Apa yang anda ketahui tentang Bhagavad Gita?

Bhagawadgita merupakan ajaran universal yang diperuntukkan untuk seluruh umat manusia, sepanjang masa. Untuk mengetahui rahasia kehidupan sejati di dunia ini sehingga dapat terbebaskan dari kesengsaraan dunia dan akhirat.

Apa nama lain dari bhagawadgita?

Bhagavad Gita atau disebut sebagai Weda Kelima yang berarti nyanyian suci merupakan sebuah kitab yang memiliki kedudukan penting dalam tradisi Hindu. Ajaran universal dalam kitab Bhagavad Gita diperuntukkan untuk seluruh umat manusia, sepanjang masa.

Dimana kitab Bhagawadgita disabdakan oleh Krisna?

Bhagavad Gita disampaikan oleh Krishna kepada Arjuna tepat di tengah-tengah medan perang Kuruksetra (Dharmaksetra). Saat ini, di tempat tersebut disebut sebagai Jyotisar Tirtha dan di sana didirikan monumen dimana Krishna sebagai Parthasarati (supir kereta) dari Arjuna.

Apa itu Pancama Veda?

hagawadgita atau Pancama Veda adalah kitab suci Agama Hindu, kitab ini merupakan intisari ajaran dari Kitab suci Veda Sruti yang Empat( Catur Veda) yaitu Reg Weda, Sama Veda, Yajur Veda dan Arthawa Weda.

Apakah manfaat atau fungsi dari kitab suci Weda?

a. Weda sebagai sumber kebenaran, etika dan tingkah laku. b. Weda sebagai kitab suci Agama Hindu digunakan sebagai penuntun umat manusia daam usaha mencapai hidup suci. c. Weda memberikan jaminan terhadap keselamatan mahluk hidup di dunia baik sekarang maupun yang akan datang.

Shri Krishna menyampaikan ajaran Bhagawadgita kepada siapa?

bhagawan Gita adalah ajaran yang disampaikan oleh Sri Krishna kepada Arjuna ketika Arjuna – Brainly.co.id.

Siapa yang menulis kitab Bhagawadgita?

ByasaBhagawadgita / Pengarang
Penulis Bhagawadgita merupakan Sri Krishna Dvipayana Vyasa atau Resi Byasa. Bhagawadgita merupakan petuah universal yang diperuntukkan untuk semua umat manusia, sepanjang masa.

Apa nama salah satu kitab suci yang dikatakan sebagai Pancama Veda atau Veda?

Bhagavadgita, nyanyian Devata, adalah salah satu suplemen kitab Veda. Ia sering menamakan sebagai Veda kelima, Pancamo Veda. Tidak jelas mengapa dinamakan demikian, karena kalau dilihat dari aspek kodifikasi kitab suci agama Hindu yang disebut Veda, secara tradisional disebut catur Veda.

Apa yang anda ketahui tentang kitab suci Weda?

Weda (Sanskerta: वेद; veda, Bali: ᬯᬾᬤ, Jawa: ꦮꦺꦢ “ilmu pengetahuan”) adalah kitab suci agama Hindu. Weda merupakan kumpulan sastra-sastra kuno dari zaman India Kuno yang jumlahnya sangat banyak dan luas.

Apa yang anda ketahui tentang Bhagavad Gita?

Seperti diketahui Kitab Bhagavad Gita yang ditulis 5000 tahun yang lalu adalah sari Kitab Weda yang mengandung terutama ajaran kerohanian tentang betapa seseorang seharusnya menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa serta betapa pula seharusnya manusia itu menjalankan hidupnya dengan budi pekerti luhur terhadap sesamanya dan juga terhadap mahluk ciptaan Tuhan lainnya. Pendek kata ajaran dalam Bhagavad Gita ini berisi tentang kesempurnaan hidup yang kesemuanya disampaikan dalam bentuk dialog antara Sri Krishna dan Arjuna di medan pertempuran Kuruksetra sebelum perang Bharatayudha dimulai.

