Apakah jarang keramas bisa membuat rambut rontok

Liputan6.com, Jakarta Keramas merupakan salah satu tindakan yang penting dilakukan untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala. Tak rutin melakukannya pun dapat mendatangkan dampak negatif. Bahkan, bukan hanya pada rambut dan kulit kepala, tetapi juga kepala Anda. Berikut beberapa dampak dari jarang keramas, seperti dikutip dari Cosmopolitan, Kamis (22/1/2016).

1. Kulit Kepala Menjadi Kasar
Saat malas keramas, banyak orang memilih untuk menggunakan dry shampoo yang dapat meminimalisasi minyak pada kulit kepala. Namun, bahan itu bukan menghilangkannya. Inilah yang kemudian membuat menumpukkan minyak dan debu pada kulit kepala yang semakin sulit untuk dibersihkan semakin lama Anda membiarkannya.

2. Rambut Kasar dan Kusam
Begitu juga dengan rambut yang jarang dicuci, penumpukan debu dan minyak akan membuatnya kasar. Minyak dan debu ini juga akan menutupi kilau alami rambut. Tekstur rambut juga akan berubah yang membuatnya tetap kusam meski Anda sudah menyucinya.

  • 7 Hal yang Mungkin Terjadi Setelah Tak Lagi Keramas
  • Berapa Kali Harus Keramas dalam Sepekan?
  • 2 Langkah Benar Bilas Rambut Saat Keramas

3. Gatal dan Bau
Tentu saja, penumpukan minyak dan debu akan memicu timbulnya ketombe yang membuatnya gatal. Buruknya, semakin Anda menggaruknya, kulit kepala lebih mungkin untuk terluka. Alhasil, akar rambut pun melemah dan rambut Anda semakin banyak rontok. Tumpukan minyak dan debu yang bersarang lama di rambut juga akan menimbulkan bau yang tidak sedap.

4. Volume Rambut Berkurang
Jika Anda jarang menyucinya, rambut akan ditempeli banyak minyak dan debu. Belum lagi, jika Anda kerap melakukan styling rambut, produk-produk styling juga akan menempel pada rambut. Hal ini akan berdampak kontraproduktif dengan kemampuan rambut membentuk volume.

5. Rontok Lebih Banyak saat Keramas
Jika sudah lama tidak keramas, Anda pasti menyadari rambut lebih banyak rontok saat keramas pertama kali. Ini wajar, sebab rambut yang kotor akan lebih rapuh.

6. Sakit Kepala
Tak hanya rambut dan kulit kepala, kepala pun bisa terkena dampak Anda jarang keramas. Penataan rambut seperti mengikatkannya akan membuat tegang rambut yang berarti berpengaruh juga kepada saraf-saraf di kepala sehingga kepala terasa sakit.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Suara.com - Keramas alias mencuci rambut penting dilakukan demi menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala.

Tahukah Anda bahwa frekuensi keramas juga memegang andil dalam perawatan rambut dan kulit kepala?

Ya, terlalu sering keramas dapat merusak rambut. Begitu pun sebaliknya, jarang keramas juga bisa membuat rambut rusak.

Melansir laman Hello Sehat, terlalu sering keramas bisa membuat rambut kering dan rapuh, kerusakan rambut, dan kulit kepala kering dan gatal.

Baca Juga: Viral MUA Rias Pengantin Pakai Ritual Jawa Tak Keramas 7 Hari, Hasilnya: Cantik Parah!

Apakah jarang keramas bisa membuat rambut rontok
ilustrasi keramas. (Shutterstock)

Jika ini terjadi, maka Anda akan lebih berisiko mengalami kerontokan rambut.

Bagaimana dengan orang yang jarang mencuci rambut? Tidak mencuci rambut bisa menyebabkan masalah ketombe hingga dermatitis seboroik.

Umumnya, pengobatan dermatitis seboroik dilakukan dengan sampo obat yang bisa didapatkan di apotek atau lewat resep dokter.

