Urutan takson dari terendah ke tertinggi

Urutan taksonomi hewan akan menjadi bahasan utama kali ini. Sebelum ke pembahasan lebih lanjut, ada baiknya kita tahu terlebih dahulu apa itu takson. 

Takson atau taksonomi merupakan turunan dari bahasa Yunani ‘Tassein’ yang artinya untuk mengklasifikasi atau mengelompokkan. Sedangkan ‘nomos’ mempunyai arti aturan. 

Secara istilah, taksonomi adalah upaya pengelompokan untuk hewan atau tumbuhan berdasarkan tingkatannya. Tujuannya tidak lain agar lebih mudah untuk mengenali berdasarkan kemiripan atau perbedaan bentuk yang tampak. 

Disamping itu, pengelompokan juga menggambarkan bagaimana interaksi dan hubungan kekerabatan satu organisme dengan organisme yang lain. Bahkan, pengklasifikasian ini juga bisa memberikan identifikasi organisme yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. 

Baca Juga: Urutan Taksonomi Tumbuhan Lengkap Beserta Penjelasannya

Inilah Urutan Taksonomi Hewan

Sekarang ini, sistem pengklasifikasian menggunakan sistem Binomial Nomenklatur yang menggunakan dua nama latin. Bi yang artinya dua, sedangkan nom yang berarti nama. Nama tersebut menunjukkan genus dan spesies.

Setiap jenis organisme, tentu mempunyai nama ilmiah ini. Hal tersebut menunjukkan jika memang semua punya pengklasifikasian masing-masing.

Istilah taksonomi sendiri muncul pertama kali melalui Carl von Linne asal Swedia. Menurutnya ada tujuh urutan takson mulai dari yang paling tinggi ke tingkat rendah sebagai berikut.

Kingdom (Kerajaan)

Merupakan urutan taksonomi hewan yang paling tinggi. Kingdom lebih dikenal sebagai Regnum (Dunia). Secara garis besar ada 5 jenis Kingdom dari banyaknya makhluk hidup yang tinggal di bumi. 

Kingdom untuk hewan bernama Kingdom Animalia. 4 jenis Kingdom lainnya adalah Protista, Monera, Fungi (Jamur), dan Plantae (Tumbuhan).

Baca Juga: Tumbuhan Berbiji Terbuka, Pengertian, Ciri-ciri dan Klasifikasinya

Filum

Urutan taksonomi hewan kedua adalah Filum (Phylum). Filum merupakan hierarki taksonomi masih dari satu kingdom dengan ciri khas tambahan -pyhta di akhir nama. Filum hewan ini terbagi menjadi beberapa jenis filum.

Pertama, Chordata yaitu hewan yang saat masih embrio mempunyai notokorda.  Kedua ada filum Echinodermata yakni hewan berkulit duri. Ketiga, filum Platyhelminthes atau cacing pipih. 

Sedikit berbeda dengan tumbuhan yang menggunakan istilah Divisi dalam pengklasifikasian hierarki kedua ini.

Classis atau kelas merupakan klasifikasi dari tiap filum berdasarkan ciri-ciri tertentu. Dengan kata lain, pengklasifikasian kelas ini mempunyai kesamaan yang tidak spesifik atau lebih umum. 

Contoh kelas hewan seperti reptilia, amfibi, mamalia, atau unggas. Lantaran mengelompokkan organisme yang tidak spesifik, tidak heran apabila kelas memuat jenis hewan yang sangat berbeda. Seperti gajah dan harimau termasuk kelas mamalia.

Bangsa

Nama lainnya adalah ordo, merupakan urutan taksonomi hewan keempat, satu tingkat lebih rendah dari Kelas. Itu artinya, pembagian Ordo lebih spesifik ketimbang Kelas. 

Dalam pengelompokan Ordo, ada tambahan ciri khusus dan menggunakan tambahan -ales di akhir nama. Dalam ordo hewan ada beberapa pengklasifikasian lagi, seperti Primata, Carnivora Cetacea, dan Insectivora.

Familia (Suku/Keluarga)

Urutan taksonomi hewan kelima ada Familia. Pengelompokannya berdasarkan ciri-ciri tertentu dan lebih spesifik lagi. Tanda dari hierarki suku atau keluarga adalah adanya tambahan -ae atau -aceae di belakang nama. Semisal, Felidae untuk keluarga kucing atau Canidae dalam keluarga Anjing. 

Genus merupakan hierarki keenam taksonomi hewan yang diambil untuk penamaan Binomial Nomenklatur. Pengelompokan genus mengambil ciri yang semakin spesifik dan khusus. 