Bhagavad Gita ini diturunkan melalui utusannya yang sangat dipercaya yaitu Maha Rsi Wyasa yang juga penulis Kitab Mahabharata. Beliau adalah seorang Rsi yang sangat taat menjalankan ajaran Weda dan pengabdian kepada Tuhan. Bagi Maha Rsi Wyasa yang terpenting dalam hidup ini adalah bagaimana supaya Tuhan berkenan menggunakan dirinya sebagai alat, wahana, wadah oleh Tuhan, sehingga hidupnya senantiasa selalu berada di jalan yang dikehendaki Tuhan, pendek kata hidupnnya benar-benar hanya pengabdian pada Tuhan Yang Maha Esa.

Bhagavad Gita, secara singkat, merupakan Kitab yang menceritakan Sri Krishna memberikan wejangan kepada Arjuna yang ketika itu sedang memimpin perang Kuruksetra, namun pada waktu itu ada keraguan dalam diri Arjuna sehingga Sri Krishna memberikan pada Arjuna suatu dorongan spiritual agar keraguan yang ada dalam diri Arjuna dapat terkikis habis. Adapun dorongan itu berupa ajaran-ajaran tentang Tuhan, tentang manusia dan bagaimana manusia seharusnya hidup dan bagaimana manusia dapat mencapai kesempurnaan hidup.

INTI AJARAN BHAGAVAD GITA

Bhagavad Gita untuk pertama kali disabdakan oleh Sri Krishna kepada Dewa Matahari (Vivasvan), lalu Dewa Matahari menjelaskan Bhagavad Gita kepada Manu (manusia pertama), lalu Manu menjelaskan kepada putranya yakni Iksvaku. Dengan cara demikian, melalui garis perguruan, dari satu orang yang bersabda kepada orang lain yang mendengar, sistem Yoga ini telah turun temurun. Tetapi untuk beberapa lama Bhagavad Gita ini hilang, karena itu Sri Krishna harus mensabdakan kembali kepada Arjuna di medan perang.

Arjuna dipilih oleh Sri Krishna karena Arjuna adalah penyembah yang dianggap kawan. Ada beberapa tingkatan dalam melihat hubungan seorang hamba dengan Tuhan, yaitu :

1. Seseorang dapat menjadi penyembah dalam keadaan pasif

2. Seseorang dapat menjadi penyembah dalam keadaan aktif

3. Seseorang dapat menjadi penyembah sebagai kawan/ sahabat

4. Seseorang dapat menjadi penyembah sebagai ayah atau ibu

5. Seseorang dapat menjadi penyembah sebagai kekasih.

Bhagavad Gita adalah ajaran yang khusus dimaksudkan untuk penyembah Tuhan. Ajaran Bhagavad Gita sempat terputus dan melahirkan tiga golongan rohaniawan yaitu Jnani (orang yang tidak mengakui bentuk pribadi Tuhan), Yogi (orang yang bersemedi), dan Bhakta (seorang penyembah). Karena hal inilah maka Sri Krishna memutuskan untuk membentuk jalur perguruan baru yang dinamakan Parampara yang merupakan penyambungan kembali ajaran Bhagavad Gita seperti yang telah diturnkan melalui Dewa Matahari kepada yang lainnya. Diharapkan Arjuna dapat menjadi penyeru ajaran Bhagavad Gita karena Arjuna merupakan penyembah Tuhan, seorang murid Sri Krishna dan juga kawan akrab Sri Krishna. Maka dari itu Bhagavad Gita hanya dapat dipelajari dan dipahami oleh manusia yang percaya dan menyembah Tuhan Sri Krishna, karena begitu manusia menyembah Tuhan maka ia mempunyai hubungan langsung dengan Tuhan. Bhagavad Gita tidak mungkin diturunkan melalui manusia biasa, karena dalam diri manusia biasa mempunyai empat kekurangan yang dapat membahayakan penyampaian sabda Tuhan, yaitu :

  1. Orang biasa pasti berbuat kesalahan
  2. Selalu berkhayal
  3. Cenderung menipu orang lain
  4. Dibatasi oleh indera-indera yang kurang sempurna.

