Sifatul huruf secara bahasa adalah sesuatu yang melekat atau menetap pada huruf-huruf hijaiyah. Sifat sendiri merupakan cara baru bagi keluarnya huruf ketika sampai pada tempat keluarnya huruf tersebut. Disini terlihat bahwa sifatul huruf atau sifat-sifat huruf selalu dikaitkan dengan makhrajnya. Antara sifat dengan makhraj itu saling berkaitan satu sama lain. Makharijul huruf tidak akan tampak jika sifatul hurufnya tidak dikeluarkan secara benar. Sebaliknya, sifatul huruf tidak akan tepat selama tidak mengenai tempat keluarnya. Ada 2 macam sifat sifat huruf yaitu huruf yang memilki lawan ( الْاَضْدَادِذَوَاتُ ) dan juga sifat huruf yang tidak memilki lawan ( لَاضِدَّلَهَا ).
Hams adalah sifat membunyikan huruf tertentu dengan berdesis (bernafas) atau samar. Ada 10 huruf dalam sifat ini, yakni : ف – ح – ث – ھ – ش – خ – ص – س – ك – ت Sedangkan jahr adalah lawan dari Hams yaitu membunyikan secara jelas atau membunyikan huruf tertentu tanpa berdesis. Huruf-huruf jahr ini adalah huruf-huruf selain dari huruf hams yang berjumlah 19 huruf.
Syiddah adalah menahan sejenak suara ditempat keluarnya huruf, baru kemudian melepaskannya karena makhraj-nya kuat. Huruf huruf syiddah yaitu: أ – ج – د – ق – ط – ب – ك – ت Kemudian tawassuth adalah membunyikan huruf tertentu dengan cara antara ditahan dan dilepas (tengah tengah). Adapun huruf-hurufnya yaitu: ل – ن – ع – م – ر sedangkan rakhawah adalah mengeluarkan suara bersamaan dengan mengucapkan huruf tanpa hambatan karena makhraj-nya lemah. Huruf-huruf yang memilki sifat ini yaitu selain dari huruf-huruf syiddah dan tawassuth. Sifat isti’la adalah membunyikan huruf dengan mengangkat sebagian besar lidah ke langit-langit mulut saat pengucapan. Ada 7 huruf isti’la, yaitu: خ – ص – ض – غ – ط – ق – ظ Kemudian sifat istifal adalah pengucapan huruf disertai turunnya lidah dari langit-langit mulut. Huruf pada sifat ini ada 22, yaitu: ث – ب – ت – ع – زٌّ – م – ن – يُ – ج – وِّ – دُ – حَ – ر – ف – ھ – اِ – ذْ – س – ل – ش – ك – ءُ Sifat ithbaq adalah membunyikan huruf dengan menutup dua sisi lidah sehingga bertemu dengan langit-langit mulut ketika mengucapkan huruf. Hurufnya yaitu: ص – ض – ط – ظ Sedangkan infitah adalah membunyikan huruf dengan memisahkan dua sisi lidah dari langit-langit mulut sehingga keluarlah nafas diantara keduanya saat mengucapkan huruf. Huruf yang bersifat infitah sebanyak 25 huruf selain dari huruf ithbaq. Sifat idzlaq adalah membunyikan huruf tertentu dengan mengeluarkannya dari ujung lidah atau ujung bibir supaya cepat dan lancar terucapkan. Huruf-hurufnya yaitu: ف – ر – م – ن – ل – ب Sifat ishmat adalah membunyikan huruf-huruf tertentu dengan tidak lancar/cepat. Karena huruf tersebut tidak bertempat di ujung lidah atau ujung bibir. Huruf pada sifat ini adalah selain dari huruf idzlaq.
