Apa nama baju adat Minangkabau untuk wanita dan apa keunikannya?

Padang – Pakaian Bundo Kanduang berasal dari Sumatera Barat, tepatnya Minangkabau. Pakaian adat ini biasanya digunakan oleh wanita yang sudah menikah dan merupakan simbol akan peran penting seorang ibu di dalam keluarga.

Nama lain baju adat ini adalah Limpapeh Rumah Nan Gadang. Istilah ‘limpapeh’ memiliki arti tiang tengah pada bangunan rumah adat di Sumatera Barat.

Sesuai artinya, peran limpapeh sangat penting agar bangunan rumah gadang dapat kokoh, apabila limpapeh roboh maka rumah gadang juga akan roboh. Itu artinya peran ibu dalam sebuah keluarga sangatlah penting karena beliau berperan dalam mengurus rumah tangga. Apabila ibu tidak pandai dalam mengurus rumah tangganya maka keluarga juga tidak bisa bertahan lama.

Pakaian adat khas Minangkabau ini mempunyai keunikan tersendiri terutama di bagian penutup kepalanya yang berbentuk seperti rumah adat gadang atau tanduk kerbau. Desain pakaian adat Minangkabau tersebut dibedakan dengan setiap nagari/desa atau sub sukunya. Namun, aksesoris yang dipakai semuanya sama.

Nah, ini dia beberapa keunikan dari pakaian Bundo Kanduang.

1. Lambak

Apa nama baju adat Minangkabau untuk wanita dan apa keunikannya?
Foto: Ilustrasi Lambak

Istilah lambak merujuk pada perlengkapan pakaian adat Bundo Kanduang bagian bawah. Lambak biasa disebut dengan sarung namun terbuat dari songket maupun berikat. Fungsi sarung atau lambak yakni sebagai penutup bagian bawah untuk wanita.

Cara memakainya dengan diikatkan ke bagian pinggang dengan belahan yang disusun di bagian depan, belakang, atau samping tergantung dengan desa/nigari mana yang memakai pakaian adat tersebut. Kain yang digunakan yakni kain balapak dengan sulaman benang emas serta tenunan Pandai Sikat.

2. Tingkuluak

Apa nama baju adat Minangkabau untuk wanita dan apa keunikannya?
Foto: Ilustrasi Tingkuluak

Makna tingkuluak atau tengkuluk yakni penutup kepala yang bentuknya menyerupai atap rumah gadang atau kepala kerbau. Aksesoris satu ini merupakan ciri khas pakaian adat Minangkabau yang paling kentara. Bahan yang digunakan tingkuluak yakni kain selendang. Biasanya tingkuluak digunakan ketika upacara adat maupun sehari-hari.

3. Minsie

Apa nama baju adat Minangkabau untuk wanita dan apa keunikannya?
Foto: Minsie

Minsie merupakan aksesoris yang biasanya digunakan oleh wanita di bagian tepi lengan dan leher. Aksesoris tersebut berupa sulaman yang terleak di tepi baju dan terbuat dari benang emas. Minsie adalah simbol bahwa wanita Minangkabau harus patuh terhadap batasan-batasan tertentu dalam hukum adat.

4. Salempang

Apa nama baju adat Minangkabau untuk wanita dan apa keunikannya?
Foto: Salempang

Salempang adalah pelengkap dalam pakaian adat Bundo Kanduang yang khusus digunakan oleh wanita yang sudah menikah. Makna salempang yaitu siap menjadi ibu serta nenek yang bisa menyampaikan suri tauladan untuk anak cucunya dengan baik. Pelengkap pakaian adat tersebut terbuat dari songket.

Salempang diletakkan di bagian Pundak. Simbol salempang menyiratkan makna bahwa wanita harus lebih waspada terhadap segala kondisi dan mempunyai welas asih terhadap anak dan cucunya. Bentuk salendang yakni empat persegi panjang dengan warna merah dengan ATBM di benang katunnya.

