Apa yang dimaksud dengan gejala alam biotik dan gejala alam abiotik

Berikut penjelasan lengkap seputar gejala alam biotik dan abiotik beserta contohnya!

Gejala alam biotik dan abiotik - YouTube Novi Tri Nurfiyani

Reporter : Ninda Iswara

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa fenomena atau gejala alam yang bisa disaksikan.

Namun pernahkah kamu mendengar gejala alam biotik dan abiotik?

Melansir Encyclopedia Britannica (2015), gejala alam biotik dan gejala alam abiotik merupakan sama-sama komponen lingkungan.

Gejala alam dibagi menjadi dua yakni gejala alam kebendaan dan gejala alam kejadian.

Gejala alam kebendaan menunjukkan benda-benda di sekitar, seperti besi, pohon, batu, dan yang lainnya.

Sedangkan gejala alam kejadian merupakan peristiwa yang terjadi di alam.

Gejala alam kejadian biasanya dikaitkan dengan bencana alam seperti gempa, tsunami, banjir, dan yang lainnya.

Ilustrasi ekosistem bawah tanah (Shutterstock.com)

Ada dua jenis gejala alam yakni gejala alam biotik dan gejala alam abiotik.

Lantas, apa perbedaan keduanya?

Gejala alam biotik

Biotik sendiri merupakan komponen lingkungan yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi manusia, hewan, tumbuhan, dan yang lainnya.

Sebagai makhluk hidup, mereka memiliki ciri-ciri khusus seperti bernapas, bergerak, berkembang biak, dan yang lainnya.

Contoh gejala alam biotik yang terjadi pada manusia yakni berkembang biak.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia akan bernapas, makan, bergerak, dan melakukan aktivitas lainnya.

Manusia juga akan tumbuh dan berkembang biak.

Setelah menikah, manusia akan memiliki keturunan.

Inilah yang dimaksud dengan gejala alam biotik.

Selain itu, punahnya hewan dan tumbuhan langka juga termasuk dalam gejala alam biotik.

Kepunahan terjadi akibat terlalu lama laju perkembangbiakan makhluk langka ini.

Tak hanya itu, ulah manusia yang tak bertanggung jawab yang kerap melakukan perburuan secara ilegal juga bisa menjadi pemicunya.

Gejala alam abiotik

Gejala alam abiotik terjadi pada benda-benda mati yang berada di sekitar.

Namun gejala alam abiotik ini memberikan pengaruh atau manfaat dalam kehidupan makhluk hidup.

Gejala alam abiotik dibedakan menajdi 2 yakni:

  • Gejala alam kebendaan obyek abiotik

Abiotik juga memiliki ciri-ciri dan keadaan, seperti bentuk, warna dan berbagai ukuran.

Contoh gejala alam abiotik yakni bisa terjadi pada benda dengan berbagai macam wujud seperti padat, cair, dan gas.

Ada berbagai macam jenis batu di dunia ini.

Batu tersebut memiliki beragam bentuk, tekstur, hingga warna.

Begitu juga dengan air yang memiliki sifat menempati ruang dengan bentuk yang mudah berubah.

Bentuk air akan berubah mengikuti wadah yang menampungnya.

  • Gejala alam kejadian obyek abiotik

Gejala alam kejadian abiotik merupakan peristiwa yang terjadi ada benda tidak hidup.

Contoh gejala alam kejadian obyek abiotik yakni terjadinya tsunami.

Tsunami terjadi akibat bergesernya lempeng-lempeng yang ada di dasar laut.

Lempengan bumi yang bergeser ini menciptakan cekungan yang kemudian terisi air laut.

Sebelum tsunami terjadi, air laut biasanya tampak surut.

Saat cekungan tersebut penuh, akan ada dorongan dari dalam sehingga menimbulkan gelombang terjadinya tsunami.

Proses terjadinya hujan juga termasuk dalam gejala alam obyek abiotik ini.

Hujan terjadi karena air menguap ke awan.

Siklus hidrologi yang terjadi pada hujan ini akan terjadi berulang-ulang.

