Westernisasi identik dengan makna yang buruk, mengapa demikian?

SEIRING berjalannya waktu dimana pada zaman sekarang masyarakat indonesia khususnya generasi muda akrab dengan yang namanya teknologi - teknologi canggih nan mutakhir yang dapat mempermudah segala aktivitas kita selain itu juga dapat memperoleh informasi atau berita dari berbagai negara secara instan dengan menggunakan internet. Namun selain keuntungan yang kita rasakan dari adanya teknologi seperti disebutkan diatas tadi ternyata secara tidak langsung juga mempengaruhi kehidupan sosial generasi muda , hal tersebut terjadi karena masuknya kebudayaan – kebudayaan barat yang diadopsi oleh masyarakat indonesia , fenomena inilah yang disebut dengan Westernisasi. Westernisasi menurut Samuel P. huntington di dalam bukunya yang berjudul ‘Clash of Civilization’ yaitu adalah Proses yang mengikuti segala bentuk gaya hidup bangsa barat.Westernisasi di Indonesia ini merupakan persoalan yang serius karena menyebabkan perubahan masyarakat multikultural Indonesia yang semakin lupa akan budaya, norma, adat istiadat, nilai luhur, dan rasa cinta tanah air yang sejujurnya merupakan warisan kepribadian bangsa asli Indonesia dari nenek moyang kita terdahulu. Dan apabila warisan kepribadian bangsa tersebut dilestarikan maka sesungguhnya akan memberikan suatu nilai lebih bagi kehidupan bangsa Indonesia dibandingkan dengan negara lain, karena setiap bangsa memiliki kepribadian bangsa yang berbeda-beda. Sekarang ini begitu banyak generasi bangsa Indonesia yang bersikap “kebarat-baratan”, kini jati diri bangsa hanya tampak pada sebagian kecil kelompok masyarakat. Generasi kita terlalu bangga dengan kebiasaan dan adat orang-orang Barat, sementara dengan adat sendiri malu apabila menunjukkan adat tersebut di depan umum. Hal ini diperparah dengan tersebar luasnya budaya Barat melalui media-media elektronik yang menonjolkan budaya-budaya Barat.Contoh dari westernisasi yaitu pada generasi muda sekarang dalam gaya hidup seperti kaum remaja yang lebih memilih makanan cepat saji dalam bentuk dessert yang manis, burger, fried chicken, minuman kaleng dan sebagainya. Makanan tersebut termasuk kategori “Junk Food” dimana kadar nutrisinya kecil dan kalori yang tinggi, akibatnya timbul penyakit obesitas, diabetes hingga stroke. Namun apa mau dikata, mereka lebih mementingkan mengikuti zaman dari pada kesehatan mereka sendiri. Lalu cara berpakaian seperti pada kaum wanita lebih memilih menggunakan celana pendek dengan alasan trendy, tidak mau dibilang katrok dan lain – lain. dalam hal pergaulan yaitu dengan sudah mengenalnya yang namanya minuman keras , obat – obatan terlarang , dan lain – lain. Pada saat ini , kebebasan bergaul di Indonesia level nya sangat mengkhawatirkan Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran zaman dahulu. Indonesia memiliki keanekaragaman seni dan budaya. Dari sabang sampai merauke memiliki keunikannya masing-masing, seharusnya kita patut bangga dengan keanekaragaman ini. Terutama budaya Indonesia yang memiliki coraknya masing-masing sesuai dengan daerahnya. Seperti halnya tarian, lagu, baju adat dan bahasa daerah. Akan tetapi dengan berkembangnya jaman, budaya tradisi daerah yang mulai luntur nilai dan makna. Generasi muda saat ini lebih memilih untuk mengikuti trend yang ada. Seolah-olah sudah tidak ada lagi minat untuk Mereka lebih memilih tarian modern seperti break dance daripada tarian-tarian tradisional seperti tari kuda lumping, tari bedoyo dan sebagainya. Selain itu mereka lebih senang menyanyikan lagu dengan aliran pop, rock, metal daripada lagu-lagu tradisional Indonesia ataupun aliran seperti keroncong, campursari dan sebagainya. Dengan alasan sudah kuno dan gak jaman, itulah yang membuat budaya Indonesia semakin luntur nilainya. Akibatnya adalah beberapa budaya kita di klaim oleh negara tetangga Malaysia sebagai miliknya, seperti Reog dan Batik. Keadaan Indonesia seperti inilah yang menyebabkan banyak sekali oknum yang memanfaatkan sifat acuh tak acuh anak bangsa terhadap budayanya sendiri. Paham budaya westernisasi yang bersifat negatif inilah yang tentu harus dihilangkan di Indonesia tercinta ini, Mungkin masih banyak dari kita yang terkadang hanya ingin mengikuti perkembangan jaman, tanpa memperhatikan dampak westernisasi itu berbahaya bagi pertahanan negara kita. Westernisasi beresiko melunturkan semangat nasionalisme para pemuda bangsa kita. Cara hidup, cara berpakaian, cara berbicara yang kebarat-baratan, melunturkan semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri. Haruslah kita ingat selalu sebuah peribahasa yang berkata : “lain ladang, lain belalang, lain lubuk, lain ikannya”, artinya dimana kita berada, disitu budaya dan kebiasaannyapun juga berbeda. Kita hidup di Negara Indonesia, alangkah baiknya kalau kita hidup sesuai dengan budaya bangsa kita sendiri, tidak perlu meniru kebiasaan bangsa lain. Jadi diri sendiri, menunjukan identitas diri sebagai bangsa yang berbudaya. Bukannya kita dilarang untuk menerima budaya dari luar negeri, tetapi kita diminta lebih selektif dalam menerima budaya dari bangsa lain, tanpa harus meninggalkan budaya bangsa kita sendiri. Ingat bangsa yang baik adalah bangsa yang mengenal budayanya. Marilah kita semua sebagai generasi muda penerus bangsa bersama kita wajib mempertahankan sikap nasionalisme agar tidak selalu terkena dampak negatif dari westernisasi. Terlebih lagi kita sebagai mahasiswa/mahasiswi Universitas Jambi selalu ditanamkan untuk mencintai budaya, bahasa, dan produk dalam negeri.

