Apa pula nama sel di hati yang berfungsi memfagosit eritrosit

Limfosit adalah leukosit yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Ada dua jenis utama limfosit, yaitu limfosit sel B dan sel T.

Limfosit B berfungsi membuat antibodi untuk melawan bakteri, virus, dan racun yang menyerang tubuh Anda.

Sementara itu, limfosit T bertanggung jawab untuk menghancurkan sel tubuh sendiri yang telah diserang virus atau menjadi kanker.

Limfosit T merupakan “pejuang” yang melawan penjajah secara langsung.

Limfosit jenis ini juga memproduksi sitokin yang merupakan zat biologis yang membantu mengaktifkan bagian lain dari sistem kekebalan tubuh.

Limfosit T masih dibedakan lagi menjadi beberapa macam.

  • Sel T: bertugas melepaskan protein yang disebut sitokin untuk yang membantu mengarahkan respons sel darah putih lainnya.
  • Sel T sitotoksik (juga dikenal sebagai sel T pembunuh alami): mampu melepaskan molekul yang membunuh virus dan benda asing lainnya.
  • Sel T memori: akan muncul setelah tubuh memerangi infeksi. Ini berguna agar tubuh dapat lebih mudah saat menghadapi infeksi sejenis di kemudian hari.
  • Sel T regulator (juga dikenal sebagai sel T penekan): bertugas membantu untuk mengatur sel T lain untuk mencegah menyerang sel tubuh sendiri.

5. Monosit

Monosit adalah leukosit yang bisa dibilang sebagai “truk sampah”. Monosit berasal dari sumsum tulang belakang yang melakukan perpindahan di dalam darah dan limpa.

Monosit dikenal dengan kemampuan mereka untuk mengenali “sinyal bahaya”. Jenis leukosit yang satu ini berjumlah sekitar 5 persen dari keseluruhan sel darah putih.

Fungsi monosit adalah berpindah ke jaringan-jaringan dalam tubuh sembari membersihkan sel-sel mati di dalamnya. Sementara itu, monosit dapat dibedakan menjadi dua jenis sel di bawah ini.

  • Sel dendritik, yaitu sel penyaji antigen dengan menandai benda asing yang perlu dihancurkan oleh limfosit.
  • Makrofag, yaitu sel yang lebih besar dan hidup lebih lama dari neutrofil. Makrofag juga dapat bertindak sebagai sel penyaji antigen.

Berapa jumlah leukosit normal?

Menurut standar yang disebutkan American Associaton of Family Physician (AAFP), berikut adalah kadar leukosit normal apabila dihitung berdasarkan kategori usia.

  • Anak bayi baru lahir: 13.000 – 38.000/mcL.
  • Bayi dan anak-anak: 5.000 – 20.000/mcL.
  • Orang dewasa: 4.500 – 11.000/mcL.
  • Wanita hamil (trimester tiga): 5.800 – 13.200/mcL.

Apa penyebab jumlah leukosit naik atau turun?

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa leukosit penting untuk menjaga sistem kekebalan imun tubuh. Apabila jumlah leukosit terlalu rendah, Anda rentan kena penyakit.

Namun, sel darah putih terlalu tinggi juga bisa berbahaya.

Hasil tes leukosit yang rendah, yaitu kurang dari 4.000-4.500 per mikroliter darah dapat menandakan bahwa tubuh Anda mungkin tidak dapat melawan infeksi seperti seharusnya.

Kondisi ini disebut sebagai leukopenia. Beberapa kondisi yang menyebabkan sel darah putih rendah, antara lain:

  • infeksi parah,
  • kerusakan atau gangguan sumsum tulang, termasuk anemia aplastik, dan
  • penyakit autoimun seperti lupus.

Sementara itu, jika hasil tes leukosit tinggi, yaitu di atas 11.000/mcL menandakan adanya suatu infeksi atau kondisi serius yang perlu dicari tahu lebih lanjut.

Kondisi yang dikenal dengan nama leukositosis bisa disebabkan oleh:

  • infeksi,
  • adanya kanker seperti leukemia, limfoma, dan mieloma. Kondisi tersebut terjadi ketika banyak sel darah putih diproduksi,
  • peradangan seperti penyakit radang usus dan gangguan autoimun,
  • trauma tubuh atau mental, seperti adanya patah tulang dan stres,
  • sedang hamil. kehamilan bisa membuat jumlah sel darah putih meningkat, dan
  • asma dan alergi yang ditandai dengan meningkatnya sel darah putih eosinofil.

Fungsi hati bagi tubuh sangatlah penting, mulai dari menghancurkan racun dalam darah hingga membantu proses pencernaan. Bila organ hati tidak berfungsi dengan baik, berbagai kondisi serius dapat muncul. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga fungsi hati.

Hati atau liver terletak di bagian kanan atas rongga perut, tepatnya di bawah diafragma dan sisi kananlambung.Organ terbesar dalam sistem pencernaan ini berwarna merah kecokelatan dan memiliki berat sekitar 1,5 kilogram. Normalnya, Anda tidak bisa merasakan organ ini karena terlindungi oleh tulang rusuk.

Apa pula nama sel di hati yang berfungsi memfagosit eritrosit

Sebagian orang mungkin hanya mengetahui fungsi hati dalam proses pencernaan. Padahal, hati juga bekerja sama dengan organ maupun sistem tubuh lain, seperti kelenjar getah bening, kantong empedu, dansistem saraf,untuk memastikan berbagai mekanisme tubuh tetap berjalan dengan baik.

