Apakah yang dimaksud dengan tekanan darah

Jelaskan penggunaan kayu sebagai bahan pencemas​

Sebutkan perbedaan dan persamaan dari macam kucing kampung dan kucing ras​

Pewarisan sifat tumbuhan

Pewarisan sifat tumbuhan

Pada saat melakukan praktikum, salah satu bahan yang digunakan siswa adalah Asam Oksalat (C2H204). Sebelum melakukan praktikum, Guru menyampaikan bahw … a tumpahan atau percikan asam oksalat dapat menyebabkan iritasi bagi kulit, mata, dan pernafasan. Akan tetapi ketika siswa akan mengambil asam oksalat, dalam wadah tersebut tidak terdapat simbol tanda bahaya bahan. Jika siswa tersebut akan memberikan simbol tanda bahaya tersebut, maka simboll yang akan diberikan adalah​

pelajaran ipa. 1. Peserta didik dapat menyebutkanlangkah penyelidikan2. Peserta didik dapat menyebutkan bidang ygdipelajari dalam mempelajari IPA3. Pe … serta didik dapat menyebutjan 7 besaranpokok dan satuannya4. Peserta didik dapat menghitung kosentrasilarutan5. Peserta didik dapat menghitung lajupertumbuhan6. Peserta didik dapat menghitung hasilpengukuran menggunakan jangka Sorong7. Peserta didik dapat menghitung hasilpengukuran menggunakan mikrometer sekrup8. Peserta didik dapat membaca hasil pengukuranmenggunakan neraca ohaus9.Peserta didik dapat kenyebutkan ciri ciri mahlukhidup!10. Peserta didik dapat nengurutkan taksonII. Peserta didik dapat menentukan kuncideterminasi tumbuhan bayam dan rumput teki12. Peserta didik dapat menentukan namakelompok (kingdom) pada hewan tertentu13. Peserta didik dapat menyebutkan contohkelompok hewan aveterbrata14. Peserta didik dapat menenrukan contohtumbuhan gymnospermae.​

Jelaskan karakteristik kulit pada mamalia marmut?​

Tuliskan secara sistematik takson dalam sistem klasifikasi​

Pengantar Terminologi dan Panduan Studi Organisasi Tubuh​

Perhatikan tahapan dalam metode ilmiah berikut, (1) Kesimpulan (2) Hipotesis (3) Eksperimen (4) Merumuskan Masalah Dari data tersebut, urutan mengenai … metode ilmiah dengan benar adalah​

Apakah yang dimaksud dengan tekanan darah

Apakah yang dimaksud dengan tekanan darah
Lihat Foto

freepik

Mengukur tekanan darah

KOMPAS.com - Tekanan darah merupakan salah satu indikator kesehatan seseorang. Tekanan darah tinggi menjadi masalah yang paling banyak terjadi dan menjadi penyebab kematian nomor satu bersama dengan penyakit kardiovaskular lainnya.

Apa itu tekanan darah?

Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah di pembuluh darah. Tekanan darah dipengaruhi beberapa hal, seperti kecepatan denyut jantung, volume darah, kekentalan darah, elastisitas pembuluh darah, total darah yang keluar dari jantung, dan faktor stres.

Pembuluh darah, baik arteri maupun vena, memiliki sifat yang elastis. Pembuluh darah bisa meregang dan kembali ke bentuk semula.

Tekanan darah bisa diukur menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop. Hasilnya akan menunjukkan dua macam tekanan darah, yaitu sistol dan diastol. Nilai tekanan darah akan dicatat dengan satuan mmHg.

Jenis tekanan darah

Tekanan darah ada dua macam, yaitu sistole dan diastole. Tekanan sistole adalah tekanan pada arteri ketika jantung bagian ventrikel kiri menguncup. Pada waktu tersebut, jantung berelaksasi dan tekanan tersebut membawa darah keluar dari jantung ke seluruh tubuh, sehingga arteri meregang maksimal.

