Urutan proses reproduksi seksual dari jamur Basidiomycota yang benar adalah

Pengertian Basidiomycota

Istilah “basidiomycota” ini berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata basidium yang artinya suatu tahapan diploid di dalam daur hidup Basidiomycota yang berbentuk itu seperti gada. Pada umumnya jamur tersebut merupakan saproba yang penting. Aktivitasnya ialah menguraikan polimer lignin pada kayu serta berbagai bagian tumbuhan yang lain.

Basidiomycota ini merupakan salah satu anggota kingdom fungi yang ciri utamanya ialah menghasilkan spora berbentuk kotak. Spora dari basidiomycota ini disebut demgam basidium. Anggotanya bervariasi, terdapat yang uniseluler, namun ada juga yang multiseluler. Mereka bisa atau dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Habitatnya ini bisa ditemukan pada perairan ataupun juga daratan. Karena variasi itulah, maka sangat sulit untuk kita mengidentifikasikan karakteristik morfologi dari kelompok ini secara umum. Pada dasarnya organisme jenis ini hidup yakni sebagai aproba (pengurai) namun tetapi terdapat juga yang hidupnya itu di tanah, tempat sampah serta juga  batang kayu. Sampai saat ini sekitar 25.000 Spesies basidiomycota yang telah atau sudah teridentifikasi.

Divisi Basidiomycota ini sering disebut juga sebagai the club fungi disebut jamur pada umumnya (cendawan atau  juga mushrooms). Jamur tersebut bereproduksi secara seksual dengan membentuk basidia yang setelah itu menghasilkan basidiospora di dalam tubuh buah yang disebut dengan basidioma atau basidiokarp.

Basidia ini bisa berkembang di dalam bentuk seperti insang, pori-pori, seperti gigi, atau juga struktur lain. Hifa dari Basiomycota ini umumnya dikaryotik (binukleat, dengan 2 inti) serta terkadang mempunyai hubungan yang saling mengapit. Sel-sel itu juga dipisahkan oleh septa yang kompleks.

Anggotanya ini kebanyakan berupa jamur makroskopis. Kelompok tersebut mempunyai miselium yang bersekat serta mempunyai tubuh buah (basidiokarp) yang panjang, berupa lembaran- lembaran, yang berliku-liku atau juga bulat. Jamur ini umumnya hidup saprofit serta parasit, umumnya itu berkembang biak dengan secara aseksual dengan konidium.

Cara Hidup Jamur Basidiomycota

Pada dasarnya, Basidiomycota ini hidup sebagai saproba (pengurai) sisa-sisa organisme yang sudah mati. Basidiomycota ini ada yang hidup di tanah yang mengandung sampah organik, pada batang kayu yang mati, atau pun di tumpukan jerami.

Apabila Dibandingkan dengan jenis jamur lainnya, Basidiomycota ini adalah pengurai polimer lignin kompleks terbaik. Lignin ini adalah komponen penyusun kayu. Basidiomycota ini bisa atau dapat hidup dengan bersimbiosis mutualisme yakni dengan cara akar tumbuhan itu dengan membentuk mikoriza, tetapi ada pula yang hidup parasit pada organisme lainnya.

Struktur Tubuh Basidiomycota

Badsidiomycota ini merupakanjamur filamen yang terdiri dari hifa serta bereproduksi secara seksual dengan melalui sel khusus berkelompok yang disebut dengan basidia. Hifa pada basidiomycota tersebut bersekat serta mengandung inti haploid. Ciri dari tubuhnya ialah seperti jamur yang kita kenal, mempunyai bagian batang serta tudung yang berbentuk seperti halnya payung. Pada bagian bawah tudung tersebut juga tampak adanya lembaran yang menjadi tempat terbentuknya suatu basidium. Hifa yang bercabang dari jenis jamur tersebut kemudian membentuk mesilium. Kemudian mesilium tersebut membentuk tubuh buah yang disebut dengan basidiokarp.