Setelah mendengar ajaran yang disampaikan Sri Krishna maka Arjuna mengakui dan menyebut Sri Krishna sebagai Param Brahman atau Brahman Yang Paling Utama atau dapat dikatakan pula sebagai Kepribadian Tuhan Yang Utama, dan juga sebagai Param Dhama atau sebagai tempat berlindung atau sebagai tempat tinggal yang paling utama. Sri Krishna juga sebagai Pavitram yang berarti Maha Suci, dan ada beberapa sebutan untuk mewakili Sri Krishna sebagai Pribadi Tuhan yaitu Purusam (Kepribadian Yang Paling Utama Yang Menikmati Segala Sesuatu), Sasvatam (Asli), Divyam (Rohani), Adi-Devam (Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa), Ajam (Tidak Dilahirkan), dan Vibhum (Yang Maha Besar).

Untuk memahami ajaran Bhagavad Gita ini manusia harus benar-benar yakin bahwa Sri Krishna adalah Tuhan Yang Maha Esa dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya. Manusia harus menerimanya dengan jiwa bhakti, jika tidak demikian akan sulit sekali untuk mengungkapkan rahasia yang mulia ini.

Bhagavad Gita adalah ajaran yang berisi ajaran untuk menyelamatkan manusia dari kebodohan kehidupan material. Setiap manusia mengalami kesulitan di banyak hal, semua penuh kecemasan karena kehidupan material. Kehidupan kita berada dalam suasana ketiadaan. Sebenarnya tidak dimaksudkan agar kita diancam ketiadaan, Eksistensi manusia sifatnya kekal, tetapi bagaimanapun juga kita ditempatkan dalam Asat (menunjukkan sesuatu yang tidak ada). Hanya sedikit manusia yang mulai mempertanyakan kedudukan mereka, siapa diri mereka, mengapa mereka ada dan sebagainya dan manusia semacam inilah yang dapat menerima ajaran Bhagavad Gita, karena kehidupan manusia baru dimulai saat muncul pertanyaan ini.

Adapun mata pelajaran yang ada dalam Bhagavad Gita ada lima yaitu, pertama, ilmu pengetahuan tentang Tuhan yang berarti Kepribadian Yang Mengendalikan (Isvara). Kedua, tentang kedudukan pokok mahluk hidup atau mahluk yang dikendalikan (Jiva), ketiga, tentang Prakrti (alam material). Keempat, Kala (waktu) dan kelima adalah Karma (kegiatan).

Alam material tidak bebas, alam material bertindak di bawah kekuasaan Tuhan. Sri Krishna mempertegas hal ini dengan mengatakan bahwa alam material ini bekerja dibawah pengendalian-Ku. Apabila kita melihat hal-hal yang ajaib terjadi dalam alam semesta, hendaknya kita mengetahui bahwa dibelakang manifestasi alam semesta ada Kepribadian yang mengendalikan alam semsta itu. Tidak mungkin kiranya sesuatu terjadi tanpa sebab.

Para Jiva merupakan bagian dari diri Tuhan yang mempunyai sifat yang sama dengan Tuhan. Hal ini diungkapkan dengan perumpamaan sebutir emas juga emas, setetes air laut juga asin. Dapat dikatakan bahwa Jiva atau mahluk hidup merupakan isvara-isvara kecil yang tunduk atau takluk.

