tuliskan puisi pendek buatlah latar belakang masalah study tour ke Bali tolongh banh makasih yah nantih kuh kasih inih↓likeh↓komenh↓jadikanh jawabanh terbaikh↓terakhir yaitu folow dan bintangggh yeyh maksih dah jawabh note … yang dimaksud dengan teks eksposisi yaitu ?_______________________off mapel:bahasa Indonesia buatlah 3 kalimat imperatif sesuai dengan teks prosedur! QuissTuliskan cerpen yang bertema kisah legenda! (legendanya sembarang boleh gatot kaca, boleh putri duyung, dan sebagainya)NOTE : yang bagus cerpenny … pertanyaan MOSbiskuit rasis =....Kendaraan bernutrisi =....Butiran beras sakit hati =....Minuman anak anj1ng =.....Roti jines tian =.....Roti transaks … Susun huruf acak bahasa indonesia g-m-a-r-i-n 1 Sepedaku termasuk sepeda ontel-jengki yang tidak memiliki batangan, besi berbentuk pipa yang menghubungkan setang dan tempat duduk. Tempat duduknya … bacalah teks berikut inikalung emas adlh perhiasan yg biasa dipakai oleh perempuan, namun di era modeern ini bnyk ada muda laki laki yg memakai kalung …
Untuk menjadi actor yang baik, seseorang harus mengenali siapa dirinya sehingga dapat berakting secara wajar atau tidak berlebihan, santai, tidak kaku atau dibuat-buat dan tidak canggung, hal ini tidak dapat dilepaskan dari olah vocal, artikulasi dialog, ekspresi dan property atau artistic yang ada diatas panggung. Setelah itu, seorang actor juga harus menjiwai atau mengahayati peran yang dibawakan agar pesan yang ada didalam dialog dapat tersampaikan kepada penonton sehingga bisa menjadi motifasi, dan renungan, sehingga diperlukan penjiwaan atau motifasi seorang actor melakukan setiap gerakannya agar tampil secara mengesankan dan memiliki rasa dalam sebuah pementasan. Dalam keaktoran sendiri ada beberapa cara agar actor (pemain) dapat mengenali tubuh mereka secara lebih dalam dengan cara olah vocal, dimana dalam proses ini melatih pita suara agar terus terbuka, sehingga volume, intonasi, artikulasi yang dikeluarkan oleh setiap actor dapat sesuai dengan naskah dan terdengar secara jelas. Kedua, olah nafas adalah proses bernafas yang keluar masuk lewat hidung dan mengelola nafas melalui diafragma atau nafas perut agar memiliki power vocal yang lebih baik. Ketiga adalah olah tubuh, dalam proses ini merupakan pelenturan dan pelemasan tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan menggerakan seluruh anggota tubuh kita. Keempat adalah olah wajah, dengan proses ini actor akan melenturkan wajahnya dengan mencoba berbagai ekspresi, sehingga saat berdialog akan timbul ekspresi wajah yang sama dan seiraman sesuai dengan dialog yang diucapkan. Kelima adalah olah sukma, dimana proses ini merupakan pembentukan emosi untuk berkonsentrasi saat acting sehingga permainn akan lebih hidup. Semua hal diatas tidak akan berjalan dengan baik jika actor tidak mempelajari kehidupan, dimana actor harus bisa merasakan bagaimana peran yang akan dimainkan sehingga actor harus observasi, membaca dan hal lainnya, lalu tidak memiliki kemauan sehingga tidak dapat perasaan atau imajinasi yang baik, selanjutnya tidak memiliki moral dan etika dimana dalam hal ini actor bersifat sombong dan tidak disiplin, dalam hal ini actor harus memiliki sifat rendah diri,disiplin, mau belajar, toleransi, tekun, memiliki rasa tanggung jawab. Maka, kesimpulannya adalah ACT sudah pasti ACTING, tapi ACTING belum tentu ACT.
