Apa yang terjadi jika rambut rontok

Yuk kita cari tahu, MomsPenyebab rambut rontok yang paling umum adalah stres. Kerontokan rambut dapat memengaruhi kulit kepala dan menyebabkan kebotakan. Rambut rontok sangatlah umum terjadi.

Menurut American Academy of Dermatology, kerontokan yang terbilang normal adalah kehilangan sekitar 50 hingga 100 helai rambut setiap hari. Bahkan seseorang dapat kehilangan hingga 250 helai, saat sedang mencuci rambut.

“Ada banyak jenis kerontokan rambut. Bisa berbentuk penipisan atau melibatkan rambut rontok total, bisa bertahap atau mendadak. Dapat terjadi karena genetik, stres ekstrem, perawatan medis bahkan penyakit tertentu,” ungkap Jackie Tomlinson, juru bicara Alopecia UK dan perawat spesialis dermatologi di Rumah Sakit Addenbrooke di Cambridge.

Rambut baru biasanya menggantikan rambut yang hilang, tetapi ini tidak selalu terjadi. Rambut rontok dapat berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun atau terjadi secara tiba-tiba. Rambut rontok bisa bersifat permanen atau sementara.

Untuk mengatasi kerontokan rambut parah yang dialami, moms bisa mulai memilih dan menggunakan sampo yang tepat. Telah hadir terobosan dari PANTENE berupa Kombo Kebal dalam rangkaian sampo dan kondisioner PANTENE Perawatan Rambut Rontok.

Formula di dalamnya mengandung Rice Oil Essence yang dikenal baik bagi rambut, serta Pro-V Multivitamin yang bekerja seperti multivitamin yang dapat membantu menutrisi rambut.

Selain itu, Pro-V Multivitamin pada rangkaian PANTENE Perawatan Rambut Rontok membantu menutrisi helai rambut secara menyeluruh.

Apa yang terjadi jika rambut rontok

Presented by PANTENE

Namun, jika penyebab rambut rontok terjadi secara terus menerus, ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan.

Lantas apa saja penyebab rambut rontok parah? Mari simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: Cara Membuat 11 Masker Rambut untuk Menghilangkan Ketombe dari Bahan Alami, Ampuh!

Penyebab Rambut Rontok

Penyebab rambut rontok yang paling umum adalah stres dan keturunan. Dalam beberapa kasus, penanganan penyebab rambut rontok dapat diatasi dengan cara sederhana.

Namun, ada beberapa masalah kesehatan yang dapat menjadi penyebab rambut rontok terjadi secara terus menerus, seperti:

1. Anemia

Apa yang terjadi jika rambut rontok

Foto: penyebab rambut rontok

Foto Ilustrasi Rambut Rontok (Orami Photo Stock)

Meski masih belum ada penelitian pasti terkait penyakit anemia dapat menjadi penyebab rambut rontok, tapi beberapa dokter meyakini jika orang mengalami kerontokan, mereka biasanya memiliki zat besi yang rendah.

Zat besi adalah komponen penting dalam enzim yang membantu pertumbuhan sel.

Menurut beberapa penelitian, sel-sel folikel rambut bisa sangat sensitif terhadap penurunan kadar zat besi dan mungkin tidak dapat menumbuhkan sel-sel baru secara efektif ketika simpanan zat besi rendah.

Hal itulah mengapa orang yang menderita anemia cenderung mengalami kerontokan rambut yang cukup parah melebihi batas normal.

2. Tiroid

Penyakit yang berhubungan dengan tiroid biasanya adalah hipertiroid atau hipotiroidisme. Kedua kondisi ini terjadi ketika kelenjar tiroid kita tidak menghasilkan cukup atau memproduksi terlalu banyak hormon tertentu.

Orang yang memiliki penyakit tiroid tidak bisa menghasilkan rambut baru karena produksi hormon terganggu dan mempengaruhi perkembangan rambut pada akar.

Sehingga ketika seseorang mengalami kerontokan, tidak akan ada rambut baru yang menggantikannya. Ini yang mengakibatkan penipisan di kulit kepala dan area lain seperti alis Moms.