Mahluk hidup itu juga dapat dimasukkan dalam Prakrti yang utama, karena Prakrti ada berbagai tingkatan dan mahluk terutama manusia termasuk Prakrti yang utama. Seperti sudah diungkapkan bahwa Jiva atau mahluk hidup itu termasuk Isvara kecil dan juga Prakrti yan utama tentunya jiva memiliki kesadaran, dan hal inilah yang membedakan Prakrti utama dengan Prakrti lainnya yang tidak sadar akan keberadaannya, namun kesadarannya itu tidak sempurna karena kesadarannya itu terbatas, berbeda dengan kesadaran yang dimiliki oleh Isvara, yang mempunyai kesadaran penuh. Alam material atau Prakrti mempunyai tiga sifat yaitu sifat kebaikan (Sattvam), sifat nafsu (Rajas), dan sifat kebodohan (Tamas). Di atas tiga sifat tersebut ada waktu yang kekal (Kala) dan kegiatan yang disebut Karma yang terjadi karena gabungan sifat-sifat alam itu di bawah pengendalian dan pengawasan waktu yang kekal, jadi Karma adalah suatu hasil yang kita rasakan setelah perbuatan yang kita lakukan di masa lampau, baik itu berakibat baik maupun berakibat buruk.

Kelima hal di atas (Isvara, Jiva, Prakrti, Kala) merupakan hal yang kekal adanya, lain halnya dengan manifestasi dunia ini bersifat sementara namun diakui sebagai sesuatu yang nyata, yang benar-benar ada. Manifestasi dunia ini mengalami siklus yang terus berganti, kekekalan dunia ini terletak pada siklus pergantian tersebut. Lain halnya dengan Karma sifatnya tidak kekal, hal ini dikarenakan Karma adalah akibat perbuatan dari masa lampau, dan kita dapat merubah Karma itu dengan penyempurnaan pengetahuan yang kita miliki.

Dalam Bhagavad Gita dijelaskan juga tentang Reinkarnasi dikatakan bahwa dalam setiap Jiva atau mahluk hidup bersemayam unsur Isvara yang memberi petunjuk pada manusia agar mereka hidup sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Tuhan. Namun terkadang manusia lupa apa yang harus mereka lakukan, pertama-tama mereka mengambil keputusan untuk bertindak dengan cara tertentu, kemudian dia terikat dalam tindakan dan reaksi dari Karmanya sendiri. Setelah meninggalkan satu jenis badan, dia masuk ke dalam jenis badan yang lain seperti halnya kita mengenakan dan membuka pakaian. Selama sang roh berpindah-pindah seperti itu, ia menderita akibat tindakan dan reaksi-reaksi kegiatannya dari dahulu. Kegiatan ini dapat diubah apabila mahluk hidup berada dalam sifat kebaikan, yaitu Sadar dan mengenal jenis kegiatan mana yang harus dilakukannya. Jika mahluk hidup berbuat seperti itu, maka segala tindakan dan reaksi kegiatannya dari dahulu dapat diubah. Hal ini yang menyebabkan Karma itu tidak kekal. Seperti ditegaskan dalam Bhagavad Gita bahwa Siapapun yang meninggalkan badannya pada saat ajalnya, sambil ingat kepada-Ku, akan segera mencapai alam-Ku; kenyataan ini tidak dapat diragukan-ragukan. Atau dengan kata lain orang disaat akan meninggal berfikir akan bentuk Sri Krishna pasti ia akan mendekati kerajaan Sri Krishna.

Untuk mendekati atau memahami ajaran Tuhan maka kita harus mensucikan diri kita dari kehidupan material, karena dengan menghindarkan diri dari kehidupan material maka kita akan mencapai suatu kesadaran yang murni. Kegiatan yang sudah disucikan itu dinamakan sebagai Bhakti. Sebagai gambaran kesadaran yang cemar itu adanya keinginan untuk menguasai dan menikmati segala sesuatau yang ada didunia ini, dan kesadaran yang murni atau suci adalah keinginan untuk bekerjasama dalam melakukan pelayanan kepada Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa Sri Krishna.

