tiga dimensi memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi sehingga dapat dilihat dari berbagai arah. Secara umum seni rupa terbagi menjadi dua cabang, yaitu seni rupa murni (pure art/fine art) dan seni murni terapan (applied art). Seni rupa murni dibuat dengan fungsi murni untuk keindahan.

Sementara itu, seni rupa terapan dibuat bukan hanya dengan fungsi keindahan, namun dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh seni rupa murni adalah seni patung dan seni lukis.

Bagaimana cara mengapresiasikan karya seni rupa murni jelaskan
Apresiasi Seni Rupa Murni

1. Seni Lukis

Seni lukis adalah seni yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang seniman melalui bidang dua dimensi. Para seniman seni lukis memanfaatkan unsur bidang, warna, tekstur, bentuk, nada, komposisi, dan ritma serta ungkapan ide, gagasan, tema, isi, dan perasaan untuk membuat sebuah karya seni.

Berdasarkan media, bahan, dan tekniknya, seni lukis dapat dibedakan menjadi lukisan cat minyak, cat air, pastel, arang, fresco, al secco, tempera, azalejo, kolase, kaca, dan batik.

a. Lukisan Cat Minyak (Oil Painting)

Lukisan cat minyak (oil painting) adalah lukisan yang menggunakan cat berupa tepung atau pasta  yang dilarutkan/dicampur dengan minyak (lijn oil). Media yang digunakan untuk melukis adalah kanvas, triplek, atau kertas. Alat yang digunakan untuk melukis adalah kuas atau pisau palet.

Kanvas yang digunakan sebagai media seni lukis terbuat dari selembar kain yang direntangkan pada kayu berbentuk segi empat (spanram) yang telah diberi campuran lain sebagai penutup pori-pori kain. Kanvas tersedia dalam berbagai ukuran, bahkan sekarang kanvas memiliki bentuk segi tiga ataupun segi enam. Adapun cat minyak yang digunakan biasanya dijual dalam bentuk kemasan (tube).

Salah satu pelukis Indonesia yang menggunakan cat minyak dalam melukis adalah Ivan Sagito.

b. Lukisan Cat Air (Water Colour)

Lukisan cat air adalah lukisan yang menggunakan media cat air yang memiliki sifat transparan (tembus pandang).

Biasanya lukisan cat air disebut juga lukisan aquarel karena dilarutkan dengan air. Media untuk membuat lukisan dengan cat air umumnya kertas putih atau kertas khusus cat air.

c. Lukisan Pastel (Oil Pastel)

Lukisan pastel adalah lukisan yang menggunakan butiran pigmen warna yang telah dipadatkan seperti batangan kapur.

Cara melukisnya adalah dengan menggoreskan batangan ke atas permukaan kertas bertekstur atau kanvas. Lukisan ini menghasilkan jejak-jejak tekstur yang tidak rata.

d. Lukisan Arang (Conte)

Arang (conte) dapat menghasilkan lukisan yang berkesan gelap terang. Pengaturan nuansa bentuk dan cahaya sangat menonjol dari lukisan ini. Lukisan arang tidak hanya berwarna hitam saja, dewasa ini banyak dipakai warna-warna yang lain seperti merah bata, biru, coklat, krem, dan hijau.

Conte biasanya berbentuk serbuk tapi ada juga yang berbentuk batangan seperti pensil. Cara penggunaannya biasanya digosok menggunakan kapas atau kuas.

e. Lukisan Al-Fresco

Lukisan Al Fresco termasuk jenis lukisan dinding (mural). Al Fresco sendiri mengandung arti fresh atau segar.

Teknik melukisnya dikerjakan dengan teknik tempera yang dibuat pada saat tembok masih dalam keadaan basah, kemudian dilapisi dengan “lepa” sehingga catnya mudah meresap dan tahan lama. Lukisan ini berkembang pada zaman Renaisanse yang dilukiskan pada dinding gereja.

Baca :  Pengertian Ekosistem Laut, Macam, Jenis,Manfaat,Ciri

Salah satu seniman yang terkenal adalah Michaelangelo yang melukis pada kubah gereja St. Pieters di Roma dan lukisan Raphael di Istana Vatican.

f. Lukisan Al Secco

Media yang digunakan untuk lukisan Al Secco sama dengan lukisan Al Fresco, namun lukisan al secco dilukis setelah temboknya telah kering.

