Apa yang dimaksud blocking dalam pementasan drama

Apa yang Kamu tahu tentang istilah blocking? Bukan, tentu saja ini tidak membahas tentang block seperti dalam akun media sosial. Blocking yang dimaksud disini adalah tata letak para pemeran drama ketika di atas panggung. Asal tahu saja, letak mereka bukan dari pilihan random para aktor atau aktris, itu semua sudah diatur sejak awal.

Table of Contents Show

  • Mendekati Realitas
  • Proporsional
  • Variasi Posisi
  • Titik Pusat Cerita
  • Adanya keseimbangan
  • Memiliki Keutuhan
  • A. Blocking
  • B. Laveling
  • C. Balancing

Bukan berarti membatasi improvisasi dari para pemeran drama, tapi memang letak mereka bisa berpengaruh langsung terhadap bagus tidaknya pentas. Jadi penting untuk setiap pemeran drama belajar mengelola blocking, supaya perannya bisa semakin optimal dihadapan para penonton. Mau tau seperti apa cara mengolah blocking dalam pentas drama? Simak ulasannya di bawah ini ya!

Mendekati Realitas

Apa yang dimaksud blocking dalam pementasan drama

Sumber foto : glovetheatre.org

Tujuan dari drama adalah menceritakan kisah di atas panggung dengan sebaik mungkin. Dianggap sukses jika berhasil membuat para penonton paham dengan cerita itu. Hal ini menjadi salah satu target untuk pengelolaan blocking, membuat supaya setiap detil yang disajikan di atas panggung benar-benar mendekati realitas yang ingin diceritakan.

Baca juga: Jenis Drama Berdasarkan Penyajian Cerita

Misalkan drama mengisahkan tentang anak sekolah, maka bukan hanya kostum pemain saja, tapi panggung juga perlu diatur agar tampak mirip suasana sekolah. Penataan properti maupun para pemeran di atas panggung juga diupayakan bisa benar-benar mewakili realitas sekolah dalam cerita. Sehingga disini justru diupayakan agar setiap detilnya seperti sewajarnya, natural.

Proporsional

Sumber foto : suaramerdeka.com

Ini juga jadi poin penting dalam pengolahan blocking dalam drama. Setiap penataan harus dipastikan proporsional sehingga tak membuatnya berat sebelah yang akhirnya mengganggu pandangan. Mulai dari letak pemeran dengan properti, diupayakan pas sesuai dengan suasana yang ingin dibangun dalam adegan. Properti yang ditujukan sebagai pendukung jangan sampai justru mengganggu akting pemain.

Mungkin terdengar aneh ketika properti bisa mengganggu, tapi itu sangat bisa terjadi. Penataan desain panggung yang kurang proporsional apalagi tampak aneh, jelas akhirnya memecah perhatian penonton, tidak fokus ke akting para tokohnya. Selain itu juga kadang terjadi penataan yang terlalu padat di satu tempat baik properti maupun pemeran. Bukan hanya tak proporsional, tapi itu juga kurang nyaman untuk penonton yang melihat dari sudut jauh.

Variasi Posisi

Sumber foto : flowermawar.wordpress.com

Meskipun cerita yang diangkat dalam drama sangat menarik, tapi penataan posisinya kurang variatif, penonton bisa jadi bosan. Apalagi kalau alur drama dibuat cenderung lambat, variasi penataan menjadi sangat penting untuk menjaga ketertarikan penonton. Komposisi dibuat tidak monoton, entah itu dari aspek gerakan atau letaknya.

Misalkan saja dalam sebuah adegan terdapat beberapa pemeran mulai dari yang utama hingga figuran. Semuanya diposisikan agar variatif, misal tidak semua duduk, tapi beberapa berdiri. Posisi duduknya pun bisa dibuat lebih variatif, arah hadapnya, dan seterusnya. Properti pun juga dibuat variatif misalkan jika setting sekolah, bukan hanya disediakan meja dan kursi, tapi juga properti lain yang masih relevan.

