QUIS!!!!!carilah artikel atau bacaan tentang latar sejarah pancasila sesuai nomor urut masing masing di bawah ini: "barangsiapa di muka umum menyatakan perasaan permusuhan, kebencian, atau penghinaan terhadap pemerintah indonesia, diancam dengan pidana paling lama … 2. amatilah gambar berikut! setelah itu, diskusikan pertanyaan yang diberikan bersama teman sebelahmu! a. apa tujuan kegiatan tersebut? b. apakah kegi … sebutkan bentuk negara pada tahun 1998/sekarang (reformasi) Analisis perbedaan dan persamaan antara golongan radikal dan golongan konservatif! Apa yang melatarbelakangi munculnya negara hukum liberal! Apakah pencabutan dan pembebasan hak atas tanah oleh pemerintah kepada masyarakat termasuk ke dalam hubungan keperdataan Bagaimana cara mempertahankan idiologi pancasila di era globalisasi Ayo berdiskusi 0? sikap yang sesuai sila pancasila. berilah tanda centang (v) pada kolom yang sesuai. no. perilaku/sikap sesuai dengan sila ke ... 11 … Bagi negara pasif, bagaimanakah batasan kedudukan warga negara dalam negara hukum liberal? berikan pendapat anda! Bagaimana keadaan rakyat Indonesia ketika dijajah oleh Jepang? cerita singkat kegemaranmu! Minggu lalu keluarga Pak Radit pergi berwisata untuk menikmati udara segar di dalam alam terbuka semua anggota keluarga Pak Radi bersyukur memiliki ke … 5.650.000+2.000.000 tolong jwb kak Dani anak yang rajin menabung. Perilaku Dani sesuai sila Pancasila yang berlambang.... Penerapan nilai-nilai Pancasila pada masa Orde Lama :----- jelaskan 10 dokumen perkembangan sejarah HAM di dunia jelaskan buat 5 pertanyaan di buku tulis yang berkaitan dengan Penerapan Pancasila saat ini. sebutkan gerakan 3A dalam bahasa jepang!tolong dijawab se-segera mungkin...! Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingg …
Apakah arti keadilan ? Dalam konteks ini berarti guru harus berpandangan bahwa semua anak didik mempunyai kedudukan yang sama di hadapannya. Secara umumj memperlakukan mereka sama dan tidak membeda-bedakan . Guru hanya berfihak pada kepentingan dan kebutuhan anak didik, bagaimana membereikan sesuatu yang bermanfaat . Guru harus berpegang pada kebenaran dan bertindak atas dasar kepatutan dan kepantasan sebagaimana pepatah Jawa " Mban Cinde Mban Siladan "artinya guru yang adil berarti guru harus memperlakukan siswanya sama, tanpa melihat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing. Agar dapat menjadi guru yang adil maka hakikat keadilan harus diimplementasikan dalam proses pembelajaran dengan anak didik. 1. Perlakukan yang sama Anak didik mempunyai hak diperlakukan sama oleh guru. Oleh karenanya guru harus bertindak dengan tidak membedakan di antara anak didiknya dalam hal kesempatan mendapatkan ilmu. Laki-laki atau prempuan, kaya atau miskin, sempurna atau berkebutuhan khusus, kota atau desa, dan sebagainya mempunyai hak yang sama dalam hal mendapatkan memperoleh pembelajaran yang maksimal dari guru. Termasuk dalam kontek ini, guru harus tidak membeda-bedakan asal usul suku, ras, agama dan golongan anak didik. Apapun warna kulitnya, berasal dari suku dan ras apapun mereka, mempunyai keyakinan dan agama apapun yang dianut serta dari golongan manapun, anak didik berhak mendapat pembelajaran apapun dari guru tanpa pengecualian. 2. Adil dalam keseimbangan Proses pembelajaran bertujuan menghasilkan output yang sebaik-baiknya. Siapapun anak didik yang terlibat dalam proses pembelajaran diharapkan menjadi lulusan yang berkualitas. Dalam kontek inilah, adil dalam keseimbangan dapat diterapkan oleh guru yang ingin menjadi guru yang adil. Anak didik tidak mempunyai kecerdasan yang sama. Masing-masing dari mereka memiliki tingkat kecerdasan dan daya tangkap yang bervariasi. Bahkan di antara mereka ada anak yang tergolong berkebutuhan khusus. Terhadap mereka, tentu guru harus memberikan “perlakuan khusus”. Kepada anak didik yang mempunyai daya tangkap dan kecerdasan rendah, siapapun yang ingin menjadi guru yang adil, maka ia harus memberikan perhatian lebih dan memberikan pembelajaran dengan intensitas dan kualitas yang lebih pula. Mereka harus diperlakukan “berbeda” dengan anak-anak yang berkecerdasan tinggi. Demikian juga terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Dibutuhkan kesabaran, ketelatenan dan keuletan yang cukup dalam memberikan pembelajaran kepada mereka. 3. Adil dalam hak-hak individu Page 2
