Apa itu disabilitas fisik

Penyandang disabilitas fisik mengalami keterbatasan akibat gangguan pada fungsi tubuh. Cacat dapat muncul sejak lahir atau akibat kecelakaan, penyakit, atau efek samping dari pengobatan medis. Beberapa jenisnya antara lain lumpuh, kehilangan anggota tubuh akibat amputasi, dan cerebral palsy.

Disabilitas sensorik

Disabilitas sensorik adalah keterbatasan fungsi panca indra. Yang termasuk jenis disabilitas ini, antara lain disabilitas wicara, rungu, dan netra.

Untuk membantu penyandang disabilitas netra, Anda perlu mempelajari cara khusus berinteraksi dengan mereka. Ketahuilah jenis sentuhan dan nada bicara yang bisa Anda gunakan untuk berkomunikasi. Selain itu, sebelum membantu mereka, Anda juga perlu bertanya terlebih dahulu apakah mereka memang membutuhkan bantuan Anda atau tidak.

Untuk berinteraksi dengan penyandang disabilitas wicara, rungu, atau rungu wicara, Anda membutuhkan keahlian dalam menggunakan bahasa isyarat. Sebaiknya Anda berbicara dengan tempo lebih lambat agar lebih mudah dimengerti.

Disabilitas mental

Penyandang disabilitas mental mengalami keterbatasan akibat gangguan pada pikiran atau otak. Disabilitas mental, termasuk bipolar, gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan mental lainnya. Mereka yang mengalami disabilitas mental dapat mengalami kesulitas untuk berkonsentrasi, berpikir, mengambil keputusan, dan mengutarakan isi pikiran mereka.

Salah satu cara menangani disabilitas mental adalah dengan tidak menempatkan mereka pada kondisi yang rentan menimbulkan stres atau tertekan. Selain itu, saat berinteraksi dengan penyandang disabilitas mental, Anda sebaiknya menggunakan penjelasan yang menyeluruh dan pemilihan kata yang mudah dimengerti. Jika perlu, Anda bisa memberikan pilihan cara penyampaian informasi, beberapa lebih memilih untuk mendengarkan penjelasan secara langsung dan beberapa lainnya lebih mudah memahami tulisan. Terakhir, Anda butuh kesabaran dan pikiran yang terbuka untuk memahami kondisi penyandang disabilitas mental.

Disabilitas intelektual

Disabilitas intelektual dapat ditandai dengan tingkat IQ di bawah standar rata-rata, kesulitan memproses informasi, dan keterbatasan dalam berkomunikasi, bersosialisasi, dan kepekaan terhadap lingkungan. Beberapa jenis disabilitas intelektual adalah down syndrome dan keterlambatan tumbuh kembang.

Penyandang disabilitas fisik (yang nampak, terlihat)adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.

Namun dengan keterbatasan tersebut, orang yang mengalami keterbatasan fisik mempunyai hak yang sama seperti yang sudah diatur dalam undang-undang, jika diberi ruang atau kesempatan untuk mengembangkan kemampuan diri yang ada di dalam dirinya.

Sejak lahirnya Undang-Undang No.8 tahun 2016 tentang Disabilitas yang telah disahkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 15 April 2016, tidak ada lagi penyebutan istilah “cacat” untuk orang yang mengalami keterbatasan fisik. Kebijakan tentang Disabilitas tersebut merupakan komitmen pemerintah Indonesia yang mengatur tentang penghormatan, pelindungan, dan pemenuhan hak Disabilitas di Indonesia.

Menurut UU No.8 tahun 2016, istilah Disabilitas merupakan setiap orang yang memiliki keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama, memiliki hambatan dalam berinteraksi dengan lingkungan, dan menyebabkan keterbatasan dalam melaksanakan tugas atau kegiatan sehari-hari. Apa saja ragam Disabilitas yang sudah Teman Inklusi ketahui?

1. Disabilitas Fisik

Berdasarkan UU No.8 tahun 2016, Disabilitas Fisik adalah individu yang mengalami keterbatasan mobilitas atau stamina fisik yang mengganggu sistem otot, pernafasan, atau saraf dan gangguan pada fungsi gerak. Disabilitas Fisik dapat terdiri dari Paraplegia, Cerebral Palsy (CP), dan Dwarfism. Paraplegi yaitu hilangnya kemampuan anggota tubuh bagian bawah seperti tungkai dan panggul. Hal tersebut biasa disebabkan oleh faktor genetik dan sumsum tulang belakang. Cerebral Palsy (CP) yang biasa disebabkan karena cidera otak pada saat sedang berkembang sebelum atau sesudah kelahiran adalah gangguan yang terjadi pada jaringan saraf dan otak yang mengendalikan gerakan, laju belajar, alat indera, dan kemampuan berpikir. Dwarfism yaitu individu yang mengalami pertumbuhan kerangka abnormal yang disebabkan oleh faktor genetik maupun medis.