Titik Pusat Cerita

Sumber foto : blogkulo.com

Meskipun panggungnya sangat lebar, tapi pandangan penonton tetaplah terbatas. Mereka hanya bisa melihat pada satu titik dalam satu waktu. Karenanya ada istilah titik pusat dalam pentas drama, untuk menyebut area yang menjadi titik atensi penonton ketika adegan. Semua pemeran dan properti perlu diarahkan untuk mendukung atensi penonton pada titik pusat tersebut.

Adanya keseimbangan

Sumber foto : docplayer.info

Maksud dari Seimbang didalam Blocking yaitu berkaitan dengan kedudukan para pemain, kedudukan benda – benda properti yang digunakan pada saat pementasan yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan naskah dan latar tempat. Sehingga tidak mengelompok di suatu tempat dan bisa menyebar ke sudut – sudut panggung.

Properti di Panggung harus diperhatikan secara benar supaya tampak seperti hutan. Jangan meletakkan properti pepohonan pada bagian tengah saja, melainkan harus disebar pula ke sudut – sudut panggung supaya panggung tampak luas sehingga pemain pun bisa leluasa dan juga, para penonton bisa melihat secara menyeluruh.

Memiliki Keutuhan

Sumber foto : gelaran.id

Maksud dari keutuhan yaitu, blocking yang ditampilkan seharusnya mampu menunjukkan keterhubungan antara komponen – komponen yang terlibat. Jadi semua penempatan posisi pemain, gerakan pemain, penempatan benda – benda properti harus bisa saling menunjang sehingga menunjukkan kesan cerita yang utuh dan tidak ada posisi baik antara pemain dengan benda properti yang saling tumpang tindih.

Contohnya drama yang menceritakan kehidupan keluarga. Gunakan posisi pemain misalnya kumpul bersama dengan keluarga, memakai baju santai, dan suasananya, yaitu ruang keluarga. Jangan misalnya ada pemain yang memakai baju sekolah atau baju gaun karena akan saling tumpang tindih dengan cerita yang dibawakan.

Baca juga: Ketahui Yuk Unsur Intrinsik Drama

Memang kelihatannya cukup rumit ya, mengolah blocking dalam pentas drama supaya jadi optimal. Tapi apapun jika diusahakan dengan kemauan, termasuk pengelolaan blocking pasti bisa dilakukan. Apalagi kalau dikombinasikan dengan latihan dan keterampilan, hasil pasti akan semakin memuaskan!

Dalam dunia teater, kita mengenal istilah blocking dan acting. Blocking adalah kondisi penentuan di mana sang aktor atau pemain teater hendak berpindah-pindah posisi di panggung. Sedangkan acting adalah kondisi di mana tidak ada penentuan secara detail di mana posisi panggung ketika bermain peran, dan dialog apa saja yang harus diucapkan. Overacting dan blocking dalam pementasan drama berarti berlebihan dan posisi saling menutupi sesama pelaku.

Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan D.  

Pengertian blocking dalam drama adalah posisi atau kedudukan tubuh seseorang yang sedang membawakan sebuah peran di atas pentas.

Blocking dan positioning dalam drama sangatlah penting dan berpepan besar di dalam kesuksesan sebuah drama yang sedang dipentaskan dan untuk mencapai hal tersebut tentu saja akan dibutuhkan sebuah kerja sama / koordinasi yang baik di antara para pemain drama itu sendiri maupun para kru yang terlibat di belakang panggung.

Pada dasarnya kesuksesan sebuah drama tidak hanya terletak di tangan satu / dua orang pemerannya saja, namun hal ini akan sangat tergantung pada kerja sama yang terjadi di antara semua elemen yang terlibat di dalam sebuah drama, di mana akan sangat penting untuk memastikan bahwa semua bidang terkoordinasi dengan baik dan semestinya.

Blocking panggung yang baik adalah blocking yang dilakukan dengan kemampuan mengontrol posisi tubuh dengan baik, sehingga terlihat alami dan tidak berkesan dipaksakan. Beberapa hal di bawah ini adalah sikap yang harus dimiliki oleh seorang pemeran di dalam melakukan sebuah blocking pada pementasan drama yang baik di atas panggung:

Yang dimaksud dengan posisi seimbang adalah di mana kedudukan pemain dan benda-benda pendukung [setting] di atas panggung memiliki proporsi yang pas, artinya keseluruhan isi panggung tidak menumpuk di satu tempat dan menjadikan panggung tersebut menjadi terlihat berat sebelah.

