Berapa lama waktu cuci darah

Apa saja hal yang harus dipersiapkan dalam prosedur cuci darah? Seperti yang
diketahui pasien yang mengidap gagal ginjal harus melakukan cuci darah atau
bahasa ilmiahnya hemodialysis sebanyak kurang lebih 8 kali dalam 1 bulan. Hal
tersebut perlu dilakukan karena fungsi ginjal pada tubuh tidak bisa bekerja secara
maksimal sehingga darah tidak dapat tersaring dengan baik.

Cuci darah ini umumnya dilakukan sebagai bentuk tindakan perawatan sementara
bagi pasien yang berusia muda sambil menunggu giliran pencangkokan ginjal.
Namun jika sudah dalam kondisi kronis, tindakan cuci darah ini menjadi permanen
akibat pencangkokan tidak lagi memungkinkan karena faktor usia atau alasan medis
lainnya. Nah berikut ini prosedur dalam cuci darah yang perlu Anda ketahui.

Ketahui Prosedur Cuci Darah pada Pengidap Gagal Ginjal

Lakukan Pemeriksaan Fisik
Hal pertama yang dilakukan jika akan melakukan proses cuci darah yaitu melakukan
pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang dimaksud di sini yaitu berkaitan dengan
tekanan darah, suhu tubuh, dan juga berat badan pasien. Jika memang kondisi
dirasa normal dan sesuai standar maka bisa dilakukan proses cuci darah.

Proses Cuci Darah
Selanjutnya jika sudah dilakukan pemeriksaan fisik, pasien akan langsung di
arahkan ke tempat pencucian darah. Kemudian akses cuci darah yang sudah dibuat
sebelumnya dibersihkan dan dilakukan pemasangan jarum. Setelah itu dua buah
jarum yang terpasang pada selang cuci darah akan dipasangkan pada titik akses
yang sudah dibuat pada tahap persiapan sebelumnya.

Satu buah jarum akan dihubungkan ke bagian mesin cuci darah, sedangkan untuk
yang satunya akan mengalirkan darah dari mesin cuci darah ke dalam tubuh. Jika
berhasil maka darah akan mengalir melalui selang yang terhubung dengan alat cuci
darah tersebut. Dalam proses tersebut kelebihan cairan pada tubuh dan zat-zat sisa
metabolisme akan dibuang melalui membran khusus.

Darah yang sudak melalui proses cuci darah akan dikembalikan pada tubuh dengan
menggunakan pompa khusus. Perlu diketahui bahwa selama prosedur cuci darah
tersebut berlangsung, pasien diizinkan untuk melakukan kegiatan santai seperti
membaca menonton televisi, ataupun tidur. Namun perlu diingat, pengidap harus
tetap berada di atas tempat tidurnya.

Durasi Cuci Darah
Berapa durasi cuci darah? Nah, bagi Anda yang masih belum tahu berapa lama
durasi proses cuci darah, umumnya berlangsung sekitar 2.5 sampai 4.5 jam yang
mana dilakukan minimal 2-3 kali dalam seminggu. Perlu diketahui durasi waktu yang
dibutuhkan oleh masing-masing orang berbeda tergantung dari kondisi fisik dari
pasien.

Setelah dilakukan prosedur cuci darah, dokter ataupun perawat akan menimbang
kembali berat badan dari pasien. Tujuannya untuk mengetahui berapa banyak cairan
yang sudah di buang dalam prosedur cuci darah tersebut.

Seperti yang sudah sedikit dijelaskan di atas bahwa cuci darah ini merupakan salah
satu dari tiga terapi pengganti ginjal yang seringkali dilakukan oleh mereka yang
mengalami masalah gagal ginjal. Beberapa orang yang masih dianggap memenuhi
syarat transplantasi ginjal, bisa menjalani proses cuci darah ini sebagai pengobatan
sementara hingga mendapatkan pendonor ginjal.