Denyut jantung yang meningkat akan langsung berpengaruh pada tekanan sistolik.
Tekanan yang kedua adalah tekanan diastole. Tekanan diastole adalah tekanan yang terjadi pada saat darah kembali mengisi jantung dan tidak ada darah yang mengalir ke pembuluh darah dari jantung.

Baca juga: Apakah Tekanan Darah Tinggi Dapat Terjadi pada Anak Muda?

Tekanan darah yang normal

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tekanan darah yang normal adalah 120/80 mmHg. Tekanan sistole yang normal adalah 120 mmHg, sedangkan tekanan diastole yang normal adalah 80 mmHg.

Tekanan darah yang tidak normal, bisa terdiri dari dua kondisi, yaitu tekanan darah tinggi atau hipertensi dan tekanan darah rendah atau hipotensi.

Tekanan darah tinggi didefinisikan sebagai kondisi pasien dengan tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih secara konsisten. Sedangkan tekanan darah 130/80 mmHg merupakan fase prehipertensi atau dalam risiko hipertensi.

Sedangkan hipotensi adalah kondisi dengan tekanan darah 90/60 mmHg atau kurang secara konsisten. Kebanyakan orang tidak menunjukkan gejala yang berarti untuk tekanan darah rendah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Apakah yang dimaksud dengan tekanan darah
 Sebelum membahas mengenai tekanan darah tinggi atau hipertensi, ada  baiknya Anda mengenal terlebih dahulu tentang tekanan darah. Saat Anda  melakukan pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis ke dokter, biasanya ada  alat khusus yang digunakan oleh dokter untuk memeriksa tekanan darah. Alat  untuk memeriksa tekanan darah disebut sphigmomanometer atau dikenal juga  dengan tensimeter. Ada tensimeter digital dan ada juga tensimeter air raksa  yang masih umum digunakan untuk pemeriksaan klinis

Dokter akan melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan menyuruh Anda duduk atau berbaring, karena itu posisi terbaik untuk mengukur tekanan darah. Lalu dokter biasanya akan mengikat kantung udara pada lengan kanan kecuali pada lengan tersebut terdapat cedera. Setelah itu, dilakukan pengukuran tekanan darah. Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan denyut.

Apa yang dimaksud dengan tekanan darah? 
Tekanan darah yaitu tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya terdapat dua angka yang akan disebut oleh dokter. Misalnya dokter menyebut 140-90, maka artinya adalah 140/90 mmHg. Angka pertama (140) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung atau pada saat jantung berdenyut atau berdetak, dan disebut tekanan sistolik atau sering disebut tekanan atas. Angka kedua (90) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastolik atau sering juga disebut tekanan bawah.

Setelah mengetahui tekanan darah, pasti Anda ingin mengetahui apakah tekanan darah Anda termasuk rendah, normal atau tinggi. Berikut ini penggolongan tekanan darah berdasarkan angka hasil pengukuran dengan tensimeter untuk tekanan sistolik dan diastolik.

(RS. William Booth Surabaya)

Stres memang wajar terjadi, tapi yang paling penting bagaimana Anda mengelolanya dengan baik. Lakukan hal-hal yang bisa membuat Anda rileks, seperti mendengarkan musik, meditasi, atau yoga.

Obat hipertensi yang biasanya dikombinasikan adalah kelas diuretik, beta blocker, penghambat enzim engiotensin (ACE inhibitor), angiotensin-II antagonis, dan calcium blocker.

Beberapa contohnya adalah Lotensin HCT yang merupakan kombinasi benazepril (penghambat ACE) dan Hydrocholorthiazide (diuretik), atau Tenoretic yang dikombinasikan dari atenolol (beta blocker) dengan chlortalidone (diuretik).

Diuretik sering dimasukkan ke dalam kombinasi obat darah tinggi karena risiko efek sampingnya yang lebih kecil dan manfaatnya yang mampu meningkatkan efek penurunan tensi darah dari obat utamanya.

Obat diuretik juga ditambahkan ke obat-obatan tekanan darah untuk mengatasi masalah kelebihan cairan dalam tubuh yang biasa dialami oleh orang hipertensi.