Contohnya lukisan Leonardo da Vinci berjudul The Last Super menghiasi gereja Santa Maria Delle Grazie di Milan (Italia).

g. Lukisan Tempera

Lukisan tempera adalah lukisan yang dibuat di tembok (mural). Setelah tembok kering, catnya diaduk dengan bahan perekat, bahkan ada kalanya cat air dicampur dengan putih telur sehingga hasilnya seperti cat minyak. Lukisan tersebut disebut juga Gouace. Lukisan tempera banyak ditemukan di daerah Eropa. Lukisan ini menjadi hiasan dinding gereja dan istana.

Puncak kemegahan lukisan ini adalah pada zaman Renaisanse. Ada juga lukisan tempera yang dilukiskan pada papan yang melukiskan tokoh-tokoh suci Kristen yang dipakai sebagai penolak bala dan jimat atau disebut lukisan Icon dan banyak ditemukan di Rusia.

h. Lukisan Azalejo

Lukisan azalejo adalah lukisan yang dikerjakan dengan cara menempel potongan dari suatu bentuk tertentu sesuai dengan pola gambar. Teknik ini dahulu banyak dipakai dalam kesenian Islam.

i. Lukisan Mozaik

Lukisan mozaik adalah lukisan yang menggunakan teknik menempelkan pecahan kaca, porselen, butir mineral, batu berwarna atau biji-bijian yang disusun sesuai pola gambar. Biasanya dilukiskan pada dinding bangunan, lantai, dan langitlangit.

Teknik lukisan ini banyak ditemukan di Tiongkok, Mesir Kuno, Yunani, Romawi, India, juga dikembangkan di Indonesia.

j. Lukisan Intersia

Lukisan intersia tekniknya sama dengan mozaik, hanya bahan yang ditempelkan berupa kayu tipis atau kulit kayu pada papan yang diberi warnawarni. Lukisan ini banyak ditemukan di Jepang, Tiongkok, dan Swiss.

k. Lukisan Kolase (Collage)

Lukisan kolase adalah lukisan yang menggunakan teknik tempel, patri, las, ikat, renda, jahit, dan jalin. Tema dan corak yang digunakan untuk membuat lukisan ini bervariasi. Media yang digunakan bisa barang bekas seperti onderdil mesin, limbah papan, kulit kayu, kerang, kain perca, bulu binatang, dan serat.

l. Lukisan Kaca (Glass Painting)

Lukisan kaca adalah lukisan yang dibuat dengan menempelkan bagian kaca yang satu dengan kaca yang lain dengan bantuan timah. Kaca-kaca tersebut dibentuk dan ditempelkan sesuai dengan pola tertentu dengan warna-warna yang beragam.

Lukisan kaca berkembang pada Zaman Ghotic di Eropa dan digunakan untuk menghiasi gereja-gereja Katolik. Lukisan kaca dapat juga dibuat dengan cara dilukis dengan menggunakan cat minyak. Caranya adalah melukis terbalik sehingga hasilnya berada di belakang kaca. Di Indonesia lukisan ini berkembang pesat di daerah Trusmi Cirebon (Jawa Barat).

m. Lukisan Batik (Batik Painting)

Lukisan batik dibuat dengan cara hampir sama dengan membuat batik pada kain. Perbedaannya terletak pada bahan dan alat yang digunakan. Jika membuat batik pada kain diperlukan kain, lilin cair, dan canting, sedangkan membuat lukisan batik diperlukan kain dan cat berupa naphtol dan indigoso. Hasil lukisan batik itu lebih ekspresif dibandingkan dengan batik yang dibuat dengan menggunakan canting. Beberapa seniman yang menonjol dalam teknik ini di antaranya Amri Yahya, Abas Alibasyah, Bambang Utoro, Bagong Kussudiarjo, dan Kuswaji Kawendro.

2. Seni Patung

Seni patung merupakan suatu bentuk pengungkapan pengalaman artistik seniman yang ditampilkan dalam wujud karya tiga dimensi (trimatra). Hasil karya seni ini dapat dilihat dari berbagai sudut dan arah pandang.

Baca :  Pengertian, Fungsi, Bentuk-Bentuk Persaingan Competition Contoh

a. Bahan dan Teknik Pembuatan Patung

Untuk membuat sebuah patung ada beberapa bahan dan teknik yang digunakan. Berikut ini beberapa di antaranya.