Setelah menjalani proses transplantasi ginjal atau cangkok ginjal, pasien tidak perlu
lagi melakukan prosedur cuci darah secara rutin setiap minggunya. Nah, itulah
informasi singkat tentang bagaimana proses cuci darah pada pengidap penyakit
ginjal dan berapa lama durasi yang dibutuhkan dalam proses tersebut. Semoga
informasi di atas bermanfaat dan bisa mengedukasi kita semua.

KOMPAS.com - Hemodialisis atau cuci darah adalah perawatan medis yang diberikan untuk menggantikan fungsi ginjal saat organ vital tersebut bermasalah.

Seperti diketahui, ginjal adalah dua organ berbentuk kacang yang terletak di bawah tulang rusuk, tepatnya di sisi kanan dan kiri tulang belakang.

Fungsi ginjal yang utama adalah membuang limbah dan kelebihan cairan dari tubuh.

Selain itu, ginjal juga mengontrol tekanan darah, menjaga tulang agar tetap kuat, memastikan kecukupan mineral, sampai memproduksi hormon untuk membuat sel darah merah.

Cuci darah dibutuhkan saat ginjal sudah tidak bisa menjalankan fungsinya secara optimal.

Baca juga: 13 Tanda-tanda Penyakit Ginjal

Apa itu cuci darah?

Pengertian cuci darah secara garis besar adalah perawatan untuk menggantikan fungsi ginjal dengan menggunakan ginjal buatan.

Melansir laman resmi National Kidney Foundation, mesin ginjal buatan (hemodializer) membuang limbah, bahan kimia, dan kelebihan cairan tubuh.

Cuci darah dapat menjaga keseimbangan tubuh dengan cara:

  • Menyaring limbah, garam, dan kelebihan air untuk mencegah zat tersebut menumpuk di dalam tubuh
  • Menjaga tubuh dari penumpukan bahan kimia tertentu dalam darah seperti kalium, natrium, dan bikarbonat
  • Mengontrol tekanan darah

Baca juga: Petik Manfaat Ketumbar untuk Penyakit Ginjal, Bagaimana Baiknya?

Cuci darah dapat dilakukan di rumah sakit atau penyedia jasa dialisis.

Dilansir dari WebMD, cuci darah jamak diberikan kepada penderita dengan tanda penyakit ginjal sudah mencapai fase gagal ginjal.

Gejala gagal ginjal di antaranya mual, kelelahan akut, badan bengkak, dan muntah.

Kapan seorang penderita mulai dicuci darahnya tergantung pada usia, tingkat energi, kondisi kesehatan secara keseluruhan, sampai hasil tes lab.

Cuci darah bisa permanen atau sementara, tergantung kondisi ginjal dan kesehatan penderitanya.

Apabila kondisi penyakit ginjal membaik seyelah pengobatan, cuci darah tidak perlu dilanjutkan.

Namun, jika kondisi gagal ginjal kronis atau memasuki stadium akhir, penderita biasanya memerlukan cuci darah seumur hidup.

Baca juga: Fungsi Ginjal Manusia dan Bagian Organnya

Bagaimana proses cuci darah?

Berapa lama waktu cuci darah
Shutterstock Ilustrasi ginjal, penyakit ginjal, kanker ginjal

Proses cuci darah secara garis besar dilakukan dengan darah seseorang dimasukkan ke mesin ginjal buatan, dibersihkan, lalu dikembalikan ke dalam tubuh.

Untuk memasukkan darah ke dalam ginjal buatan, dokter perlu membuat akses (pintu masuk) ke dalam pembuluh darah.

Pembuatan akses ini memerlukan operasi kecil pada lengan atau kaki penderitanya.

Terkadang, akses dibuat dengan menghubungkan arteri ke vena di bawah kulit. Tujuannya untuk membuat pembuluh darah dengan ukuran lebih besar yang disebut fistula.

Namun, jika pembuluh darah tidak cukup untuk fistula, dokter akan menggunakan tabung plastik lembut untuk menghubungkan arteri dan vena di bawah kulit Anda. Prosedur ini disebut cangkok.