Reproduksi Basidiomycota

Proses reproduksi basidiomycota ini adalah yang paling sering diperhatikan, karena dianggap sangat  menarik. Reproduksinya itu bisa atau dapat terjadi secara aseksual serta seksual sebagai berikut :

a. Reproduksi Aseksual (Vegetatif) Basidiomycota

Reproduksi dengan secara aseksual initerjadi dengan membentuk konidiospora. Konidia ini ialah sebuahspora yang dihasilkan dengan cara membentuk suatu sekat yang melintang diujung hifa atau juga dengan cara diferensiasi hingga setelah itu terbentuk banyak konidia. Hifa haploid yang sudah dewasa tersebut akan menghasilkan konidiofor (tangkai konidia). Pada ujung konidiofor itu lalu terbentuk spora. Setelah itu spora akan diterbangkan oleh karna angin. Apabila kondisi lingkungan tersebut menguntungkan, maka konidia tersebut akan berkecambah dan menjadi hifa yang haploid.

b. Reproduksi Seksual (Generatif) Basidiomycota

  • Reproduksi seksual ini terjadi dengan pertemuan antara hifa (+) serta hifa (-).
  • Pertemuan tersebut akan membuat terjadinya suatu proses plasmogami (larutnya dinding sel). Setelah itu inti dari salah satu hifa tersebut akan pindah lalu masuk ke hifa yang lainnya.
  • Proses ini membuat terbentuknya hifa dengan dua inti haploid tersebut berpasangan sehingga kemudian disebut dengan dikariotik.
  • Hifa diploid dikariotik ini lalu akan tumbuh menjadi miselium haploid yang dikariotik.
  • Miselium tersebut juga tumbuh membentuk tubuh buah yang disebut dengan sebutan basidiokarp.
  • Pada ujung-ujung hifa basidiokarp tersebut terjadi penyatuan dua inti haploid di dalam basidium itu menjadi diploid. Proses penyatuan tersebut disebut kariogami.
  • Basidium tersebut kemudian membentuk 4 tonjolan yang disebut dengan sterigma pada ujungnya.
  • Inti diploid di dalam basidium itu lalu membelah dengan secara meiosis menjadi 4 inti haploid (n)
  • Selanjutnya inti itu akan masuk ke salah satu tonjolan sterigma serta akan berkembang menjadi basidiospora.
  • Apabila basidiospora itu terlepas dari basidium kemudian jatuh pada tempat yang sesuai, maka selanjutnya mereka akan tumbuh menjadi sebuah hifa baru yang haploid.

Siklus Hidup Basidiomycota

Spora yang dihasilkan oleh adanya basidium (basidiospora) ini mempunyai suatu sifat haploid serta tumbuh membentuk hifa-hifa yang bersekat, tiap sekat tersebut berinti satu, ada yang sebagai hifa + (jantan) serta juga ada hifa – (betina). apabila keduanya bertemu akan yang akan terjadi plasmogami/percampuran plasma sel serta juga akan terbentuk sel hifa yang dikariotik/dua inti.

Hifa itu lalu akan terus berkembang serta kemudian membentuk suatu miselium yang masih sifatnya itu dikariotik, sehingga akan terbentuk tubuh buah basidiokarp yang bentuknya itu seperti payung. Basidiokarp tersebut akan menghasilkan basidium yang terdapat pada lapisan yang disebut dengan himenium.

Di tempat seperti itulah kemudian akan terjadi suatu kariogami, yang merupakan suatu persatuan antara dua inti itu menjadi satu kemudian inti tersebut akan mengalami sebuah pembelahan meiosis itu di dalam membentuk 4 spora haploid yang disebut dengan sebutan basidiospora, demikian seterusnya.

Ciri-Ciri Basidiomycota

Secara umum, ciri-ciri atau pun karakteristik jamur yang termasuk di dalam divisi Basidiomycota antara lain ialah sebagai berikut.

  • Multiseluler (bersel banyak).
  • Merupakan jamur makroskopis, bisa ataudapat dilihat langsung, serta mempunyai ukuran besar.
  • Bersifat saprofit atau juga parasit pada organisme lain serta mikoriza.
  • Hifanya itu bersekat (septat), mengandung inti haploid yakni dengan sambungan apit (clamp connection).
  • memiliki tubuh buah yang bentuknya yakni seperti payung yang terdiri dari bagian batang serta jugatudung. Pada bagian bawah tudung itu tampak layaknya lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan sebuah tempat terbentuknya suatu basidium. Tubuh buah itu disebut dengan basidiokarp.
  • Bentuk tubuh buahnya itu bervariasi, terdapat yang seperti papan, lembaran berleku-lekuk, payung, bola, serta  sebagainya.
  • Tubuh buah yang disebut dengan basidiokarp, terdiri atas jalinan hifa bersekat serta juga dikariotik (tiap-tiap intinya berpasangan).
  • Warna tubuh buahnya itu beraneka ragam (bewarna-warni).
  • Sebagian besar itu bisa atua dapat dikonsumsi
  • Reproduksi secara seksual itu dengan membentuk basidiospora serta juga jarang melakukan reproduksi aseksual yakni dengan cara fragmentasi hifa.
  • Basidiospora ini terbentuk di luar basidium.
  • Tiap-tiap basidium tersebut mengandung 2 atau 4 basidiospora, pada tiap-tiapnya itu berinti satu serta haploid. Seluruh basidiospora tersebut berkumpul dan membentuk tubuh buah (basidiokarp).
  • Basidiokarp ini sering membentuk struktur seperti batang yang disebut dengan stalk serta bentuknya payung yang disebut dengan tudung.
  • mempunyai tiga jenis Miselium diantaranya sebagai berikut.

