Uraikan bagaimana cara jamur mendapatkan nutrisi dari lingkungannya

Uraikan bagaimana cara jamur mendapatkan nutrisi dari lingkungannya

Uraikan bagaimana cara jamur mendapatkan nutrisi dari lingkungannya
Lihat Foto

pixabay.com

Jamur saprofit yang menyerap nutrisi dari pohon yang telah mati

KOMPAS.com – Jamur atau fungi adalah makhluk hidup bukan hewan dan juga bukan tumbuhan. Jamur tidak memiliki mulut seperti hewan dan tidak memiliki klorofil sperti tumbuhan. Lalu, bagaimana cara jamur hidup?

Jamur hidup dengan menyerap zat organik atau nutrisi dari sekitarnya. Cara hidup jamur diklasifikasikan menjadi tiga yaitu saprofit, parasit, dan simbiosis.

Jamur saprofit

Jamur saprofit adalah jamur yang mendapatkan nutrisinya dari sisa-sisa organisme yang telah mati.

Dilansir dari Lumen Learning, jamur saprofit mengekskresikan eksoenzim yang mampu memecah polisakarida tidak larut seperti selulosa dan lignin kayu mati menjadi molekul glukosa yang dapat diserap.

Baca juga: Contoh Kingdom Fungi

Tidak hanya memecah polisakarida pada tumbuhan, jamur saprofit juga memecah tubuh hewan yang telah membusuk. Memecah molekul kompleks, sehingga menjadi nutrisi yang lebih mudah diserap.

Sehingga, jamur saprofit berperan penting dalam pembusukan juga dekomposisi makhluk hidup.

Contoh jamur saprofit adalah kapang, ragi, penicilium, dan jamur shitake.

Jamur parasit

Jamur parasit adalah jamur yang mendapatkan nutrisinya dari makhluk hidup.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, jamur parasit menyerang organisme hidup, menembus pertahanan mereka, dan memperoleh makanan dari sitoplasma hidup.

Baca juga: Tumbuhan Parasit: Arti, Dampak dan Jenisnya

Sehingga, jamur parasit kerap menimbulkan berbagai penyakit pada inangnya. Inang jamur parasit dapat berupa tumbuhan, hewan, dan juga manusia.

Contoh jamur parasit adalah:

  • Cercospora arachidicola yang menyebabkan bercak daun.
  • Puccinia arachidis yang menyabkan penyakit karat.
  • Candida yang menyebabkan penyakit kandidiasis yang menginfeksi kulit, mulut, alat kelamin, salurah kemih, dan saluran pencernaan.

Jamur siombiosis

Cara hidup jamur yang terakhir adalah dengan bersimbiosis dengan makhluk hidup lainnya. Tidak seperti jamur parasit yang merugikan organisme lain, jamur siombiosis mengambil dan memberikan manfat dari dan ke organisme lain melalui simbiosis mutualisme.

Baca juga: Macam-Macam Simbiosis dan Contohnya

Contoh jamur simbiosis adalah sebagai berikut:

Mikoriza

Contoh jamur simbiosis adalah mikoriza, yaitu hubungan simbiosis mutualisme antara jamur dan tumbuhan.

Dalam mikoriza, jamur mendapatkan nutrisi dari tanaman. Adapun sebagaimana dilansir dari Biology LibreTexts, tanaman diuntungkan karena jamur mengeluarkan miselia yang membentunya menyerap air dan nutrisi.

Lumut

Contoh jamur simbiosis selanjunya adalah lumut. Lumut merupakan simbiosis mutualisme antara jamur dan organisme fotoautotrof seperti cyanobacterium atau alga hijau.

Jamur simbiosis membantu organisme fotoautotrof untuk menyerap air. adapun, jamur mendapatkan nutrisi hasil fotosintesis organisme tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jamur adalah organisme heterotrofik. Mereka mendapatkan nutrisi mereka dengan menyerap senyawa organik dari lingkungan. Jamur, bersama dengan bakteri yang ditemukan di dalam tanah, adalah pengurai utama bahan organik dalam ekosistem darat. Jadi apa yang jamur “makan”? Apa saja. Dari tanaman mati sampai buah yang membusuk.

