Mengapa bulan September sebagai Bulan kitab suci Nasional?

Umat Katolik memperingati Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) setiap September tiap tahunnya.(Pixabay/jclk8888)

Jakarta, CNN Indonesia --

Umat Katolik memperingati Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) setiap September tiap tahunnya. Umat dianjurkan untuk semakin dekat dan mengenal Allah lewat membaca kitab suci di Bulan Kitab Suci Nasional 2022.

Gagasan untuk tekun membaca kitab suci berawal dari Dei Verbum, salah satu dokumen yang dihasilkan Konsili Vatikan II (1962-1965). Dokumen ini berbicara tentang kitab suci. Para bapa konsili pun menganjurkan agar jalan masuk menuju kitab suci dibuka selebar-lebarnya.

Ajakan untuk membaca kitab suci lebih tekun pun menular. Di Indonesia, gereja Katolik bekerja sama dengan Lembaga Alkitab Indonesia untuk menerjemahkan kitab suci ke bahasa Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Upaya ini belum membuat umat tertarik membaca kitab suci. Kemudian Lembaga Biblika Indonesia (LBI, lembaga milik Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) berinisiatif mencanangkan Hari Minggu Kitab Suci (HMKS) secara nasional.

HMKS diperingati dengan memilih Minggu tertentu untuk menyelenggarakan ibadah khusus dan kegiatan seputar kitab suci.

Lihat Juga :

Mengapa bulan September sebagai Bulan kitab suci Nasional?

Agustus, Bulan Devosi Katolik Pada Hati Maria yang Tak Bernoda

Pada sidang KWI 1977, HMKS ditetapkan pada Minggu pertama September. Kemudian pada perkembangannya, satu Minggu dirasa kurang sebab antusiasme umat makin tinggi sehingga September dijadikan Bulan Kitab Suci Nasional.

Bulan Kitab Suci Nasional 2022 mengambil tema 'Allah Sumber Harapan Hidup Baru'. Tema ini diperkuat dengan kutipan ayat 'Carilah Tuhan, maka kamu akan hidup' (Am. 5:6).

R.P. Albertus Purnomo, OFM, Ketua LBI, menyebut dewas pimpinan LBI mengangkat tema ini dengan mempertimbangkan tren situasi aktual sekarang. Kecemasan, ketakutan akan pandemi mulai mereda, aktivitas sosial dan ekonomi perlahan bangkit.

Akan tetapi, lanjut dia, persoalan dunia tidak pernah berhenti. Pandemi memang mulai teratasi tetapi dunia kembali dikejutkan dengan perang di Ukraina.

"Bulan Kitab Suci Nasional 2022 mengajak kita sebagai umat gereja Katolik di Indonesia untuk merenungkan kembali sosok Allah sebagai sumber harapan hidup baru bagi orang beriman," kata Albertus dalam kata pengantarnya di buku BKSN 2022.

Lihat Juga :

Mengapa bulan September sebagai Bulan kitab suci Nasional?

Bulan Kitab Suci Nasional Katolik: Sejarah dan Tema 2020

Tahun ini, BKSN khusus mengambil teks-teks inspiratif dari kitab Amos dan Hosea. Dua nabi ini berkarya sekitar pertengahan abad 8 SM. Sementara itu, selama sebulan lingkungan atau komunitas akan menyelenggarakan renungan bersama dengan empat subtema berbeda setiap minggu.

Keempat subtema tersebut adalah hidup keagamaan yang sejati, hidup yang adil, hidup yang berdasar kasih setia Allah, dan hidup yang penuh dengan kerahiman Allah.

Kini saatnya membuka kembali kitab suci yang lama terbengkalai di rak buku dan memahami hidup baru seperti yang Allah harapkan di Bulan Kitab Suci Nasional 2022.

Apa kabar anak-anak yang keren? Sehat selalu ya, jangan lupa Prokes dimanapun kalian berada! Tak terasa, kita sudah memasuki Bulan September. Bagi umat Katolik, Bulan September dikenal sebagai Bulan Kitab suci Nasional. Tema BKSN tahun 2021 adalah “Yesus Sahabat Seperjalanan Kita”. Sangat luar biasa ya, kita menjadi Sahabat Yesus? Pasti! Untuk menanggapi Kasih Allah, mari lebih rajin membaca Kitab Suci(KS). Naaah, penasaran tidak, mengapa ada BKSN? Yuks, kita bersama-sama menelusur sejarah BKSN.