Apakah arti keadilan ? Dalam konteks ini berarti guru harus berpandangan bahwa semua anak didik mempunyai kedudukan yang sama di hadapannya. Secara umumj memperlakukan mereka sama dan tidak membeda-bedakan . Guru hanya berfihak pada kepentingan dan kebutuhan anak didik, bagaimana membereikan sesuatu yang bermanfaat . Guru harus berpegang pada kebenaran dan bertindak atas dasar kepatutan dan kepantasan sebagaimana pepatah Jawa " Mban Cinde Mban Siladan "artinya guru yang adil berarti guru harus memperlakukan siswanya sama, tanpa melihat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing. Agar dapat menjadi guru yang adil maka hakikat keadilan harus diimplementasikan dalam proses pembelajaran dengan anak didik. 1. Perlakukan yang sama Anak didik mempunyai hak diperlakukan sama oleh guru. Oleh karenanya guru harus bertindak dengan tidak membedakan di antara anak didiknya dalam hal kesempatan mendapatkan ilmu. Laki-laki atau prempuan, kaya atau miskin, sempurna atau berkebutuhan khusus, kota atau desa, dan sebagainya mempunyai hak yang sama dalam hal mendapatkan memperoleh pembelajaran yang maksimal dari guru. Termasuk dalam kontek ini, guru harus tidak membeda-bedakan asal usul suku, ras, agama dan golongan anak didik. Apapun warna kulitnya, berasal dari suku dan ras apapun mereka, mempunyai keyakinan dan agama apapun yang dianut serta dari golongan manapun, anak didik berhak mendapat pembelajaran apapun dari guru tanpa pengecualian. 2. Adil dalam keseimbangan Proses pembelajaran bertujuan menghasilkan output yang sebaik-baiknya. Siapapun anak didik yang terlibat dalam proses pembelajaran diharapkan menjadi lulusan yang berkualitas. Dalam kontek inilah, adil dalam keseimbangan dapat diterapkan oleh guru yang ingin menjadi guru yang adil. Anak didik tidak mempunyai kecerdasan yang sama. Masing-masing dari mereka memiliki tingkat kecerdasan dan daya tangkap yang bervariasi. Bahkan di antara mereka ada anak yang tergolong berkebutuhan khusus. Terhadap mereka, tentu guru harus memberikan “perlakuan khusus”. Kepada anak didik yang mempunyai daya tangkap dan kecerdasan rendah, siapapun yang ingin menjadi guru yang adil, maka ia harus memberikan perhatian lebih dan memberikan pembelajaran dengan intensitas dan kualitas yang lebih pula. Mereka harus diperlakukan “berbeda” dengan anak-anak yang berkecerdasan tinggi. Demikian juga terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Dibutuhkan kesabaran, ketelatenan dan keuletan yang cukup dalam memberikan pembelajaran kepada mereka. 3. Adil dalam hak-hak individu Page 3
Apakah arti keadilan ? Dalam konteks ini berarti guru harus berpandangan bahwa semua anak didik mempunyai kedudukan yang sama di hadapannya. Secara umumj memperlakukan mereka sama dan tidak membeda-bedakan . Guru hanya berfihak pada kepentingan dan kebutuhan anak didik, bagaimana membereikan sesuatu yang bermanfaat . Guru harus berpegang pada kebenaran dan bertindak atas dasar kepatutan dan kepantasan sebagaimana pepatah Jawa " Mban Cinde Mban Siladan "artinya guru yang adil berarti guru harus memperlakukan siswanya sama, tanpa melihat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing. Agar dapat menjadi guru yang adil maka hakikat keadilan harus diimplementasikan dalam proses pembelajaran dengan anak didik. 1. Perlakukan yang sama Anak didik mempunyai hak diperlakukan sama oleh guru. Oleh karenanya guru harus bertindak dengan tidak membedakan di antara anak didiknya dalam hal kesempatan mendapatkan ilmu. Laki-laki atau prempuan, kaya atau miskin, sempurna atau berkebutuhan khusus, kota atau desa, dan sebagainya mempunyai hak yang sama dalam hal mendapatkan memperoleh pembelajaran yang maksimal dari guru. Termasuk dalam kontek ini, guru harus tidak membeda-bedakan asal usul suku, ras, agama dan golongan anak didik. Apapun warna kulitnya, berasal dari suku dan ras apapun mereka, mempunyai keyakinan dan agama apapun yang dianut serta dari golongan manapun, anak didik berhak mendapat pembelajaran apapun dari guru tanpa pengecualian. 