(TribunNewsmaker.com/Ninda)

- Berita dan artikel terkait Pelajaran Sekolah lainnya di sini -

Pengertian Gejala Alam Biotik dan Abiotik, Peralatan untuk Mengamatinya. Definisi gejala alam biotik dan apa yang dimaksud dengan gejala alam abiotik? Banyaknya makhluk hidup yang menghuni bumi membuat kita tidak sendiri berada di dunia ini. Manusia tidak dapat hidup sendirian tanpa berdampingan dan saling berinteraksi dengan lingkungan. Lingkungan yang dapat dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan biotik yang terdiri dari makhluk hidup dan lingkungan abiotik yang terdiri dari makhluk tak hidup. Sebagai contoh, kita sudah pasti sering menemui batu, pasir dan kerikil di halaman rumah atau jalan, itulah yang merupakan komponen abiotik. Sedangkan jika kita menemui burung, tanaman dan makhluk hidup lain, maka itulah komponen biotik.

Begitu pula dengan gejala alam. Jika berdasarkan pada objeknya, ada dua gejala alam yang terjadi di sekitar kita. Yaitu gejala alam biotik dan abiotik. Gejala abiotik yang bermacam-macam dapat menyebabkan gejala alam abiotik baru, begitu pula dengan timbulnya gejala alam biotik.

Dapat kita ambil contoh terjadinya penguapan air yang menjadi awan disebabkan oleh panas matahari. Tidak sampai disitu, ada banyak gejala alam abiotik yang dapat mempengaruhi gejala alam biotik ataupun sebaliknya. Gejala alam seperti ini dapat dilihat pada proses fontosintetis, dimana matahari yang merupakan komponen abiotik mempengaruhi proses fotosintesis pada tumbuhan yang merupakan komponen biotik.

Atau juga gejala alam pelapukan batuan yang merupakan komponen abiotik yang dipengaruhi oleh pertumbuhan lumut yang merupakan komponen biotik. Lantas, apakah kalian sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan gejala alam biotik dan abiotik?

BACA JUGA: SISTEM KLASIFIKASI KINGDOM, PERKEMBANGAN KLASIFIKASI ILMIAH MAKHLUK HIDUP 2 – 7 KINGDOM

Pengertian Gejala Alam Biotik

Gejala alam biotik adalah gejala alam yang muncul akibat dari interaksi atau hubungan yang saling berpengaruh antar makhluk hidup. Gejala alam biotik hanya bisa didapat atau dimiliki makhluk hidup.

Tumbuh dan Berkembang

Kita umumnya sudah tahu bahwa pada dasarnya semua makhluk hidup menunjukkan gejala pertumbuhan dan perkembangan dengan periode waktu tertentu. Biji buah yang kalian tanam akan memiliki akar, lalu tumbuh menjadi besar dan berkembang membentuk daun, bunga, dan hingga menghasilkan buah.

Gerak

Gejala alam biotik adalah gejala alam yang hanya dimiliki atau dilakukan oleh makhluk hidup saja. Pergerakan makhluk hidup sudah lumrah kita temui dan kita pahami di kehidupan. Pergerakan ini akan saling mempengaruhi makhluk hidup satu dengan lainnya. Selain pada manusia dan hewan, ada juga sistem gerak pada tumbuhan.

Bernapas

Bernapas adalah aktivitas yang dilakukan makhluk hidup berupa mengambil oksigen dari udara dan lalu melepaskan karbon dioksida keluar tubuh.

Berkembang Biak (Bertambah Banyak)

Banyaknya makhluk hidup di dunia ini tak lain dikarenakan proses perkembang biakan antar makhluk hidup. Berbeda dengan benda mati (abiotik) yang tidak akan berkembang biak, makhluk hidup sejak kemunculannya di dunia telah dibekali kemampuan berkembang biak dengan cara dan sistem yang beraneka ragam.

Peka Terhadap Rangsang

Peka terhadap rangsang disebut juga daya iritabilitas. Gejala biotik satu ini dapat dilihat pada tubuh kita sendiri. Misalkan jika kita berkeringat, maka itu terjadi karena udara panas yang ada di sekeliling.

BACA JUGA: SISTEM KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP, ATURAN, TINGKATAN DAN TUJUAN PENAMAAN ILMIAH

Pengertian Gejala Alam Abiotik

Gejala alam abiotik adalah kebalikan dari biotik. Gejala alam ini dimiliki oleh obyek atau benda yang tidak mempunyai sifat hidup. Kita juga bisa menyebutnya sebagai benda mati.

Wujud

Jika dari wujudnya, benda abiotik dapat dibedakan menjadi berwujud padat, cair, maupun gas. Wujud zat dapat dipengaruhi oleh suhu. Maka sari itu pada saat kita mendefinisikan wujud, kalian harus menyebutkan suhunya.

Bentuk

Semua benda disekitar kita mempunyai bentuk. Bentuk ini dapat digunakan sebagai cara untuk mengenali benda atau objek tersebut. Batu, pasir, lampu memiliki bentuk yang berbeda satu sama lain, dengan begitu kita akan dapat dengan mudah membedakan satu dengan lainnya.