Dengan Bhagavad Gita seluruh kehidupan kita akan disucikan dan akhirnya kita dapat mencapai tujuan di luar angkasa dunia ini, dan tujuan ini disebut sebagai Sanatana atau angkasa rohani yang kekal. Hal ini bisa dipahami karena Jiva atau mahluk hidup sifatnya kekal, karena Tuhan atau Isvara itu kekal dan Jiva merupakan bagian atau memiliki unsur yang sama dengan Isvara maka iapun kekal. Maka sudah selayaknya yang kekal itu kembali kepada kekekalan itu sendiri. Dan kehidupan yang kekal itu disebut sebagai kehidupan yang suci. Sehingga setiap manusia akan mencapai suatu Sanatana Dharma yaitu suatu kewajiban untuk mengabdi kepada Tuhan Yang Kekal, kegiatan ini tidak dapat diubah, karena Sanatana Dharma itu tidak pernah berawal dan tidak pernah berakhir.

Tidak mengherankan bahwa pengabdian merupakan sesuatu yang selalu mengikuti setiap mahluk hidup dan ketika mahluk hidup itu mencapai Sanatana atau kekekalan maka pengabdian atau Dharma itu juga menjadi kekal

KESIMPULAN

  • Bhagavad Gita, secara singkat, merupakan Kitab yang menceritakan ketika Kepribadian Tuhan YME Sri Krishna memberikan wejangan kepada Arjuna yang ketika itu sedang berada di  medan perang Kurukseta, namun pada waktu itu ada keraguan dalam diri Arjuna sehingga Sri Krishna memberikan pada Arjuna suatu dorongan spiritual agar keraguan yang ada dalam diri Arjuna dapat terkikis habis. Adapun dorongan itu berupa ajaran-ajaran tentang Tuhan, tentang manusia dan bagaimana manusia seharusnya hidup dan bagaimana manusia dapat mencapai kesempurnaan hidup.
  • Bhagavad Gita diturunkan untuk manusia agar mereka terhindar dari kebodohan dan nafsu yang bersifat material yang dapat menutup diri mereka dari cahaya Tuhan dan akan membuat mereka menderita dalam kehidupannya di dunia ini.
  • Ada lima mata pelajaran dalam Bhagavad Gita yaitu, pertama, ilmu pengetahuan tentang Tuhan yang berarti Kepribadian Yang Mengendalikan (Isvara). Kedua, tentang kedudukan pokok mahluk hidup atau mahluk yang dikendalikan (Jiva), ketiga, tentang Prakrti (alam material). Keempat, Kala (waktu) dan kelima adalah Karma ( kegiatan). Isvara, Jiva, Prakrti dan Kala merupakan hal yang kekal sifatnya sedangkan Krama tidak kekal.
  • Dalam Bhagavad Gita kita menemukan bahwa keseluruhan yang lengkap terdiri dari Tuhan Yang Maha Esa, para mahluk hidup yang dikendalikan, manifestasi alam semesta, waktu yang kekal dan Karma atau kegiatan, semua hal tersebut dibahas dalam teks ini. Semua hal tersebut merupakan keseluruhan yang lengkap disebut kebenaran mutlak yang paling utama. Keseluruhan yang lengkap dan kebenaran mutlak yang lengkap adalah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa yang lengkap yaitu Sri Krishna.

BHAGAVAD GITA  10.12 – 10.14

Apa yang anda ketahui tentang Bhagavad Gita?

“Arjuna said : You are the Supreme Personality of Godhead, the ultimate abode, the purest, the Absolute Truth. You are the eternal, transcendental, original person, the unborn, the greatest. All the great sages such as Narada, Asita, Devala, and Vyasa confirm this truth about You, and now You Yourself are declaring it to me. O Krsna, I totally accept as truth all that You have told me. Neither the demigods nor the demons, O Lord, can understand Your personality.”