Apakah pembelajaran tematik dapat diterapkan di seluruh jenjang Pendidikan

Apakah pembelajaran tematik dapat diterapkan di seluruh jenjang Pendidikan


Oleh :

Savina Setiana 

Pendidikan Guru Sekolah Dasar 

Universitas Muhammadiyah Purworejo

(kebumenekspres.com) Pendidikan di Indonesia yang bertujuan untuk mencerdaskan bangsa, kini telah mengalami banyak perubahan. Salah satu perubahan tersebut tercermin dari perubahan kurikulum, yaitu adanya kurikulum baru Kurikulum 2013 yang saat ini diterapkan di Indonesia. Sebelum penerapan Kurikulum 2013 tentunya pemerintah telah melakukan uji coba kurikulum dan mengevaluasi kurikulum yang diterapkan sebelumnya. Kurikulum sebelumnya yang di terapkan di Indonesia memiliki beberapa kekurangan yaitu, kurang menerapkan pendidikan karakter, dan proses pembelajaran masih berpusat kepada guru. Kurikulum 2013 merupakan salah satu cara untuk memperbaiki kurikulum sebelumnya, dengan harapan kurikulum 2013 dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan kognitigf, afektif, dan psikomotor siswa. Kurikulum 2013 ini lebih menekankan pada pendidikan karakter siswa, pembelajaran pada kurikulum 2013 adalah pembelajaran tematik terpadu. Pembelajaran tematik terpadu ini merupakan pembelajaran yang diterapkan pada siswa sekolah dasar.  

Pembelajaran tematik adalah salah satu jenis pembelajaran berbasis topik atau tema  yang digunakan untuk menghubungkan beberapa konsep mata pelajaran, sehingga anak-anak dapat lebih mudah memahami suatu konsep karena mengajarkan beberapa mata pelajaran hanya berdasarkan satu topik atau tema. Pembelajaran tematik bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep secara bermakna pada siswa. Pada pembelajaran tematik ini peseta didik dituntut untuk lebih aktif, dan berfikir kritis serta dalam proses pembelajaranya berpusat pada siswa. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keaktifan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman secara langsung, dan dapat menemukan berbagai jenis pengetahuan yang mereka pelajari. Melalui pengalaman langsung, siswa akan memahami konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami. Pembelajaran tematik juga berkaitan dengan psikologi perkembangan, karena isi materi didasarkan atau disesuaikan pada tahapan tumbuh kembang siswa, psikologi belajar juga diperlukan, karena pembelajaran psikologi juga bermanfaat.

Pembelajaran tematik mempunyai beberapa manfaat antara lain, menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan utuh, melatih siswa untuk memahami hubungan antar mata pelajaran, memungkinkan siswa untuk memanfaatkan keterampilannya yang dikembangkan dari mempelajari keterkaitan antar mata pelajaran. Kelebihan dari pembelajaran tematik yaitu, Pengalaman dan proses belajar akan selalu dikaitkan dengan tingkat perkembangan siswa, kegiatan yang dipilih menyesuaikan dengan kebutuhan dan minat siswa, semua kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar akan diingat lebih lama, serta dapat meningkatkan ketrampilan berfikir siswa. Sedangkan salah satu kekurangan pembelajaran tematik yaitu tidak semua kompetensi dasar dapat dipadukan. (*) 

Sukayati & Wulandari, S. (2009). Pembelajaran Tematik di SD. Sleman: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Apakah pembelajaran tematik dapat diterapkan di seluruh jenjang Pendidikan

ICANDO App

Mulai petualangan belajarmu sekarang!

(100k+)

Apakah pembelajaran tematik dapat diterapkan di seluruh jenjang Pendidikan
Apakah pembelajaran tematik dapat diterapkan di seluruh jenjang Pendidikan

Digital. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pendahuluan

Pemerintah pada beberapa tahun lalu telah mengeluarkan kebijakan tentang otonomi daerah. Kebijakan ini antara lain memberi ruang gerak yang luas kepada lembaga pendidikan khususnya sekolah dasar dalam mengelola sumber daya yang ada, dengan cara mengalokasikan seluruh potensi dan prioritas sehingga mampu melakukan terobosan-terobosan sistem pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif.

Salah satu upaya kreatif dalam melaksanakan pembelajaran yangmenggunakan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah dasar adalah melakukan pembelajaran tematik. Pembelajaran model ini akan lebih menarik dan bermakna bagi anak karena model pembelajaran ini menyajikan tema-tema pembelajaran yang lebih aktual dan kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian masih banyak pihak yang belum memahami dan mampu menerapkan model ini secara baik. Melalui tulisan ini akan diuraikan secara singkat tentang pembelajaran tematik secara konseptual dan implementasinya dalam kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik (2004: 6) menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dari pernyataan tersebut dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik dilakukan dengan maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum. Disamping itu pembelajaran tematik akan memberi peluang pembelajaran terpadu yang lebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar.

Dalam menerapkan dan melaksanakan pembelajaran tematik, ada beberapa prinsip dasaryang perlu diperhatikan yaitu 1) bersifat terintegrasi dengan lingkungan, 2) bentuk belajar dirancang agar siswa menemukan tema, dan 3) efisiensi. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas berikut ini akan diurakan ketiga prinsip tersebut,berikut ini.

1.Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan.

Pembelajaran yang dilakukan perlu dikemas dalam suatu format keterkaitan, maksudnya pembahasan suatu topik dikaitkan dengan kondisi yang dihadapi siswa atau ketika siswa menemukan masalah dan memecahkan masalah yang nyata dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan topik yangdibahas.

2.Bentuk belajar harus dirancang agar siswa bekerja secara sungguh-sungguh untuk menemukan tema pembelajaran yang riil sekaligus mengaplikasikannya. Dalam melakukan pembelajaran tematik siswa didorong untuk mampu menemukan tema-tema yang benar-benar sesuai dengan kondisi siswa, bahkan dialami siswa.

3.Efisiensi

Pembelajaran tematik memiliki nilai efisiensi antara lain dalam segi waktu, beban materi, metode, penggunaan sumber belajar yang otentik sehingga dapat mencapai ketuntasan kompetensi secara tepat.

Ciri-ciri Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagaimana diungkapkan dalam www. pppg tertulis.or.id. sebagai berikut 1) berpusat pada siswa, 2) Memberikan pengalaman langsung kepada siswa, 3)Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas, 4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran., 5) Bersifat fleksibel, 6) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang karakteristik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1.Berpusat pada siswa

Proses pembelajaran yang dilakukan harus menempatkan siswa sebagai pusat aktivitas dan harus mampu memperkaya pengalaman belajar. Pengalaman belajar tersebut dituangkan dalam kegiatan belajar yang menggali dan mengembangkan fenomena alam di sekitar siswa.

2.Memberikan pengalaman langsung kepada siswa

Agar pembelajaran lebih bermakna maka siswa perlu belajar secara langsung dan mengalami sendiri. Atas dasar ini maka guru perlu menciptakan kondisi yang kondusif dan memfasilitasi tumbuhnya pengalaman yang bermakna.

3.Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas

Mengingattema dikaji dari berbagai mata pelajaran dan saling keterkaitan makabatas mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas.

4.Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.

5.Bersifat fleksibel

Pelaksanaan pembelajaran tematik tidakterjadwal secara ketat antar mata pelajaran.

6.Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.

Sehubungan dengan hal tersebut diungkapkan pula dalam www p3gmatyo.go.id/download/SD karakteristik pembelajaran terpadu/tematik sebagai berikut: 1) pembelajaran berpusat pada anak, 2) menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan, 3) belajar melalui pengalaman langsung, 4) lebih memperhatikan proses daripada hasil semata, 5) sarat dengan muatan keterkaitan.

Peran dan Pemilihan Tema dalam Pembelajaran Tematik

Tema dalam pembelajaran tematik memiliki peran antara lain:

1.Siswa lebih mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.

2.Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.

3.Pemahaman terhadapmateri pelajaran lebih mendalam dan berkesan

4.Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi siswa.

5.Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.

6.Siswa lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi dalam situasi yang nyata.

7.Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 kali.

Pemilihan tema dalam pembelajaran tematik dapat berasal dari guru dan siswa. Pada umumnya guru memilih tema dasar dan siswa menentukan unit temanya.Tema juga dapat dipilih berdasarkan pertimbangan konsensus antar siswa.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran tematik

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembelajaran tematik, yaitu:

1.Pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan utuh.

2.Dalam pelaksanaan pembelajaran tematikperlu mempertimbangkan alokasi waktu untuk setiap topik, banyak sedikitnya bahan yang tersedia di lingkungan.

3.Pilihlah tema yang terdekat dengan siswa.

4.Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai dari pada tema.

Keunggulan dan kekurangan Pembelajaran Tematik

Pelaksanaan pembelajaran tematik memiliki beberapa keuntungan dan juga kelemahan yang diperolehnya. Keuntungan yang dimaksud yaitu:

1.Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa

2.Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa.

3.Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna.

4.Menumbuhkan keterampilan sosial, seperti bekerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

Pembelajaran tematik di samping memiliki beberapa keuntungan sebagaimana dipaparkan di atas, juga terdapat beberapa kekurangan yang diperolehnya. Kekurangan yang ditimbulkannya yaitu:

1.Guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi

2.Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.

Pembelajaran tematik di sekolah dasar (SD) merupakan suatu hal yang relatif baru,sehingga dalamimplementasinya belum sebagaimana yang diharapkan. Masih banyak guru yang merasa sulit dalam melaksanakan pembelajaran tematik ini. Hal ini terjadi antara lain karena guru belum mendapat pelatihan secara intensiftentang pembelajaran tematik ini. Disamping itu juga guru masih sulit meninggalkankebiasan kegiatan pembelajaran yang penyajiannya berdasarkan mata pelajaran/bidang studi.

Pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar pada saat inidifokuskan pada kelas-kelas bawah (kelas 1 dan 2) atau kelas yang anak-anaknya masih tergolong pada anak usia dini, walaupun sebenarnya pendekatan pembelajaran tematik ini bisa dilakukan di semua kelas sekolah dasar.

Pembelajaran tematik dilakukan dengan beberapa tahapan-tahapan seperti penyusunan perencanaan, penerapan, dan evaluasi/refleksi. tahap-tahap ini secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:

1.Perencanaan

Mengingat perencanaan sangat menentukan keberhasilan suatu pembelajaran tematik, maka perencanaan yang dibuat dalam rangka pelaksanaan pembelajaran tematik harus sebaik mungkin Oleh karena itu ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam merancang pembelajan tematik ini yaitu: 1) Pelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata pelajaran, 2) Pilihlah tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensiuntuk setiap kelas dan semester, 3) Buatlah ”matriks hubungan kompetensi dasar dengan tema”, 4) Buatlah pemetaan pembelajaran tematik. Pemetaan ini dapat dapat dibuat dalam bentuk matriks atau jareingan topik, 5) Susunlah silabus dan rencana pembelajaran berdasarkan matriks/jaringan topik pembelajaran tematik

2.Penerapan pembelajaran tematik

Pada tahap ini intinya guru melaksanakan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Pembelajaran tematik ini akan dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan baik perlu didukung laboratorium yang memadai. Laboratorium yang memadaitentunya berisi berbagai sumber belajar yang dibutuhkan bagi pembelajaran di sekolah dasar. Dengan tersedianya laboratorium yang memadai tersebut maka guru ketika menyelenggarakan pembelajaran tematik akan dengan mudah memanfaatkan sumber belajar yang ada di laboratorium tersebut, baik dengan cara membawa sumber belajar ke dalam kelas maupun mengajak siswa ke ruang laboratorium yangterpisah dari ruang kelasnya.

3.Evaluasi Pembelajaran Tematik

Evaluasi pembelajaran tematik difokuskan pada evaluasi proses dan hasil. Evaluasi proses diarahkan pada tingkat keterlibatan, minat dan semangat siswa dalam proses pembelajaran, sedangkan evaluasi hasil lebih diarahkan pada tingkat pemahaman dan penyikapan siswa terhadap substansi materi dan manfaatnya bagi kehidupan siswa sehari-hari. Disamping itu evaluasi juga dapat berupa kumpulan karya siswa selama kegiatan pembelajaran yang bisa ditampilkan dalam suatu paparan/pameran karya siswa.

Instrumen yang dapat digunakan untuk mengungkap pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dapat digunakan tes hasil belajar. dan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa melakukan suatu tugas dapat berupa tes perbuatan atau keterampilan dan untuk mengungkap sikap siswa terhadap materi pelajaran dapat berupa wawancara, atau dialog secara informal.

Disamping itu instrumen yang dikembangkan dalam pembelajaran tematik dapat berupa: kuis, pertanyaan lisan, ulangan harian, ulangan blok, dan tugas individu atau kelompok, dan lembar observasi.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematikdimaksudkan agar pembelajaran lebih bermakna dan utuh. Pembelajaran tematik inimemiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan perhatian, aktivitas belajar, danpemahaman siswa terhadap materi yang dipelajarinya, karena pembelajarannya lebih berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung kepada siswa,pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran., bersifat fleksibel, hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.

Pembelajaran tematik agar berhasil dengan baik perlu dilakukandengan menempuh tahapan perencanaan, penerapan dan evaluasi.

Daftar Pustaka

Sutirjo dan Sri Istuti Mamik.(2005). Tematik: Pembelajaran Efektif dalam Kurikulum 2004. Malang: Bayumedia Publishing.

www. pppg tertulis.or.id. Pembelajaran Tematik