Ditampilkan di sini adalah jamur yang tumbuh dari bahan mati di hutan. Jamur melakukan peran penting dalam dekomposisi bahan organik dan memiliki peran mendasar dalam siklus hara dan pertukaran.

Makanan

Jamur mendapatkan nutrisi mereka dengan menyerap senyawa organik dari lingkungan. Jamur adalah heterotrofik: mereka hanya mengandalkan karbon yang diperoleh dari organisme lain untuk metabolisme dan makanan mereka. Jamur telah berevolusi dengan cara yang memungkinkan mereka menggunakan berbagai macam substrat organik untuk pertumbuhan, termasuk senyawa sederhana seperti nitrat, ammonia, asetat, atau etanol.

Cara mereka mendapatkan makanan mendefinisikan peran jamur di lingkungan mereka. Jamur memperoleh nutrisi dalam tiga cara yang berbeda:

  1. Mereka menguraikan bahan organik mati. Saprotrof adalah organisme yang memperoleh nutrisi yang dari bahan organik non-hidup, biasanya tumbuhan atau hewan mati dan membusuk, dengan menyerap senyawa organik terlarutlarut. Jamur Saprotrof memainkan peran yang sangat penting dengan mendaur ulang dalam aliran energi ekosistem dan siklus biogeokimia. Jamur saprofit, seperti shiitake (Lentinula edodes) dan jamur tiram (Pleurotus ostreatus), menguraikan tanaman mati dan jaringan hewan dengan melepaskan enzim dari hifa yang tipis. Dengan cara ini mereka mendaur ulang bahan organik kembali ke lingkungan sekitarnya. Karena kemampuan ini, jamur adalah pengurai utama di hutan (lihat Gambar di bawah).
  1. Mereka memakan inang hidup. Sebagai parasit, jamur hidup di atau pada organisme lain dan mendapatkan nutrisi dari tuan rumah mereka. Jamur parasit menggunakan enzim untuk memecah jaringan hidup, yang mungkin menyebabkan penyakit pada host. Penyebab penyakit jamur yang parasit. Ingat parasitisme yang merupakan jenis hubungan simbiosis antara organisme dari spesies yang berbeda yang salah satu yaitu parasit, mendapat manfaat dari hubungan dekat dengan yang lain, tuan rumah, yang dirugikan.
  2. Mereka tinggal secara mutualisme dengan organisme lain. Jamur mutualistik hidup tanpa bahaya dengan organisme hidup lainnya. Ingat mutualisme yang merupakan interaksi antara individu dari dua spesies yang berbeda, di mana kedua individu memperoleh menguntungkan.

Baik parasitisme dan mutualisme diklasifikasikan sebagai hubungan simbiosis, tetapi mereka akan dibahas di sini karena efek yang berbeda pada inang.

Jamur hutan ini mungkin terlihat rapuh, tetapi mereka melakukan pekerjaan yang kuat. Mereka mendekomposisi kayu mati dan bahan tanaman keras lainnya.

Hifa jamur yang disesuaikan untuk penyerapan yang efisien nutrisi dari lingkungan mereka, karena hifa memiliki permukaan dengan rasio tinggi luas dengan-volume. Adaptasi ini juga dilengkapi dengan pelepasan enzim hidrolitik yang memecah molekul organik besar seperti polisakarida, protein, dan lipid menjadi molekul yang lebih kecil. Molekul-molekul ini kemudian diserap sebagai nutrisi ke dalam sel-sel jamur. Salah satu enzim yang disekresikan oleh jamur adalah selulase, yang memecah selulosa polisakarida. Selulosa adalah komponen utama dari dinding sel tanaman. Dalam beberapa kasus, jamur telah mengembangkan struktur khusus untuk penyerapan nutrisi dari inang hidup, yang menembus ke dalam sel inang untuk menyerap hara oleh jamur.

Uraikan bagaimana cara jamur mendapatkan nutrisi dari lingkungannya
Jamur menyerap nutrisi dari lingkungan melalui miselia. Miselia bercabang memiliki rasio tinggi permukaan-terhadap volume yang memungkinkan untuk penyerapan nutrisi yang efisien. Beberapa jamur mencerna nutrisi dengan melepaskan enzim ke lingkungan.