    dihasilkan oleh spora yang baru tumbuh. Mula-mula miselium tersebut berinti banyak, setelah terbentuk suatu septa yang mengandung satu inti serta haploid.

    dihasilkan dari plasmogami atau juga persatuan dua hifa yang bersesuaian. Miselium tersebut berinti dua yang tiap-tiapnyahaploid.

    terdiri dari miselium sekunder yang sudah bersatu dab membentuk semacam jaringan, misalnya ialah membentuk basidiokarp serta basidiofor.

Contoh dan Peranan Basidiomycota

Dibawah ini merupakan beberapan contoh dan peranan Basidiomycota yang mengguntungkan dan merugikan, diantaranya sebagai berikut :

Contoh Jamur Basidiomycota yang menguntungkan

  1. Volvariella volvacea (jamur merang)
    Jamur ini memiliki tubuh buah berbentuk seperti layaknya payung, terdiri atas lembaran-lembaran (bilah), yang berisi basidium. Tubuh buahnya itu memiliki warna putih kemerah-merahan. Jamur ini adalah sumber protein, kadar kalorinya tinggi, namun kadar kolesterolnya itu rendah. oleh sebab mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, jamur jenis ini juga banyak dibudidayakan.
  2. Auricularia polythrica (jamur kuping)
    Jamur kuping ini adalah jamur saprofit dikayu yang mati. Tubuh buahnya itu berbentuk seperti daun telinga (kuping), memiliki warna merah kecoklat-coklatan. Rasanya enak serta bisa dimakan seperti layaknya sayuran. Jamur ini pun juga sekarang sudah banyak dibudidayakan.
  3. Jamur tiram (Pleurotus sp.)
    jamur kayu atau jamur tiram. Jamur ini juga bisa dan enak untuk dikonsumsi, habitat yang baik pada lingkungan yang mengandung banyak lignin serta juga selulosa. Jamur ini sudah banyak dibudidayakan yakni dengan medium serbuk gergaji.

Contoh Jamur Basidiomycota yang merugikan

  1. Amanita phalloides
    Amanita phalloides ini adalah salah satu anggota suku Amanitaceae. Amanita, merupakan suatu jenis yang indah, namun juga merupakan anggota dari daftar dari jenis yang mematikan di bumi, yang mengandung cukup banyak racun untuk mampu membunuh orang yang dewasa hanya dengan menggunakan sepotong tubuhnya. Jamur ini hidup yakni sebagai saprofit pada kotoran hewan ternak, mempunyai tubuh buah berbentuk seperti halnya payung.
  2. Puccinia graminis (jamur karat)
    Jamur ini hidup parsit di daun rumput-rumputan (Graminae), tubuhnya itu makroskopik, tidak mempunyai tubuh buah, serta sporanya memiliki warna merah kecoklatan seperti warna karat.
  3. Ustilago maydis
    jamur ini merupakan parasit pada tanaman jagung, menyerang tongkol, jumbai sukam daun sertatangkai. Ciri yang paling menyolok apabila tanaman jagung itu diserang jamur ini ialah dengan adanya beberapa butiran jagung pada tongkolnya itu menjadi jauh lebih besar dibandingkan ukuran normal.
  4. Calvatia gigantea
    ini dikenal dengan nama giant puffball, mempunyai tubuh buah yang sangat besar yakni dengan diameter lebih serta 1 meter, sehingga bisa atua dapat mengeluarkan spora itu dengan berjumlah trilyunan.

Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Basidiomycota, Peranan, Struktur, Ciri, Siklus dan Contoh, semoga apa yang diuraikan bermanfaat untuk anda.

Lihat Juga  √ Pengertian Konsiliasi

Lihat Juga  √ Pengertian Patriotisme, Macam, Ciri, Sikap dan Contohnya

Lihat Juga  √ Pengertian Lambung

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA