Apakah marah bisa menyebabkan darah tinggi

Seringkali kita mendengar atau bahkan mengucapkan kalimat ‘marah-marah melulu, jangan-jangan darah tinggi’. Terutama jika menemukan orang yang kebiasaannya marah-marah meskipun hanya hal sepele.

Benarkah jika orang yang sering marah pertanda memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi?

Berdasarkan artikel dari Institute of Community Medicine, University of Tsukuba, Ibaraki, disebutkan bahwa tidak ada hubungan antara kemarahan dan pengendalian amarah dengan tekanan darah tinggi (hipertensi). Justru, dalam studi tersebut ditemukan bahwa laki-laki yang tidak mengungkapkan amarahnya memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengembangkan tekanan darah tinggi ketika mereka tidak memiliki atau hanya memiliki sedikit perilaku mengatasi stress.

Seseorang dapat mengetahui tinggi atau rendahnya tekanan darah hanya setelah dilakukan pengukuran. Ada dua tekanan darah yang diukur, yaitu sistolik dan diastolik.

Tekanan darah sistolik yang berada di atas adalah tekanan pada pembuluh darah pada saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Pada saat memompa, jantung berkontraksi sehingga darah mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Sedangkan tekanan darah diastolik yang berada di bawah adalah tekanan darah saat jantung relaksasi dan darah mengisi jantung kembali.

Seseorang dikatakan memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi saat tekanan darah sistoliknya lebih dari sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah diastoliknya lebih dari sama dengan 90 mmHg.

Nah, jadi… seseorang yang sering marah-marah belum tentu memiliki darah tinggi atau Hipertensi ya! Salam sehat untuk kita semua.

Apa Benar Suka Marah-marah Berarti Idap Hipertensi?

Frieda Isyana Putri - detikHealth

Kamis, 19 Sep 2019 18:40 WIB

Apakah marah bisa menyebabkan darah tinggi
Benarkah gampang marah jadi tanda kondisi hipertensi. (Foto ilustrasi: Thinkstock)

Jakarta - Hipertensi atau tekanan darah tinggi kerap dikaitkan dengan orang yang suka marah-marah atau cepat emosi. Namun benarkah hipertensi menyebabkan seseorang suka marah-marah, atau justru marah-marah yang membuat tekanan darah menjadi tinggi?

Menurut Dr dr Yuda Turana, SpS, dokter spesialis neurologi dan Anggota Dewan Pembina dan Badan Pengawas Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSH) mengatakan bahwa emosi memang bisa membuat tekanan darah naik. Namun hipertensi tidak selalu membuat orang jadi suka marah-marah.

"Ibaratnya begini, ada orang marah marah kita ukur tensinya. Umumnya tensinya tinggi. Bahwa faktor psikis, faktor emosi segala macem memang bisa membuat tekanan darah kita menjadi naik. Tapi bukan hipertensi yang menyebabkan jadi marah-marah," jelasnya saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2019).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca juga: 9 Cara Menurunkan Darah Tinggi dengan Cepat dan Alami


Selain marah-marah, rasa pusing juga kerap dijadikan gejala hipertensi. Namun menurut dr Yuda tak semua rasa pusing adalah hipertensi. Umumnya pengidap hipertensi yang bisa sampai merasa pusing kondisinya sudah berlangsung lama sampai mempengaruhi organ.

"Tensi yang tinggi kalau yang sudah menyebabkan sakit kepala itu artinya tensi yang sudah menyebabkan gangguan di organ, atau tinggi sekali. Tetapi bisa juga nyeri kepala bisa menyebabkan tensi yang tinggi," lanjutnya.

Beberapa gejala hipertensi yang bisa dikenali antara lain pandangan buram, mual, telinga berdenging, kelelahan, dan detak jantung tak beraturan. Hipertensi disebut menjadi salah satu faktor risiko tertinggi yang menyebabkan kematian hampir di seluruh dunia.