2. Adil dalam keseimbangan Proses pembelajaran bertujuan menghasilkan output yang sebaik-baiknya. Siapapun anak didik yang terlibat dalam proses pembelajaran diharapkan menjadi lulusan yang berkualitas. Dalam kontek inilah, adil dalam keseimbangan dapat diterapkan oleh guru yang ingin menjadi guru yang adil. Anak didik tidak mempunyai kecerdasan yang sama. Masing-masing dari mereka memiliki tingkat kecerdasan dan daya tangkap yang bervariasi. Bahkan di antara mereka ada anak yang tergolong berkebutuhan khusus. Terhadap mereka, tentu guru harus memberikan “perlakuan khusus”. Kepada anak didik yang mempunyai daya tangkap dan kecerdasan rendah, siapapun yang ingin menjadi guru yang adil, maka ia harus memberikan perhatian lebih dan memberikan pembelajaran dengan intensitas dan kualitas yang lebih pula. Mereka harus diperlakukan “berbeda” dengan anak-anak yang berkecerdasan tinggi. Demikian juga terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Dibutuhkan kesabaran, ketelatenan dan keuletan yang cukup dalam memberikan pembelajaran kepada mereka. 3. Adil dalam hak-hak individu Page 4
Apakah arti keadilan ? Dalam konteks ini berarti guru harus berpandangan bahwa semua anak didik mempunyai kedudukan yang sama di hadapannya. Secara umumj memperlakukan mereka sama dan tidak membeda-bedakan . Guru hanya berfihak pada kepentingan dan kebutuhan anak didik, bagaimana membereikan sesuatu yang bermanfaat . Guru harus berpegang pada kebenaran dan bertindak atas dasar kepatutan dan kepantasan sebagaimana pepatah Jawa " Mban Cinde Mban Siladan "artinya guru yang adil berarti guru harus memperlakukan siswanya sama, tanpa melihat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing. Agar dapat menjadi guru yang adil maka hakikat keadilan harus diimplementasikan dalam proses pembelajaran dengan anak didik. 1. Perlakukan yang sama Anak didik mempunyai hak diperlakukan sama oleh guru. Oleh karenanya guru harus bertindak dengan tidak membedakan di antara anak didiknya dalam hal kesempatan mendapatkan ilmu. Laki-laki atau prempuan, kaya atau miskin, sempurna atau berkebutuhan khusus, kota atau desa, dan sebagainya mempunyai hak yang sama dalam hal mendapatkan memperoleh pembelajaran yang maksimal dari guru. Termasuk dalam kontek ini, guru harus tidak membeda-bedakan asal usul suku, ras, agama dan golongan anak didik. Apapun warna kulitnya, berasal dari suku dan ras apapun mereka, mempunyai keyakinan dan agama apapun yang dianut serta dari golongan manapun, anak didik berhak mendapat pembelajaran apapun dari guru tanpa pengecualian. 2. Adil dalam keseimbangan Proses pembelajaran bertujuan menghasilkan output yang sebaik-baiknya. Siapapun anak didik yang terlibat dalam proses pembelajaran diharapkan menjadi lulusan yang berkualitas. Dalam kontek inilah, adil dalam keseimbangan dapat diterapkan oleh guru yang ingin menjadi guru yang adil. Anak didik tidak mempunyai kecerdasan yang sama. Masing-masing dari mereka memiliki tingkat kecerdasan dan daya tangkap yang bervariasi. Bahkan di antara mereka ada anak yang tergolong berkebutuhan khusus. Terhadap mereka, tentu guru harus memberikan “perlakuan khusus”. Kepada anak didik yang mempunyai daya tangkap dan kecerdasan rendah, siapapun yang ingin menjadi guru yang adil, maka ia harus memberikan perhatian lebih dan memberikan pembelajaran dengan intensitas dan kualitas yang lebih pula. Mereka harus diperlakukan “berbeda” dengan anak-anak yang berkecerdasan tinggi. Demikian juga terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Dibutuhkan kesabaran, ketelatenan dan keuletan yang cukup dalam memberikan pembelajaran kepada mereka. 3. Adil dalam hak-hak individu |