Show
You got lucky! We have no ad to show to you! Pertengkaran antar saudara adalah hal yang wajar. Semua anak sering berkelahi, apalagi kakak adik selalu bermain bersama di rumah, sehingga pertengkaran sudah menjadi hal sehari-hari yang Anda hadapi. Lalu, bagaimana cara mengatasi pertengkaran yang kerap terjadi antara kakak dan adik ini? Bagaimana cara mengatasi pertengkaran antar saudara? 10 Cara mengatasi pertengkaran antar saudaraDi bawah ini adalah 10 tips untuk mengatasi pertengkaran antar saudara. Ini adalah tips pola asuh yang proaktif yang tidak hanya membantu anak-anak belajar keterampilan sosial, namun juga melatih mereka bagaimana mengatasi konflik. 1. Buatlah aturan “tidak berkelahi”Salah satu cara efektif yaitu membuat serangkaian ATURAN DASAR yang harus diikuti anak-anak. Anda dapat merancang aturan Anda sendiri misalnya : a. Mengasihi satu sama lain setiap saat b. Jagalah kamarmu tetap rapi dan bersih c. Bersihkan dan kembalikan barang-barang yang sudah dugunakan pada tempatnya d. TIDAK BERKELAHI, dan lain-lain
You got lucky! We have no ad to show to you! IklanAnda dapat merumuskan aturan-aturan ini bersama anak-anak Anda. Ajak mereka dalam membuat aturan tersebut, sehingga mereka merasa memiliki dan lebih mudah untuk mentaatinya. Tempel aturan-aturan tersebut di pintu kulkas, sehingga mudah untuk dijadikan rujukan bila ada anak yang melanggar. 2. Mengatasi pertengkaran dengan konsistenJangan biarkan suasana hati Anda menentukan kapan aturan ini harus dipatuhi. Sesibuk apapun, jika ada anak yang melanggar aturan ini, luangkan waktu untuk berbicara dengannya. Hal ini akan menunjukkan keseriusan Anda atas aturan yang sudah dibuat bersama. 3. Beri mereka perhatian (bukan saat mereka berkelahi)
You got lucky! We have no ad to show to you! IklanAnak-anak yang merasa dicintai, diberi cukup perhatian, dan diurus dengan baik, serta merasa diperlakukan adil, kecil kemungkinannya untuk bertengkar. Entah di rumah atau di mobil, selalu libatkan mereka. Anak-anak bertengkar supaya mereka bisa mendapatkan perhatian. Jadilah bagian dari “geng” mereka dan berbagi waktu bersama mereka sebagai teman, bukan sebagai orang dewasa yang punya otoritas. Selalu beritahu bahwa Anda mengasihi mereka dan peluklah mereka. 4. Ajarkan mereka cara berkomunikasi dengan baikIngat bahwa kebanyakan pertengkaran timbul dari komunikasi yang buruk, atau kurangnya komunikasi. Mampu berkomunikasi dengan baik adalah ciri seorang pemimpin yang baik. Biarkan mereka dapat mengekspresikan perasaannya, belajar meyakinkan orang lain, dan mereka lebih mudah mengatasi pertengkaran sendiri. Tidak mampu mengekspresikan diri akan menyebabkan rasa frustrasi dan memacu perkelahian.
You got lucky! We have no ad to show to you! Iklan5. Mengatasi pertengkaran dengan mengajarkan mereka untuk berempatiIni adalah bagaimana mengajar anak memahami “perasaan.” Ketika anak Anda bilang, “Aku BENCI Angel!”, berikan penjelasan bahwa kebencian berbeda dari “marah.” Anda dapat berkata, “Kamu tidak benci Angel, kamu SAYANG padanya. Kamu cuma marah padanya karena dia merebut mainanmu. “ Dengan cara ini Anda berempati dengan perasaannya. Dia akan menghargai bahwa Anda mau memahami perasaannya, yang kemudian menjadi contoh untuk anak untuk bisa berempati pada orang lain.
You got lucky! We have no ad to show to you! IklanAnda juga dapat menjelaskan kepadanya bagaimana perasaan orang lain, misalnya “Oh, dia pasti sedih sekali! Dia menangis. Pasti senang kalau ada yang bisa membuatnya lebih baik.” Jika anak dapat berempati, ia akan berpikir dua kali sebelum menyakiti orang lain. 6. Ajarkan mereka konsep “win-win”Ajarkan mereka cara bernegosiasi dan kompromi. Salah satu pelajaran dasar dalam hidup yang bisa Anda ajarkan pada mereka: Kita tidak bisa memperoleh apapun yang kita mau setiap saat. Kadang-kadang kita harus bekerja keras untuk mendapatkannya, atau memberikan sesuatu kepada orang lain supaya kita mendapatkan apa yang kita mau. Hal ini akan melatih anak untuk mengatasi pertengkaran dengan cara berdamai. 7. Ajarkan mereka untuk bersabar dan bertoleransiJika Anda menerapkan “Kasihilah satu sama lain sepanjang waktu” pada ATURAN DASAR, kesabaran dan toleransi biasanya datang secara alami. Anda dapat membiasakan mereka untuk saling berbagi, misalnya berbagi sepotong kue atau memberikannya kepada saudaranya.
You got lucky! We have no ad to show to you! Iklan8. Mengatasi pertengkaran bisa dengan cara tidak terlibatBila tidak terpaksa, jangan terlalu terlibat untuk mengakhiri pertengkaran mereka. Biarkanlah mereka mengatasi pertengkaran itu sendiri terlebih dahulu. Jika Anda selalu turun tangan, mereka akan selalu bertengkar karena Anda selalu ada untuk memadamkan apinya. Mereka tidak akan belajar bagaimana mengatasi pertengkaran mereka sendiri. Hal ini mungkin terdengar sulit, namun selama mereka tidak dalam bahaya terluka secara fisik, biarkan mereka tahu bahwa mereka harus belajar untuk keluar dari permasalahan itu sendiri. Anda bisa mengingatkan mereka tentang aturan dasar yang menentang perkelahian. Pemberian “hukuman” karena melanggar ATURAN DASAR di rumah dapat Anda putuskan kemudian, tetapi jangan lakukan sebelum mereka mengatasi pertengkaran mereka sendiri 9. Menjadi contohMenetapkan aturan “Tidak berkelahi” namun anak-anak selalu melihat Anda berkelahi dengan pasangan Anda? Anda mungkin juga melanggar banyak ATURAN DASAR lainnya! 10. Nikmati waktu untuk bersenang-senang dan berbahagia sebagai satu keluarga.Bersenang-senanglah, mereka akan merasakan bahwa bila tidak ada perkelahian, suasana akan lebih menyenangkan. Baca juga : Anak-anak Berkelahi, Bagaimana Mengatasinya? – Artikel ini cocok untuk anak yang lebih kecil.
You got lucky! We have no ad to show to you! IklanSemua orang tua pasti tak ingin anak berantem di sekolah, jadi korban bullying atau bahkan jadi pelaku bully di sekolah. Perkelahian di sekolah memang hal yang umum terjadi, tapi jangan sampai keterusan, ya Parents! Jangan sampai ya Parents, anak kita jadi suka menyakiti orang lain. Lantas, bagaimana ya caranya mendidik anak supaya tidak jadi tukang pukul? Artikel terkait: Kisah Masa Kecil Iko Uwais, Pernah Dipalak Preman Hingga Dikeroyok Memahami Perilaku Anak Berantem di SekolahAnak berantem di sekolah bisa disebabkan banyak hal, baik itu intimidasi fisik atau verbal. Jika tidak dihentikan, perilaku ini dapat menyebabkan antisosial yang lebih agresif dan mengganggu keberhasilan anak di sekolah dan kemampuan untuk membentuk dan menjaga persahabatan. Anak berantem di sekolah bisa karena mereka merasa tidak aman. Anak akan cenderung menyakiti seseorang yang tampaknya lebih lemah secara emosional atau fisik, sehingga memberikan perasaan lebih penting, populer, atau memegang kendali. Dalam kasus lain, anak berantem di sekolah karena mereka tidak tahu bahwa menyakiti anak-anak lain yang berbeda, baik secara ukuran, penampilan, ras, atau agama adalah hal yang tidak boleh dilakukan
You got lucky! We have no ad to show to you! IklanDalam beberapa kasus, bullying adalah bagian dari pola perilaku menantang atau agresif. Anak-anak ini kemungkinan besar membutuhkan bantuan untuk belajar mengelola kemarahan dan rasa sakit hati, frustrasi, atau emosi kuat lainnya. Mereka mungkin tidak memiliki keterampilan yang mereka butuhkan untuk bekerja sama dengan orang lain. Lantas, bagaimana kita harus bersikap jika mendapati kabar anak berantem di sekolah? Simak langkah-langkah berikut ya. Artikel terkait: Masih Polos, 9 Anak Artis Ini Tak Luput Jadi Sasaran Bully Netizen! 1. Tanggapi dengan SeriusPastikan anak-anak Anda memahami bahwa Anda tidak akan menoleransi intimidasi di rumah atau di mana pun. Tetapkan aturan tentang intimidasi dan dorong anak untu mematuhi aturan itu. Anak berantem di sekolah sebaiknya tidak dimarahi terus-terusan. Parents bisa berlaku tegas dengan menghentikan hak-hak istimewanya, semisal bermain game, HP, dan lain-lain.