Penulis adalah Mahasiswa Program S1 ilmu pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jambi

Westernisasi identik dengan makna yang buruk, mengapa demikian?

Westernisasi diartikan sebagai gaya atau tingkah laku seseorang yang mengikuti gaya perilaku dan gaya hidup bangsa asing yaitu bangsa - bangsa barat• Dampak positif dari adanya westernisasi yaitu :1. Tingkat kehidupan lebih baik berkat IPTEK yang selangkah lebih maju2. Meningkatnya Ilmu pengetahuan dan teknologi3. Gaya hidup / lifestyle lebih kompetitif4. Menekan angka pengangguran dalam masyarakat karena industri yang berkembang pesat dengan IPTEK• Dampak negatif dari adanya westernisasi yaitu :1. Munculnya paham - paham liberalisme yang bertentangan dengan kebudayaan Indonesia2. Terciptanya hedonisme, sekulerisme, serta sikap individualistik3. Rusaknya moral bangsa akibat kebudayaan Barat yang sering tak sejalan dengan norma _________________________Mata Pelajaran : SosiologiKelas : XIIKategori : Modernisasi dan GlobalisasiKata kunci : westernisasi, dampakKode kategorisasi : 12.20.2 [Bab 2 - Modernisasi dan Globalisasi]simak soal serupa

brainly.co.id/tugas/7583257

  • Westernisasi identik dengan makna yang buruk, mengapa demikian?

    wahh ternyata ini pelajaran kls tinggi ,, knp aks kls 6 udh bljr ini :)

  • Westernisasi identik dengan makna yang buruk, mengapa demikian?