Berbagai hal yang meningkatkan risiko Anda terkena hipertensi

Tekanan darah tinggi bukanlah penyakit yang berisiko sama bagi semua orang. Pria memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi daripada wanita dengan tekanan darah yang sama. Orang Afrika dan orang lanjut usia juga memiliki risiko yang lebih tinggi dari kelompok etnis lain, dan juga lebih tinggi dari orang-orang yang lebih muda meski ukuran tekanan pada darahnya sama. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya mengontrol hipertensi.

Tekanan darah yang meninggi karena alasan yang tidak diketahui disebut “essential hypertension”.”Tekanan darah juga dapat meningkat karena proses penyakit lain, seperti kelebihan hormon tertentu atau penyakit ginjal. Hal ini disebut “hipertensi sekunder” karena terjadi akibat penyakit lain.

Mengenal hipotensi atau tekanan darah rendah

Apakah yang dimaksud dengan tekanan darah
Sumber: Shutterstock

Tekanan darah rendah (hipotensi) adalah kondisi tekanan pada darah yang dihasilkan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh berada di bawah batas tekanan normal. Saat darah mengalir melalui arteri, darah memberikan tekanan pada dinding arteri.

Tekanan itulah yang dinilai sebagai ukuran kekuatan aliran darah atau disebut dengan tekanan darah. Jika tekanan pada darah di dalam arteri lebih rendah dibandingkan normal, biasanya disebut dengan tekanan darah rendah atau hipotensi. Ini juga berarti menandakan bahwa jantung, otak, dan bagian lain dari tubuh tidak mendapatkan cukup darah.

Beberapa ahli mengatakan bahwa Hipotensi biasanya didiagnosis ketika tekanan pada darah mencapai 90/60 atau kurang, dan diikuti beberapa gejala yakni pusing, dehidrasi, sulit berkonsentrasi, mual, kulit dingin dan lembap, napas jadi memburu, kelelahan, merasa sangat haus, penglihatan kabur, hingga pingsan (hilang kesadaran). Perubahan tekanan pada darah menjadi rendah secara tiba-tiba juga berbahaya karena bisa berdampak pusing yang hebat, akibat otak gagal menerima aliran darah yang cukup.

Tekanan darah rendah terkadang diartikan sebagai tanda tidak cukupnya darah yang mengalir pada otak dan organ vital lainnya, sehingga dapat menyebabkan beberapa gejala seperti:

  • Kepala pusing atau badan terasa ringan
  • Pingsan
  • Penglihatan kabur
  • Detak jantung lebih cepat dari normalnya dan iramanya menjadi tidak teratur
  • Merasa kebingungan
  • Mual atau merasa tidak enak badan
  • Lemah
  • Merasa kedinginan
  • Kulit pucat (pucat karena sakit)
  • Merasa haus atau dehidrasi (dehidrasi bisa menjadi penyebab tekanan pada darah menurun)
  • Susah fokus atau berkonsentrasi

Cara mengatasi sekaligus menghindari hipotensi

Beberapa cara yang dapat Anda lakukan:

Cairan dapat meningkatkan volume darah dan mencegah terjadinya dehidrasi, yang mana kedua hal ini sangat penting untuk penanganan hipotensi. Minum minimal 8 gelas per hari ditambah dengan makanan yang mengandung banyak air seperti sayur dan buah. Lebih banyak cairan akan meningkatkan volume darah, dan peningkatan jumlah darah akan meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah arteri.

Natrium merupakan mineral yang tersedia di dalam garam. Selain dalam garam, sayur, buah, dan minuman olahraga juga mengandung natrium yang bisa menjadi sumber asupan natrium bagi orang dengan hipotensi. Makanan atau minuman yang mengandung natrium sebenarnya tersedia dalam berbagai sumber karena kebanyakan jenis makanan memang mengandung garam.

Alkohol dapat memicu terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan. Semakin banyak cairan yang hilang dari tubuh, tekanan pada darah Anda juga akan semakin berkurang.