Ide tentang Bulan Kitab Suci Nasional(BKSN) berasal dari Lembaga Biblika Indonesia (LBI). LBI adalah sebuah badan milik Konferensi Waligereja Indonesia(KWI) yang sejak 1967 menangani kerasulan Kitab Suci secara nasional. Adapun salah satu tugas utama LBI adalah menterjemahkan Alkitab dalam Bahasa Indonesia. Penyelenggaraan BKSN bagi umat Katolik tak dapat dipisahkan dari peran KONSILI Vatikan II. Dalam dokumennya yang berbicara tentang Kitab Suci, yaitu Dei Verbum, Para Bapak Konsili menganjurkan agar jalan menuju KS dibuka lebar bagi kaum beriman dan semua umat tekun membaca KS. Adapun caranya dengan menterjemahkan Kitab Suci dalam bahasa setempat. Usaha menterjemahkan KS sebenarnya sudah dimulai sebelum Konsili Vatikan II, namun Konsili menganjurkan agar diterjemahkan ekumenis(pemahaman)bersama oleh gereja Katolik dan Gereja Proterstan. Maka atas anjuran ini, Gereja Katolik mulai “meninggalkan”terjemahan Perjanjian lama dan Perjanjian baru hasil kerja keras ahli Katolik dan bekerjasama dengan Lembaga Alkitab Indonesia(LAI) milik Gereja Kristen. KS terjemahan bersama inilah yang diakui resmi oleh Gereja Katolik dan Gereja Protestan di Indonesia. Yang membedakan antara keduanya yaitu Kitab-Kitab Deuterokanonika (sebutan bagi kitab-kitab dan bagian-bagian tertentu dari Kitab Suci Perjanjian Lama Kristen diakui termasuk dalam KS Gereja Katolik, namun Gereja Kristen tidak mengakuinya).

LBI berusaha mengenalkan dan mengajak Umat membaca Kitab Suci yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. LBI mendorong, mengusulkan agar keuskupan sertaparoki di seluruh Indonesia mengadakan ibadat khusus dan kegiatan sekitar  KS pada Hari Minggu tertentu. LBI juga menyarankan agar menyambut terbitnya Alkitab lengkap ekumenis pada tahun 1975 dengan Misa Syukur pada bulan Agustus. Pada Bulan Mei 1976 LBI mengirimkan bahan-bahan langsung kepada pastor-pastor paroki untuk Hari Minggu Kitab suci (HMKS) pada tanggal 24-25 Juli 1976.

Usaha LBI tidak menghasilkan buah seperti yang diharapkan. Walaupun demikian, LBI tetap berkeyakinan HMKS tetap harus diupayakan dan dilanjutkan. Tujuan HMKS adalah untuk memperkenalkan umat kepada Sabda Allah. Mereka dipersilahkan melihat lebih dekat dan mengenal lebih akrab sebagai sumber kehidupan iman mereka. Umat juga didorong untuk membaca dan memiliki Kitab Suci setidaknya setiap rumah memiliki satu Kitab Suci  untuk memperdalam iman kepercayaan.

Pada sidang Majelis Agung Waligereja Indonesia (MAWI), yang kemudian bernama KWI) pada tahun 1977 para uskup menetapkan agar satu Hari Minggu tertentu dalam tahun gerejani ditetapkan sebagai Hari Minggu Kitab Suci Nasional (HKMSN). Hari Minggu yang dimaksudkan adalah Hari Minggu Pertama September. Ternyata  keinginan umat untuk membaca dan mendalami KS semakin berkembang. Satu Minggu dirasa tidak cukup lagi untuk mengadakan kegiatan-kegiatan seputar Kitab Suci. Maka, kegiatan-kegiatan tentang Kitab Suci akhirnya diberlangsungkan sepanjang Bulan September, sehingga Bulan September disebut pula sebagai Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN).

Naaah, anak-anak….. demikian tadi sejarah BKSN. Setiap kali memasuki Bulan September banyak kegiatan untuk mengisi Bulan Kitab Suci di semua keuskupan di Indonesia. Ada yang dilakukan di lingkungan, paroki, biara, sekolah, dan masih banyak lagi. Adapun kegiatannya bermacam-macam, seperti: lomba baca tulis Kitab Suci, pendalaman Kitab suci, pameran buku, atau lomba secara virtual karena sedang masa pandemi.  Ada salah satu acara khusus di setiap Minggu pertama Bulan September yaitu Hari Minggu Kitab suci Nasional (HMKS) dengan Perayaan Ekaristi. Kitab suci diarak dengan pujian dan nyanyian syukur lalu di tempatkan di tempat yang istimewa.

Kenapa bulan September dikenal sebagai Bulan kitab suci Nasional?

Bulan September biasanya, Gereja Katolik Indonesia memasuki Bulan Kitab Suci Nasional. Pimpinan Gereja menganjurkan umat Katolik menjadi lebih akrab dengan Kitab Suci dengan berbagai cara, sehingga dengan demikian umat semakin tangguh dan mendalam imannya daam menghadapi kerumitan dan kesulitan hidup dewasa ini.

Apa yang dimaksud dengan Bulan kitab suci Nasional?

BKSN atau Bulan Kitab Suci Nasional merupakan suatu tradisi gereja katolik yg selalu dilaksankan setiap bulan September oleh seluruh umat katolik di setiap Keuskupan.

Bulan September adalah bulan apa dalam Katolik?

Pada bulan September telah dikhususkan oleh Gereja Katolik Indonesa sebagai Bulan Kitab Suci Nasional.

Bulan kitab suci Nasional bulan berapa?

Mengawali bulan September tahun 2022 ini, bersama bapak ibu guru, semua siswa-siswi SD Kanisius Sumberrejo 02 dan TK Santo Yusup berkumpul di ruang doa untuk mengawali hari Perayaan Bulan Kitab Suci Nasional 2022 (BKSN) bagi umat Katolik yang selalu dirayakan setiap bulan September.