Berbagai Fungsi Hati bagi Tubuh

Sebagai salah satu organ penting dalam tubuh manusia, hati memiliki beragam fungsi. Berikut adalah beberapa fungsi hati:

1. Menghancurkan sel darah merah yang sudah tua

Sel darah merah diproduksi secara teratur di dalam tubuh, tepatnya sumsum tulang. Sel darah ini umumnya memiliki usia sekitar 100–120 hari. Setelah itu, sel darah merah yang sudah tua akan diproses oleh organ hati dan menghasilkan bilirubin.

Nantinya, bilirubin akan disaring oleh ginjal dan dikeluarkan melalui urine. Proses inilah yang menjadikan urine berwarna kekuningan.

Gangguan pada fungsi hati bisa menyebabkan bilirubin menumpuk dan memicu berbagai masalah kesehatan dan salah satunya adalahpenyakit kuning,yang ditandai dengan mata dan kulit berwarna kekuningan.

2. Membersihkan darah

Hati juga berfungsi untuk membersihkan darah dari senyawa berbahaya, mulai dari racun, alkohol, hingga obat-obatan. Untuk menjalankan fungsi yang satu ini, hati akan mengubah senyawa berbahaya tersebut menjadi molekul yang larut dalam air dan akan dikeluarkan melalui urine.

3. Menyimpan cadangan energi dan nutrisi

Hati menyimpan energi untuk tubuh dalam bentuk glikogen dan mengubahnya menjadi glukosa saat kadar glukosa darah rendah. Selain itu, hati juga berperan dalam penyimpananasam folat,zat besi, dan beberapa vitamin, seperti vitamin A, vitamin B12, vitamin D, dan vitamin K.

4. Memproduksi zat yang dibutuhkan tubuh

Organ hati memproduksi beragam zat yang penting bagi tubuh. Misalnya, kolesterol dan protein khusus yang dapat membawa lemak ke seluruh tubuh. Organ ini juga memproduksi protein, sepertialbuminyang dapat menjaga keseimbangan cairan dalam sistem sirkulasi tubuh.

Protein yang berperan sebagai faktor pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh juga dihasilkan oleh hati. Selain itu, hati memproduksihormon pertumbuhanpada anak-anak dan cairan empedu yang berperan penting dalam proses pencernaan makanan.

PemeriksaanFungsi Hati

Untuk memonitor kondisi organ hati, diperlukan pemeriksaan fungsi hati atau disebut juga uji fungsi hati. Gunanya untuk mendeteksi adanya penyakit hati, seperti hepatitis, perlemakan hati,sirosis, kanker hati,atau kerusakan hati yang disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan tertentu.

Berbagai fungsi yang dijalankan organ hati membuat berbagai senyawa kimia dihasilkan dan beredar di aliran darah. Oleh karena itu, tes fungsi hati dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel darah untuk memeriksa senyawa kimia tersebut.

Pola hasil pemeriksaan darah dapat menentukan senyawa mana yang kadarnya berlebihan atau berkurang sehingga menyebabkan masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa senyawa yang biasanya diukur dalam tes fungsi hati:

Alanin transaminase (ALT)

ALT memiliki nama lain serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT).Senyawa berbentuk enzim ini berperan dalam proses pengolahan protein. Kadar ALT akan tinggi ketika liver mengalami cedera atau peradangan, seperti pada penyakithepatitis.

Aspartat aminotransferase (AST)

AST atau dikenal juga dengan serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) merupakan enzim yang ada di dalam hati. Bila kadarnya tinggi, biasanya menggambarkan adanya masalah pada organ hati.

Alkaline phosphatase (ALP)

Ini adalah enzim yang terbentuk di dalam hati dan tulang. Pada penderita penyakit tulang atau beberapa jenis penyakit hati dan saluran empedu, kadar senyawa alkalin fosfatase dalam darah akan tinggi.

Gamma-glutamyl transferase (GGT)

Merupakan enzim yang diproduksi oleh hati,tetapi juga dapat ditemukan pada organ lain seperti ginjal, pankreas, jantung dan otak. Pemeriksaan GTT bersamaan dengan komponen uji fungsi hati lain dilakukan untuk menilai apakah terdapat gangguan pada saluran empedu atau hati.

Albumin

Ini merupakan protein utama yang diproduksi liver dan masuk ke sirkulasi darah. Kadar albumin yang rendah dapat mengindikasikan beberapa jenis masalah hati atau bisa juga disebabkan oleh kondisi kurang gizi.

Bilirubin

Bilirubin merupakan senyawa yangtersusun dari hemoglobin. Senyawa ini memberikan warna kekuningan atau kehijauan pada cairan empedu.

Kadar bilirubin yang tinggi dalam darah bisa menyebabkan penyakit kuning (jaundice). Jenis bilirubin yang diperiksa dalam tes fungsi hati termasuk bilirubin tak terkonjugasi, bilirubin terkonjugasi, dan bilirubin total.

Selain tes fungsi hati dengan mengukur senyawa di atas, diperlukan pula pemeriksaan lain untuk memastikan diagnosis atau memantau masalah pada organ hati. Jika diperlukan, dokter juga akan menyarankan pemeriksaanUSG hati.

Agar fungsi hati tetap terjaga, Anda dianjurkan untuk menerapkan pola makan sehat dan seimbang, serta utamakan konsumsi sayur dan buah. Jangan lupa untuk rutin berolahraga dan istirahat yang cukup.

Jika Anda mengalami gejala yang diduga berkaitan dengan gangguan fungsi hati, segera periksakan diri kedokter agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.