Apa fungsi dari stratum germinativum

Tidak sesederhana tampaknya, anatomi kulit manusia terdiri dari beberapa lapisan dengan fungsi yang berbeda-beda. Agar tetap berfungsi secara optimal, kulit pun memerlukan asupan nutrisi.

Kulit merupakan salah satu organ terbesar pada tubuh manusia yang meliputi hampir seluruh permukaan tubuh. Kulit memiliki ketebalan yang dapat berbeda pada tiap orang, tergantung pada jenis kelamin, usia, dan faktor lain seperti kondisi medis tertentu.

Apa fungsi dari stratum germinativum

Secara umum, kulit pria lebih tebal dibanding kulit wanita, dan kulit anak-anak lebih tipis dibanding kulit orang dewasa. Kulit juga memiliki berbagai fungsi, antara lain:

  • Melindungi otot, tulang, maupun organ lain yang berada dalam tubuh
  • Melindungi tubuh dari kuman, virus, hingga paparan zat kimia
  • Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit
  • Membantu sintesis vitamin D
  • Menjaga suhu tubuh tetap stabil
  • Merasakan sensasi nyeri maupun sentuhan

Lapisan-Lapisan Kulit

Kulit merupakan organ dinamis yang terus menerus mengalami perubahan selama seseorang hidup. Lapisan yang ada pada bagian dalam akan menggantikan lapisan luar yang luruh tanpa disadari.

Berikut adalah struktur anatomi kulit manusia yang terdiri dari tiga lapisan kulit, dimulai dari lapisan terluar:

1. Epidermis

Struktur anatomi kulit manusia yang pertama adalah epidermis. Lapisan epidermis tidak memiliki pembuluh darah. Pasokan nutrisi dan pembuangan diperoleh dari lapisan yang lebih dalam, yaitu dermis. Epidermis terdiri dari beberapa lapisan sel yang disebut stratum, yaitu:

  • Stratum korneum, yaitu lapisan yang terdiri dari sel tanduk keras yang terbentuk dari keratin. Lapisan terluar kulit ini berfungsi untuk menyerap air dan melindungi lapisan kulit yang lebih dalam.
  • Stratum lusidum, yaitu lapisan tipis yang hanya terdapat pada kulit tebal di telapak tangan dan kaki. Lapisan ini berfungsi meredam gesekan antara lapisan epidermis.
  • Stratrum granulosum, yaitu lapisan ketiga dari epidermis yang berfungsi membentuk sel-sel pelindung kulit.
  • Stratum spinosum, yaitu bagian epidermis yang berperan dalam menciptakan keratin, yaitu bahan pembentukan sel kulit, rambut, dan kuku.
  • Stratum basale, yaitu lapisan terdalam di epidermis yang aktif membentuk sel kulit. Pada lapisan ini terdapat melanosit, yaitu sel pembentuk warna kulit (pigmen) yang berfungsi melindungi kulit dari radiasi sinar UV.

Dalam anatomi kulit, di bagian epidermis juga terdapat sel Langerhans yang berperan sebagai bagian dari sistem imunitas kuilt dan berfungsi membuat kulit sensitif terhadap sentuhan.

2. Dermis

Lapisan kedua dalam struktur anatomi kulit manusia adalah dermis. Dermis berfungsi mendukung epidermis dan memiliki struktur yang lebih kompleks. Struktur penyusun dermis terdiri dari serat elastis, serat retikular, dan serat kolagen.

Selain itu, dermis juga mengandung pembuluh darah bersama dengan ujung saraf, sistem limfatik, kelenjar keringat dan kelenjar minyak, folikel rambut, jaringan penyambung, dan sel imunitas kulit.

Dermis berperan penting dalam menjaga kelenturan kulit dan mempertahankan kondisi kulit tetap prima.

3. Hipodermis

Lapisan ketiga dalam struktur anatomi kulit manusia adalah hipodermis. Hipodermis berada di bawah lapisan dermis dan berfungsi melekatkan kulit dengan otot atau tulang.

Hipodermis sendiri sebenarnya bukan lagi bagian dari lapisan kulit. Pada lapisan ini, terdapat jaringan lemak yang menjadi bantalan, melindungi tubuh dari panas dan dingin, dan sebagai tempat penyimpanan energi.

Nutrisi Pendukung Kulit

Selain mengenali struktur anatomi kulit, penting juga mengetahui nutrisi apa saja yang dapat menjaga kesehatan setiap lapisan kulit. Kulit membutuhkan nutrisi agar tetap berfungsi optimal sebab perubahan asupan nutrisi dapat memengaruhi kondisi kulit.

