Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Pernahkah Anda membaca rubrik opini di media cetak? Teks dalam media cetak tersebut termasuk dalam jenis teks editorial. Biasanya, teks editorial akan muncul secara rutin di koran atau majalah. Di era digital, teks editorial dapat dibaca secara daring sehingga lebih praktis.

Teks editorial adalah sebuah artikel atau teks dalam surat kabar yang berisi pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat pada saat surat kabar itu diterbitkan.

Isu atau masalah aktual tersebut dapat berupa masalah politik, sosial, ekonomi maupun budaya dan lain-lain yang biasanya mempunyai hubungan signifikan dengan kebijakan. Contoh isu yang diangkat misalnya tentang kenaikan BBM, reshuffle kabinet, kebijakan impor, dan sebagainya.

Opini penulis teks editorial dapat berupa kritik, penilaian, prediksi, harapan, atau saran. Penulisan teks editorial harus dilengkapi dengan bukti, fakta, serta alasan yang logis agar pembaca atau pendengar bisa menerima informasi secara akurat.

Baca Juga

Mengutip modul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), berikut ciri-ciri teks editorial.

  • Topik tulisan teks editorial selalu hangat (sedang berkembang dan dibicarakan secara luas oleh masyarakat), bersifat aktual dan faktual.
  • Teks editorial bersifat sistematis dan logis.
  • Teks editorial merupakan sebuah opini atau pendapat yang bersifat argumentatif.
  • Teks editorial menarik untuk dibaca, karena ditulis dengan menggunakan kalimat yang singkat, padat dan jelas.

Struktur Teks Editorial

Dalam modul Kemendikbud dijelaskan struktur teks editorial sebagai berikut:

1. Pernyataan pendapat (thesis statement)

Pernyataan pendapat atau disebut juga tesis merupakan bagian yang mengemukakan topik yang akan disampaikan. Biasanya terdapat pada awal paragraf sebagai pembuka pembahasan.

Baca Juga

Pada bagian ini, penulis menyampaikan fakta yang terjadi di lapangan dan mengomentari fakta tersebut berdasarkan sudut pandangnya. Tujuan argumentasi adalah untuk memengaruhi dan meyakinkan pembaca.

Penulis ingin agar segala sesuatu yang disampaikannya dibenarkan oleh pembaca sehingga pembaca pun mengikutinya. Argumentasi biasanya terdiri atas beberapa paragraf. Argumentasi dapat berupa pernyataan umum (generalisasi) atau dapat juga berupa data hasil penelitian, pernyataan para ahli, atau fakta-fakta yang didasari atas referensi yang dapat dipercaya.

Baca Juga

Bagian ini berisi penegasan ulang pendapat yang didukung oleh fakta di bagian argumentasi guna memperkuat/menegaskan. Penegasan ulang berada di bagian akhir teks sebagai penutup opini agar pembaca semakin yakin.

Baca Juga

Terdapat tiga jenis teks editorial, yaitu:

  • Interpretative editorial, teks ini bertujuan untuk menjelaskan isu dengan menyajikan fakta dan figur untuk memberikan pengetahuan.
  • Controversial editorial, yakni teks yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca pada keinginan atau menumbuhkan kepercayaan pembaca terhadap suatu isu. Dalam editorial ini biasanya pendapat yang berlawanan akan digambarkan lebih buruk.
  • Explanatory editorial, merupakan teks yang menyajikan masalah atau suatu isu agar dinilai oleh pembaca. Biasanya teks editorial ini bertujuan untuk mengidentifikasi suatu masalah dan membuka mata masyarakat untuk memperhatikan suatu isu.

Baca Juga

Bersumber dari Jawa Pos, berikut contoh teks editorial.

Pasar Gede Mendadak Menjadi Studio Foto

Bola lampion merah mulai menghiasi area sekitar Pasar Gede Hardjonagoro, Selasa (10/1) sejak 15 hari lalu berderet lampion Solo Imlek Festival (SIF) 2017 dipasang berhadapan. Festival lampion merupakan pesta sebelum perayaan hari Imlek yang setiap tahunnya menjadi pemantik event tahun demi tahun. Seperti tahun sebelumnya, gapura besar yang menandai pusat perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Bengawan tersebut juga telah berdiri. Di tahun 2017, perhelatan SIF dimulai pada 17 Januari.