Mikoriza

Mikoriza (Yunani yaitu “jamur akar”) adalah asosiasi simbiosis antara jamur dan akar tanaman. Dalam asosiasi mikoriza, jamur dapat menjajah akar dari tanaman inang dengan tumbuh baik secara langsung ke dalam sel akar, atau dengan tumbuh di sekitar sel-sel akar. Asosiasi ini menyediakan jamur dengan akses yang relatif konstan dan langsung ke glukosa, yang dihasilkan tanaman oleh fotosintesis. Miselia jamur meningkatkan luas permukaan sistem akar tanaman. Luas permukaan yang lebih besar meningkatkan air dan mineral selama penyerapan nutrisi dari tanah.

Ringkasan

Jamur adalah organisme heterotrofik. Mereka mendapatkan nutrisi mereka dengan menyerap senyawa organik dari lingkungan. Jamur, bersama dengan bakteri yang ditemukan di dalam tanah, adalah pengurai utama bahan organik dalam ekosistem darat.

Anggota kingdom Fungi terdiri atas organisme uniseluler dan multiseluler. Jamur yang terdiri atas banyak sel (multiseluler) diklasifikasikan berdasarkan sporanya dan bentuk tubuh setelah dewasa. Spora jamur mempunyai sifat dapat membentuk filamen multiseluler yang disebut dengan hifa. Sel jamur mempunyai dinding sel yang tersusun atas karbohidrat dan protein, disebut kitin.

Uraikan bagaimana cara jamur mendapatkan nutrisi dari lingkungannya

Sebagian besar jamur mempunyai bentuk berupa filamen, sedangkan jamur yang sering kita lihat berbentuk tubuh buah jamur. Tubuh buah merupakan struktur reproduksi jamur yang bersifat sementara. Struktur ini berasal dari bagian utama tubuh jamur, yaitu miselium. Miselium terbentuk dari kumpulan hifa (jamak: hyphae), struktur jamur berupa lembaranlembaran halus serupa benang.

Pada beberapa spesies, hifa memiliki sel memanjang dengan sejumlah nukleus yang dipisahkan menjadi beberapa bagian oleh septa (tunggal: septum). Namun, terdapat sebagian jamur yang tidak memilikinya. Setiap septa memiliki satu atau banyak pori. Pori-pori yang terdapat pada septa memungkinkan sitoplasma bergerak dari sel satu ke sel lainnya untuk mendistribusikan nutrisi.

Jamur tidak memiliki klorofil, tidak dapat membuat makanannya sendiri, dan tidak memiliki jaringan-jaringan yang terspesialisasi seperti halnya tumbuhan. Jika demikian, lalu bagaimanakah cara jamur hidup dan habitatnya? Bagaimana cara jamur mendapatkan makanan? Dan bagaimana cara jamur bereproduksi? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat kalian temukan dalam penjelasan berikut ini.

Cara Hidup dan Habitat Jamur

Cara hidup jamur bervariasi, ada yang hidup secara soliter dan ada yang hidup berkelompok (membentuk koloni). Pada umumnya jamur hidup secara berkelompok atau berkoloni, karena hifa dari jamur tersebut saling bersambungan atau berhubungan.

Cara hidup tersebut dijumpai misalnya pada jamur tempe (Rhizopus oryzae), jamur roti (Mucor mucedo), dan Aspergillus flavus. Jadi, kalau kalian melihat jamur-jamur tersebut yang nampak adalah koloninya, sedangkan individu yang menyusunnya berukuran sangat kecil. Perhatikan gambar koloni jamur Aspergillus flavus dalam cawan petri berikut ini.

Uraikan bagaimana cara jamur mendapatkan nutrisi dari lingkungannya

Habitat jamur juga bermacam-macam. Berbagai jamur hidup di tempat-tempat yang basah, lembab, di sampah, pada sisa-sisa organisme, atau di dalam tubuh organisme lain. Bahkan banyak pula jenis-jenis jamur yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau air tawar.