Warna

Gejala alam abiotik juga dapat kita amati sesuai dengan karakteristik warnanya. Sebagai contoh warna tanah berwarna-warni seperti merah, hitam dan coklat.

Ukuran

Semua benda memiliki ukuran yang tentunya dapat diukur. Ini berguna untuk dapat dibandingkan dengan benda lain. Ukuran benda abiotik juga dapat memiliki panjang, berat, dan sebagainya.

Bau

Gejala alam abiotik juga dapat diketahui berdasarkan baunya. Dari bau sebuah objek kamu bisa mengenali perbedaan zat belerang atau yang lain. Bau memang salah satu cara mengenal suatu bahan, namun nyatanya tidak semua bahan akan aman jika kita menghirupnya.

Rasa

Bukan hanya bau, beberapa benda abiotik juga dapat diketahui berdasar pada rasanya. Kita ambil contoh seperti rasa manis pada gula, asam pada cuka dan asin pada garam. Pengecekan karakteristik ini tentunya terbatas, karena tidak semua benda aman untuk dicoba.

Tekstur

Tekstur adalah tingkatan halus atau kasarnya permukaan sebuah benda. Tanpa membuka mata, kita akan langsung dapat membedakan antara tepung dan gula.

Peralatan Untuk Mengamati Gejala Alam Biotik Atau Abiotik

Ada beberapa peralatan yang bisa digunakan untuk mengamati adanya gejala alam biotik dan abiotik.

Berbagai Alat Ukur

Banyak sekali alat ukur yang dapat digunakan untuk mengamati objek biotik maupun abiotik. Dalam penelitiannya, maka kita perlu mendapatkan ukuran pastinya seperti panjang, luas, volume, berat, dan lain sebagainya. Maka dari itu, alat ukur yang tepat untuk digunakan sangat diperlukan. Kita bisa menggunakan rol meter, penggaris, jangka sorong, micrometer bahkan juga dapat menggunakan stopwatch untuk mengukur waktu.

Lup

Lup merupakan salah satu lensa dengan sifat cembung yang memiliki titik fokus di dekat lensanya. Alat ini juga dikenal dengan nama kaca pembesar atau suryakanta. Lup ini berguna untuk mengamati benda-benda dengan ukuran kecil menjadi tampak lebih besar. Kita ambil contoh misalnya untuk kegiatan mengamati permukaan lumut kerak, tubuh serangga kecil, dan lain sebagainya.

Kompas

Kompas adalah alat penunjuk arah. Jarum pada kompas selalu mengarah ke utara – selatan medan magnet bumi. Maka dari itu alat ini cukup berguna jika kita ingin mengetahui arah ketika melakukan aktivitas pengamatan di alam.

Mikroskop

Mikroskop adalah salah satu alat yang dapat digunakan meneliti komponen biotik dan abiotik. Alat ini sangat berguna untuk mengamati benda-benda renik yang berukuran sangat kecil seperti bakteri, irisan penampang melintang daun dan sebagainya. Dalam penggunaanya, kita harus terlebih dahulu memiliki ketrampilan yang memadai dan pengetahuan yang cukup.

Teropong

Teropong adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang letaknya jauh dengan lebih jelas. Ini sangat berguna ketika kita ingin mengadakan pengamatan pada suatu objek yang lokasinya tidak memungkinkan untuk didekati oleh kita. Sebagai contoh, kita dapat menggunakan teropong untuk mempermudah dalam mengamati burung yang hinggap di pohon, binatang buas di alam liar, gunung meletus, dan lain sebagainya.

Kamera

Kita semua pasti sudah mengenal kamera dengan berbagai jenisnya. Kamera sangat berguna jika digunakan untuk mengambil gambar objek-objek yang tidak memungkinkan dibawa ke laboratorium. Hasil gambar dari kamera dapat digunakan untuk dikaji lebih mendalam. Dapat juga digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan maupun hasil kegiatan yang dilakukan selama penelitian.

pH Meter

pH meter merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui derajat keasaman suatu objek. Bukan hanya itu, pH meter dapat juga digunakan untuk mengetahui derajat keasaman lingkungan di sekitar objek yang diteliti.

Barometer dan Altimeter

Barometer adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur tekanan udara. Sedangkan altimeter adalah alat yang dapat digunakan untuk menentukan ketinggian tempat dari permukaan air laut.