Apa efek harga komoditas pada saham

JAKARTA, Investor.id - Saham emiten properti diproyeksikan segera bangkit dari tidur didukung berbagai faktor. Di antaranya, lonjakan harga komoditas, perpanjangan relaksasi PPn penjulan properti, dan tingkat bunga kredit kepemilikan rumah rendah (KPR). Trimegah Sekuritas menyebutkan siklus emiten properti akan kembali digerakkan lonjakan harga komoditas.

Hal ini mendorong Trimegah Sekuritas untuk memberikan rekomendasi overweight saham sektor properti dengan menyebutkan saham properti sebagai ‘sleeping beauty awakens’. Pandangan tersebut tidak lepas dari dari mulai bergairahnya permintaan kredit kepemilikan rumah (KPR) di tengah tingkat bunga yang relatif rendah.

Baca juga: Rekomendasi Buy, Saham Summarecon (SMRA) Terlalu Menarik untuk Diabaikan

Overweight saham sektor properti juga didukung perpanjangan relaksasi pajak pertambahan nilai (PPn) penjualan properti. Sedangkan faktorketiga yang bakal membangunkan harga saham properti datang dari lonjakan harga komoditas.

Berdasarkan data 2009-2011, ketiga harga minyak sawit mentah (CPO) melonjak dari level US$ 90,1 per ton pada 2009 menjadi US$ 112,3 per ton pada 2011, rata-rata pertumbuhan marketing sales tahunan emiten properti mencapai 40% pada periode 2009-2011.

“Dengan kenaikan harga batubara, nikel, minyak, CPO, dan timah mencapai 80% sejak 20 Desember 2021 hingga kini, kami meyakini bahwa siklus lonjakan permintaan properti akan terjadi. Dampak kenaikan harga komoditas telah mulai terlihat dari penjualan marketing emiten properti tahun 2011,” tulis tim Trimegah Sekuritas dalam riset yang diterbitkan di Jakarta, belum lama ini.

Terkait peluang kenaikan tingkat suku bunga, Trimegah Sekuritas menyebutkan, minim dampaknya terhadap pengajuan KPR, karena kenaikan suku bunga diprediksi tetap bisa diterima pasar. Diperkirakan kenaikan tingkat suku bunga hanya 50 bps pada semester II-2022, sehingga mencapai 4% pada 2022. Sedangkan tingkat suku bunga tahun 2023 diprediksi turun ke 3,75%.

Baca juga: Fitch Ratings Revisi Outlook Ciputra Development (CTRA) Menjadi Positif dari Stabil

Berbagai faktor tersebut akan berimbas terhadap pergerakan harga saham sektor properti, seperti saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).

“Selama booming harga komoditas tahun 2009-2010, rata-rata harga saham properti menunjukkan penguatan. Oleh karena itu, kami merekomendasikan beli saham SMRA dengan target harga Rp 1.200 dan saham CTRA dengan target harga Rp 1.450. Sedangkan saham SMRA menjadi pilihan teratas untuk emiten sektor properti,” terangnya.

Editor : Parluhutan ()

Sumber : Investor Daily

Apa efek harga komoditas pada saham

Pengaruh Variabel Makro Ekonomi dan Harga Komoditas Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Indonesia


Abstract

Pasar modal adalah indikator makro ekonomi yang sangat penting bagi sebuah negara. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji seberapa besar pengaruh harga minyak, inflasi, jumlah uang beredar, suku bunga SBI dan harga emas ANTAM terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan. Sampel yang diambil dalam penelitian adalah harga minyak WTI, inflasi, jumlah uang beredar, suku bunga SBI, harga emas ANTAM dan IHSG periode 2009-2012. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan memakai analisa regresi  linear berganda. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara parsial harga minyak dan jumlah uang beredar berpengaruh signifikan terhadap IHSG dan secara bersama-sama harga minyak, inflasi, jumlah uang beredar, suku bunga SBI dan harga emas ANTAM berpengaruh signifikan terhadap IHSG.


Keywords

Minyak, Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga SBI, Emas ANTAM, IHSG


Refbacks

  • There are currently no refbacks.

Apa efek harga komoditas pada saham

Pasar saham kembali ditutup menguat pada sepekan terakhir. Indeks LQ45 naik 0,57% pada penutupan akhir minggu lalu. Penguatan pasar saham dalam dua pekan berturut-turut disebabkan oleh beberapa faktor di bawah ini:

  1. Kenaikan harga komoditas seperti nikel dan minyak sawit (berdasarkan data dari tradingeconomics.com harga nikel naik 8% dan harga minyak sawit naik 23% dalam satu bulan terakhir).
  2. Investor asing masih terus masuk ke pasar saham Indonesia sebesar Rp17,5 triliun MTD – kita melihat adanya arus dana asing yang keluar dari pasar saham Rusia dan masuk ke pasar saham di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Apa efek harga komoditas pada saham

Sumber: Bloomberg, Raiz Invest Indonesia

Pasar obligasi juga ditutup menguat dalam seminggu terakhir. Yield obligasi Pemerintah 10 tahun turun tipis sebesar 2bps ke level 6,65% pada akhir minggu lalu. Penurunan yield yang terjadi dalam seminggu terakhir kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor ini:

  1. Rotasi dana investor asing yang keluar dari pasar obligasi Rusia setelah S&P menurunkan rating obligasi Rusia menjadi BB+ dengan outlook Negatif.
  2. Likuditas pasar obligasi domestik yang masih kuat, dari perbankan dan Bank Indonesia, untuk support pasar obligasi
  3. Nilai tukar Rupiah yang cenderung stabil ditengah situasi geo-politik Rusia dan Ukraina.

Apa efek harga komoditas pada saham

Sumber: Bloomberg, Raiz Invest Indonesia

Kenaikan harga komoditas, seperti nikel dan minyak sawit, memang bagus bagi perekonomian Indonesia dan performa pasar saham. Akan tetapi, ada bahaya dibalik kenaikan harga komoditas, yaitu kenaikan inflasi. Mungkin Raizers bertanya bagaimana hubungannya antara kenaikan harga komoditas dengan kenaikan inflasi? Berikut contoh simplenya:

Apa efek harga komoditas pada saham

Kita melihat inflasi akan naik dalam 2 -3 bulan ke depan, dimana kita akan memasuki bulan Puasa dan Lebaran dimana harga barang – barang cenderung mengalami kenaikan. Selain itu, nilai uang yang Raizers pegang juga berpotensi tergerus seiring dengan kenaikan inflasi. Lalu bagaimana cara menghadapinya?

Raizers tidak perlu terlalu khawatir akan kenaikan inflasi karena dengan berinvetasi melalui Reksa Dana Raizers dapat mengaatasi kenaikan inflasi. Raizers tetap harus berpegang teguh pada strategi investasi kalian dan tetap disiplin sehingga dapat mendapatkan imbal hasil investasi yang lebih baik dengan peristiwa geo-politik yang hanya bersifat sementara.

Apa efek harga komoditas pada saham

Sumber: Infovesta, Raiz Invest Indonesia

Apa efek harga komoditas pada saham

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui Reksa Dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui Reksa Dana.