Saat itu, 5000 lampion yang melayang di atas jalanan dari ujung Gladak hingga simpang empat Warung Pelem atau Melawai mulai dinyalakan. Pancaran lampu yang apik dipastikan bakal menjadi latar belakang foto menarik. Tahun Baru Imlek di Solo selalu menjadi nuansa berbeda dibandingkan kota lainnya.

Gelaran festival itu menjadi magnet yang memikat pengunjung, dimulai pada 21 Januari. Grebeg Sudiro adalah perayaan perpaduan dari masyarakat Tionghoa - Jawa yang ditandai arak-arakan gunungan. Pawai dimulai dari kampung Sudiroprajan yang merupakan kawasan tempat tinggal para keturunan Tionghoa, lalu berakhir di depan Klenteng Tien Kok Sie atau di depan Pasar Gede.

Namun, dengan demikian tidak hanya bola lampion yang disajikan untuk dinikmati keindahannya, melainkan ada berbagai aneka Kuliner Tradisional dan Kesenian Tradisional yang digelar di Pasar Gede di lantai dua. “Selain bola lampion, patung 12 zodiak Tionghoa tetap dihadirkan di sepanjang koridor Jendral Sudirman, ditambah enam lampion ayam sesuai shio tahun ini yakni Ayam Api, Patung Panda, dan Dewa Uang.”

Seluruh perayaan tersebut bakal ditutup dengan lampion terbang dan pesta kembang api pada 27 Januari malam dan area Pasar Gede menjadi Car Free Night (CFN). Selang sepekan kemudian atau pada 5 Februari akan digelar pemecahan Rekor Muri Kaligrafi Aksara Jawa di kain sepanjang 500 m. Lalu pada 11 februari akan digelar perayaan Cap Gomeh dengan kirab Tiong Barongsai. Barongsai Tripusaka yang dimulai dari Klenteng Coyudan, barongsai Macan Putih yang dimulai di Klenteng Tiong Kok Sie.

Selain event tersebut ada pula wisata Susur Kali Pepe dengan menumpang perahu hias Tradisional. Perahu yang hanya beroperasi setahun sekali itu bakal menempuh rute sepanjang 300 meter, pengunjung bakal disuguhi taburan lampion yang ditata rapi di sepanjang bantaran hingga melintang di atas aliran sungai. Rangkaian acara tersebut dapat dijadikan agenda liburan awal tahun ini.

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Ilustrasi menulis. (Photo created by stories on Freepik)

Bola.com, Jakarta - Teks editorial adalah jenis teks dalam surat kabar yang berisi pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa aktual yang sedang menjadi perbincangan publik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, editorial adalah artikel dalam surat kabar atau majalah yang mengungkapkan pendirian editor atau pimpinan surat kabar (majalah) tersebut mengenai beberapa pokok masalah.

Jadi, isi dalam teks editorial adalah menyikapi situasi yang berkembang di masyarakat luas. Adapun isu tersebut bisa berupa masalah ekonomi, sosial atau budaya, dan lain-lain yang biasanya mempunyai hubungan dengan politik.

Pengungkapan dalam teks ini harus dilengkapi dengan bukti, fakta, maupun alasan yang logis agar pembaca atau pendengar bisa menerimanya. Kemudian dalam teks editorial terdapat argumentasi yang menguatkan sikap penulis terhadap masalah yang berkembang dalam masyarakat.

Berikut ini rangkuman tentang ciri-ciri teks editorial, tujuan, jenis, struktur, dan contohnya, seperti dilansir dari repository.kemdikbud.go.id, Rabu (17/11/2021).

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Ilustrasi menulis. Credit: pexels.com/Vlada

Ciri-Ciri Teks Editorial:

a. Topik tulisan teks editorial selalu hangat (sedang berkembang dan dibicarakan secara luas oleh masyarakat), bersifat aktual dan faktual.

b. Teks editorial bersifat sistematis dan logis.

c. Teks editorial merupakan sebuah opini/pendapat yang bersifat argumentatif.

d. Teks editorial menarik untuk dibaca karena ditulis dengan menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas.