2. Disabilitas Sensorik

Disabilitas Sensorik adalah individu yang mengalami keterbatasan pada fungsi alat indera seperti penglihatan dan pendengaran. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh faktor genetik/usia, kecelakaan/cidera, dan kesehatan/penyakit serius. Disabilitas Sensorik terdiri dari 2 kelompok yaitu Disabilitas Pendengaran dan Disabilitas Penglihatan.

Disabilitas Pendengaran merupakan individu yang mengalami hambatan dengan keterbatasan kemampuan mendengar. Biasanya Disabilitas Pendengaran dikenal dengan istilah Disabilitas Rungu atau Tuli. Disabilitas Penglihatan yaitu indiviu yang mengalami keterbatasan pada kemampuan melihat. Biasanya Disabilitas Penglihatan disebut dengan Disabilitas Netra.


3. Disabilitas Mental

Disabilitas yang paling jarang dikenali masyarakat adalah Disabilitas Mental. Disabilitas Mental merupakan individu yang mengalami gangguan pada fungsi pikir, emosi, dan perilaku sehingga adanya keterbatasan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Disabilitas Mental terdiri dari Disabilitas Psikososial dan Disabilitas Perkembangan. Disabilitas Psikososial biasa dikenal dengan ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) atau OMDK (Orang dengan Masalah Kejiwaan). Disabilitas Perkembangan merupakan individu yang mengalami gangguan pada perkembangan dalam kemampuan untuk berinteraksi sosial. Contoh Disabilitas perkembangan yaitu Autisme dan ADHD.


4. Disabilitas Intelektual

Disabilitas Intelektual adalah individu yang mengalami gangguan pada fungsi kognitif karena tingkat kecerdasan di bawah rata-rata. WHO mengatakan Disabilitas Intelektual sebagai berkurangnya kemampuan dalam memahami informasi baru, belajar, dan menerapkan keterampilan baru. Disabilitas intelektual disebabkan oleh faktor internal seperti genetik dan kesehatan. Namun faktor eksternal seperti keluarga dan lingkungan mampu mendukung perkembangan individu dengan Disabilitas Intelektual. Disabilitas Intelektual dapat dibagi menjadi tiga ragam yaitu gangguan kemampuan belajar, tuna grahita, dan down syndrome. (RYR)

Apa saja contoh disabilitas?

Mengenal Jenis-Jenis Disabilitas yang Perlu Dipahami.
Gangguan Penglihatan. Gangguan penglihatan mengacu pada kondisi buta atau penglihatan sebagian. ... .
Tuli atau Sulit Mendengar. ... .
Kondisi Kesehatan Mental. ... .
Disabilitas Intelektual. ... .
Cedera Otak Setelah Lahir. ... .
Gangguan Spektrum Autisme. ... .
Disabilitas Fisik..

Apa bedanya disabilitas dan cacat?

Disabilitas mengacu pada keterbatasan yang dimiliki seseorang, dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang belum ramah disabilitas. “Istilah disabilitas dirasa lebih tepat untuk digunakan dibanding dengan kata cacat. Karena, kata cacat dikhawatirkan dapat menimbulkan berbagai penafsiran.

Kenapa disebut disabilitas?

Disabilitas berasal dari serapan kata berbahasa Inggris “disability atau disabilities” yang menggambarkan adanya ketidakmampuan atau kekurangan yang terdapat pada fisik maupun menta, sehingga menyebabkan terjadinya keterbatasan pada pengidapnya untuk melakukan suatu aktivitas.

Disabilitas intelektual apa saja?

Disabilitas intelektual ringan memiliki skor IQ 50-69. Disabilitas intelektual sedang memiliki skor IQ 35-49. Disabilitas intelektual berat memiliki skor IQ 20-34..
Keterlambatan dalam Tumbuh Kembang. ... .
Memiliki Masalah dalam Bicara. ... .
3. Terlambat Menguasai Keterampilan Dasar. ... .
4. Kesulitan Belajar..