Apakah saat pembukaan 1 boleh tidur?

Pada proses persalinan, ibu hamil akan merasakan pembukaan lahiran 1 sampai 10. Umumnya, setiap orang akan mengalami sensasi persalinan yang berbeda-beda.

Namun, kenali lebih lanjut mengenai tahapan serta ciri-ciri pembukaan lahiran dalam artikel ini.

Apa yang dimaksud dengan pembukaan lahiran?

Pembukaan lahiran adalah tahapan pembukaan mulut rahim hingga siap dilewati sebagai jalan lahir bayi. Proses pembukaan persalinan ini umumnya meliputi pembukaan 1 hingga 10.

Pada proses pembukaan, ibu hamil bis amengalami kontraksi lambat hingga cepat. Tandanyam serviks atau leher rahim sudah mulai terbuka dan siap untuk persalinan.

Dokter atau bidan akan melarang ibu untuk mengejan jika pembukaan lahiran belum lengkap.

Alasannya, karena bisa mengakibatkan jalur lahir menjadi bengkak dan menghambat turunnya bayi.

Pembukaan persalinan hingga bukaan 10 menandakan tahapannya telah lengkap. Pada saat ini, ibu diperbolehkan mengejan dengan cara yang benar, agar bayi terdorong keluar.

Tahapan pembukaan beserta tanda-tandanya

Dalam Pregnancy, Birth, & Baby dijelaskan kalau proses persalinan dimulai ketika Anda mengalami kontraksi. Kontraksi adalah fase saat otot-otot rahim bekerja untuk membuka serviks (leher rahim).

Ketika mendekati proses melahirkan normal, serviks inilah yang akan membuka sebagai jalan lahir bayi.  Seiring bertambahnya pembukaan, semakin besar pula dorongan di bagian (serviks).

Saat bukaan telah lengkap, maka ‘ruang’ untuk bayi keluar juga semakin luas.

Cara mengukur pembukaan jalan lahir ini bisa dengan jari tangan. Bila Anda dapat memasukan satu jari ke tengah serviks, itu tandanya Anda telah masuk dalam pembukaan 1.

Dalam persalinan normal, ada tiga fase yang harus dilalui seorang ibu dalam proses pembukaan lahiran, yaitu fase laten, fase aktif, dan fase transisi.

Berikut tahapan serta ciri-ciri pembukaan persalinan lengkap 1 sampai 10 sesuai fase:

Tahap 1: fase laten

Fase laten adalah tanda awal persalinan untuk pembukaan 1 sampai 4. Pada fase ini, jalan lahir mulai terbuka, ditandai dengan serviks menjadi lunak, tipis, dan melebar.

Kontraksi mulai dirasakan, tapi sebaiknya usahakan untuk menenangkan diri untuk menyimpan energi. Coba lakukan aktivitas ringan, tidur, mengemas pakaian, serta catat waktu kontraksi

Berikut adalah ciri-ciri pembukaan pada fase persalinan atau lahiran awal:

  • Biasanya berlangsung sekitar 8-12 jam atau lebih
  • Serviks akan menipis dan melebar hingga 4 cm
  • Kontraksi berlangsung sekitar 30-45 detik. Jeda waktu istirahat dan kontraksi 5-30 menit
  • Kontraksi biasanya ringan, tidak teratur, tetapi menjadi semakin kuat dan sering
  • Rasa sakit kontraksi seperti kram perut menstruasi, sakit punggung  bawah, dan area panggul terasa kencang
  • Muncul keputihan dengan sedikit darah
  • Pecah ketuban

Tahap 2: fase persalinan aktif

Fase selanjutnya disebut sebagai pembukaan persalinan aktif. Pada fase aktif ini, pembukaan serviks berlangsung lebih cepat dan terprediksi. Ini adalah tanda Anda untuk segera pergi ke rumah sakit.

Di rumah sakit, lakukan teknik pernapasan dan latihan relaksasi di antara waktu kontraksi.

Selain itu, Anda juga perlu sering berganti posisi, berjalan, mandi air hangat, dan minum banyak.

Berikut adalah beberapa tanda atau ciri pembukaan persalinan aktif tahap dua:

  • Persalinan aktif akan berlangsung sekitar 3-5 jam atau bahkan lebih lama.
  • Serviks akan melebar menjadi 7 cm
  • Kontraksi berlangsung sekitar 45-60 detik, dengan jeda waktu istirahat 3-5 menit
  • Kontraksi akan lebih kuat dan lama
  • Apabila diperlukan, ini saatnya mendapatkan pereda nyeri (epidural)

Tahap 3: fase transisi dan persalinan

Pada tahap transisi dan persalinan, serviks sudah masuk pada pembukaan 8-10. Semakin intens kontraksi yang dirasakan, semakin besar pula bukaannya.

Fase transisi adalah ketika bayi keluar melalui jalan lahir. Ini menjadi fase pembukaan lahiran yang paling menantang, tetapi durasinya terpendek.