Halo Sobat SMP! Pernahkah Sobat SMP menyaksikan drama teater di mana para tokohnya sangatlah keren dalam memerankan perannya masing-masing? pelakonan tokoh yang bagus dari teater akan membuat penontonnya merasa terbawa ke dalam cerita. Memang akting adalah salah satu kunci dari keberhasilan seni teater. Bagi Sobat SMP yang belum tahu, seni peran atau dikenal dengan akting, adalah seni untuk berbuat seolah-olah menjadi seseorang atau sesuatu yang bukan dirinya sendiri. Seorang aktor yang merupakan unsur utama dalam sebuah pementasan fragmen atau teater harus mampu memerankan tokoh dan karakter sesuai dalam naskah atau konsep yang ingin dibawakannya. Sebagai contoh, jika Sobat SMP sedang memerankan tokoh tentara dalam teater, itu artinya Sobat SMP juga harus bisa “menjadi” seorang tentara. Mulai dari gestur tubuh, lantangnya berkata-kata, hingga ekspresi kerasnya wajah seorang tentara. Seorang aktor atau aktris haruslah selalu memesona ketika di atas pentas. Ia harus mampu meyakinkan penonton bahwa ia tidak sedang berpura-pura. Oleh karenanya, seorang pemain teater atau fragmen harus selalu mengasah kemampuan dirinya agar memiliki kepekaan melalui proses latihan teknik seni peran. Sejatinya, untuk menjadi seorang pemain teater yang cakap tentu tidak boleh hanya mengandalkan bakat saja, tetapi harus melakukan latihan dengan sungguh-sungguh. Bahkan ada pemain yang merasa tidak memiliki bakat menjadi seorang aktor, namun mau bersungguh-sungguh latihan maka ia akan mampu bermain dengan baik. Jadi, bakat bukanlah satu-satunya faktor utama. Harus juga didukung keinginan dan motivasi yang kuat untuk menjadi pemeran atau aktor yang baik Nah, pada kesempatan kali ini kita membedah cara mengolah teknik seni peran melalui tiga instrumen utama, yaitu, olah tubuh, olah suara, dan juga olah rasa.. Kira-kira seperti apa saja yang harus diperhatikan dalam mempelajari seni peran? Yuk simak artikel ini! Tubuh merupakan elemen dasar yang menjadi pusat perhatian penonton saat seorang aktor berada di atas pentas. Gestur tubuh dapat mencerminkan watak dan karakter tokoh yang sedang diperankan. Untuk memiliki tubuh yang fleksibel agar dapat melakukan akting yang baik, seorang aktor harus melatih tubuhnya agar memiliki stamina dan kelenturan dalam memerankan tokoh. Cobalah untuk melakukan pergerangan di beberapa bagian tubuh agar lebih luwes dalam melakukan beberapa gerakan. Bila tubuh sudah luwes, gestur dan gerakan akan terlihat lebih natural serta ciamik ketika sedang memerankan tokoh apa pun. Baca Juga Periodesasi Zaman Batu di Masa Praaksara Suara adalah bagian penting dalam seni teater karena merupakan salah satu media dalam menyampaikan pesan kepada penonton. Aktor harus memiliki vokal yang baik karena setiap kata yang diucapkan harus jelas terdengar oleh penonton. Untuk itu, seorang aktor dapat melatih suaranya dengan melakukan latihan artikulasi dengan mengucapkan huruf vokal a, i, u, e, o dengan jelas dan berulang-ulang. Tidak hanya latihan vokal saja, penguasaan diksi, intonasi, tekanan kata, tempo, serta irama perlu diasah juga pada saat membaca naskah, membaca puisi, atau pada saat bernyanyi. Selain gerakan dan suara, hal yang tak kalah penting adalah ekspresi dan penjiwaan. Latihan olah rasa bisa diawali dengan latihan pernapasan, konsentrasi, dan imajinasi. Olah rasa bertujuan untuk melatih kepekaan rasa seorang aktor untuk mampu memerankan tokoh sesuai karakter dan watak yang diinginkan. Aktor yang baik harus mampu menjadi orang lain secara natural. Kepekaan rasa atau sukma ini dapat dilakukan dengan melatih rasa dan emosi, seperti rasa senang, sedih, marah, benci, malas, kecewa, bahagia yang dilakukan secara berulang-ulang. Penjiwaan yang tepat akan meyakinkan penonton bahwa kamu adalah benar-benar seorang tokoh di dalam teater tersebut. Nah, itu tadi tiga cara mengasah kemampuan berakting dalam seni teater. Ketiganya merupakan instrumen yang sangat penting dalam memerankan karakter. Jika Sobat SMP ingin menjadi seorang aktor yang baik, sering-seringlah melatih gerakan (olah tubuh), vokal (olah suara), dan juga penjiwaan (olah rasa). Selengkapnya Sobat SMP bisa membaca informasinya di modul PJJ Seni Teater terbitan Direktorat SMP yang dapat diunduh secara gratis di situs Direktorat SMP. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi yang tertarik mendalami dunia peran di seni teater. Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP Referensi: Modul PJJ Seni Budaya Teater kelas VII semester gasal terbitan Direktorat SMP tahun 2020 |