Jamur juga dapat hidup di lingkungan asam, misalnya pada buah yang asam, atau pada pada lingkungan dengan konsentrasigula yang tinggi, misalnya pada selai. Bahkan, jamur yang hidup bersimbiosis dengan ganggang (lumut kerak), dapat hidup di habitat dengan suhu ekstrim dimana organisme lain sulit untuk bertahan hidup, seperti di daerah gurun, gunung salju, dan di kutub. Berdasarkan suhunya, jamur dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

Jenis Jamur

Penjelasan

Mesofilik

yaitu jamur yang tumbuh optimum pada suhu 20°30°C.

Termofilik

yaitu jamur yang tumbuh optimum pada suhu di atas 50°C.

Psikrofilik

yaitu jamur yang tumbuh optimum pada suhu 0°C atau kurang. Jamur ini disebut juga jamur salu.

Cara Jamur Memperoleh Makanan

Jamur bersifat heterotrof, artinya tidak dapat menyusun atau mensintesis makanan sendiri. Jamur tidak memiliki klorofil, sehingga tidak bisa berfotosintesis. Jamur hidup dengan memperoleh makanan dari organisme lain atau dari materi organik yang sudah mati. Untuk memenuhi kebutuhan makanannya, jamur dapat hidup secara saprofit, parasit, dan simbiotik.

Kebanyakan jamur adalah bersifat saprofit. Jamur tersebut memperoleh makanannya dari materi organik yang sudah mati atau sampah. Untuk memperoleh makannya, hifa jamur mengeluarkan enzim pencernaan, yang dapat merombak materi organik, menjadi materi yang sederhana (anorganik) sehingga mudah diserap oleh jamur.

Uraikan bagaimana cara jamur mendapatkan nutrisi dari lingkungannya

Jamur payung, jamur ragi (Saccharomyces cerevisiae), dan jamur tempe (Rhizopus oryzae) termasuk dalam kelompok jamur saprofit. Beberapa jenis jamur, ada yang mendapatkan makanannya langsung dari tubuh inangnya. Jamur tersebut hidup sebagai parasit yang menyerang tumbuhan, biasanya mempunyai hifa khusus, yang disebut haustoria.

Haustoria dapat menembus sel inang dan menyerap zat makanan yang dihasilkan inang. Jamur parasit ini sering menimbulkan penyakit pada tanaman, sehingga di bidang pertanian menyebabkan penurunan hasil panen. Pada manusia, jamur juga menyebabkan penyakit, misalnya penyakit kaki atlit (athletes foot) dan penyakit panu.

Beberapa jenis jamur ada yang membentuk hubungan simbiosis mutualisme dengan akar tumbuhan. Dalam hal ini, jamur menyediakan materi organik bagi tumbuhan dan sebaliknya, jamur memperoleh materi organik dari tumbuhan. Selain itu beberapa jenis jamur ada juga yang bersimbiosis dengan ganggang hijau (Chlorophyta) atau ganggang hijau-biru (Cyanobacteria) membentuk lumut kerak atau Lichens.

Dari penjelasan di atas, maka secara umum jamur mendapatkan makanan dengan tiga cara seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Jenis Jamur

Pengertian

Contoh Jamur

Saprofit

Yaitu jamur yang menyerap zat-zat makanan dari bahan organik yang sudah mati, seperti pohon tumbang, bangkai hewan atau buangan organisme hidup

Saccharomyces cerevisiaeRhizopus oryzae

Parasitik

Yaitu jamur yang menyerap makanan dari sel-sel inang yang masih hidup. Jamur ini bersifat patogenik (menyebabkan penyakit).

Jamur panu

Simbiotik

Yaitu jamur yang juga menyerap makanan dari inangnya, tetapi jamur ini memberi keuntungan kepada pasangannya (simbiosis mutualisme).

Mikoriza, Lichenes

Cara Jamur Bereproduksi

Cara reproduksi jamur sangat bervariasi. Meskipun demikian, reproduksi jamur umumnya terjadi dalam 2 cara, yaitu secara seksual (perkembangbiakan generatif) dan secara aseksual (perkembangbiakan vegetatif). Perkembangbiakan jamur secara generatif adalah perkembangbiakan yang diawali dengan peleburan gamet (sel-sel kelamin), yang didahului dengan penyatuan 2 hifa yang berbeda, yang disebut konjugasi.