Beberapa nutrisi apa yang dapat mendukung kesehatan kulit adalah:

1. Vitamin

Vitamin yang dibutuhkan untuk kesehatan kulit antara lain vitamin A, C, E, D, dan K.

Vitamin A membantu proses pembentukan keratin di lapisan terluar kulit, mengatasi kerusakan kulit akibat paparan sinar UV, serta mengurangi kerutan. Sebagai antioksidan, vitamin C akan membantu proses sintesis kolagen dan melindungi kulit dari paparan sinar UV.

Selain itu, dibutuhkan pula vitamin E untuk membantu kulit menghadapi kerusakan akibat radikal bebas dan melindungi dari paparan sinar matahari. Vitamin D guna membantu sistem imunitas dan proses perbaikan kulit.

Terakhir adalah vitamin K yang membantu menyembuhkan luka, memar, dan area yang terkena operasi. Vitamin K juga dianggap meredakan atau mengobati kondisi kulit tertentu, seperti stretch mark, bekas luka, bintik hitam, dan lingkaran membandel di bawah mata.

2. Antioksidan

Untuk mengendalikan kerusakan pada kulit yang disebabkan oleh radikal bebas, konsumsilah makanan yang mengandung antioksidan. Beberapa jenis makanan yang kaya akan antioksidan adalah delima, buah kering, stroberi, kembang kol, bit, tomat, kacang-kacangan, kayu manis, dan paprika.

3. Asam lemak omega-3

Asam lemak Omega-3 juga penting untuk menjaga lapisan luar kulit tetap kuat. Omega-3 bisa didapatkan dari salmon, makarel, sarden, tuna, dan kacang-kacangan, atau makanan yang sudah ditambahkan kandungan omega-3.

Menjaga kesehatan tiap lapisan dalam anatomi kulit dapat dilakukan dengan mencukupi nutrisi pendukungnya. Selain itu, hindari paparan sinar matahari langsung dan gunakan tabir surya saat beraktivitas di bawah terik matahari. Jangan segan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit, bila mengalami keluhan.

Stratum Germinativum (stratum basale)

Ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah. Stratum ini terdiri dari sel-sel keratinosit basal batang yang dianggap sebagaii sel induk epidermis. Beberapa jenis sel yang bisa ditemukan dalam stratum ini antara lain adalah sel melanosit (yaitu sel yang menghasilkan pigmen), sel langerhans (yaitu sel kekebalan tubuh), sel merkel (sentuhan reseptor).

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stratum_germinativum&oldid=19004245"

Pengertian Struktur Kulit. Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya.

Kulit adalah organ tunggal terberat di tubuh dengan berat sekitar 15% dari berat badan total dengan luas permukaan sekitar 1,2 – 2,3 m2 pada orang dewasa.

Fungsi Kulit

Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus (keratinisasi dan pelepasan sel-sel kulit ari yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultra violet matahari.

Jaringan Kulit

Kulit merupakan organ yang tersusun dari 4 jaringan dasar:

  1. Kulit mempunyai berbagai jenis epitel, terutama epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk. Penbuluh darah pada dermisnya dilapisi oleh endotel. Kelenjar-kelenjar kulit merupakan kelenjar epitelial.
  2. Terdapat beberapa jenis jaringan ikat, seperti serat-serat kolagen dan elastin, dan sel-sel lemak pada dermis.
  3. Jaringan otot dapat ditemukan pada dermis. Contoh, jaringan otot polos, yaitu otot penegak rambut (m. arrector pili) dan pada dinding pembuluh darah, sedangkan jaringan otot bercorak terdapat pada otot-otot ekspresi wajah.
  4. Jaringan saraf sebagai reseptor sensoris yang dapat ditemukan pada kulit berupa ujung saraf bebas dan berbagai badan akhir saraf. Contoh, badan Meissner dan badan Pacini.

Struktur Kulit dan Fungsinya


Struktur kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan kulit terluar biasa disebut lapisan ari atau epidermis, di bawah lapisan ari adalah lapisan jangat atau dermis atau korium atau kutis, dan lapisan terdalam dari kulit adalah jaringan penyambung dibawah kulit atau lapisan lemak atau hypodermis atau subkutis.

Secara skematik, susunan dan anatomi kulit dapat dilihat pada gambar dibawah.

Apa fungsi dari stratum germinativum
Fungsi Struktur dan Anatomi Kulit, Pengertian Jenis Sel dan Contoh Soal Ujian

Anatomi Kulit[/caption]

A). Lapisan Kulit Epidermis.

