Apakah penggunaan obat nyamuk semprot dapat menyebabkan pemanasan global

Siapa yang tak merasa jengkel jika sudah berurusan dengan  bentol dan rasa gatal akibat gigitan nyamuk. Sebenarnya nyamuk bukan menggigit, melainkan menghisap darah manusia. Hal ini dikarenakan serangga ini tertarik pada suhu panas, keringat, dan karbondioksida.

Untuk menghindari hal tersebut, mebuat banyak orang berfikir untuk menggunakan obat anti nyamuk. Meskipun kesadaran akan bahaya dari obat anti nyamuk membuat banyak orang mulai berpikir ulang untuk menggunakannya, namun beberapa orang masih tergantung dengan penggunaan obat anti nyamuk baik dalam bentuk semprot, bakar, dan elektrik.

Pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah penggunaannya aman bagi kesehatan? Apakah bahan yang terkandung dalam obat anti nyamuk berbahaya? Simak penjelasan Dr.rer.nat. Budiawan, ahli toksikologi kimia FMIPA UI berikut ini.

Apakah penggunaan obat nyamuk semprot dapat menyebabkan pemanasan global

Pertama, Karena obat anti nyamuk terbuat dari bahan kimia sintetik. Seperti senyawa kimia organofosfat dan karbamat, yang termasuk dalam golongan pestisida. Kedua bahan kimia tersebut bisa menghambat kerja enzim acetylcholinesterase (AChE), yaitu enzim yang berkerja pada sistem sawar otak dan dapat memicu transfer sinyal (neurotransmitter) pada saraf manusia.

“Jadi jika kita merasa pusing, mual, setelah mencium obat anti nyamuk, itu tandanya kita sudah keracunan,” Papar Budiawan. Selain bahan kimia organofosfat (diklorvos/DDVP) dan karbamat (antara lai, propoxur), kebanyakan obat anti nyamuk yang beredar saat ini mengandung bahan kimia aktif golongan pyrethroid, diantaranya allethrin, bioallethrin dan transflutrin.

“Tentu semua bahan insektisida pada prinsipnya sangat berbahaya. Apalagi jika digunakan secara tidak proporsional, dapat emicu terjadinya kerusakan sistem saraf,” Jelas Budiawan. Apalagi pada beberapa obat anti nyamuk yang beredar di pasaran, ada penambahan S2 (octachloro dipropyl ether).

S2 menyebabkan obat anti nyamuk lebih ampuh membunuh segala nyamuk dan serangga lainnya, sepert kecoa, lalat, semut.“Asal tahu jika dimasukan s2 jadinya lebih berbahaya bagi manusia, karena jika dibakar, bahan tersebut dapat menghasilkan BCME (bischloromethyl ether) yang berisiko memicu kanker paru-paru,” tutup Budiawan.

Pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata di Bumi. Pemanasan global menimbulkan berbagai dampak bagi lingkungan dan manusia. Oleh karena itu, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pemanasan global yaitu:

  1. Mengurangi konsumsi daging, dapat mengurangi pelepasan gas metana dari produksi hewan ternak. Menjadi vegetarian (orang yang tidak mengkonsumsi daging) merupakan salah satu upaya mengurangi konsumsi daging.
  2. Melakukan penanaman pohon, tanaman hijau menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya dalam jaringan melalui proses fotosintesis. Semakin banyak tanaman, keseimbangan CO2 di atmosfer akan tetap terjaga dan dapat terhindar dari efek pemanasan global lebih lanjut.
  3. Mengurangi emisi karbon, dapat dilakukan dengan menggunakan alat transportasi yang tidak memakai bahan bakar fosil, menggunakan alat transportasi massal atau angkutan umum, dan mengembangkan pembangkit listrik yang menggunakan energi alternatif.
  4. Mengurangi penggunakaan parfum semprot atau obat nyamuk semprot, karena benda-benda tersebut menyebabkan polusi gas CFC.

Dengan demikian, yang bukan upaya penanganan pemanasan global adalah tidak mematikan TV seusai menonton.

Jadi, jawaban yang tepat adalah C. 

Penggunaan obat anti nyamuk semprot dapat mempengaruhi pemanasan global karena