Suara menyerupai suara unggas/burung. Maksudnya adalah membuat suara tambahan yang keluar dengan kuat diantara ujung lidah dan gigi seri seperti siul. Hurufnya ada 3 yaitu: ( ص – ز – س ). Sifat huruf ini adalah membuat pantulan di akhir pengucapan huruf-huruf qolqolah yang sukun (mati). Hurufnya ada 5 yaitu : ( ق – ط – ب – ج – د ). Sifat ini berarti lembut dan mudah. Maksudnya adalah mengeluarkan huruf dari mulut tanpa memberatkan lisan. Lien terjadi ketika ada huruf bertanda baca fathah kemudian setelahnya ada huruf lien yang bertanda sukun. Hurufnya ada 2 yaitu : ( و – ي ). Membaca condong atau miring. Maksudnya adalah pengucapan hurufnya miring setelah keluar dari ujung lidah. Hurufnya ada 2 yaitu : ( ر – ل ). Takrir artinya mengulangi. Maksudnya adalah lidah bergetar saat mengucapkan huruf ( ر ) namun tidak berlebihan apa lagi sampai terucap lebih dari satu huruf ro. Tafasysyi artinya menyebar. Maksudnya adalah peyebaran suara saat mengucapkan huruf Syin ( ش ) dari makhraj hingga berbenturan dengan sisi bagian dalam gigi-gigi atas dan bawah. Istithalah artinya memanjang. Maksudnya adalah membunyikan huruf tertentu dengan memanjangkan suaranya dari permulaan tepi lidah hingga penghabisan lidah (sampai bersambung dengan makhraj lam), huruf isthithalah hanya : ( ض ). Ghunnah dalam arti bahasa berarti berdengung. Maksudnya adalah membunyikan huruf tertentu dengan mendengungkan suara yang keluar dari pangkal hidung. Huruf ghunnah yaitu: ( م – ن ) baik hidup maupun mati, yang idzhar, ikhfa’ maupun idgham. Sangat penting bagi kita untuk mengetahui sifat-sifat huruf hijaiyah, karena dengan mengetahui sifat-sifat itu maka kita dapat melafadzkan huruf hijaiyah dengan baik dan tepat, serta menghindari dari kesalahan antara pembacaan huruf satu dengan huruf yang lainnya. Sehingga dengan kita mengetahuinya kita bisa membaca Al-Qur’an dengan bacaan yang lebih baik lagi dan tidak sampai merubah arti atau makna dari apa yang kita baca. Departemen Syiar UKM ASC boohoo , Womens & Mens Clothes , Shop Online Fashion | Nike, adidas, Converse & More
Bab ini menerangkan tentang Sifat-sifat huruf hijaiyah/Sifatul huruf hijaiyah lengkap dengan contohnya. Mencakup tentang pengertian, macam-macamnya, sifat lazim, jahr, hams, syiddah, rakhawah, tawassuth, isti’la’, istifal, shafir, qalqalah, dan lain-lain. A. Pengertian Sifat –sifat Huruf اَلصِّفَةُهِىَ كَيْفِيَّةٌعَارِضَةٌلِلْحَرْفِ عِنْدَحُصُوْلِهِ فِى الْمَخْرَجِ مِنَ الْجَهْرِوَالرَّخَاوَةِوَالْهَمْسِ وَالشِّدَّةِونَحْوِهَا “Sifat adalah cara baru bagi keluarnya huruf ketika sampai pada tempat keluarnya, baik berupa jahr, Rakhawah, Hams, Syiddah dan sebagainya.” Pada pengertian tersebut, tampak bahwa sifat-sifat huruf hijaiyah selalu dikaitkan dengan makhrajnya, mengingat makhraj huruf merupakan standar untuk penentuan sifat dari huruf hijaiyah. Antara sifat dan makhrajnya huruf saling terkait. Makhraj huruf tidak akan tampak jika sifat hurufnya tidak dikeluarkan secara benar. Sebaliknya, sifat huruf tidak akan