Klik Untuk Melihat Jawaban Show
#Jawaban di bawah ini, bisa saja tidak akurat dikarenakan si penjawab mungkin bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban lain dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Semangat Belajar..# Dijawab oleh ### Pada Thu, 14 Jul 2022 17:14:13 +0700 dengan Kategori Sosiologi dan Sudah Dilihat ### kaliJawaban: d.pluralitas b.etnosentris Penjelasan: #bantufolow# Baca Juga: Bagaimana kaitan antara sumber daya alam dengan kehidupan masyarakat banyuwangi? Jelaskan ​ uv.dhafi.link/jawab Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.
Dalam kehidupan sosial bermasyarakat seringkali kita dihadapkan pada sikap tak acuh, baik dari personal, kelompok maupun lingkungan. Terlebih dalam kehidupan masyarakat perkotaan besar maupun negara-negara besar. Dalam ilmu sosiologi, sikap seperti ini dibedakan menjadi dua, Partikularisme dan Eksklusivisme. Apa bedanya? Kecenderungan dari partikularisme berkaitan dengan bagaimana seseorang berperilaku dalam situasi tertentu. Dimana, partikularisme merupakan suatu sistem yang didasari oleh kepentingan individual di atas kepentingan suatu kelompok baik aliran politik, ekonomi, kebudayaan yang mementingkan daerah atau kelompok khusus. Dalam masyarakat, partikularisme ini sering terjadi pada mereka yang hanya dapat memikirkan dirinya sendiri saja, masa bodo tanpa mempedulikan sekitarnya, sehingga hal tersebut kecenderungan akan menjadi sumber konflik. Disamping itu, partikularisme juga dapat menghambat integrasi sosial dan nasional. (Baca juga: Pengertian Individu, kelompok, dan Hubungan Sosial) Adapun ciri-ciri dari partikularisme selain mementingkan kepentingan pribadi, antara lain heterogen yaitu bersifat dan berpandangan yang berbeda atau macam-macam, mobilitas tinggi yaitu memiliki dan menghadapi perubahan yang cepat, dan berorientasi pada rasionalitas dan fungsi dengan mengedepankan logika dan teknologi. Salah satu contoh dari sistem partikularisme antara lain pada proses perekrutan dalam sebuah perusahaan yang lebih mementingkan keluarga dari keahlian yang dimiliki oleh seseorang. Lalu bagaimana dengan eksklusivisme? Eksklusivisme merupakan ajaran atau paham seseorang yang cenderung untuk menjauhkan diri dari lingkungannya dan masyarakat. Eksklusivisme ini berkaitan erat dengan partikularisme, sebab mengutamakan kepentingan pribadi kemudian membuat kelompok tersebut mempunyai kecenderungan memisahkan diri dengan sikap khusus yang disepakati dalam kelompok. Dampak negatif dari eksklusivisme adalah menganggap kelompok sendiri menjadi satu-satunya yang paling baik. Sedangkan dampak positifnya adalah meningkatkan rasa solidaritas dan soliditas antar sesama anggota kelompok. Contohnya, anak yang berasal dari keluarga kaya akan memisahkan diri dari anak yang berasal dari keluarga miskin. Contoh lainnya yang ada di lingkungan kedaerahan misalnya suatu budaya terpencil memisahkan diri dari masyarakat karena mereka tidak mau budayanya terpengaruh dengan budaya yang sedang berkembang, sehingga lebih memilih untuk memisahkan diri dari masyarakat agar budaya mereka tidak berubah karena mereka meyakini adat istiadatnya sudah baik. Hal ini terjadi di suku Badui, masyarakat Madura, dan masyarakat Bugis.