1) Bahan Keras

Salah satu bahan yang digunakan untuk membuat patung adalah bahan keras. Bahan keras dapat berupa kayu, batu cadas atau andesit, logam, gading, tulang, dan tanduk. Teknik yang digunakan untuk membuat patung dengan bahan keras adalah dengan teknik pahat, kecuali bahan yang terbuat dari logam. Sementara untuk membuat patung dengan bahan keras yang terbuat dari logam seperti perunggu, kuningan, emas, perak, tembaga, besi bisa dilakukan dengan teknik cor (bivalve dan a cire perdue), tempa, patri, dan las tuang.

2) Bahan Plastis

Bahan lunak yang dapat digunakan untuk membuat patung antara lain tanah liat, semen, plastisin, lilin, bubur kertas, sabun, dan gips. Patung dari bahan plastis bisa dibuat dengan teknik membentuk, membutsir, mencetak, modelling, coiling, pijit, dan slabing.

Bagaimana cara mengapresiasikan karya seni rupa murni jelaskan

b. Bentuk dan Wujud Seni Patung

Berikut ini beberapa bentuk dan wujud patung.

  • Bagian kop merupakan pembuatan patung yang hanya menggambarkan bagian kepala.
  • Bagian buste merupakan pembuatan patung yang menggambarkan bagian dada atau bentuk dada dan kepala.
  • Bagian torso merupakan pembuatan patung yang menggambarkan bagian badan.

c. Teknik Membuat Patung

Dalam membuat patung seorang seniman dapat membuat patung dengan berbagai teknik bergantung pada bahan dan keahlian yang dimilikinya.

Teknikteknik tersebut antara lain teknik mengecor, modelling, dan konstruktif.

1) Teknik Mengecor

Teknik mengecor atau mencetak adalah teknik yang dipakai jika media yang digunakan bersifat cairan. Sebelum melakukan pengecoran, seorang seniman atau pematung harus membuat cetakan terlebih dahulu.

Untuk mendapat cetakan, pematung harus membuat model patung jadi atau model positif, setelah itu pematung membuat cetakan negatif. Bahan yang digunakan untuk membuat patung berbeda dengan bahan untuk membuat cetakannya. Contohnya, jika bahan yang digunakan untuk membuat patung adalah logam, maka bahan untuk membuat cetakannya adalah gips atau tanah liat.

Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat cetakan adalah bagian yang satu dengan bagian yang lain diusahakan tidak terkunci. Ada dua jenis cetakan teknik mengecor patung dengan menggunakan cetakan, yaitu bivalve dan a cire perdue. Bivalve adalah teknik mengecor dengan cetakan yang dapat di bongkar pasang. Teknik ini dipakai untuk mendapatkan hasil dalam jumlah banyak dengan model yang sama. Sementara teknik a cire perdue dipakai hanya untuk mendapatkan satu hasil, biasanya cetakannya terbuat dari bahan yang mudah dipecahkan seperti dari tanah liat.

2) Teknik Modeling

Teknik modelling adalah teknik membuat suatu bentuk dengan cara memijit, dan membentuk sesuai bentuk yang diinginkan. Bahan yang dipergunakan dalam pembuatan teknik ini adalah bahan yang bersifat plastis seperti tanah liat, plastisin, lilin, dan bubur kertas.

3) Teknik Konstuktif (Menempel)

Tenik menempel adalah teknik membuat patung dengan cara menempelkan bagian yang satu dengan bagian yang lain sedikit demi sedikit sehingga menjadi sebuah karya patung. Bahan yang dipergunakan bervariasi, bisa tanah liat, lilin, logam, dan bubur kertas.

Sikap Apresiatif terhadap Karya Seni Murni Sikap apresiatif terhadap karya seni bisa diwujudkan dengan menghargai karya seni sebagai warisan dan peninggalan yang harus dilestarikan keberadaannya. Takdipungkiri lagi bahwa sebuah karya seni lahir dari tangan yang penuh bakat.

Seni Lukis

Dalam membuat sebuah karya seni lukis, para seniman menentukan tujuan pembuatan karya tersebut. Tujuan-tujuan yang dipilih oleh para seniman antara lain tujuan religius, magis, simbolis, estetis, komersil, dan ekspresi.

a. Tujuan Religius

Seorang seniman yang memiliki tujuan religius menjadikan lukisan yang dibuatnya sebagai pengabdian yang ditunjukan kepada Tuhan, nenek moyang, atau para dewa, baik politheisme atau monotheisme. Salah satu bentuk lukisan yang dibuat dengan tujuan religius adalah lukisan pada gua leang-leang di Maros, Sulawesi Selatan.