5. Baju Batubue

Apa nama baju adat Minangkabau untuk wanita dan apa keunikannya?
Foto: Baju Bundo Kanduang

Baju batubue merupakan pakaian adat Minangkabau berupa baju kurung atau naju yang digunakan sebagai baju atasan. Baju ini disebut juga dengan baju bertabur karena hiasan bajunya bertabur pernik-pernik sulaman yang terbuat dari benang emas. Pernik-pernik tersebut adalah simbol atau lambang dari kekayaan alam yang berlimpah di tanah Minang.

Motif atau coraknya taburan benang emasnya tidak hanya satu, namun beraneka ragam yang mengisyaratkan bahwa tanah Minang gemah ripah lan jinawi. Ada empat variasi warna yang terdapat pada baju batubue. Warna-warna tersebut antara lain: hitam, merah, biru, serta lembayung. Bagian leher dan tepi lengannya terdapat hiasan yang biasa disebut Minsie.

Nah, itu dia beberapa keunikan dari pakaian Bundo Kanduang. Selamat membaca!

Apa nama pakaian adat minang bagi wanita minang ? sebutkan keunikannya!

Jawaban :

Pakaian Bundo Kanduang atau disebut Limpapeh Rumah Nan Gadang keunikannya adalah bagian penutup kepala berbentuk menyerupai tanduk kerbau atau atap rumah gadang yang menjadi ciri khas masyarakat Minangkabau.

Penjelasan :

Pakaian Bundo Kanduang atau disebut Limpapeh Rumah Nan Gadang merupakan pakaian adat yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Pakaian Bundo Kanduang adalah pakaian adat Minangkabau yang umumnya dikenakan oleh perempuan yang telah menikah.Pakaian adat Bundo Kanduang memiliki keunikan terutama pada bagian kepala. Di mana bagian penutup kepala berbentuk menyerupai tanduk kerbau atau atap rumah gadang yang menjadi ciri khas masyarakat Minangkabau.

Dengan demikian, jawaban untuk soal ini sudah di jelaskan di atas.

Apa nama baju adat Minangkabau untuk wanita dan apa keunikannya?


Pakaian Adat Minangkabau - Minangkabau dikenal sebagai salah satu daerah di Sumatera barat yang sangat kuat dan disiplin dalam melestarikan adat budaya tanah Minang, khususnya pada bidang Pakaian adat Tradisional Minangkabau.

Baca Juga: Baju Adat Jawa Timur yang Unik

Sebernarnya, tidak hanya di Minang saja yang masih memegang erat dalam pelestarian pakaian adat, daerah lain juga masih melestarikan hingga saat ini. Pakaiaan adat Minangkabau merupakan pakaian adat yang dari struktur pakaiannya penuh dengan filosofi mengenai adat budaya tradisional Minang. 

Pakaian adat Minangkabau disebut Bundo Kanduang atau orang lain menyebutnya "Limpapeh Rumah Nan Gadang". Bundo Kanduang merupakan pakaian adat Wanita yang berasal dari Sumatera Barat dan memiliki arti yaitu sebuah tiang bangunan yang berada dipusat tengah bangunan untuk kekuatan tiang bangunan yang lain. Pakaian adat dari salah satu wilayah di Sumbar ini memang terkenal unik dan mudah dikenali, sehingga membuat pakaian Adat Minangkabau memiliki ciri khas tersendiri. 

Baca Juga: Baju Adat Sunda yang Terkenal Unik

Pakaian adat Bundo Kanduang atau Limpapeh Rumah Nan Gadang merupakan Pakaian adat minang yang hanya dapat digunakan oleh wanita yang sudah menikah saja. Pada dasarnya, sama seperti Pakaian adat di wilayah lain, bahwa setiap Baju adat antara laki-laki dengan wanita memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Pada Pakaian adat Minang, Limpapeh Rumah Nan Gadang memiliki peranan yang sangat penting. Dilihat dari artinya, Limpapeh berarti tiang atau pilar tengah di suatu bangunan. Secara umum, Peranan Limpapeh Rumah Nan Gadang sebagai penyeimbang dalam keutuhan sebuah keluarga. 