Baca juga: Hati-hati, Diabetes dan Hipertensi Jadi Penyebab Utama Sakit Ginjal

Ada juga pembuatan akses darah menggunakan slang plastik, yang disebut kateter. Kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah besar di leher penderitanya.

Selama cuci darah, penderita akan disarankan duduk atau berbaring dalam posisi nyaman.

Tenaga medis lalu memasang jarum ke akses keluar masuk darah. Pompa di mesin cuci darah lalu mengeluarkan darah dari tubuh, lalu menyaring limbah sampai kelebihan cairan dari tubuh.

Oleh mesin, darah yang sudah bersih lalu dimasukkan kembali ke tubuh lewat akses utama.

Lamanya proses cuci darah bisa berbeda-beda, tergantung kondisi kesehatan masing-masing penderita penyakit ginjal.

Ada yang berlangsung tiga sampai lima jam. Intensitasnya juga berlainan, ada yang sampai tiga kali seminggu.

Selama proses cuci darah, biasanya penderita bisa membaca sampai menonton televisi.

Baca juga: 8 Kebiasaan Penyebab Ginjal Rusak yang Perlu Dihindari

Efek samping cuci darah

Berapa lama waktu cuci darah
SHUTTERSTOCK/Khajornkiat Limsagul Ilustrasi cuci darah

Kendati bermanfaat bagi penderita gagal ginjal dan penyakit ginjal kronis lainnya, cuci darah juga ada efek sampingnya.

Melansir Healthline, beberapa efek samping cuci darah yang kadang dirasakan penderitanya yakni:

  • Tekanan darah rendah
  • Anemia
  • Kram otot
  • Susah tidur
  • Gatal
  • Kadar kalium tinggi
  • Radang selaput di sekitar jaringan jantung
  • Infeksi aliran darah
  • Detak jantung tidak teratur

Baca juga: Gejala Penyakit Ginjal Stadium Awal yang Pantang Diabaikan

Jika pasien cuci darah mengalami beberapa gejala di atas, beri tahu dokter yang menangani.

Selain itu, sejumlah pasien juga mengalami efek cuci darah jangka panjang, yakni amiloidosis.

Penyakit ini dapat terjadi ketika protein amiloid yang diproduksi di sumsum tulang menumpuk di organ seperti ginjal, hati, dan jantung.

Kondisi ini dapat membuat pasien cuci darah mengalami nyeri sendi, badan kaku, dan bengkak.

Beberapa pasien cuci darah kemungkinan juga mengalami depresi setelah menerima diagnosis gagal ginjal jangka panjang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Cuci darah sakit apa tidak?

Meski cuci darah tidak menyebabkan pasien yang melakukannya merasa kesakitan atau tidak nyaman, beberapa dari mereka mungkin akan mengalami efek samping, seperti sakit kepala, mual, muntah, kram, tekanan darah turun, mudah lelah, dan kulit menjadi kering atau gatal.

Berapa lama proses cuci darah berlangsung?

Durasi cuci darah biasanya berlangsung sekitar 2,5 sampai 4,5 jam, dan dilakukan 2-3 kali seminggu.

Apakah setelah cuci darah bisa pulang?

Setelah prosedur cuci darah selesai, pengidap boleh langsung pulang. Dokter biasanya akan menganjurkan pengidap untuk senantiasa menjaga asupan makanan sehat, membatasi asupan cairan, agar kondisi kesehatan tetap terjaga. Cuci darah adalah prosedur medis yang efektif utnuk menjaga kualitas hidup pengidap gagal ginjal.

Apa efek samping dari cuci darah?

Efek samping dari tindakan cuci darah yang paling umum, yaitu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Efek samping yang satu ini akan semakin besar apabila penderita penyakit ginjal juga menderita diabetes. Gejalanya berupa, kram otot, sesak napas, kram perut, mual dan muntah.