Apakah tidur malam bisa menurunkan tekanan darah tinggi?

Lebih dari 24 jam berturut-turut, para peneliti mencatat pengukuran tekanan darah para peserta, durasi tidur siang mereka, pilihan gaya hidup umum mereka (seperti konsumsi alkohol dan aktivitas fisik), dan kecepatan gelombang nadi mereka yang mengukur kekakuan arteri.

Dr. Kallistratos dan rekannya juga menyesuaikan faktor potensial yang dapat memengaruhi tekanan darah seperti usia, jenis kelamin biologis, obat resep, dan pilihan gaya hidup. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa orang-orang yang tidur di siang hari mengalami penurunan tekanan darah sistolik 5,3 mmHg.

Menurut para peneliti, angka itu merupakan jumlah penurunan yang setara dengan efek konsumsi obat penurun tekanan darah atau saat mengubah gaya hidup tertentu untuk menurunkan tekanan darah.

Selain itu, tim peneliti menambahkan bahwa setiap tambahan 60 menit waktu tidur mengurangi tekanan darah sistolik 24 jam rata-rata sebanyak 3 mmHg. Jika dibandingkan dengan konsumsi obat.

Dr. Kallistratos menjelaskan bahwa meminum obat khusus dosis rendah dapat menurunkan tingkat tekanan darah seseorang hingga 5-7 mmHg.

"Temuan ini amat penting. Karena penurunan tekanan darah sekecil 2 mmHg sekalipun dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung hingga 10 persen," ucap Dr. Kallistratos.

Menurutnya, kebiasaan tidur siang ini amat disarankan bagi Anda yang memiliki tekanan darah tinggi.

Jadi, tidur siang nyatanya merupakan cara yang menyenangkan untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Selain melepas lelah, dengan beristirahat siang Anda sekaligus dapat menstabilkan tekanan darah. Atas hal ini, dr. Nitish menyarankan Anda untuk tidur selama 20-30 menit, sebagai waktu yang paling ideal untuk mendapatkan manfaat maksimal dari tidur siang.

Home Gaya Hidup Health

Hubungan Kurang Tidur dan Tekanan Darah Tinggi

Utami Widowati | CNN Indonesia

Kamis, 19 Mar 2015 10:36 WIB

Bagikan :  

Apakah tidur malam bisa menurunkan tekanan darah tinggi?
Kurang tidur bisa meningkatkan tekanan darah (Thinkstock/Wavebreakmedia Ltd)

Jakarta, CNN Indonesia -- Jika Anda pengidap tekanan darah tinggi dan merasa akhir-akhir ini tekanan darah tak terkendali mungkin Anda perlu memperbanyak waktu tidur.

Para peneliti dari Mayo Clinic beberapa waktu lalu menemukan berkurangnya kuantitas dan kualitas tidur seseorang, sangat berpengaruh pada tekanan darah.

Mereka meneliti 16 orang partisipan dan menemukan ketika waktu tidur mereka dikurangi, tekanan darah merekapun secara signifikan terus meningkat di malam hari .

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pilihan Redaksi

  • Lima Pemicu Stres Terkait Pekerjaan yang Bisa Membunuh
  • Lima Makanan yang Bisa Turunkan Tekanan Darah dengan Segera
  • Manfaat Tak Lazim Menikmati Makanan Bergaram
  • Mengenal Gagal Ginjal Kronis, Penyakit di Tubuh Abdee 'Slank'

Seperti dilansir dari Huffington Post meski ini adalah penelitian kecil, namun hasil penelitian ini telah dipresentasikan di American College of Cardiology, pada Annual Scientific Session ke 64 di San Diego, 15 Maret lalu.

Delapan orang partisipan dengan berat badan normal dan berusia antara 19-36 tahun mengalami 4 hari periode penyesuaian. Kemudian mereka dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama tidur hanya empat jam per hari selama sembilan hari. Sementara kelompok kedua tidur sembilan jam tiap malam selama sembilan hari pula.

Lalu mereka semua mengalami masa pemulihan selama tiga hari. Selama 16 hari para peneliti memonitor tekanan darah mereka 24 kali dalam sehari.

Tekanan darah mereka secara alami naik dan turun dalam pola berputar selama sepanjang hari. Cenderung naik di tengah hari dan mencapai angka terendah di tengah malam, saat waktunya mencapai tidur dalam.

Dalam penelitian ini, mereka yang dibatasi tidurnya mencapai 115/64 mm Hg di waktu tidur malam. Sementara yang tidur cukup rata-rata mencapai 105/57 mm Hg saja.

Sebagai tambahan, kurang tidur mengakibatkan peningkatan irama detak jantung yang tidak normal pada malam hari. “Kami tahu bahwa tekanan darah tinggi, terutama pada malam hari, adalah faktor utama risiko penyakit jantung terutama pada mereka yang kurang cukup tidur,” kata Naima Covassin, Ph.D., pemimpin penelitian.

Penelitian terbaru ini juga mendemonstrasikan mengapa orang dengan gangguan sleep apnea biasanya juga mengalami tekanan darah tinggi. Menurut National Sleep Foundation, hal semacam ini seringkali tak terdiagnosa pada pasien dengan masalah tidur dengan gejala tidur yang terputus karena napas terhenti akibat mendengkur.

Padahal berkurangnya kualitas tidur pada pengidap sleep apnea juga ternyata tak hanya berakibat meningkatnya tekanan darah. Tapi juga risiko penyakit jantung, gangguan suasana hati hingga masalah ingatan.

(utw/mer)

Bagikan :  

Apakah tidur dapat menurunkan tekanan darah tinggi?

Ya, kebanyakan orang belum menyadari bahwa posisi tidur tertentu ternyata bisa membantu mencegah darah tinggi memburuk, bahkan bisa berperan dalam penurunan tekanan darah.

Apakah tidur malam menyebabkan tensi tinggi?

Nah, apabila Anda sering begadang dan kurang tidur dalam jangka waktu lama, dapat terjadi gangguan pada pengaturan hormon stres tersebut, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Tidur cukup itu penting!

Apakah Jam tidur mempengaruhi tekanan darah?

Kurang tidur bisa menyebabkan tekanan darah tinggi karena proses metabolisme dan kontrol stres di dalam tubuh terganggu. Dilansir dari Mayo Clinic, semakin singkat waktu tidur, risiko tekanan darah tinggi juga semakin besar, terutama bagi penderita hipertensi.

Bagaimana posisi tidur saat darah tinggi?

Posisi tidur saat dalam kondisi mengalami tekanan darah tinggi yang direkomendasikan adalah posisi tidur tengkurap. Hal itu diungkapkan oleh ahli dari Ehime University School of Medicine Jepang. Selain itu Yasuharu Tabara seorang peneliti juga mendukung pernyataan tersebut dan disertai dengan bukti ujinya.