Sebetulnya, setiap provinsi di Indonesia memilki busana tradisional dengan keunikannya masing-masing, sama juga dalam pakaian rutinitas harian masyarakat Minangkabau. Dari sisi wujud, pola sampai bahan yang dipakai, menjadi salah satu faktanya. Busana antik ini miliki keunikan tertentu di sisi topi yang mirip tanduk kerbau menyerupai atap Rumah Gadang, di Sumbar. Tak lepas dari hal itu, beberapa keunikan lain di tampakan di penambahannya:

Baca Juga: Jenis Pakaian Adat Jawa Tengah Paling Terkenal 

Apa nama baju adat Minangkabau untuk wanita dan apa keunikannya?


Berikut Kelengkapan khusus pada Pakaian adat Limpapeh Rumah Nan Gadang yang dikenakan seorang wanita, antara lain:

Seperti halnya yang sudah dijelaskan di atas, Limpapeh Rumah Nan Gadang memilki arti sebagai tiang penyangga utama dalam bangunan yang menjadi kekuatan bagi tiang-tiang bangunan lainnya. 

Hal ini menjelaskan bahwa, perempuan yang sudah mengenakan Pakaian adat Limpapeh Rumah Nan Gadang memiliki peran penting dalam rumah tangga. Filosofi yang tertanam dalam Pakaian adat ini adalah wanita harus mampu dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan dalam berumah tangga, apabila Limpepeh (tiang) tidak mampu menahan tiang yang lain, maka akan menghancurkan keutuhan bangunan (rumah tangga). 

Batabue adalah Pakaian adat Minangkabau yang memiliki filosofi bertabur benang emas pada Pakaiannya yang memilki simbol sebagai kekayaan tanah Sumatera Barat. Dalam jenisnya, Batabue memiliki versi Pakaian yang beragam, yaitu: lembayung, hitam, biru dan Warna merah. 

Pakaian adat tingkuluak merupakan topi atau penutup kepala yang berbentuk runcing di kedua ujungnya menyerupai tanduk kerbau dan Rumah Gadang. Biasanya, Tingkuluak digunakan sehar-hari oleh wanita Minang ataupun digunakan ketika menghadiri upacara adat tradisional Minangkabau. 

Lambak merupakan pelengkap pakaian adat Bundo Kanduang atau Limpapeh Rumah Nan Gadang yang berada dibawah seperti mengenakan sarung dengan cara di ikat di pinggang. Dalam tata cara pemakaiannya yaitu dengan melipat pada belahan tengah ke depan atau ke samping, menurut tradisi dan adat setiap daerah yang mengenakannya. 

Salempang merupakan pelengkap pakaian adat minang bagi wanita yang terbuat dari kain songket, kemudian di letakan di pundak. Nilai yang terkandung di dalam Salempang memiliki arti bahawa wanita itu haru memiliki rasa belas kasih. 

Minsie adalah bisan atau potongan kain kecil dari Pakaian yang diberi benang emas yang berfungi sebagai penutup tepi kain.

Pelengkap Pakaian adat Minangkabau wanita yang terakhir adalah Dukuah dan Galang yang memilki arti Kalung dan Gelang. Setiap daerah, dalam menggunakan pakaian adat pasti memiliki aksesoris untuk membuat tampilan semakin indah dan unik, termasuk aksesoris perhiasan Dukuah dan Galang (kalung dan Gelang). 

Baca Juga: Makanan Khas Minangkabau

Pakaian adat Minangkabau untuk Pria dikenal dengan nama Penghulu. Berbeda dengan pakain ada wanita Minangkabau, pakain penghulu hanay dapat digunakan oleh orang tertentu atau lebih tepatnya oleh orang yang dituakan. Dalam segi pemakaiannya tidak boleh sembarangan atau asal-asalan dan harus sesuai dengan adat dan tradisi yang sudah ditentukan. 

