Halodoc, Jakarta - Pastinya, kamu sudah tidak asing lagi dengan jahe. Ya, bumbu rempah satu ini memang terkenal dengan rasanya yang pedas dan berbagai khasiat yang tidak diragukan lagi untuk kesehatan. Jahe tidak hanya digunakan untuk menyedapkan rasa masakan, tetapi juga sebagai minuman untuk menghangatkan badan dan mengusir masuk angin. Namun, jenis jahe yang ada di Indonesia nyatanya tidak hanya satu. Jahe berwarna putih pasti sudah sangat familiar dan mudah kamu jumpai di pasar tradisional. Jenis jahe ini lebih banyak digunakan untuk masakan. Ternyata, masih ada lagi jenis jahe lainnya, yaitu jahe merah. Jahe jenis ini lebih sering digunakan sebagai campuran minuman. Perbedaan Jahe Merah dan Jahe Biasa Umumnya, jahe merah maupun jahe biasa punya kandungan nutrisi yang sama. Mineral dan vitamin yang ada di dalam jahe termasuk vitamin A, B1, B3, dan vitamin C, besi, fosfor, dan kalsium. Meski memiliki kandungan nutrisi yang terbilang sama, ternyata jahe merah dan jahe putih punya perbedaan dalam sisi khasiatnya. Baca juga: 7 Manfaat Jahe untuk Kesehatan
Membicarakan jahe merah, rempah yang digunakan sebagai campuran minuman karena memiliki rasa pedas yang lebih kuat, sehingga manfaatnya untuk menghangatkan tubuh menjadi lebih terasa. Ternyata, jahe merah adalah jahe yang paling unggul dari jenis jahe lainnya yang tumbuh di Indonesia. Tidak heran, karena jahe merah mengandung minyak atsiri yang lebih banyak, begitu pula kandungan zat oleoresin, gingerol, dan zingeron. Kandungan minyak atsiri pada jahe merah efektif untuk meredakan batuk yang aman untuk dikonsumsi siapa saja, termasuk anak-anak. Lalu, zat zingeron pada rempah ini efektif untuk mencegah peradangan pada usus dengan bekerja secara aktif dalam menghambat enzim pemicu inflamasi. Tidak hanya itu, jahe merah aman dikonsumsi untuk ibu hamil. Manfaat jahe satu ini membantu meredakan mual dan muntah yang biasa dialami ibu hamil di trimester pertama. Namun, supaya tidak terlalu panas di perut, jahe bisa dicampurkan dengan teh dan tambahan madu. Jahe merah juga baik untuk menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan trigliserida dan kadar kolesterol di dalam darah. Baca juga: Khasiat Jahe untuk Redakan Nyeri Otot, Ini Buktinya Bagi kamu yang menjalani program diet, jahe merah bisa menjadi salah satu menu yang tepat karena membantu membakar kalori dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Jika kamu sering mengalami sakit kepala, jahe merah bisa menjadi pilihan alternatif obat herbal yang baik untuk meredakan rasa sakit dan tidak nyaman. Meskipun tidak seterkenal jahe merah, jahe putih memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Kandungan gingerol pada jahe putih diyakini mampu membantu mencegah infeksi, terutama infeksi bakteri pada mulut seperti pada radang gusi, juga infeksi pada saluran pernapasan. Jahe putih pun diyakini mampu meningkatkan fungsi otak dan mencegah terjadinya penyakit alzheimer. Jika kamu mengalami nyeri otot setelah berolahraga, jahe juga bisa membantu menenangkannya. Memang tidak menyembuhkan, tetapi setidaknya rasa nyeri yang dirasakan bisa sedikit berkurang. Tidak ketinggalan, jahe putih juga memiliki kandungan zat yang efektif untuk memerangi kanker. Baca juga: Inilah 7 Gejala Umum Demensia Alzheimer Namun, tidak selalu semua penyakit bisa sembuh hanya dengan mengonsumsi jahe. Kamu tetapi perlu bantuan medis jika keluhan yang kamu alami tidak mereda meski kamu sudah minum jahe. Coba tanyakan pada dokter lewat aplikasi Halodoc, dokter ahli siap membantu mencarikan solusi untuk semua keluhan kesehatan kamu.
