Apa tujuan mengolah sayuran dengan mempertahankan warna yang baik

Metode atau cara memasak juga menentukan banyaknya zat gizi yang hilang. Setiap jenis hidangan mempunyai cara memasak tersendiri, tapi ada baiknya Anda memilih cara yang mempertahankan lebih banyak kandungan gizi sayuran.

Dengan memilih cara memasak sayuran yang tepat, Anda bisa mendapatkan zat gizi dalam jumlah yang optimal. Di bawah ini beberapa metode terbaik untuk memasak sayur-mayur.

Mengukus

Ini merupakan cara memasak sayuran yang paling baik, khususnya untuk sayuran yang mengandung vitamin larut air. Teknik memasak dengan cara mengukus tidak memakai banyak air sehingga vitamin B kompleks dan vitamin C tidak akan banyak larut.

Selain itu, teknik mengukus menghasilkan panas sedang. Suhu ini tidak menyebabkan gosong, tidak banyak merusak vitamin, dan tidak menghilangkan banyak cairan. Teknik ini cocok untuk memasak wortel, kembang kol, dan sayuran berdaun hijau lainnya.

Memanggang

Memanggang daging sudah biasa, tapi pernahkah Anda memanggang sayuran di atas bara api? Teknik memasak yang satu ini bisa mempertahankan warna, rasa, dan bentuk sayuran. Bahkan, teknik memanggang juga lebih sehat dibandingkan teknik lainnya.

Sayuran untuk dipanggang sebaiknya bertekstur cukup padat, seperti asparagus, labu, buncis, wortel, atau bawang bombai. Olesi sayuran dengan minyak, lalu panggang di atas bara api hingga matang. Jangan lupa, sisihkan bagian sayuran yang hangus.

Menumis

Teknik memasak yang satu ini cocok untuk Anda yang tidak suka sayuran. Menumis menggunakan sedikit minyak serta bumbu-bumbu yang akan membuat sayuran terasa lebih gurih. Teknik ini juga bisa mempertahankan warna, rasa, dan nilai gizi sayuran.

Hampir semua jenis sayuran bisa Anda tumis. Akan tetapi, hati-hati jika Anda menumis sayuran berdaun hijau. Sayuran berdaun lebih cepat layu, jadi tumislah sebentar saja untuk mempertahankan teksturnya.

Merebus

Ini termasuk cara memasak sayuran paling umum. Teknik merebus tergolong mudah, cepat, dan serbaguna. Anda pun bisa menggunakan teknik ini untuk mengolah berbagai jenis sayuran, mulai dari yang berbentuk umbi hingga dedaunan.

Namun, teknik merebus memiliki satu kekurangan. Anda akan menggunakan banyak air dan suhu tinggi yang konstan. Padahal, suhu tinggi dapat merusak kualitas vitamin dan air bisa melarutkannya. Alhasil, kandungan gizi sayuran lebih banyak berkurang.

Memasak dengan microwave

Microwave tidak hanya berguna untuk memanaskan sisa makanan, tapi juga memasak sayuran. Walaupun microwave memiliki suhu tinggi, waktu memasak dengan alat ini biasanya lebih singkat sehingga tidak banyak zat gizi yang terbuang.

Beberapa penelitian menemukan bahwa memasak dengan microwave merupakan cara terbaik untuk mempertahankan kandungan antioksidan dan vitamin. Dibandingkan cara lain, jumlah vitamin yang hilang umumnya tidak lebih dari 20 – 30%.

Ada beragam cara memasak sayuran, tetapi banyak di antaranya justru menghilangkan zat gizi penting. Jika selama ini Anda mengolah sayur dengan cara yang salah, inilah saatnya mengubah kebiasaan demi mendapatkan asupan zat gizi yang optimal.

LIHAT SEMUA: Apa tujuan mengolah sayuran dengan mempertahankan warna yang baik

KOMPAS.com - Kesulitan saat mengolah atau menyimpan sayuran yakni menjaganya agar tetap segar. Baik dari segi tekstur maupun rasanya. 

Untuk mempertahankan tekstur tersebut, kamu perlu melakukan teknik blanching atau biasa dikenal dengan blansir. 

Namun sebetulnya apa itu metode blanching? Berikut uraian penjelasannya. 

Baca juga: Apa itu Blanching? Teknik Masak yang Bisa Hilangkan Bau Jeroan

Apa itu blanching? 

Apa tujuan mengolah sayuran dengan mempertahankan warna yang baik
SHUTTERSTOCK/KONDOR83 Setelah direbus selama beberapa saat, sayuran yang akan dilkukan blanching ditiriskan terlebih dahulu.

Mengutip dari The Spurce Eats, blanching adalah proses perebusan sayuran secara singkat untuk mempertahankan tekstur dan warnanya. 