Apa nama baju adat Minangkabau untuk wanita dan apa keunikannya?


Pakaian adat Minangkabau pria juga memilki pelengkap ketika akan menggunakannya. Dalam melengkapi pakaian penghulu, berikut kami informasikan nama dan penjelasannya masing-masing:

Deta merupakan pelengkap pakaian adat Minangkabau untuk pria yang berfungsi sebagai penutup kepala, umunya berwarna hitam. 

Keunikan deta sendiri yaitu pada kerutan yang menggambarkan bhawa pemimpin atau tertua yang mengenakan Deta harus memberikan keputusan yang tepat, termasuk sudah mempertimbangkan dari segi baik buruknya. 

Filosofi dalam kerutan di Deta melambangan bahwa seorang pemimpin harus memiliki pemikiran yang keras (sambil mengerutkan dahinya) untuk mengambil keputusan. 

Pakaian adat minang pria yang kedua adalah Baju. Baju sendiri merupakan pakaian adat yang biasanya berwarna hitam dan terbuat dari kain beludru. Kain beludru adalah jenis kain yang berbulu dan lembut. 

3. Sarawa

Sarawa merupakan celana sebagai pelengkap pakaian adat pria minangkabau dengan ukuran yang besar di antara paha dan betis. Dalam filosofinya, Sarawa sendiri memilki arti bahwa pemimpin harus memilki jiwa yang besar dalam menyelesaikan suatu masalah. Itulah arti dari Sarawa. 

4. Sasampiang

Sasamping adalah selendang yang berhiaskan benang makau. Benang makau adalah benang yang berwarna emas dengan tujuan memberikan motif pada kain yang ditenun. 

Baca Juga: Baju Adat Papua Barat untuk Pria yang Terkenal Unik

Pemakaian Sasamping diletakan di Bahu. Kenapa menggunakan benang makau dalam selendang Sasamping? filosofi yang terkandung dalam penggunaan benang makau adalah ilmu dan kearifan diri. 

5. Cawek (ikat pinggang)

Cawek merupakan pelengkap pakaian adat minangkabau untuk pria dengan tujaun sebagai pengikat Sarawa. Cawek sendiri terbuat dari benang sutra yang lebut, kelembutan benang sutra pada ikat pinggang ini memilki filosofi bahwa seorang pemimpin harus mengedepankan kelembutan dalam menjalin persaudaraan. 

6. Sandang

Sandang sendiri merupakan sebuah kain merah dan dalam penggunaanya di ikat di pinggang. Tidak hanay itu saja, kain yang berbentuk segi empat ini memilki filosofi kepatuhan dalam hukum adat istiadat dan tradisi budaya Minangkabau. 

7. Keris dan Tongkat

Selain di gunakan pada pakaian adat Jawa, keris sendiri juga digunakan pada pakaian adat Minangkabau sebagai pelengkapnya. Keris di selipkan di pinggang dan dalam filosofi menggambarkan pemimpin yang bertanggung jawab dan memilki amanah dalam jabatannya. 

Itulah penjelasan mengenai Keunikan Pakaian Adat Minangkabau yang Penuh Filosofi Kehidupan. Setiap daerah pasti memiliki keunikan dan filosofi pada pakaian adat masing-masing, dikarenakan indonesia terkenal dengan beragam budaya, termasuk adat istiadat dan budaya tradisional daerah. 


Page 2

Apabila ada perihal yang perlu disampaikan kepada kami, dapat menghubungi kami melalui Alamat Email:

Format yang didukung ketika menghubungi kami sebgaia berikut: 

Nama      

Subjek    

Isi pesan yang disampaikan : 

"Pesan yang dilakukan dengan tujuan untuk hal yang tidak diinginkan tidak akan kami respon."

apabila sudah mengisi format di atas, bisa langsung kirim ke alamat email yang tertera dan kami akan berusaha merespon secepatnya. Terima Kasih atas Kunjungannya.