Tidak berdiri terlalu lama dapat mencegah terjadinya tekanan darah menjadi semakin rendah yang dipengaruhi oleh kondisi syaraf. Ada beberapa orang yang mengalami tekanan darah rendah dengan jenis orthostatic hypotension.

Pada kondisi ini, orang tersebut ketika berdiri setidaknya 3 menit dapat mengalami penurunan tekanan darah sistol sebanyak 20 mmHg dan diastol 10 mmHg dibandingkan dengan tekana pada darah mereka saat duduk atau berbaring. Sehingga, orang yang memiliki tekanan darah rendah dengan kondisi ini harus mengurangi aktivitas berdiri.

Terdapat bebebrapa obat-obatan yang dikhususkan untuk kasus tekanan pada darah rendah. Jika obat-obatan diperlukan prinsip kerja obat tersebut dengan meningkatkan volume darah atau mempersempit arteri sehingga tekanan di dalam darah akan meningkat karena akan ada lebih banyak darah yang mengalir melalui ruang yang lebih kecil. Penggunaan obat-obatan ini tentunya berdasarkan resep dokter.

Umumnya dokter akan meresepkan obat hipotensi yaitu obat vasopressin. Ini adalah obat untuk mempersempit pembuluh darah agar menyebabkan peningkatan tekanan pada darah. Obat ini biasanya digunakan untuk kasus hipotensi kritis.

Selain itu ada obat catecholamine yang termasuk dalam obat adrenalin, noradrenalin, dan dopamin. Obat-obatan ini bekerja memengaruhi sistem saraf simpatetik dan pusat. Catecholamines juga berfungsi membuat jantung berdetak lebih cepat dan kuat serta menyempitkan pembuluh darah sehingga berakibat pada peningkatan tekanan pada darah.

Mana yang paling berbahaya, tekanan darah yang tinggi atau rendah?

Apakah yang dimaksud dengan tekanan darah
Sumber: Shutterstock

Hipertensi dan hipotensi tidak bisa dibandingkan tingkat keparahannya, keduanya sama-sama berbahaya. Sebab, keduanya sama-sama berisiko menyebabkan komplikasi dalam jangka panjang dan tentunya memberikan pengaruh buruk pada organ tubuh.

Komplikasi pada hipertensi akan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah sehingga bisa terjadi serangan jantung, gagal jantung, gagal ginjal dan kemungkinan penyakit lainnya. Sementara hipotensi dapat menyebabkan syok (kehilangan cairan atau darah dalam jumlah sangat banyak) yang tentu mengancam nyawa.

Tentu hidup sehat menjadi pilihan Anda, bukan? Daripada membandingkan; mana yang lebih berbahaya, sebaiknya Anda menghindari kedua gangguan tersebut. Dilansir dari Healthline, berikut pedoman untuk menjaga tekanan darah yang sehat seperti:

  • Jaga berat badan ideal. Untuk memastikan apakah berat badan Anda sudah ideal, cek di kalkultor BMI
  • Jaga pola makan sehat dan seimbang.
  • Istirahat dan olahraga yang cukup.
  • Berhenti merokok dan hindari konsumsi alkohol.
  • Rutin mengecek tekanan pada darah dan konsultasi kesehatan Anda ke dokter.

Bagaimana cara menjaga tekanan darah normal?

Perubahan gaya hidup sehat merupakan langkah penting pertama untuk membuat tekanan di dalam darah tetap normal nan stabil Ahli kesehatan saat ini menyarankan bahwa kita semua harus:

  • Olahraga minimal 30 menit sehari
  • Jaga berat badan agar tetap ideal
  • Kurangi konsumsi sodium (garam)
  • Tingkatkan asupan kalium
  • Batasi konsumsi alkohol tidak lebih dari satu atau dua gelas sehari
  • Konsumsi makanan yang kaya buah-buahan, sayuran, dan produk susu rendah lemak sambil mengurangi asupan lemak total dan lemak jenuh