Berita baiknya adalah penipisan rambut yang disebabkan oleh penyakit tiroid biasanya bersifat sementara.

3. Lupus

Apa yang terjadi jika rambut rontok

Foto: penyebab rambut rontok

Foto Ilustrasi Lupur (Orami Photo Stock)

Lupus adalah penyakit yang menyebabkan terbentuknya antibodi yang justru menyerang hampir seluruh jaringan tubuh penderitanya.

Peradangan merupakan gejala khas lupus sering menyebar luas. Peradangan yang berkembang ke sekitar kulit kepala dan folikel rambut dapat menjadi penyebab rambut rontok.

Penting untuk dicatat bahwa peradangan yang disebabkan oleh lupus tidak hanya memengaruhi rambut di kulit kepala. Ini juga dapat menyebabkan hilangnya alis, janggut, dan bulu mata.

Selain lupus, penyakit autoimun lainnya juga dapat menyebabkan kerontokan rambut yang cukup parah.

Baca Juga: Agar Rambut Tak Rusak, Cari Tahu Tata Cara Keramas yang Baik Berikut Ini!

4. Alopecia Areata

Melansir Harvard Health Publishing, alopecia areata adalah kelainan kulit yang dapat menjadi penyebab rambut rontok, paling sering terjadi di kulit kepala. Biasanya, area botak muncul tiba-tiba dan hanya memengaruhi area terbatas.

Sekitar 60% orang yang menderita alopecia areata biasanya mengalami episode kerontokannya yang pertama di bawah umur 20 tahun.

Kemudian rambut akan tumbuh kembali dalam 12 bulan atau kurang. Dan bagi sebagian orang, masalahnya bisa lebih lama dan lebih parah, menyebabkan kebotakan total atau rambut rontok total.

5. Kanker

Apa yang terjadi jika rambut rontok

Foto: penyebab rambut rontok

Foto Ilustrasi Kanker (Orami Photo Stock)

Penyakit yang paling dikaitkan dengan kerontokan rambut adalah kanker. Pasalnya hampir setiap orang yang menderita kanker pasti akan mengalami kebotakan.

Padahal sebenarnya, bukan penyakitnya lah yang menyebabkan kebotakan, tapi pengobatannya yang membuat rambut menjadi rontok permanen.

Obat kemoterapi adalah obat kuat yang menyerang sel kanker yang tumbuh cepat. Sayangnya, obat-obatan ini juga menyerang sel-sel lain yang tumbuh cepat di tubuh kita, termasuk yang ada di akar rambut.

Kemoterapi dapat jadi penyebab rambut rontok di seluruh tubuh, tidak hanya di kulit kepala saja.

6. Anagen Effluvium

Anagen effluvium menjadi penyebab rambut rontok dalam jumlah besar dengan cepat selama fase anagen (pertumbuhan) dari siklus rambut.

Kondisi ini dapat menyebabkan rambut rontok dari kepala, serta dari bagian tubuh lainnya, termasuk alis dan bulu mata.

Penyebab anagen effluvium meliputi:

  • kemoterapi
  • radiasi
  • infeksi jamur
  • penyakit autoimun

Perawatan untuk kondisi ini tergantung pada penyebabnya tetapi dapat mencakup larutan minoxidil topikal.

Jika Moms memiliki anagen effluvium akibat menjalani kemoterapi, mendinginkan kulit kepala selama prosedur dapat membantu. Rambut akan sering tumbuh kembali 3-6 bulan setelah menghentikan kemoterapi.

Baca Juga: 7 Cara Merawat Rambut, Dari yang Ikal Hingga Ketombean

7. Alopecia Traksi

Apa yang terjadi jika rambut rontok

Foto: ikat rambut (realsimple.com)

Foto Ilustrasi Alopecia Traksi (Orami Photo Stock)

Traction alopecia adalah penyebab rambut rontok karena menarik rambut ke gaya rambut yang ketat, yang menyebabkannya patah dan lepas.

Gaya rambut yang terkait dengan kondisi ini meliputi:

  • kucir kuda
  • kepang
  • cornrows
  • ekstensi

Jika traksi alopecia berlanjut, Moms dapat mengembangkan bintik-bintik botak dan penipisan rambut.