Berdasarkan gametnya, proses ini dapat dikelompokkan sebagai isogami, anisogami, oogami, gametangiogami, somatogami, dan spermatisasi. Perhatikanlah gambar di bawah ini.

Uraikan bagaimana cara jamur mendapatkan nutrisi dari lingkungannya

Isogami yaitu peleburan 2 gamet yang sama bentuk dan ukurannya, bila gamet-gamet tersebut tidak sama ukurannya disebut anisogami. Apabila peleburan 2 gamet tersebut yang berbeda adalah bentuk dan ukurannya, maka disebut oogami. Pada oogami, ovum yang dihasilkan dalam oogoium dibuahi oleh spermatozoid yang dibentuk dalam anteridium.

Sedangkan yang disebut dengan gametangiogami adalah bila peleburan isi 2 gametangium yang berbeda jenisnya tersebut menghasilkan zigospora. Pada somatogami, yang terjadi yaitu peleburan 2 sel hifa. Dua sel hifa yang tidak berdeferensiasi inti selnya berpasangan, kemudian terbentuk hifa diploid yang selanjutnya akan dibentuk askospora.

Lalu spermatisasi yaitu peleburan antara spermatium (gamet jantan) dengan gametangium betina (hifa) yang kemudian berkembang membentuk hifa baru (diploid) dan menghasilkan askospora. Seperti halnya reproduksi seksual, reproduksi aseksual juga dapat terjadi melalui beberapa cara.

Cara reproduksi yang paling sederhana adalah dengan pembentukan tunas (budding) yang biasa terjadi pada jamur uniseluler, misalnya ragi (Saccharomyces cerevisiae). Perhatikan gambar berikut ini.

Uraikan bagaimana cara jamur mendapatkan nutrisi dari lingkungannya


Pada reproduksi dengan cara ini, jamur membentuk semacam sel berukuran kecil yang kemudian tumbuh menjadi sel ragi dengan ukuran sempurna yang akhirnya terlepas dari sel induknya menjadi individu baru. Selain dengan tunas, reproduksi aseksual juga dapat terjadi dengan fragmentasi dan spora aseksual.

Fragmentasi adalah pemotongan bagian-bagian hifa dan setiap potongan tersebut dapat tumbuh menjadi hifa baru. Reproduksi jamur secara fragmentasi diawali dengan terjadinya pemisahan hifa dari sebuah miselium. Selanjutnya hifa tersebut akan tumbuh dengan sendirinya menjadi miselium baru.

Pada kondisi tertentu, hifa akan terdegeneralisasi menjadi sporangia (penghasil spora aseksual). Cara reproduksi aseksual yang lain adalah dengan spora yang disebut spora aseksual. Spora aseksual adalah spora yang dihasilkan dari pembelahan secara mitosis. Pembentukan spora aseksual pada jamur terjadi melalui spora yang dihasilkan oleh hifa tertentu.

Spora jamur merupakan sebuah sel reproduksi yang dapat tumbuh langsung menjadi jamur. Hal ini mirip dengan perkecambahan biji pada tumbuhan tingkat tinggi. Ada 5 jenis spora aseksual jamur, yaitu sebagai berikut.

Spora Aseksual

Penjelasan

Konidiospora

Merupakan konidium yang terbentuk di ujung atau di sisi hifa. Ada yang berukuran kecil, bersel satu yang disebut mikrokonidium, sebaliknya konidium yang berukuran besar dan bersel banyak disebut makrokonidium.

Sporangiospora

Merupakan spora bersel satu yang terbentuk dalam kantung yang disebut sporangium, pada ujung hifa khusus. Ada dua macam sporangiospora yang tidak bergerak (nonmotil) disebut aplanospora dan sporangiospora yang dapat bergerak karena mempunyai flagela yang disebut zoospora.

Oidium/artrospora

Yaitu spora bersel tunggal yang terbentuk karena terputusnya sel-sel hifa.

Klamidospora

Merupakan spora bersel satu, berdinding tebal, dan sangat resisten terhadap keadaan yang buruk. Spora ini terbentuk dari sel-sel hifa yang somatik.

Blatospora

Merupakan tunas/kuncup pada sel-sel khamir.