Baca juga: Hati-hati, Hipertensi Bisa Mengarah ke Gagal Jantung



Simak Video "Waspada! Dokter Jantung Ungkap Pemicu Stroke di Usia Muda"
[Gambas:Video 20detik]
(frp/fds)

hipertensi emosi darah tinggi sakit kepala marah

Doyan Marah-marah Tandanya Hipertensi? Begini Penjelasan Dokter

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth

Sabtu, 24 Feb 2018 08:30 WIB

Apakah marah bisa menyebabkan darah tinggi
Foto: Thinkstock

Jakarta - Ada kepercayaan di masyarakat yang menyebut orang yang senang marah-marah cenderung mengalami hipertensi. Pakar jantung dan hipertensi pun memberikan jawabannya.

dr Arieska Ann Soenarta, SpJP, FIHA, dari Indonesian Society of Hypertension (InaSH), mengatakan bahwa belum ada bukti yang menyebut orang doyan marah-marah berarti mengidap hipertensi. Namun marah-marah memang menurutnya bisa meningkatkan tekanan darah.

"Jadi ketika marah-marah itu, adrenalin meningkat. Hal ini menyebabkan pembuluh darah mengecil sehingga tekanan darah meningkat, begitu juga dengan kaget. Orang kaget dengar sesuatu itu, tekanan darahnya juga langsung naik," ujarnya, ditemui di kantor InaSH, di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada kesempatan yang sama, Dr dr Yuda Turana, SpS, juga dari InaSH, mengatakan marah-marah memang meningkatkan tekanan darah. Jika tekanan darah cenderung tinggi dalam waktu lama, bisa saja menyebabkan hipertensi.

"Jadi lebih tepat jika dibilang marah-marah atau cerewet itu sebagai penyebab hipertensi. Bukan hipertensi menyebabkan seseorang menjadi sering marah-marah atau cerewet," paparnya lagi.

Baca juga: 4 Fakta Penting Seputar Hipertensi yang Sering Ditanyakan

Namun dr Ann mengingatkan untuk mencegah hipertensi perlu ada perhatian khusus. Langkah pertama adalah dengan mengubah pola makan menjadi sehat, dengan mengurangi garam dan makanan berlemak.

Kedua, lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit per hari. Dan terakhir adalah melakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala di rumah.

"Kalau sudah usia 40 tahun ke atas minimal 2 kali setahun lah di cek tekanan darah. Apalagi kalau ada obesitas dan riwayat keluarga hipertensi, harus lebih rajin lagi," tutupnya.

Baca juga: 5 Gaya Hidup Sehat yang Dapat Kendalikan Hipertensi (mrs/up)

marah hipertensi tekanan darah

Apakah orang marah bisa darah tinggi?

Kemarahan Tidak Menyebabkan Hipertensi Jangka Panjang Belum ada bukti bahwa sering marah dan stres dengan sendirinya menyebabkan hipertensi jangka panjang. Namun, bereaksi terhadap stres dan amarah dengan cara yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko hipertensi, serangan jantung, dan stroke.

Mengapa darah tinggi mudah marah?

Sulit mengendalikan stres Para ahli menyebut orang yang memiliki tekanan darah tinggi cenderung sulit mengendalikan sters. Dalam sebuah penelitian di jurnal Psychosomatic Medicine, cepat marah merupakan respons otak yang terganggu hipertensi. Hal ini membuat otak mengeluarkan dorongan amarah sebagai responsnya.

Apa ciri ciri darah tinggi naik?

Beberapa gejala umum yang menjadi ciri tekanan darah tinggi naik..
Sakit dada..
Pusing mendadak..
Kebas di wajah..
Sesak napas. ... .
Merasa lemah..
Penglihatan kabuer..
Darah dalam urin..
Kelelahan..

Apa yang menyebabkan tekanan darah tinggi?

Memiliki keluarga yang mengidap tekanan darah tinggi. Mengonsumsi terlalu banyak garam dan kekurangan buah maupun sayuran. Tidak melakukan olahraga teratur. Mengonsumsi banyak alkohol atau kopi (atau minuman kafein lain)