  • Westernisasi identik dengan makna yang buruk, mengapa demikian?

  • Westernisasi identik dengan makna yang buruk, mengapa demikian?

Westernisasi identik dengan makna yang buruk, mengapa demikian?

Westernisasi bisa dikatakan sebagai kecenderungan untuk mengikuti budaya barat secara berlebihan. Dalam hal ini misalnya tren model berpakaian, berperilaku, gaya hidup, dan gaya bahasa. Oleh karena alasan itulah westernisasi dianggap sebagai proses sosial dan interaksi sosial di mana masyarakat mengadopsi sifat kebudayaan barat dalam berbagai bidang kehidupan.

Disisi lain, westernisasi dapat menimbulkan dampak positif dan negatif, hal ini sama dengan makna modernisasi, namun yang pasti kedua istilah tersebut tersebut berbeda. Dimana, westernisasi merupakan suatu proses meniru gaya hidup orang barat, sedangkan modernisasi mencakup hal yang lebih luas. Artinya suatu bangsa dapat melakkan suatu modernisasi tanpa meniru gaya hidup dari orang barat.

Westernisasi

Westernisasi adalah proses di mana masyarakat dari berbagai belahan dunia berada mengadopsi budaya barat dalam bidang-bidang seperti filsafat, nilai, teknologi, industri, politik, hukum, agama, ekonomi, alfabet, bahasa, pola makan, hingga gaya hidup.

Adapun untuk contoh yang dianggap sebagai westernisasi dunia diantaranya yaitu budaya demokrasi, fast food, dan budaya pop Amerika, dan lain sebagainya.

Dampak Westernisasi

Westernisasi yang ada di masyarakat akan senantisa mampu menimbulkan dampak positif dan negatif. Penjelasan keduanya sebagai berikut;

Antara lain;

Pada era sekarang sudah menjadi tuntutan bagi kita untuk mengikuti perkembangan globalisasi agar dapat senantiasa menyesuaikan diri atau beradaptasi terhadap perkembangan zaman dan tidak ketinggalan zaman atau kurang pengetahuan dan teknologi (gaptek).

Adanya percontohan dari budaya barat dapat membawa pengaruh positif salah satunya adalah meningkatkan kemampuan kita terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Adanya westernisasi dapat meningkatkan kualitas hidup bangsa yaitu membuat suatu bangsa untuk berpikir maju agar tidak ketinggalan zaman khususnya tertinggal dalam bidang pengetahuan dan teknologi (IPTEK), karena melalui penguasann terhadap IPTEK tersebut dapat meningkatkan wawasan nusantara dan pengetahuan melalui penguasaan bahasa lain dalam komunikasi.

Adanya proses akulturasi budaya selain membawa dampak negatif juga membawa dampak positif salah satunya adalah adanya kebaruan-kebaruan yang dapat membuka wawasan masyarakat agar semakin luas, misalnya dulu ketika berkomunikasi jarak jauh bisa dilakukan melalui dengan berkirim surat, tapi lama-kelamaan ada penemuan telepon.

Westernisasi juga bermanfaat dalam mengglobalisasi ekonomi dan menciptakan cara yang lebih efisien untuk memproduksi barang dan jasa. Manfaat lainnya adalah modernisasi praktik medis yang dapat menghasilkan perpanjangan usia harapan hidup.

Yakni;

Adanya kebanggan terhadap buaya asing disbandingkan budaya sendiri dapat menyebabkan lunturnya semangat dan kecintaan terhadap budaya sendiri yang akhirnya berdampak pada lunturnya jati diri bangsa. Budaya barat dianggap sebagai budaya yang modern dan keren sedangkan budaya sendiri dianggap sebagai suatu yang tradisional Pandangan seperti itulah yang menyebabkan lunturnya kcintaan terghadap budaya sendiri.