Blocking yang ditampilkan secara utuh adalah blocking yang menjadi sebuah kesatuan dan berhubungan antara satu dengan yang lainnya, sehingga tidak saling menutupi antara satu dengan yang lainnya.

Di dalam hal ini seorang pemain dituntut untuk bisa menempatkan kedudukannya dengan tepat dan tidak hanya berada di satu titik saja, sehingga perpindahan yang dilakukan dapat mencegah kejenuhan yang dirasakan penonton.

  • Memiliki sebuah titik pusat

Yang dimaksud dengan memiliki titik pusat adalah di mana setiap penampilan yang dilakukan memiliki sebuah titik pusat perhatian yang diharapkan dapat memudahkan penonton untuk mengerti dan menikmati setiap adegan yang sedang berlangsung di panggung.

Di mana posisi para pemain dan seluruh perlengkapan panggung tidak terlihat dipaksakan dan tampak kaku di hadapan penonton.

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar pengertian blocking, laveling, dan balancing dalam proses latihan pementasan fragmen seni budaya kelas VII revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian blocking, laveling, dan balancing dalam proses latihan pementasan fragmen seni budaya.

Gambar: freepik.com

A. Blocking

Blocking merupakan kedudukan pemain drama atau tari yang menampakkan posisi, arah hadap dan gerak pemain di atas lantai. Yang dirancang dalam blocking adalah keberadaan dan posisi pemain, arah hadap pemain, dan arah gerak tujuan pemain. Untuk bergerak ke tempat lain, pemain harus memiliki tujuan, alasan, atau motivasi yang kuat. Blocking dilakukan sesuai tuntutan cerita. Selain mengarahkan pemain, sutradara juga diharapkan mampu mengarahkan penonton terhadap seluruh aktivitas pemain di atas panggung.

Artinya jangan sampai perhatian penonton berpaling dari atas panggung sehingga kehilangan momen menarik. Untuk itu, blocking juga harus dapat membuat penonton terfokus pada adegan di atas panggung. Salah satu teknik yang mesti dikuasai oleh seorang aktor teater adalah teknik blocking. Secara singkat kita bisa mengartikan teknik blocking sebagai penempatan posisi atau kedudukan tubuh aktor di atas panggung. Ada empat prinsip dasar penentuan posisi dalam teknik blocking. Keempatnya antara lain:

1. Seimbang

Mata penonton tidak terkesan melihat panggung seperti sesuatu yang berat sebelah. Ibarat kapal yang lebih berat di suatu sisi, maka akan ada dua kerugian, pertama ada satu sisi yang hanya menghadirkan kekosongan dan yang kedua akan tenggelam di suatu sisi. Keseimbangan tersebut tidak hanya melihat para aktor, tapi juga mempertimbangkan properti, dekorasi panggung dan sebagainya. Saat pemain sedang berdialog, tidak ada satu sisi panggung yang terkesan begitu hampa atau kosong.

2. Utuh

Blocking yang dihadirkan untuk menampilkan satu kesatuan yang utuh. Hal itu berarti semua jenis baik gerak tubuh, tata artistik dan penempatan [positioning] pemain mesti diperhatikan sebagai satu kesatuan yang melebur. Jadi, penempatan posisi tidak bisa hanya sebagian, misalnya hanya pemain saja, tanpa mempertimbangkan properti. Pemain tidak diperbolehkan menutupi pemain lain, tapi juga tidak bisa ditutupi atau tertutupi oleh properti yang penting bagi satu adegan dan sebagainya.

3. Variatif

Hanya karena ingin mengatur sebuah blocking yang seimbang, namun tidak bisa dilakukan dengan begitu statis. Atau dengan kata lain hanya satu arah, sehingga tampak dan terbaca oleh penonton. Atau, gerakannya begitu tidak wajar sehingga penonton juga menyadari bahwa ada blocking tertentu yang hendak ditampilkan. Jadi, gerakan mesti divariasikan berbeda-beda namun tetap wajar. Termasuk tidak boleh terlalu berlebihan.

4. Titik Fokus

Ada pemain yang menjadi pemain utama dalam suatu lakon. Dengan kata lain, pemain utama adalah pemain yang "semesta" mengitarinya. Maka dia adalah titik fokus atau pusat perhatian. Pandangan penonton mesti difokuskan untuk melihat semua ekspresinya dan sebagainya.

Dengan demikian, teknik blocking ditujukan untuk tetap mengarahkan mata penonton mesti diarahkan ke pemain tersebut. Mesti demikian, tetap mengikuti semua aturan atau prinsip sebelumnya. Meski Anda ingin mengarahkan pandangan penonton tetap pada satu titik fokus utama, bukan berarti posisi panggung menjadi "berat" ke satu sisi, juga tidak utuh.

B. Laveling

Laveling merupakan pengaturan atau penempatan tinggi rendah posisi pemain di atas panggung. Tujuan utama dari laveling di antaranya agar seluruh pemain terlihat jelas di atas pentas dan untuk menonjolkan keberadaan tokoh. Pengaturan tinggi-rendah pemain membantu sutradara membuat fokus. Adanya laveling yang mempergunakan jebakan menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton. Laveling diibaratkan seperti sebuah lukisan yang penuh dengan warna karena laveling dapat digunakan untuk memperkaya warna pertunjukkan.

Istilah leveling dari asal kata tingkatan atau undak-undak. Oleh karena itu dalam konteks seni peran [teater] leveling merupakan pengaturan tinggi rendah pemain dalam ruang pentas. Pengaturan tinggi rendah pemain, baik personal maupun grouping selalu di lakukan bahwa pemain yang berbeda di belakang pemain lain hendaknya memiliki kesadaran harus lebih tinggi dan pemain yang berada di depannya memberikan level lebih rendah agar keduanya tampak menguntungkan untuk terlihat oleh penonton. Istilah leveling dari asal kata tingkatan [level].

Oleh karena itu, dalam konteks seni peran leveling merupakan pengaturan tinggi rendah pemain dalam ruang pentas. Pengaturan tinggi rendah pemain, baik personal maupun gruping selalu dilakukan bahwa pemain yang berada di belakang pemain lainnya hendaknya memiliki kesadaran harus lebih tinggi dan pemian yang berada di depan pemain lainnya harus memberikan level rendah agar keduanya tampak menggantungkan untuk terlihat oleh penonton

C. Balancing

Balancing [keseimbangan] merupakan pengaturan atau pengelompokkan pemain di atas panggung untuk menghindari ketimpangan [berat sebelah]. Balancing memenuhi ruang pentas agar komposisi pemain berimbang, tidak hanya memenuhi satu sisi saja. Jika pemain menumpuk di satu sisi saja, sementara yang sisi lain kosong, akan tercipta pemandangan yang kurang menarik. Jika hal itu sering terjadi selama pementasan fragmen berlangsung, akan membuat penonton cepat jenuh.

Balancing atau keseimbangan adalah pengaturan atau pengelompokan aktor di atas panggung untuk menghindari ketimpangan. Keseimbangan diperlukan untuk memenuhi ruang dan menghindari komposisi aktor yang berat sebelah. Jika salah satu ruang dibiarkan kosong sementara ruang yang lain terisi penuh, hal ini akan menimbulkan pemandangan yang kurang menarik. Keadaan berat sebelah seperti ini jika sering terjadi dalam satu waktu pementasan akan membuat penonton cepat jenuh.

BLOCKING

Yang dimaksud dengan blocking adalah kedudukan tubuh pada saat diatas pentas. Dalam permainan drama, blocking yang baik sangat diperlukan, oleh karena itu pada waktu bermain kita harus selalu mengontrol tubuh kita agar tidak merusak blocking. Yang dimaksud dengan blocking yang baik adalah blocking tersebut harus seimbang, utuh, bervariasi dan memiliki titik pusat perhatian serta wajar.

–    Seimbang

Seimbang berarti kedudukan pemain, termasuk juga benda-benda yang ada diatas panggung [setting] tidak mengelompok di satu tempat, sehingga mengakibatkan adanya kesan berat sebelah. Jadi semua bagian panggung harus terwakili oleh pemain atau benda-benda yang ada di panggung. Penjelasan lebih lanjut mengenai keseimbangan panggung ini akan disampaikan pada bagian mengenai “Komposisi Pentas “.

–     Utuh

Utuh berarti blocking yang ditampilkan hendaknya merupakan suatu kesatuan. Semua penempatan dan gerak yang harus dilakukan harus saling menunjang dan tidak saling menutupi.

–    Bervariasi

Bervariasi artinya bahwa kedudukan pemain tidak disuatu tempat saja, melainkan membentuk komposisi-komposisi baru sehingga penonton tidak jenuh. Keadaan seorang pemain jangan sama dengan kedudukan pemain lainnya. Misalnya sama-sama berdiri, sama-sama jongkok, menghadap ke arah yang sama, dsb. Kecuali kalau memang dikehendaki oleh naskah.

–    Memiliki titik pusat

Memiliki titik pusat artinya setiap penampilan harus memiliki titik pusat perhatian. Hal ini penting artinya untuk memperkuat peranan lakon dan mempermudah penonton  untuk melihat dimana sebenarnya titik pusat dari adegan yang sedang berlangsung. Antara pemain juga jangan saling mengacau sehingga akan mengaburkan dimana sebenarnya letak titik perhatian.

–  Wajar

Wajar artinya setiap penempatan pemain ataupun benda-benda haruslah tampak wajar, tidak dibuat-buat. Disamping itu setiap penempatan juga harus memiliki motivasi dan harus beralasan.

Dalam drama kontemporer kadang-kadang naskah tidak menuntut blocking yang sempurna, bahkan kadang-kadang juga sutradara atau naskah itu sendiri sama sekali meninggalkan prinsip-prinsip blocking. Ada juga naskah yang menuntut adanya gerak-gerak yang seragam diantara para pemainnya.

            Komposis pentas adalah pembagian pentas menurut bagian-bagian yang tertentu. Komposisi pentas ini dibuat untuk membantu blocking, dimana setiap bagian pentas mempunyai arti tersendiri. Berikut ini adalah skema komposisi pentas.

PENONTON

Kadar kekuatan pentas dapat dilihat pada urutan nomornya. Bagian depan lebih kuat daripada bagian belakang. Bagian kanan lebih kuat daripada bagian kiri. Oleh karena itu jangan menempatkan diri atau benda yang kadar kekuatannya tinggi pada bagian yang kuat. Carilah tempat-tempat yang sesuai agar blocking kelihatan seimbang. Walaupun demikian harus tetap dalam batas-batas yang wajar, jangan terlalu dibuat-buat.

Apakah yang dimaksud dengan blocking?

Secara bahasa, blocking berarti menahan. Maka, dapat diartikan bahwa blocking merupakan teknik bertahan yang dilakukan di atas net, dengan cara melompat sambil menjulurkan kedua tangan untuk menahan serangan atau smash lawan.

Apa yang dimaksud dengan blocking pada saat pementasan?

Jawaban ini terverifikasi. Blocking adalah kedudukan (posisi) tubuh saat berada dalam panggung (pementasan drama).

Apa fungsi blocking dalam bermain drama?

Saat pemain sedang berdialog, tidak ada satu sisi panggung yang terkesan begitu hampa atau kosong. Blocking yang dihadirkan untuk menampilkan satu kesatuan yang utuh. Hal itu berarti semua jenis baik gerak tubuh, tata artistik dan penempatan (positioning) pemain mesti diperhatikan sebagai satu kesatuan yang melebur.

Apa arti dari casting dalam drama?

Casting adalah proses pemilihan pemeran atau aktor untuk memerankan sebuah karakter di dalam film. Proses casting dilakukan di tahap praproduksi atau setelah naskah dinyatakan selesai. Asisten sutradara akan mem-breakdown naskah tersebut dan salah satu elemen yang di-breakdown adalah karakter.