8. Kekurangan Nutrisi

Kekurangan nutrisi dapat menjadi penyebab rambut rontok parah.

Melansir Dermatology Practical & Conceptual, diet ekstrem yang terlalu rendah protein dan vitamin tertentu, seperti zat besi, terkadang dapat menyebabkan kerontokan rambut yang berlebihan.

9. Kurap Kulit Kepala

Apa yang terjadi jika rambut rontok

Foto: kurap kulit kepala

Foto Ilustrasi Kurap Kulit Kepala (Orami Photo Stock)

Kurap adalah infeksi jamur yang dapat menjadi penyebab rambut rontok parah. Gejalanya meliputi:

  • bintik kecil yang membesar, menyebabkan kulit bersisik dan botak
  • rambut rapuh dan mudah patah
  • gatal, bercak merah pada kulit di daerah yang terkena
  • mengeluarkan lepuh di kulit kepala
  • tambalan seperti cincin, dengan bagian luar merah dan bagian dalam lingkaran yang cocok dengan warna kulit

Jika kurap tidak sembuh dengan sendirinya, maka dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur atau meresepkan antibiotik, seperti griseofulvin.

10. Efek Samping Pil KB

Moms mungkin mengalami kerontokan rambut saat menggunakan pil KB. Namun, ada yang mengalami kerontokan rambut beberapa minggu atau bulan setelah berhenti meminumnya.

Jika menggunakan pil KB, Moms dapat memilih yang memiliki indeks androgen rendah. Ini dapat membantu menurunkan risiko penyebab rambut rontok.

Contoh pil KB dengan indeks androgen lebih rendah meliputi:

  • Desogen
  • Orto-Cept
  • Orto-Siklus

Ovral dan Loestrin memiliki indeks androgen yang lebih tinggi.

Baca Juga: Rambut Kusam? Coba DIY Hair Mask Avokad Agar Rambut Sehat Berkilau!

Menurut Richard S. Greene, MD, co-chairman Advanced Dermatology Management dan mitra pengelola di Skin and Cancer Associates in Plantation, sebelum mengaitkan penyebab rambut rontok dengan penyakit, ada baiknya Moms konsultasikan pada dokter kulit terlebih dahulu.

Hal ini karena penyebab rambut rontok sangat luas, dan dipengaruhi berbagai faktor. Jadi temukan penyebabnya, baru kemudian sembuhkan.

(ADV)

Sumber

  • https://www.aad.org/public/diseases/hair-loss/treatment/tips
  • https://www.health.harvard.edu/a_to_z/alopecia-areata-a-to-z
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5315033/
  • https://www.healthline.com/health/hair-loss#causes
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/327005#causes

Apakah berbahaya jika rambut rontok?

Rambut rontok sebanyak 50 hingga 100 helai setiap hari masih dianggap hal yang wajar. Hal tersebut seharusnya tidak akan menimbulkan masalah atau membuat kepala menjadi cepat botak. Alasannya karena rambut baru akan tumbuh dan menggantikan rambut rontok tersebut.

Apa penyebab rambut rontok setiap hari?

Rambut rontok bisa terjadi akibat dari faktor keturunan, perubahan hormon, hingga kondisi medis, bagian dari penuaan atau akibat dari pengobatan yang sedang dijalani oleh pengidapnya. Bila terjadi secara berlebihan, kerontokan rambut di kepala bisa memicu kebotakan.

Apa penyebab rambut rontok di usia muda?

Penyebab rambut rontok pada remaja bisa terjadi karena tidak cukup makan, makan terlalu banyak, atau tidak mendapatkan keseimbangan nutrisi yang tepat. Beberapa penyebab potensial malnutrisi, biasanya karena kurangnya akses ke makanan, ketidakseimbangan pola makan, gangguan makan, atau kondisi pencernaan.

Apakah rambut rontok itu normal?

Menurut penelitian di situs kesehatan WebMD, rata-rata orang dewasa memiliki 10.000 hingga 15.000 helai rambut. Sekitar 50-100 helai rambut tersebut akan rontok setiap hari. Jadi, kerontokan rambutmu masih dinilai normal jika jumlah helaian yang rontok masih di antara angka tersebut.