Epidermis melekat erat pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis. Lapisas Epidermis tersusun dari stratum germinativum, stratum granulosum, dan stratum corneum.

Apa fungsi dari stratum germinativum
Fungsi Struktur Jenis Lapisan Epedermis Dermis Kulit,

Lapisam Tanduk Stratum Corneum

Lapisan tanduk (stratum corneum), merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epiderma lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air.

Lapisan tanduk sebagian besar terdiri dari keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan sel keratinosit berperan aktif dalam regenerasi sel kulit dan sel pembentuk pigmen melamin.

Lapisan keratirn dikenal dengan lapisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel yang baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai muncul lapisan baru.

Proses pembaruan lapisan tanduk atau proses keratinisasi, terus berlangsung sepanjang hidup, menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri.

Proses keratinisasi menjadi lembat ketika usia bertambah. Pada usia sekitar 60 tahun keratinisasi membutuhkan waktu sekitar 45 – 50 hari. Hal ini menyebabkan  lapisan tanduk menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercak-bercak putih karena melanosit lambat bekerja dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru.

Lapisan Bening Stratum Lucidum

Lapisan bening (stratum lucidum) disebut juga lapisan barrier. Lapisan bening terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan Bening Berfungsi sebagai lapisan tempat dimulainya proses keratinisasi lapisan tanduk.

Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel- sel jernih yang kecil- kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan bening tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki.

Lapisan Berbutir Stratum Granulosum

Lapisan berbutir (stratum granulosum) terdiri dari sel- sel keratinosit yang berbentuk kumparan dan mengandung butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.

Lapisan Bertaju Stratum Spinosum

Lapisan bertaju (stratum spinosum) disebut juga sebagai lapisan malphigi terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel- sel lapisan saling melepaskan diri, maka seakan- akan selnya bertaju.

Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa baris.

Lapisan Benih Stratum Germinativum atau Stratum Basale

Lapisan benih atau stratum germinativum atau stratum basale merupakan lapisan terbawah epidermis. Lapiasn benih dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis.

Di dalam lapisan benih, sel-sel epidermis bertambah banyak melalui pembelahan sel mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (clear cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.

Di dalam sel pembentuk pigmen melamin terdapat melanosom. Melanosom Berfungsi sebagai tempat terjadinya melaminisasi, proses pembentukan pigmen melamin.

Melamin Berfungsi dalam mewarnai kulit dan sebagai pelindung kulit dari sengatan matahari dan ultra violet. Orang kulit hitam memiliki pigmen melamin lebih banyak daripada orang kulit putih, sehingga kulitnya lebih mampu menahan pengaruh ultra violet sinar matahari dibanding orang kulit putih.

Jenis Sel-Sel Epidermis

Terdapat empat jenis sel epidermis, yaitu: keratinosit, melanosit, sel Langerhans, dan sel Merkel.

Sel Keratinosit

Keratinosit merupakan sel terbanyak (85-95%), berasal dari ektoderm permukaan. Merupakan sel epitel yang mengalami keratinisasi, menghasilkan lapisan kedap air dan perisai pelidung tubuh.

Sel Keratin ini berfungsi untuk melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas dan zat kimia.

Sel Melanosit

Sel melanosit terdapat dalam lapis basal epidermis dan merupakan sel yang memproduksi melanin. Melanin terdapat dalam granul yang disebut dengan melanosom dalam sitoplasma melanosit dan sitoplasma keratinosit.

Melanin hanya dibentuk oleh sel melanosit epidermis karena hanya sel-sel ini yang memiliki enzim tirosinase yang diperlukan untuk membentuk pigmen ini.

Melanosit meliputi 7-10% sel epidermis, merupakan sel kecil dengan cabang dendritik panjang tipis dan berakhir pada keratinosit di stratum basal dan spinosum. Terletak di antara sel pada stratum basal, folikel rambut dan sedikit dalam dermis.

Pembentukan melanin terjadi dalam melanosom, salah satu organel sel melanosit yang mengandung asam amino tirosin dan enzim tirosinase. Melalui serentetan reaksi, tirosin akan diubah menjadi melanin. Melanosit Berfungsi pembenttuk melamin. Melamin berfungsi sebagai tirai penahan radiasi ultraviolet yang berbahaya.

Sel Langerhans

Sel Langerhans merupakan sel dendritik yang bentuknya ireguler, ditemukan terutama di antara keratinosit dalam stratum spinosum. Sel Langerhans berfungsi dalam respon imun kulit, merupakan sel pembawa-antigen yang merangsang reaksi hipersensitivitas tipe lambat pada kulit.