Ada kaidah penulisan nama Genus, yakni menggunakan huruf kapital pada kata pertama. Tak hanya itu, melainkan juga underline dan italic. Contoh dari genus hewan yaitu Panthera yang adalah kucing besar.

Spesies

Dalam hierarki taksonomi hewan, spesies (jenis) menduduki urutan terendah. Anggota dari spesies ini mempunyai kesamaan paling banyak di alam.

Ciri lainnya, spesies terdiri atas organisme yang apabila melakukan perkawinan secara alami bisa melahirkan keturunan subur (fertil). Nama spesies terdiri dari dua kata. Kata pertama mengambil dari nama genusnya, sementara kata kedua adalah nama spesifiknya. 

Contohnya dalam genus Panthera tadi, akan ada spesies Panthera tigris (harimau), Panthera pardus, Panthera leo, dan masih banyak lainnya.

Itulah urutan taksonomi hewan dari tingkatan paling tinggi hingga tingkatan terendah yang mempunyai lebih banyak kesamaan ciri-ciri. Seperti tujuan awal, terdapatnya pengklasifikasian seperti ini lebih mudah untuk kita mengenali setiap makhluk hidup di alam kita. (R10/HR Online)

You're Reading a Free Preview
Page 4 is not shown in this preview.

Klasifikasi merupakan usaha pengelompokkan organisme berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri umum. Klasifikasi ini memungkinkan makhluk hidup bisa dipelajari secara sistematis, menyediakan kerangka bagi pengetahuan yang berkembang tentang bagaimana makhluk hidup harus dikelompokkan secara bersama atau terpisah.

Dilakukannya klasifikasi pada makhluk hidup ditujukan untuk mempermudah pengenalan dan pembelajaran organisme yang beragam. Selain itu, ini juga bisa menunjukkan hubungan kekerabatan satu organisme dan organisme lainnya, mengetahui asal mula suatu organisme dan mengidentifikasi jenis organisme yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi.

Adapun tingkatan takson dalam Klasifikasi makhluk hidup, termasuk kingdom (kerajaan) di tingkat tertinggi, divisi atau filum, kelas, ordo, famili, genus dan spesies di tignkatan terendah,

Kingdom

Kingdom atau regnum merupakan tingkatan takson tertinggi dengan jumlah anggota takson terbesar.

Organisme di bumi dikelompokkan menjadi beberapa kingdom, antara lain kingdom animalia (hewan), kingdom plantae (tumbuhan), kingdom fungi (jamur), kingdom monera dan kingdom protista.

Divisi / Filum

Divisi atau filum merupakan takson yang berada di bawah kingdom. Divisi digunakan untuk takson tumbuhan sedangkan filum digunakan untuk takson hewan.

(Baca juga: Mengenal 3 Sistem Klasifikasi pada Makhluk Hidup)

Kingdom animalia dibagi menjadi beberapa filum seperti porifera, coelenterate, platyhelminthes, nematoda, annelida, echinodermata, arthropoda dan chordata. Kingdom plantae dibagi menjadi 3 filum yaitu bryophyta (lumut), pteridophyta (tumbuhan paku) dan spermatophyta (tumbuhan biji).

Kelas

Filum atau divisi tersusun dari beberapa kelas. INi ditandai dengan nama kelas menggunakan akhiran yang berbeda-beda, antara lain -edonae (untuk tumbuhan berbiji tertutup), -opsida (untuk lumut), dan lain-lain.

Contohnya Bryophyta diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu Hepaticopsida (lumut hati), Anthoceratopsida (lumut tanduk), dan Bryopsida (lumut daun).

Ordo

Anggota takson pada setiap kelas dikelompokkan lagi menjadi beberapa ordo (bangsa). Hal ini didasarkan pada persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama ordo pada takson tumbuhan biasanya menggunakan akhiran –ales.

Sebagai contoh, kelas Dicotyledonae dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain ordo Solanales, Cucurbitales, Malvales, Rosales, Asterales, dan Poales.

Famili

Anggota takson setiap ordo dikelompokkan lagi menjadi beberapa famili berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Nama famili pada tumbuhan biasanya menggunakan akhiran -aceae. Misalnya famili Solanaceae, Cucurbitaceae, Malvaceae, Rosaceae, Asteraceae, dan Poaceae.