Tujuan Teks Editorial

Secara umum teks editorial mempunyai dua tujuan, yakni:

1. Mengajak pembaca untuk ikut berpikir dalam masalah (isu/topik) yang sedang hangat terjadi di kehidupan sekitar.

2. Memberikan pandangan kepada pembaca terhadap isu yang sedang berkembang.

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Ilustrasi menulis. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

a. Interpretaive editorial

Editorial jenis ini bertujuan untuk menjelaskan isu dengan menyajikan fakta dan figur untuk memberikan pengetahuan.

b. Controversial editorial

Editorial jenis ini memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca pada keinginan atau menumbuhkan kepercayaan pembaca terhadap suatu isu. Dalam editorial ini biasanya pendapat yang berlawanan akan digambarkan lebih buruk.

c. Explantory editorial

Editorial jenis ini menyajikan masalah atau suatu isu agar dinilai oleh pembaca. Biasanya teks editorial ini bertujuan untuk mengidentifikasi suatu masalah dan membuka mata masayarakat untuk memperhatikan suatu isu.

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Ilustrasi mengetik di laptop. Credit: unsplash.com/Corrine

Teks editorial memiliki struktur, sebagai berikut:

Pernyataan pendapat (thesis statement)

Pernyataan pendapat atau disebut juga tesis merupakan bagian yang mengemukakan topik yang akan disampaikan. Biasanya terdapat pada awal paragraf sebagai pembuka pembahasan.

Argumentasi (arguments)

Pada bagian ini, penulis menyampaikan fakta yang terjadi di lapangan dan mengomentari fakta tersebut berdasarkan sudut pandangnya. Tujuan argumentasi adalah untuk memengaruhi dan meyakinkan pembaca.

Penulis ingin agar segala sesuatu yang disampaikannya dibenarkan oleh pembaca sehingga pembaca pun mengikutinya. Argumentasi biasanya terdiri atas beberapa paragraf.

Pernyataan ulang pendapat (reiteration)

Bagian ini merupakan penutup opini yang berisi penegasan kembali tesis dan argumentasi agar pembaca makin yakin.

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Ilustrasi mengetik. /Copyright unsplash.com

                                                     Wajah Nasionalisme Pemuda Indonesia, Kini

Berbicara soal nasionalisme mungkin tidak akan ada habisnya. Banyak yang mengatakan bahwa nasionalisme bukan untuk diartikan, melainkan hanya untuk diamalkan atau bahasa sederhananya dipraktikkan. Mungkin betul, namun tidak ada salahnya jika kita juga bisa mendefinisikan kata yang cukup berarti bagi kita ini. Nasionalisme merupakan rasa cinta kepada tanah air. Kata cinta di sini memiliki makna yang cukup mendalam. Cinta berarti sayang dengan tulus tanpa pamrih.

Mungkin kata yang satu ini dulu menjadi tameng depan untuk menuju suatu perubahan. Sebagai contoh ketika masa transisi Orde Baru menuju Orde Reformasi. Pemuda dan mahasiswa bersatu berada di garis depan beraksi atas nama rakyat rela berjuang sampai titik darah penghabisan. Merelakan harta bahkan jiwa dan raga. Tidak sedikit yang harus merelakan masa mudanya untuk memikirkan nasib bangsanya. Tidak sedikit yang mau turun ke jalan. Berorasi dan memperjuangkan nasib rakyat yang sedang koleps waktu itu.

Namun, bagaimana dengan pemuda saat ini. Masihkah ada yang berjiwa seperti pemuda di era tumbangnya orde baru? Mungkin masih ada. Namun, sungguh berbeda dengan semangat dan atmosfer aktivis zaman dahulu. Ada seorang teman yang mengatakan bahwa menjadi seorang aktivis sudah bukan zamannya. Ada yang mengatakan bahwa menjadi aktivis saat ini kurang ada geregetnya.

Pemuda yang berada di garis depan adalah para pemuda yang siap secara mental dan intelektual. Bukan hanya mengandalkan kekerasan fisik apalagi provokasi. Pemuda-pemuda seperti ini banyak di Indonesia. Sebut saja mahasiswa. Mahasiswa seharusnya sangat memenuhi kriteria ini. Mahasiswa adalah golongan terpelajar pada tingkat tertinggi. Masalah intelektual, tentu mereka nomer satu. Tapi, bagaimana kalau bicara masalah mental? Apalagi semangat.

Sumber: Kemdikbud

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...

Yang bukan merupakan ciri-ciri teks editorial yaitu ...