Berikut adalah ciri-ciri fase pembukaan persalinan atau lahiran tahap ketiga:

  • Transisi akan berlangsung sekitar 30 menit hingga 2 jam
  • Serviks akan melebar sepenuhnya dari 8 cm menjadi 10 cm
  • Kontraksi akan berlangsung sekitar 60-90 detik, dengan jeda waktu istirahat 30 detik-2 menit
  • Kontraksi terasa lama, kuat, intens, dan bercampur

Kemungkinan, beberapa bayi akan turun ke jalan lahir lebih awal, sehingga ibu akan merasakan dorongan untuk mengejan. Jika pembukaan belum lengkap, Anda dianjurkan untuk tidak mengejan karena serviks belum benar-benar melebar. 

Baca Juga

  • Mengenal Pentingnya Cuti Melahirkan dan Dasar Hukum yang Mengaturnya
  • Creambath Saat Hamil Aman, Asal Anda Penuhi 5 Syarat Ini
  • Vakum Ekstraksi untuk Bantu Persalinan, Ini 4 Risikonya

Berapa lama pembukaan lahiran berlangsung?

Untuk menjalani persalinan normal, seorang ibu perlu melalui pembukaan 1-10 pada proses persalinan. Tanda pembukaan lahiran pada setiap orang bisa jadi berbeda-beda. Ada yang melaluinya dengan cepat hanya dalam hitungan jam bahkan hingga berhari-hari.

Mengutip NHS, umumnya mulai dari fase awal persalinan sampai pembukaan penuh memakan waktu 8-12 jam. Kondisi ini bisa lebih cepat atau lebih lama.

Baca Juga

  • Ini Komplikasi akibat Pertumbuhan Janin Terhambat
  • Perut Ibu Hamil Bisa Berbeda Ukuran, Apa Penyebabnya?
  • Seputar Mitos Bayi Terlilit Tali Pusar dari Sudut Pandang Medis

Apa yang terjadi kalau pembukaan terhambat?

Persalinan terkadang bisa lebih lama dari yang Anda harapkan. Ini bisa terjadi jika kontraksi tidak cukup sering, tidak terasa kuat, atau posisi bayi tidak sesuai.

Akibatnya, pembukaan pun terhambat dan tidak maju. Berikut adalah cara mempercepat pembukaan lahiran yang mungkin akan dilakukan perawat, bidan, atau dokter:

1. Memecah ketuban

Kemungkinan, memecah air ketuban atau selaput yang berisi cairan di sekitar bayi bisa membuat kontraksi lebih kuat dan teratur, sehingga pembukaan akan berlangsung.

Ini dikenal sebagai pecah ketuban buatan. Bidan atau dokter melakukannya dengan membuat celah kecil pada selaput selama pemeriksaan vagina.

2. Meneteskan oksitosin

Apabila memecah air ketuban tidak berhasil dan pembukaan tertunda, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk menggunakan obat oksitosin sebagai induksi.

Ini diberikan melalui infus pada pergelangan tangan agar masuk ke pembuluh darah. Oksitosin berfungsi agar kontraksi lebih kuat, teratur, dan cepat.

Baca Juga

  • Suntik KB 3 Bulan Tapi Tetap Menstruasi, Normalkah?
  • Gatal-Gatal Saat Hamil, Apa Penyebab dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
  • Penyebab dan Cara Mengatasi Sakit Tulang Ekor Setelah Melahirkan

Catatan SehatQ

Setelah bayi lahir, Anda akan terus mengalami kontraksi ringan dan tidak terlalu menyakitkan.

Kontraksi ringan inilah yang akan membantu mengarahkan plasenta ke jalan lahir. Kemungkinan, Anda akan diminta untuk mendorong sekali lagi dengan pelan untuk mengeluarkan plasenta.

Selain itu, Anda mungkin akan diberi obat pada sebelum atau sesudah plasenta lahir untuk mendorong kontraksi rahim dan meminimalisasi perdarahan.

Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai tanda melahirkan serta pembukaan persalinan? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.

Download sekarang di App store dan Google Play.

Bolehkah tidur saat sudah pembukaan 1?

"Boleh saja, tidak ada yang melarang. Kalau masih bisa tidur, sebaiknya dimanfaatkan sebaik mungkin untuk beristirahat karena nanti saat pembukaan-pembukaan selanjutnya, akan semakin menguras tenaga.

Apakah sedang kontraksi boleh tidur?

Boleh Tidaknya Ibu Hamil Tidur saat Alami Kontraksi “Bisa-bisa saja tidur menjelang persalinan, paling sering saat fase awal. Selama fase aktif, jika diberi epidural untuk mengontrol sakit misalnya, ibu juga bisa tidur,” jelasnya seperti dikutip dari Romper.

Apakah tidur miring kiri mempercepat pembukaan?

Tidur berbaring miring ke kiri juga ampuh untuk mempercepat proses persalinan. Meskipun kondisi tubuh beristirahat total saat melakukan gerakan ini, namun posisi tidur miring ke kiri dapat mengurangi nyeri pada bagian pinggang, membantu menstabilkan tekanan darah dan juga mengurangi tekanan pada wasir.

Kenapa saat mau melahirkan tidak boleh tidur?

Jika bumil tidur saat tahap pertama persalinan, serviksnya mungkin mulai membesar. Ketika kontraksi dimulai, calon ibu dan tenaga medis dapat menentukan apakah dia harus pergi ke rumah sakit, atau menghabiskan tahap awal persalinan di rumah.