You're Reading a Free Preview
Era globalisasi ini membawa dampak besar terhadap pola pikir masyarakat. Pola pikir masyarakat akan memiliki kecenderungan untuk berkembang. Entah berkembang ke arah yang lebih positif atau ke arah negatif. Salah satu dampak yang begitu terlihat adalah meningkatnya rasa apatis atau tidak peduli. Dengan adanya modernisasi, masyarakat secara perlahan meninggalkan berbagai kebiasaannya dulu. Paham yang berkaitan dengan hal ini disebut dengan paham partikularisme. Paham partikularisme merupakan paham hasil perkembangan dari individualisme. Orang yang menganut paham ini cenderung tidak memperdulikan apapun yang terjadi di sekitarnya. Tidak hanya itu, mereka juga mengabaikan hal yang terjadi pada dirinya. Masih asingkah kalian dengan istilah partikularisme ini? Apakah partikularisme sama dengan eksklusivisme? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai partikularisme. Pengertian PartikularismePengertian Secara Umum Partikularisme merupakan pemahaman individu yang berkaitan dengan pemenuhan kepentingannya pribadi tanpa mempertimbangkan dampaknya bagi orang lain. Mereka yang menganut paham ini memiliki kecenderungan untuk tidak memperdulikan apa saja yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Dalam pikiran mereka yang terpenting hanyalah kepentingan pribadi mereka terpenuhi atau tidak. Orang yang menganut paham partikularisme ini juga memiliki kecenderungan untuk mengutamakan orang orang yang sepemahaman atau sekelompok dengannya. Seringkali orang orang seperti ini lebih mengutamakan kepentingan mereka yang berkaitan dengan bidang ekonomi, politik dan sosial budaya. Keyakinan terhadap paham ini ditimbulkan oleh hal hal yang berkaitan erat dengan aktivitas manusia. Yang paling sering dipengaruhi oleh hal yang berkaitan dengan agama. Dengan adanya anggapan bahwa mereka harus mementingkan kepentingan pribadinya, menyebabkan sebagian besar dari mereka bertindak sewenang wenang. Tentunya, tanpa memperdulikan dampak yang diterima masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Pengertian Menurut Para Ahli Untuk menambah wawasan kita mengenai paham partikularisme. Berikut terdapat beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian partikularisme.
Faktor Penyebab PartikularismeAdapun beberapa faktor yang melatarbelakangi perkembangan dari paham partikularisme.
Bentuk PartikularismeDalam perkembangannya, partikularisme telah dibagi menjadi beberapa macam sesuai dengan bidangnya. Berikut merupakan penjelasan mengenai bentuk dari partikularisme. Bidang SejarahSeseorang yang menganut pemahaman partikularisme ini seringkali dipengaruhi oleh kejadian masa lalu yang pernah terjadi kepadanya. Kejadian tersebut menimbulkan traumatis mendalam. Sehingga berdampak pada pola pikir serta pola hubungan interaksinya. Tentunya dalam berinteraksi, orang yang memiliki latar belakang kejadian yang pahit, cenderung menutup diri dari masyarakat sekitar. Dan tentunya, lebih memprioritaskan kepentingannya pribadi. Mereka juga akan berkecenderungan untuk mementingkan kepentingan orang orang terdekatnya saja. Bidang MultikulturalPemahaman partikularisme juga dapat berasal dari adanya persamaan kebudayaan dan adat istiadat. Mereka yang memiliki perbedaan budaya memiliki kecenderungan untuk tidak dapat bersatu. Masing masing dari mereka akan memilih untuk mempertaankan keaslian budanya. Tentunya dengan tidak berbaur dengan kebudayaan lainnya. Hal itu dilakukan dengan menutup diri terhadap pola interaksi tertentu, dan meyakini bahwa kebudayaan merekalah yang terbaik. Bidang Keagamaan (Monoteisme)Perkembangan dari partikularisme juga berkaitan dengan paham ketuhanan. Yang mana setiap ajaran keagamaan pasti meyakini bahwa Tuhan hanya satu dan paling sempurna. Tuhan memiliki kendali yang hebat terhadap seluruh kehidupan yang ada di alam semesta. Contoh Tindakan PartikularismeBerikut merupakan beberapa contoh tindakan yang berkaitan dengan pengembangan paham partikularisme.
Dampak Perkembangan Paham PartikularismePerkembangan dari paham ini pasti membawa dampak terhadap lingkungan dan kondisi pribadi dari seseorang. Berikut merupakan dampak dari paham partikularisme.
|