Referensi:WebMD. Diakses pada 2019. Health Benefits of GingerHealthline. Diakses pada 2019. 11 Proven Benefits of Ginger.WebMD. Diakses pada 2019. Ginger: Uses, Side Effects, Interactions, Dosage, and Warning.
KBRN, Samarinda : Indonesia terkenal akan ragam rempah-rempahnya, salah satunya adalah jahe. Belakangan ini, jahe juga populer sebagai kandungan empon-empon yang dipercaya bisa mencegah virus corona. Ada tiga jenis jahe yang dikenal yaitu jahe merah, jahe putih, dan jahe emprit. Tahukah Anda? Beda jenis, ternyata berbeda juga manfaat kesehatannya. Dilansir dari Klik dokter, ketiga jenis jahe ini memiliki perbedaan mendasar dari warna. Khusus untuk jahe putih dan emprit, sebenarnya memiliki warna yang sama. Akan tetapi, emprit biasanya berukuran sangat kecil. Emprit ini paling mudah ditemukan di Indonesia. Jenis jahe ini merupakan varietas lokal. Kalau Anda menemukan jahe warna putih agak keabuan, itu berarti jahe emprit. Panjang jahe emprit tidak lebih dari 30 cm. Potongannya pun tampak pipih dan melintang, berwarna putih kekuningan, berserat lembut, dan aroma yang tidak terlalu tajam. Untuk jahe putih sendiri, jenis ini juga biasa disebut jahe kuning besar, jahe gajah, atau jahe badak. Jahe putih punya bentuk yang gemuk, terdapat potongan melintang putih kekuningan, seratnya sedikit, dan lebih terasa lembut. Jahe putih sering kali dikonsumsi dalam keadaan yang muda, kalau aromanya sudah tidak terlalu tajam dan tidak pedas lagi kalau dirasakan. Tak kalah dengan kedua jahe tadi, jahe merah juga cukup hits di Indonesia. Dari segi tekstur, jahe merah seratnya lebih kasar, aromanya juga cukup tajam dan lebih pedas dibanding dua jahe lainnya. Bedanya dengan jahe putih, jahe merah dipanen saat sudah tua dan kerap dijadikan obat atau jamu. Jenis jahe merah juga diambil ekstrak oleoresin dan minyak atsirinya sebagai bahan pengobatan. Jahe ini paling terlihat mencolok karena warnanya yang berbeda dengan jahe lainnya. Walau ada kemiripan, masing-masing jahe memiliki manfaatnya sendiri. Kegunaan untuk pengolahannya pun bisa berbeda-beda. Menurut dr. Devia Irine Putri, jenis jahe merah adalah yang paling sering digunakan. Khasiatnya memang luar biasa karena memiliki sifat antiinflamasi untuk tubuh. Sedangkan, jahe putih yang relatif jarang ditemukan memiliki khasiat berbeda dengan jahe merah. Kalau dikonsumsi, jahe putih bisa baik untuk meningkatkan imunitas tubuh. Jahe putih, biasanya dibuat sebagai campuran untuk obat herbal. Jenis jahe ini bisa membantu meningkatkan imunitas, antimual, antiinflamasi, dan meredakan nyeri di otot. Kemudian, menurut dr. Devia jahe emprit sendiri hanya bentuknya yang lebih kecil dari jahe putih. Tapi, sebenarnya punya manfaat sama seperti jahe putih. Khasiat jahe yang paling utama adalah sifat antiinflamasi yang dimiliki. Hal itu biasanya yang dicari orang saat mengonsumsi jahe. Baik jahe putih, merah, maupun emprit, ketiganya sama-sama baik untuk dikonsumsi.
TRIBUNJATENG.COM - Manfaat jahe sudah kondang di Indonesia. Biasanya digunakan untuk membuat minuman dan bumbu aneka masakan. Manfaat jahe yang paling dikenal adalah untuk menghangatkan tubuh. Selain itu konon kabarnya juga bisa meningkatkan daya tahan hingga meredakan nyeri. Belakangan karena pandemi covid-19, jahe juga menjadi empon-empon yang makin banyak penggemarnya Baca juga: 15 Manfaat Jahe, Serai, dan Gula Merah, Kenali Pula Risikonya bagi Tubuh Baca juga: 11 Manfaat Jahe yang Sudah Dibuktikan, Pantas Laris Manis saat Pandemi covid-19 Ada tiga jenis jahe yang umum dikonsumsi sebagai campuran makanan atau minuman di Indonesia yakni jahe putih, jahe putih kecil atau jahe emprit, dan jahe merah. Manfaat Air Rebusan Jahe Kunyit dan Sereh (Twitter)Buku Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur (2016), karya penulis Made Astawan yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas menjelaskan perbedaan dari jahe merah, putih, dan emprit, sebagai berikut: 1. Jahe merah 4 Resep Olahan Tanaman Herbal Jahe Merah yang Disebut Bisa Jadi Penangkal Virus Corona (Sajian sedap)Disebut jahe merah karena warna rimpangnya berwarna jingga muda hingga berwarna merah. Jahe ini memiliki serat yang kasar, aromanya sangat tajam, dan rasanya sangat pedas. Jahe merah biasanya dipanen tua dan digunakan sebagai komponen obat-obatan dan jamu. Halaman selanjutnya arrow_forward Sumber: Kompas.com
Lihat Foto JAKARTA, KOMPAS.com - Jahe adalah salah satu empon-empon yang banyak diburu saat pandemi virus corona. Tapi, jenis jahe ternyata berbeda-beda. Perbedaan ini memengaruhi rasa dan khasiatnya. Dikutip dari Buku Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur (2016) karya penulis Made Astawan yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas, jahe dibagi dalam tiga jenis. Jenis jahe dibagi berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna rimpangnya. Baca juga: 5 Resep Minuman Jahe Hangat yang Mudah Dibuat di Rumah Tanaman jahe terdiri dari bagian akar, batang, daun, dan bunga. Bagian rimpang jahe merupakan bagian yang sering dipakai dalam pembuatan makanan dan minuman. Rimpang jahe adalah akar tunggal yang tertanam kuat di dalam tanah dan dipanen setelah berumur 10-12 bulan Jenis jaheBerikut adalah tiga jenis jahe, berdasarkan buku Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur (2016), karya penulis Made Astawan yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas: 1. Jahe putih
Lihat Foto Jahe ini juga disebut dengan nama jahe kuning besar, jahe gajah, jahe badak, atau jahe kombongan. Jahe putih memiliki rimpang yang besar dan gemuk, potongan melintang berwarna putih kekuningan, berserat sedikit, dan lembut. Jahe gajah biasanya dikonsumsi saat masih muda atau setelah aroma kurangnya tajam dan rasanya kurang pedas. Jahe ini banyak dikonsumsi selagi segar atau diolah untuk bumbu masak. Baca juga: Resep Teh Jahe, Minuman Hangat buat Orang yang Sedang Flu 2. Jahe putih kecilNama lain dari jahe jenis ini adalah jahe sunti atau jahe emprit. Jahe ini memiliki potongan melintang berwarna putih kekuningan, berbentuk agak pipih, berserat lembut, dengan aroma yang agak tajam. Umumnya, jahe putih kecil dipanen dalam keadaan tua. Jenis jahe ini memiliki rasa lebih pedas dibandingkan jahe gajah. Alasannya, karena jahe putih kecil memiliki kandungan minyak atsiri yang lebih banyak daripada jahe gajah. Baca juga: Tingkatkan Imun Cegah Corona, Ini Ragam Jamu Khas Indonesia 3. Jahe merah
Lihat Foto Disebut jahe merah karena warna rimpangnya berwarna jingga muda hingga berwarna merah. Jahe ini memiliki serat yang kasar, aromanya sangat tajam, dan rasanya sangat pedas. Jahe merah biasanya dipanen tua dan digunakan sebagai komponen obat-obatan dan jamu. Sering kali jahe merah diambil oleoresin dan minyak atsirinya sebagai bahan pengobatan. Baca juga: Berburu Jamu Godog, Minuman Tradisional Berkhasiat di Pasar Jatinegara |