You got lucky! We have no ad to show to you! Iklan2. Ajari Anak untuk Memperlakukan Orang Lain dengan BaikAjari anak Anda bahwa mengejek perbedaan seperti ras, agama, penampilan, kebutuhan khusus, jenis kelamin, status ekonomi adalah salah. Cobalah untuk menanamkan rasa empati kepada mereka. Pertimbangkan untuk terlibat bersama dalam kelompok komunitas di mana anak Anda dapat berinteraksi dengan anak-anak yang berbeda. 3. Pelajari Kehidupan SosialnyaCari tahu alasan anak berantem di sekolah atau mengapa ia menyakiti orang lain. Bicaralah dengan orang tua dari teman-teman anak Anda, guru, konselor bimbingan, dan kepala sekolah. Apakah anak-anak lain juga menyakiti anak Anda? Bagaimana dengan teman anak Anda? Apa jenis tekanan yang dihadapi anak-anak di sekolah?
You got lucky! We have no ad to show to you! Setelah itu, bicarakan hasilnya dengan anak. Libatkan mereka dalam kegiatan di luar sekolah sehingga mereka bertemu dan mengembangkan persahabatan dengan anak-anak lain di luar sekolah. Artikel terkait: Parents Bingung Saat Anak Berantem dengan Temannya? Ini 7 Cara Melerai Mereka 4. Mendorong Anak Berperilaku BaikMendorong anak untuk berperilaku baik bisa dilakukan dengan memberi pujian ketika mereka melakukan hal-hal positif. Dengan begitu, mereka akan tahu bahwa hal yang dilakukannya benar. Ketika mereka menangani situasi dengan cara yang positif, perhatikan dan pujilah mereka karena hal itu.
You got lucky! We have no ad to show to you! Iklan5. Contohkan Kebiasaan Baik di RumahSangat wajar terjadi jika anak-anak bertengkar dengan saudara mereka di rumah. Kecuali ada risiko kekerasan fisik, Parents sebaiknya tidak terlibat dalam perkelahian mereka. Tetapi tetap perhatikan pertengkaran itu, dan bicarakan dengan setiap anak, apa yang dapat diterima dan apa yang tidak. Jaga juga perilaku Anda sendiri. Pikirkan tentang bagaimana Anda berbicara di sekitar anak-anak Anda dan bagaimana Anda menangani konflik dan masalah. Hari-hari yang penuh dengan teriakan, ejekan, kritik keras, atau kemarahan fisik dapat memicu kebiasaan anak berantem di sekolah. Jika Anda berperilaku agresif — terhadap atau di depan anak-anak Anda — kemungkinan besar mereka akan mengikuti dan mencontoh hal itu. Sebaliknya, tunjukkan hal positif pada orang lain, bukan negatif. Ketika konflik muncul dalam hidup Anda sendiri, terbuka tentang frustrasi Anda dan bagaimana Anda mengatasi perasaan Anda. Yuk, didik anak supaya jangan suka berantem dan menyakiti orang lain ya, Parents! Semua bisa dimulai dari orang tua dan suasana di rumah.
You got lucky! We have no ad to show to you! IklanBaca juga: id.theasianparent.com/rumah-syahnaz-sadiqah id.theasianparent.com/ultah-pernikahan-joe-taslim id.theasianparent.com/metamorfosis-artis |