tepat selama tidak mengenai tempat keluarnya. Baca juga: Bab makharijul huruf/tempat keluarnya huruf hijaiyah B. Tujuan Mempelajari Sifat-sifat huruf C. Macam-macam Sifat Huruf 1. Sifat lazim ( اَللَّازِمْ ), sifat-sifat yang tetap dalam masing-masing huruf hijaiyah. Sifat ini selamanya konstan (tetap), tidak pernah berubah-ubah selama huruf tersebut digunakan. Untuk sifat lazim ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : a. Sifat yang mempunyai lawan ( ذَوَاتُ الْاَضْدَادِ ), misalnya :
b. Sifat yang tidak mempunyai lawan ( لَاضِدَّلَهَا ), misalnya : 2. Sifat ‘Aridh ( اَلْعَارِضْ ), sifat-sifat yang baru ada ketika huruf-huruf hijaiyah itu bertemu dengan huruf-huruf tertentu. Sifat ini tidak menetap dan selalu berubah menurut perubahan huruf yang ditemui. Pada sifat kedua ini merupakan ruang lingkup ilmu tajwid, karena yang dimaksud sifat-sifat itu adalah seperti bacaan Izhar, Idgham, iqlab, ikhfa’, mad tafkhim, tarqiq, wakaf, ibtida’, saktah, sukun, syakal, atau harakat, dan sebagainya. Pada bahasan kali ini penulis akan menerangkan sifat yang Lazim, sedangkan untuk sifat ‘Aridh akan dibahas secara rinci pada bagian tersendiri pada artikel selanjutnya. Sifat-sifat yang mempunyai lawan 1. Jahar ( اَلْجَهْرُ ) lawan Mahmus عَظُمَ وَزْنُ قَارِئٍ ذِىْ غَضٍّ جِدٍّ طَلَبَ Contoh:
2. Mahmus ( اَلْمَهْمُوْسْ ) lawan Jahar فَحَثَّهُ شَخْصٌ سَكَتْ Contoh :
Semua huruf mahmus tersebut dapat dibaca mahmus, baik mati ( sukun ) maupun hidup, kecuali huruf kaf dengan ta’ yang hanya dibaca mahmus ketika mati. 3. Syiddah ( اَلشِّدَّةْ ) lawan Rakhawah اَجِدُ قَطُّ بَكَتْ Contoh :
4. Rakhawah ( اَلرَّخَاوَةْ ) lawan Syiddah Adapun hurufnya sebanyak 16 huruf, sebagaimana dalam bait berikut ini: خُذْغَثَّ حَظٍّ فَضًّ شُوْصٍ زَيَ سَاهٍ Contoh :
5. Tawassuth ( اَلتَّوَسُّطْ ) bandingan antara syiddah dan rakhawah لِنْ عُمَرُ Contoh :
6. Isti’la’ ( اَلْاِسْتِعْلاَءْ ) lawan Istifal خُصَّ ضَغْطٍ قِظْ Contoh :
7. Istifal ( اَلْاِ سْتِفَالْ ) lawan isti’la’ ثَبَتَ عِزٌّ مِنْ يُجَوِّدُ حَرْفَهُ اِذْسَلَّ شَكَاءُ Contoh :
Karena itu sifat isti’la’ pada saatnya menjadi tafkhim (tebal) dan huruf yang bersifat istifal menjadi tarqiq (tipis). 8. Ithbaq (اَلْاِ طْبَاقْ ) lawan Infitah
Huruf Ithbaq merupakan bagian huruf isti’la’, sehinga cara membunyikan pun sama. Namun untuk huruf isti’la’ yang tergolong huruf ithbaq maka cara membunyikan lebih tebal dari huruf-huruf isti’la’ yang bukan tergolong ithbaq . Dengan demikian huruf isti’la’ dibagi menjadi 4 bagian yaitu: اَلْمَغْضُوْبِ ضُ, خُ, طُ, قُ b. Agak terangkat ke atas, sehingga suaranya besar secara wajar, hal itu apabila hurufnya berbaris fathah. Contoh: اَلظَّالِمِيْنَ ضَ, قَ, ظَ, غَ c. Agak diturunkan kedasar mulut, sehingga suaranya agak kecil, hal itu apabila hurufnya dimatikan (sukun). Contoh : يَغْلِبُوْنَ اَظْ, اِضْ, اُخْ, اَغْ d. Paling bawah didasar mulut, sehingga suaranya paling kecil, hal itu apabila hurufnya dikasrah. Contoh: ِاَلْمُتَّقِيْنَ غِ , ضِ , خِ , ظ 9. Infitah ( الاِنْفِتَاحُ ) lawan ithbaq مَنْ اَخَذَ وَجَدَ سَعَةً فَزَكَا حَقُّ لَهُ شُرْبُ غَيْثٍ Contoh:
Pada huruf-huruf infitah terdapat huruf Qaf, Ghain, dan Kha’, yang ketiganya termasuk huruf isti’la’, maka cara membunyikannya harus lebih besar daripada huruf infitah yang lain. Dengan demikian, huruf hijaiyah dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu: a. Terbesar, yaitu semua huruf hijaiyah, termasuk huruf isti’la’ dan ithbaq misalnya huruf : ص , ض , ط , ظ Contoh: اَلضَّالِّيْنَ , اَلظَّالِمِيْنَ b. Besar , yaitu semua huruf hijaiyah, termasuk huruf isti’la’ dan infitah misalnya huruf : خ , غ , ق Contoh: اَلصَّاخَّةْ , اَلتَّقْوٰى c. Kecil, yaitu semua huruf hijaiyah, yang bersifat infitah, selain yang termasuk isti’la’ dan ithbaq. Contoh: يَعْلَمُوْنَ , يَفْعَلُوْنَ 10. Idzlaq ( الاِذْلَاقْ ) lawan Ishmat Contoh:
11. Ishmat ( الاِصْمَاتُ ) lawan idzlaq جَزُّ غِشٍّ سَاخِطٍ صَدَّ ثِقَةٍ اِذْ وَعَظَهٗ يَحُضُّكَ Contoh:
Sifat-sifat yang tidak mempunyai lawan Sifat lazim yang tidak mempunyai lawan terdapat 8 macam, yaitu: 1. Shafir ( الصَّفِيْرُ ) Antara shafir dan mahmus hampir sama, bedanya hanya lebih kuat atau tidaknya. Cara mengucapkan shafir dikuatkan melebihi cara mengucapkan mahmus yang sekedar berdesis. Karena itu, huruf shafir dibagi menjadi 3 macam, yaitu: 2. Qalqalah ( اَلْقَلْقَلَةُ )
Huruf yang bersifat qalqalah dibagi menjadi 2 macam, yaitu Qalqalah Kubra dan Qalqalah Shughra. Contoh: اُولُوا اْلاَلْبَابِ Dibaca اُولُوا اْلاَلْبَابْ بِاْلقِسْطِ Dibaca بِاْلقِسْطْ Sedangkan Qalqalah Shugra adalah qalqalah kecil. Menurut arti istilah adalah apabila bacaan (huruf) qalqalah itu mati ditengah-tengah kalimat. Dengan kata lain, matinya huruf qalqalah itu merupakan bawaan asal bukan karena diwakafkan. Contoh : بِاْلعَدْلِــ Dibaca بِاْلعَدْلِــ يَجْعَلُوْنَ Dibaca يَجْعَلُوْنَ يَطْمَعُ Dibaca يَطْمَعُ 3. Lien/Layyin ( اَلّلِيْنُ )
Ketentuan ini berlaku jika huruf lien jatuh setelah harakat fathah, dan cara membacanya sepanjang 2 ketukan (1 alif). 4. Inkhiraf ( الاِنْحِرَافُ ) Lam condong keluar atau ke ujung lidah, sedangkan Ra’ condong ke dalam serta sedikit keluar lam.
5. Takrir ( التَّكْرِيْرُ )
6. Tafasysyi ( التَّفَشِّى )
Dalam proses pengucapan tafasysyi dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu : 7. Isthithalah ( الاِسْتِطَالَةُ ) Dan huruf inilah huruf yang paling sulit diucapkan, sehingga Nabi SAW bersabda :”Aku orang yang paling fasih (benar) dalam mengucapkan dhad.”
8. Ghunnah ( الغُنَّةْ ) Ghunnah merupakan sifat yang tetap bagi kedua huruf tersebut, hanya saja ketika ditasydid lebih kuat daripada ketika idgham, ketika idgham lebih kuat daripada ketika sukun, sedang ketika sukun lebih kuat daripada ketika hidup.
Sampai disini bab yang menjelasan tentang Sifat-sifat huruf hijaiyah. Mudah-mudahan kita jadi mengerti dari sifat huruf tersebut. Memahami bagaimana cara membunyikannya. Mengetahui mana yang sifat hurufnya tetap dan tidak berubah, kebalikan dari jahr ataupun hams, dan mengetahui sifat-sifat huruf yang tidak mempunyai lawan. |