Apakah yang dimaksud dengan persyaratan uang sebagai Elasticity of Supply

Kriteria Uang — Pada artikel sebelumnya sudah dibahas mengenai pengertian uang sebagai alat pembayaran sehari-hari. Nah, yang dimaksud dalam pengertian uang secara umum adalah jika benda tersebut memenuhi syarat atau kriteria agar dapat diterima secara umum. Kriteria tersebut diantaranya ada 6 hal yang akan dijelaskan dibawah ini.

Kriteria Uang

Apakah yang dimaksud dengan persyaratan uang sebagai Elasticity of Supply

Arti dari acceptability adalah diterima secara umum, sedangkan cognizability adalah diketahui secara umum. Kedua hal ini menjadi syarat utama yang harus dimiliki agar sesuatu menjadi uang. Artinya sesuatu yang secara umum dapat digunakan sebagai alat tukar, penimbunan kekayaan dan lain sebagainya yang tumbuh karena kegunaan dari uang untuk di tukarkan baik dengan barang dan jasa.

2. Kestabilan nilai (Stability of value)

Apakah yang dimaksud dengan persyaratan uang sebagai Elasticity of Supply

Manfaat yang dipreroleh dari uang memberikan adanya nilai uang , karena itu diperlukan usaha untuk menjaga, supaya nilai uang tetap stabli ataupun hanya berfluktuasi secara kecil.

Bagaimana jika uang tidak stabil ? Jika uang menunjukkan keadaan yang tidak stabil, uang tidak akan diterima secara umum, sebab animo masyarakat akan mencoba menyimpan kekayaannya dalam bentuk barang yang nilainya stabil.

Mata uang suatu negara yang mengalami fluktuasi nilai secara tajam, maka masyarakat negara yang bersangkutan pasti akan mengurangi fungsi uang sebagai alat tukar menukar dan satuan hitung.

3. Elastisitas penawaran (Elasticity of supply)

Apakah yang dimaksud dengan persyaratan uang sebagai Elasticity of Supply

Jumlah uang yang beredar pada suatu wilayah, harus bisa mencukupi kebutuhan masyarakat dalam dunia usaha atau kegiatan perekonomian. Ketidak mampuan uang untuk mengimbangi kegiatan perkonomian dapat mengakibatkan terhambat (macet) dan digunakan barter sebagai alat penukar yang sah.

Lantas bagaimana mengatur uang yang beredar itu ? Tugas bank sentral sebagai pencipta uang harus mampu menyediakan jumlah uang yang cukup bagi perklembangan perkonomian suatu negara.

Apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak bila dibandingkan dengan kegiatan ekonomi, bank sentral dalam hal ini sebagai pelaksana kebijakan harus segera mengurangi jumlah uang yang beredar.

Kemampuan banik sentral dan lembaga keuangan lain dalam hal penyediaan uang harus dijamin tetap baik (bersifat elastis).

4. Mudah dibawa/diangkut (Portability)

Apakah yang dimaksud dengan persyaratan uang sebagai Elasticity of Supply

kriteria portability adalah menunjukkan uang harus mudah dibawa untuk urusan keuangan setiap hari. Bahkan, transaksi dalam jumlah besar bisa dilakukan dengan uang dalam jumlah (fisik) jika nilai nominalnya besar.

5. Daya tahan (Durability)

Apakah yang dimaksud dengan persyaratan uang sebagai Elasticity of Supply

Dalam kegiatan sehari-hari, kita sering menggunakan uang sehingga uang tersebut dengan cepat dapat berpindah tangan dari sesorang. Nah, maskipun uang tersebut berpindah-pindah namun setiap pemilik harus menjaga nilai fisiknya, karena uang yang cacat (rusak/robek) dapat menyebabkan penurunan nilai dan bisa merusak fungsi moneter dari uang itu sendiri.

6. Divisibility

Apakah yang dimaksud dengan persyaratan uang sebagai Elasticity of Supply

Fungsi uang sendiri adalah digunakan untuk memantapkan transaksi dari berbagai jumlah, sehingga untuk mencukupinya uang harus dicetak dari berbagai nominal (satuan/unit).