Namun, ada pula yang tidak menggunakan akhiran kata –aceae. Misalnya Compositae (nama lain Asteraceae) dan Graminae (nama lain dari Poaceae). Sementara itu, nama famili pada hewan menggunakan akhiran kata –idae. Misalnya Felidae (kucing), dan Canidae (anjing).

Genus

Tingkatan takson berikutnya adalah Genus. Ini merupakan tingkatan lainnya di bawah famili, dimana setiap famili dikelompokkan lagi menjadi beberapa genus (marga) berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu yang lebih khusus.

Huruf pertama nama genus ditulis dengan huruf kapital dan nama genus ditulis dengan huruf yang dicetak miring atau digaris bawahi. Sebagai contoh, famili Poaceae terdiri dari genus Zea (jagung), Saccharum (tebu), Triticum (gandum), dan Oryza (padi).

Spesies

Spesies merupakan tingkatan takson paling dasar atau terendah. Anggota takson spesies memiliki paling banyak persamaan ciri.

Organisme dikatakan dalam satu spesies yang sama apabila dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil.  Nama spesies terdiri dari dua kata. Kata pertama menunjukkan nama genus dan kata kedua menunjukkan penunjuk spesies.

Taksonomi (dari bahasa Yunani τάξις taxis yang berarti "pengelompokan" dan νόμος nomos yang berarti "aturan") adalah ilmu pengelompokan suatu hal berdasarkan hal tertentu. Awalnya, taksonomi hanya mengacu pada kategorisasi makhluk hidup. Namun, dalam pengertian yang lebih luas dan lebih umum, taksonomi juga bisa merujuk pada kategorisasi benda atau konsep, serta prinsip-prinsip yang mendasari kategorisasi tersebut. Banyak taksonomi memiliki struktur hierarki, tetapi ini bukan merupakan persyaratan. Taksonomi menggunakan unit yang dikenal sebagai takson (bentuk jamak: taksa). Takson yang lebih tinggi bersifat lebih umum, sedangkan takson yang lebih rendah bersifat lebih spesifik. Taksonomi berbeda dengan meronomi, yang berhubungan dengan kategorisasi bagian-bagian dari keseluruhan.

Urutan takson dari terendah ke tertinggi

Grafik sederhana yang menunjukkan pengelompokan dengan hierarki.

Dalam biologi, taksonomi juga merupakan cabang ilmu tersendiri yang mempelajari penggolongan atau sistematika makhluk hidup. Sistem yang dipakai adalah penamaan dengan dua sebutan, yang dikenal sebagai tata nama binomial yang diusulkan oleh Carl von Linne (Latin: Carolus Linnaeus), seorang naturalis berkebangsaan Swedia. Ia memperkenalkan tujuh hierarki (tingkatan) untuk mengelompokkan makhluk hidup. Ketujuh hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah:

  • Kerajaan,
  • Filum (untuk hewan) atau divisi (untuk tumbuhan),
  • Kelas,
  • Ordo/bangsa,
  • Famili/keluarga/suku,
  • Genus/marga, dan
  • Spesies/jenis.

Dalam tata nama binomial, penamaan suatu jenis cukup hanya menyebutkan nama marga (selalu diawali dengan huruf besar) dan penunjuk jenis (selalu diawali dengan huruf kecil) yang dicetak miring (dicetak tegak jika naskah utama dicetak miring) atau ditulis dengan garis bawah. Aturan ini seharusnya tidak akan membingungkan karena nama marga tidak boleh sama untuk tingkatan takson lain yang lebih tinggi. Perkembangan pengetahuan lebih lanjut memaksa dibuatnya takson baru di antara keenam takson yang sudah ada (memakai awalan 'super-' dan 'sub-').

Dalam cabang ilmu tanah (pedologi), taksonomi tanah dibuat berdasarkan sejumlah variabel yang mencirikan keadaan suatu jenis tanah. Karena klasifikasi awal tidak sistematis, pada tahun 1975 tim dari 'Soil Survey Staff' dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menerbitkan suatu kesepakatan dalam taksonomi tanah. Sejak saat itu, setiap jenis tanah paling sedikit memiliki dua nama. Meskipun nama baru sudah diberikan, nama lama sering kali masih dipakai karena aturan dari Soil Survey Staff dianggap terlalu rinci.

Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah. Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan pada tahun 1956 sehingga sering pula disebut sebagai taksonomi Bloom.

  • Klasifikasi ilmiah
  • Taksonomi tumbuhan
  • Taksonomi hewan
  • Taksonomi tanah
  • Taksonomi tujuan pendidikan

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taksonomi&oldid=21392779"