Sel Merkel

Jumlah sel merkel paling sedikit, berasal dari krista neuralis dan ditemukan pada lapisan basal kulit tebal, folikel rambut, dan membran mukosa mulut. Merupakan sel besar dengan cabang sitoplasma pendek. Serat saraf tak bermielin menembus membran basal, melebar seperti cakram dan berakhir pada bagian bawah sel Merkel. Kemungkinan badan Merkel berfungsi sebagai mekanoreseptor atau reseptor rasa sentuh.

B). Lapisan Kulit Dermis.

Pada lapisan dermis terdapat pembuluh darah, folikel rambut, kelenjar minyak (glandula sebasea), kelenjar keringat (glandula sudorifera), serabut saraf, dan lapisan lemak subkutans. Lapisan ini mengandung banyak serat kolagen dan elastin. Kolagen dan elastin memberikan pengaruh besar terhadap elastisitas kulit.

Pembuluh Darah Berfungsi mentransfer kebutuhan oksigen dan nutrisi yang akan digunakan oleh jaringan epidermis dan dermis. Pembuluh darah merupakan  bagian penting dalam system mengatur suhu tubuh.

Kelenjar Keringat Befungsi menghasilkan keringat untuk membawa zat sisa atau senyawa hasil metalobisme keluar dari tubuh melalui pori-pori. Keringat yang keluar membawa sebagian panas tubuh.

Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar keringat dan kelenjar palit.

1). Kelenjar Keringat,

Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak.

Kelenjar Keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.

Jenis Kelenjar Keringat

Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu Kelenjar keringat ekrin, dan Kelenjar Keringat Apokrin,

Kelenjar Keringat Ekrin, kelenjar keringat Ekrin Berfungsi mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95 – 97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma seluler.

Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Tujuan dari kelenjar ekrin adalah untuk membantu mengontrol suhu tubuh.

Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.

Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.

Kelenjar Keringat Apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital). Kelenjar Keringat Apokrin Berfungsi menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang.

Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut.

Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.

2). Kelenjar Palit,

Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung rambut (folikel).

Folikel Rambut Berfungsi mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelembutan rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.

Folikel rambut merupakan tempat akar rambut, dimana rambut dapat tumbuh dan berwarna. Sedangkan warna rambut ditentukan oleh pigmen melanin. Rambut dapat tumbuh terus selama mendapat nutrisi dari pembuluh darah di sekitar folikel rambut. Kelenjar Minyak berfungsi menghasilkan minyak untuk melumasi kulit dan rambut agar tidak kering.

Sel-Sel Dermis

Jumlah sel dalam dermis relatif sedikit. Sel-sel dermis merupakan sel-sel jaringan ikat seperti fibroblas, sel lemak, sedikit makrofag dan sel mast.

C). Lapisan Kulit Hypodermis.

Hypodermis Berfungsi sebagai Jaringan penyambung (jaringan ikat) bawah kulit dan terletak di bawah lapisan dermis. Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat.

Jaringan Ikat Bawah Kulit Berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.

Lapisan ini mengandung banyak lemak dengan berbagai fungsinya. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan.

Sebagian lemak berfungsi dalam melindungi tubuh dari berbagai pengaruh buruk lingkungan luar seperti benturan, tekanan sinar matahari, kimiawi, mikroorgenisme. Lemak juga akan menjamin suhu tubuh selalu dalam kondisi normal.

Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata.

Ketika usia bertambah tua, maka kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, akan berkurang, sehingga kulit menjadi kendur dan makin kehilangan konturnya.

Contoh Soal Ujian Struktur Fungsi Jenis Lapisan Sel Kelenjar Kulit Manusia

Soal 1. Kulit terdiri dari 3 lapisan yaitu kulit ari, kulit jangat dan jaringan penyambung di bawah kulit. Kulit yang paling luar disebut:

  1. Korium
  2. Dermis
  3. Kutis
  4. Epidermis

Soal 2. Kulit jangat berupa jaringan penyambung di bawah kulit (jaringan ikat) dan berisi :

  1. Kelenjar minyak
  2. Jaringan lemak
  3. Otot penegak rambut
  4. Melanosist

Soal 3. Kulit terdiri dari 3 lapisan yaitu kulit ari, kulit jangat dan jaringan penyambung di bawah kulit. Kulit yang paling luar disebut :

  1. Korium
  2. Dermis
  3. Kutis
  4. Epidermis

Soal 4. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi warna kulit manusia kecuali :