“Untuk menjamin uang bisa dipakai untuk dapat ditukarkannya uang satu dengan uang lainnya, semua jenis uang harus dijaga supaya uang tersebut tetap memiliki nilai.”

Demikianlah pembahasan mengenai 6 Kriteria Uang Menurut Para ahli, semoga bermanfaat bagi pembaca akuntansilengkap.com sekalian.

Kunjugi Juga Artikel Lainnya :

“Nggak ada uang, nggak ada barang”, itulah istilah yang sering disebutkan oleh orang-orang tentang fungsi uang sebagai alat pertukaran. Uang menjadi sarana penting yang selalu diandalkan dalam memenuhi kebutuhan hidup, termasuk untuk meningkatkan kualitas kehidupan pribadi seseorang.

Menurut ilmu ekonomi, uang merupakan penyimpan nilai (store of value). Artinya, uang menjadi tolak ukur nilai guna barang dan jasa. Pada dasarnya uang terbuat dari suatu benda yang dapat dijadikan sebagai alat pertukaran. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar benda/uang tersebut dapat digunakan, yaitu :

  1. Dapat Diterima oleh Masyarakat Umum (Acceptability)

Benda yang dijadikan alat pembayaran harus bisa diterima oleh warga masyarakat sebagai alat transaksi. Tolak ukurnya, benda itu akan cepat beredar di tengah masyarakat.

  1. Tidak Berkurang Nilainya (Stability of Value)

Benda yang dijadikan alat pembayaran akan tetap nilainya jika disimpan atau sedang tidak digunakan untuk transaksi. Tolak ukurnya, begitu ada transaksi, benda itu selalu bisa digunakan akibatnya masyarakat tidak merasa khawatir menyimpan benda itu dalam waktu lama karena nilainya akan tetap.

  1. Tahan Lama dan Tidak Mudah Rusak (Durability)

Benda yang dijadikan alat pembayaran akan berupakan bahan tahan lama. Tolak ukurnya, benda itu tidak berubah rupa atau bentuk setelah lama disimpan. Itulah sebabnya sejak awal peradaban manusia menggunakan emas yang tahan lama sebagai alat pembayaran.

(Baca juga: Fungsi Uang, Asli dan Turunan)

  1. Mudah Dipindahkan dan Dibawa Bepergian (Portability)

Benda yang dijadikan alat pembayaran harus praktis dan mudah dibawa untuk keperluan transaksi di tempat yang berjauhan. Tolak ukurnya, benda itu harus tidak terlalu berat dan besar agar bisa dimasukan dalam tempat tertentu lalu bisa dibawa dari satu tempat ke tempat lain.

  1. Mudah Dibagi Tanpa Mengurangi Nilai (Divisability)

Benda yang dijadikan alat pembayaran harus bisa dipecah menjadi beberapa unit nilai (denominasi) yang lebih kecil. Tolak ukurnya, nilai keseluruhan unit kecil itu akan sama nilainya dengan benda asal. Akibatnya, masyarakat dapat membawa sebagian pecahan bernilai secukupnya sementara sebagian lainnya dapat disimpan.

  1. Seragam Nilainya (Uniformity)

Benda yang dijadikan alat pembayaran harus selalu sama nilai per tipa unitnya. Tolak ukurnya, pertambahan unit benda sama dengan kelipatan nilainya. Dua unit benda senilai dua kali lipat, tiga unit benda senilai tiga kali lipat, begitu seterusnya. Akibatnya masyarakat mempunyai patokan jelas berapa benda yang harus dibayarkan senilai barang yang ingin diperolehnya.

  1. Jumlah Terbatas (Limited Supply)

Benda yang dijadikan alat pembayaran harus tersedia terbatas agar nilainya tetap bertahan. Tolak ukurnya, semakin terbatas suatu benda maka semakin tinggi nilainya dan semakin dibutuhkan semua orang. Akibatnya, benda bernilai itu bisa selalu digunakan sebagai alat transaksi.