Umumnya, proses perebusan blanching dilakukan sekitar dua sampai tiga menit. Setelah direbus, sayuran direndam dalam air es untuk menghentikan proses pematangannya. 

Blanching dapat diterapkan dalam proses penyimpanan sayuran rumahan maupun industri.

Penerapan teknik ini dapat menghentikan aktivitas enzimatik yang bisa membuat sayuran busuk, sekalipun sudah dibekukan.

Baca juga: Cara Cuci Sayuran yang Tepat, Bersihkan Tanah dan Kotoran

Kamu dapat menerapkan metode blanching pada sayuran seperti brokoli, buncis, wortel, tomat, dan lainnya.

Manfaat teknik blanching pada sayuran

Apa tujuan mengolah sayuran dengan mempertahankan warna yang baik
PIXABAY/RITAE Sayur-sayuran tampak lebih segar dan awet lebih lama karena metode blanching.

Teknik blanching memiliki beberapa manfaat yang baik untuk sayuran. 

Mengutip dari BHG.com blanching dapat mempertahankan tekstur, rasa, dan warna sayuran sekalipun sudah dibekukan cukup lama. 

Baca juga: Cara Rebus Daun Pepaya agar Tidak Pahit dan Lunak

Selain itu, teknis ini pun bisa membantu membersihkan permukaan sayuran dari kotoran. Bahkan dapat pula mengurangi rasa pahit pada sayuran seperti daun pepaya.

Penerapan teknik blanching pada brokoli dan sayuran hijau lainnya, bisa membantu mempertahankan nutrisinya. 

Namun demikian pastikan durasi perebusan sayuran sesuai, karena masing-masing memiliki tekstur yang berbeda. 

View this post on Instagram

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Ilustrasi Apa tujuan mengolah sayuran dengan mempertahankan warna yang baik, sumber foto (Farhad I.) by unsplash.com

Apa tujuan mengolah sayuran dengan mempertahankan warna yang baik? Memasak sayuran membutuhkan teknik spesifik untuk menjaga kualitas gizi yang terkandung di dalamnya. Salah satu metode yang dapat dilakukan ialah dengan mempertahankan warnanya agar tak pudar atau menguning saat merebusnya. Memang, makanan yang direbus dinilai lebih sehat daripada sayuran yang digoreng. Namun, Anda perlu memperhatikan dengan bagus agar warna sayuran tak berubah pucat ketika direbus. Selain dapat mengubah kandungan gizi, warna sayuran yang nampak layu akan membikin tampilan makanan menjadi kurang menarik. Padahal, "wajah" dari suatu hidangan sangat memengaruhi selera makan seseorang. Lalu, bagaimana langkah mempertahankan warna sayuran agar tetap bagus saat direbus? Simak penjelasannya di artikel ini.

Tujuan Mengolah Sayuran dengan Mempertahankan Warnanya

Sayuran ialah berbagai jenis tanaman yang dapat dikonsumsi, bagus itu diambil dari daun, akar, bunga, batang, maupun bijinya yang dimakan secara langsung atau diolah terlebih dahulu. Cara pengolahan sayuran merupakan dengan direbus, ditumis, digoreng, dan lain-lain.

Dalam memasaknya, kita perlu mempertahankan warna sayuran. Tujuannya merupakan untuk mempertahankan vitamin atau gizi yang terdapat pada sayuran tersebut. Adapun tujuan lainnya adalah agar tampilannya tetap baik, rasa makanan tetap nikmat, dan napsu makan tak berkurang saat menyantapnya.

Teknik Mempertahankan Warna Sayuran

Ilustrasi Apa tujuan mengolah sayuran dengan mempertahankan warna yang baik, sumber foto (Francisco Hernandez) by unsplash.com

Salah satu langkah memasak sayuran agar vitamin tak lenyap ialah dengan menggunakan teknik blanching. Mengutip kitab Mengenal Abon dan Teknik Pengolahannya oleh Naibaho, dkk (2021), teknik ini merupakan proses merebus sayuran dengan singkat untuk mempertahankan warna dan teksturnya.

Biasanya, proses merebus blanching dilakukan 2-3 menit. Jika sudah direbus, selanjutnya sayuran direndam di dalam air es untuk menyudahi proses pematangannya.

Warna sayuran yang telah direbus tak akan berubah kalau dituangkan dengan air dingin setelah diangkat. Hal ini bermanfaat untuk menjaga warna sayuran agar tetap segar.

Setelah direndam di dalam air dingin, tuangkan air hangat kembali ke sayuran. Selanjutnya, sayuran yang segar dan sehat dapat disajikan untuk keluarga Anda.

Teknik blanching ialah salah satu langkah memasak yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas warna dan vitamin pada sayuran. Dengan begitu, tampilan sayuran akan tetap segar dan napsu makan tak akan berkurang saat mengonsumsinya. (DLA)