  1. Kadar asam amino
  2. Jumlah pigmen melanin
  3. Kolagen
  4. Tebal tipisnya lapisan tanduk

Soal 5. Pada umumnya jenis kulit dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian. Ciri-ciri kulit kering yaitu :

  1. Pori-pori membesar
  2. Kulit terasa kencang
  3. Lembab berembun
  4. Kulit mudah infeksi

Soal 6. Berikut adalah fungsi fungsi dari kulit kecuali :

  1. Melindungi tubuh dari pengaruh luar
  2. Menunjang penampilan
  3. Mengatur suhu tubuh, antara tubuh dengan lingkungan
  4. Membantu memproduksi kelenjar minyak

Pengertian Penuaan. Penuaan adalah proses fisiologis yang akan dialami oleh seluruh makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan dan manusua, ketika makhluk...

Manfaat Vitamin Untuk Kesehatan Kulit. Pada intinya semua vaitamin baik untuk tubuh, namun pemakaiannya harus disesuaikan dengan kebutuhan. Konsumsi...

Pengertian Fungsi Kulit.  Kulit merupakan lapisan terluar tubuh manusia yang bersentuhan langsung dengan lingkungan  di luar tubuh. Untuk itu kulit  ...

Pengertian Kulit Keriput: Keriput merupakan garis lekukan atau cekungan pada permukaan kulit dengan kedalaman yang bervariasi. Keriput biasa disebut dengan...

Pengaruh Sinar Matahari Pada Kulit dan Wajah.  Sinar ultraviolet adalah sinar elektromagnetis yang merupakan bagian dari spectrum sinar matahari. Berdasarkan ...

Daftar Pustaka:

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. http://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Microbial_Infection_of_Burn_Wounds
  8. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/imagepages/8912.htm

Versi Lama

Pengertian Anatomi Kulit. Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan kulit terluar biasa disebut lapisan ari atau epidermis, di bawah lapisan ari adalah lapisan jangat atau dermis, dan lapisan terdalam dari kulit adalah lapisan lemak atau hypodermis. Secara skematik, susunan dan anatomi kulit dapat dilihat pada gambar dibawah.

Lapisan Kulit Epidermis.

Epidermis tersusun dari stratum germinativum, stratum granulosum, dan stratum corneum. Pada lapisan ari terdapat lapisan sel keratinosit yang berperan aktif dalam regenerasi sel kulit dan sel pembentuk pigmen melamin. Di dalam sel pembentuk pigmen melamin terdapat melanosom. Melanosom merupakan tempat terjadinya melaminisasi, proses pembentukan pigmen melamin.

Melamin berfungsi dalam mewarnai kulit dan sebagai pelindung kulit dari sengatan matahari dan ultra violet. Orang kulit hitam memiliki pigmen melamin lebih banyak daripada orang kulit putih, sehingga kulitnya lebih mampu menahan pengaruh ultra violet sinar matahari dibanding orang kulit putih.

Lapisan Kulit Dermis.

Pada lapisan dermis terdapat pembuluh darah, folikel rambut, kelenjar minyak (glandula sebasea), kelenjar keringat (glandula sudorifera), serabut saraf, dan lapisan lemak subkutans. Lapisan ini mengandung banyak serat kolagen dan elastin. Kolagen dan elastin memberikan pengaruh besar terhadap elastisitas kulit.

Pembuluh darah bertugas mentransfer kebutuhan oksigen dan nutrisi yang akan digunakan oleh jaringan epidermis dan dermis. Pembuluh darah merupakan  bagian penting dalam system mengatur suhu tubuh.

Kelenjar keringat menghasilkan keringat untuk membawa zat sisa atau senyawa hasil metalobisme keluar dari tubuh melalui pori-pori. Keringat yang keluar membawa sebagian panas tubuh.

Folikel rambut merupakan tempat akar rambut, dimana rambut dapat tumbuh dan berwarna. Sedangkan warna rambut ditentukan oleh pigmen melanin. Rambut dapat tumbuh terus selama mendapat nutrisi dari pembuluh darah di sekitar folikel rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak untuk melumasi kulit dan rambut agar tidak kering.

Hypodermis.

Hypodermis terletak di bawah lapisan dermis. Lapisan ini mengandung banyak lemak dengan berbagai fungsinya. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan. Sebagian berperan dalam melindungi tubuh dari berbagai pengaruh buruk lingkungan luar seperti benturan, tekanan sinar matahari, kimiawi, mikroorgenisme. Lemak juga akan menjamin suhu tubuh selalu dalam kondisi normal.