Baca :  Pengertian Sejarah Dasar Permainan Olahraga Bridge

b. Tujuan Magis

Seorang seniman yang memiliki tujuan magis menjadikan lukisan yang dibuat untuk mendatangkan magis atau sihir. Lukisan ini bersifat primitif. Akan tetapi, pelukis modern juga banyak yang melukis tema dan motif primitif agar menimbulkan kesan magis. Mereka menganut paham primitivisme. Seniman-seniman yang banyak melukis tema dan motif primitif banyak terdapat di Bali.

c. Tujuan Simbolis

Seorang seniman yang memiliki tujuan simbolis melakukan kegiatan melukis untuk melambangkan suatu cita-cita kehidupan pribadi atau kelompok. Misalnya, cita-cita berupa kebahagiaan, kedamaian, kekuatan, dan kehendak positif yang bermanfaat bagi manusia. Contoh lukisan yang dibuat dengan tujuan simbolis adalah lukisan kepahlawanan Pangeran Diponegoro karya Basuki Abdullah.

d. Tujuan Estetis

Seorang seniman yang memiliki tujuan estetis akan melukis dengan semata-mata mengutamakan rasa keindahan saja sehingga lukisannya dapat dinikmati sebagai penghias dekorasi. Contoh lukisan yang memiliki tujuan estetis adalah lukisan pemandangan atau lukisan kegiatan masyarakat.

e. Tujuan Komersil

Seorang seniman yang memiliki tujuan komersil akan melukis dengan mengutamakan selera pembeli. Contohnya adalah para pelukis di jalan.

f. Tujuan Ekspresi

Seorang pelukis yang melukis dengan tujuan ekspresi akan melukis untuk mengekspresikan perasaannya sendiri, tanpa melihat unsur-unsur lain. Di sini seniman benar-benar total mencurahkan semua ekspresi dan perasaannya ke dalam sebuah lukisan. Teknik yang dipakai pun beragam dan biasanya seorang seniman ini mempunyai teknik khas tersendiri.

Seni Patung

Dalam pembuatan seni patung, para seniman menentukan tujuan pembuatan karya-karyanya. Berikut ini beberapa di antaranya.

  • Patung ada yang dibuat dengan tujuan religius. Patung-patung tersebut pada umumnya digunakan untuk acara-acara keagamaan. Contohnya arca-arca yang terdapat pada candi-candi yang merupakan perwujudan dari dewa.
  • Patung ada yang dibuat untuk dijadikan monumen. Biasanya patung-patung tersebut bertujuan politis, historis, simbolis, dan filosofis. Contoh patung yang dibuat dengan tujuan tersebut antara lain patung Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya dan patung Jenderal Soedirman.
  • Patung ada yang dibuat sebagai tanda kebesaran Raja. Patung-patung tersebut dibuat dengan tujuan menghormati dan mengagungkan raja. Contoh patung yang dibuat untuk hal tersebut antara lain patung Ratu Ken Dedes sebagai Dewi Prajnaparamitha.
  • Patung ada yang dibuat dengan tujuan ekspresif, yaitu patung yang dibuat semata-mata hanya mengutamakan segi ekspresi estetis, ide, gagasan, dan perasaan seniman saja. Beberapa seniman patung Indonesia di antaranya Edi Soenarso, Nyoman Nuarta, Saptoto, G. Sidharta, Rita Widagdo, dan I Gusti Nyoman Lempad.

Rangkuman;

  1. Secara umum seni rupa terbagi menjadi dua cabang, yaitu seni rupa murni (pure art/fine art) dan seni murni terapan (applied art).
  2. Seni lukis adalah seni yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang seniman  elalui bidang dua dimensi.
  3. Berdasarkan media, bahan, dan tekniknya seni lukis dapat dibedakan menjadi lukisan cat minyak, cat air, pastel, arang, fresco, al secco, tempera, azalejo, kolase, kaca, dan batik.
  4. Seni patung merupakan suatu bentuk pengungkapan pengalaman artistik seniman yang ditampilkan dalam wujud karya tiga dimensi (trimatra).
  5. Bahan yang digunakan untuk membuat patung adalah bahan keras dan bahan plastis.
  6. Teknik yang digunakan untuk membuat patung antara lain mengecor, modelling, dan konstruktif (menempel).
  7. Dalam membuat sebuah karya seni lukis, para seniman menentukan tujuan pembuatan karya tersebut. Tujuan-tujuan yang dipilih oleh para seniman antara lain tujuan religius, magis, simbolis, estetis, komersil, dan ekspresi.