Adanya weternisasi menyebaban masyarakat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri. Hal tersebut terjadi karena adanya perdagangan bebas yang memudahkan kita untuk membeli barang-barang luar negeri tanpa harus pergi ke luar negeri untuk membelinya.

Adanya westernisasi menyebabkan kecenderungan untuk melakukan arti konsumsi terhadap produk luar negeri di banding produk dalam negeri karena mereka akan merasa lebih bangga apabila memiliki produk dengan branding luar negeri.

Salah satu pengaruh budaya barat yang masuk di Indonesia adalah kebiasan bangsa Indoensia untuk mengonsumsi makanan siap saji (fast food). Sesuatu yang instan tersebut tidak hanya berupa makanan, tapi termasuk hal-hal lainnya pula. 

Budaya asing dapat melunturkan jati diri bangsa melalui suatu proses akulturasi bahkan terkadang budaya barat lah yang berkembang lebih pesat dibandingkan dengan budaya lokal, atau dengan kata lain buadaya asing dapat menghancurkan budaya lokal.

Budaya wetternisasi mengakibatkan munculnya pornografi, pergaulan bebas, dan lain-lain, yang bertentangan dengan kebudayaan bangsa Indonesia yang notabene memanglah lebih dekat dengan budaya timur. Dimana pertentangan ini terjadi karena adanya proses liberalisme (kebebasan).

Negara asing seringkali mempunyai keinginan untuk meguasai dunia dengan mengirimkan paham yang mereka anut kepada negara lain, terutama negara dengan ciri sebagai negara berkembang.

Masyarakat sangat mudah untuk untuk terpengaruh oleh gaya kehidupan orang barat dan justru gaya hidup tersebut tidak wajar apabila diterapkan di dalam negeri, misalnya berpakian ketat, rambut yang acak-acakan, ataupun hal lain yang tidak sesuai dengan budaya lokal.

Selain itu, juga akan memicu terciptanya sifat hedonisme, sekulerisme, serta sikap individualisme, dan munculnya paham-paham liberalisme.

Contoh Westernisasi

Adapun untuk contoh adanya westernisasi ini antara lain;

Seks bebas menjadi salah satu bentuk westernisasi yang berdampak negatif, dimana dalam hal ini prilaku seks bebas termasuk dalam kenakalan remaja yang harus dihindari lantaran mampu memberikan dampak terhadap penyakit, keturunan (nasab) yang tidak jelas, serta kadangkala memicu adanya norma sosial dan nilai sosial yang menyimpang di masyarakat.

  1. Pemilihan Presiden dengan Demokrasi

Sedangka untuk contoh dampak positif adanya westernisasi ini misalnya saja hadirnya arti demokrasi di Indonesia yang notabene untuk di Indonesia secara berdasarkan sejarahnya kekuasaan dipegang teguh oleh raja, sehingga rakyat tidak memiliki kehendak.

Dengan adanya adopsi terhadap demokrasi yang diterapkan di Indonesia menjadikan sistem sosial terbuka dimana semua behak untuk menjadi pemimpin asalakan secara kuantitas memenangkan pemilihan umum.

Dari penjeladan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa adanya dampak negatif dan dampak postif adanya westernisasi. Dimana untuk negatifnya kemunduran terahadap kepribadian jati diri bangsa dengan lunturnya rasa cinta terhadap arti budaya sendiri lantaran cenderung mengunggulkan kebudayaan barat, hal ini dikarenakan westernisasi meniru pola kehidupan bangsa barat yang belum tentu sesuai dengan kebudayaan lokal, sehingga proses westernisaisi inilah yang membuat eksistensi kebudayaan nasional menjadi terancam.

Meskipun demikian, westernisasi juga bisa menimbulkan dampak positif salah satunya yaitu meningkatnya wawasan masyarakat termasuk dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sehigga masyarakat mampu mengikuti perkembangan zaman.