Frekuensi keramas yang tepat sesuai kebutuhan

Keramas sebaiknya dilakukan sesuai kebutuhan rambut. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi pertimbangan seberapa sering harusnya Anda keramas:

Baca Juga: 7 Potret Ayu Ting Ting dengan Gaya Rambut Baru, Sampai Dijuluki Bule Depok!

1. Kadar minyak pada kulit kepala

Minyak merupakan alasan terbesar mengapa rambut dianggap karena bisa menyebabkan rambut lepek berminyak.

anak dan lansia biasanya tidak memproduksi sebum sebanyak remaja atau orang dewasa antara usia 20-an hingga 30-an. Meski Anda pernah memiliki kulit kepala yang berminyak, bagian ini akan menjadi lebih kering seiring usia.

Selain itu, kebanyakan orang hanya menghasilkan minyak yang cukup untuk dibersihkan setiap beberapa hari sekali. Jadi, Anda tidak perlu keramas setiap hari meski memiliki jenis kulit kepala berminyak.

2. Jenis rambut

Bila memiliki rambut yang kasar atau keriting, Anda dianjurkan mencuci rambut tiga hari sekali. Pemilik rambut keriting tidak direkomendasikan keramas lebih dari dua kali dalam seminggu guna mencegah kerontokan rambut.

Sementara jenis rambut lurus ternyata harus keramas lebih sering.

Hal ini dikarenakan rambut lurus lebih mudah dilapisi oleh sebum, sehingga lebih cepat berminyak. Guna mencegah tampilan rambut berminyak, pemilik rambut lurus perlu mencuci rambutnya sesering mungkin.

3. Aktivitas yang dilakukan

Keringat yang dihasilkan setelah menjalani aktivitas berat menjadi faktor besar berapa hari sekali keramas.

Hal ini dikarenakan keringat dapat menyebarkan sebum dan membuat rambut tampak kotor, serta berbau tidak sedap.

4. Ketebalan rambut

Selain jenisnya, setiap orang memiliki ketebalan rambut yang berbeda, mulai dari tipis dan sangat halus hingga sangat tebal. Sebagai contoh, penggemar olahraga atau orang yang tinggal di tempat lembap dianjurkan untuk lebih sering keramas.

Pasalnya, kedua kategori tersebut lebih rentan menghasilkan lebih banyak minyak pada kulit kepala mereka. Itu sebabnya, mereka perlu mengurangi minyak dengan keramas setidaknya dua kali sehari untuk mencegah rambut tampak lepek berminyak.

5. Cara menata rambut

Bila Anda sering melakukan penataan rambut, sangat direkomendasikan untuk tidak sering keramas. Hal ini dikarenakan rambut yang terpapar panas dari alat atau bahan kimia lebih mudah kering.

Berapa kali keramas untuk rambut rontok parah?

Terlalu sering keramas akan membuat rambut jadi lebih rapuh dan mudah rontok. Setiap kamu keramas, jumlah rambut yang berguguran akan semakin banyak. So, waktu untuk keramas bagi pemilik rambut rontok adalah 2-3 hari sekali.

Apa yang terjadi jika kita jarang keramas?

Jika Anda jarang keramas secara teratur, itu akan membuat kulit kepala Anda mengeripik dan berketombe. Umumnya, ketombe dapat berkembang menjadi masalah besar jika Anda tidak mencuci rambut selama 1 atau minggu. Apabila dibiarkan, akan timbul sensasi gatal luar biasa sekaligus ruam pada kulit kepala.

Apa yang terjadi jika tidak keramas 1 minggu?

Kebiasaan jarang keramas akan membuat minyak yang dihasilkan oleh kulit kepala menumpuk di sekitar batang rambut. Hal ini dapat menyebabkan gatal dan iritasi yang mempercepat pertumbuhan jamur dan membuat kulit kepala sakit.

Apakah rambut rontok harus keramas setiap hari?

Menurut Dr Sharon Wong dari London Bridge Hospital, keramas setiap hari tidak menyebabkan rambut rontok mendadak, tetapi bisa memengaruhi kualitas helaian rambut. Keramas setiap hari, kata Dr Wong, menyebabkan kulit kepala kering dan helai rambut kusam.