Lihat Foto Show
KOMPAS.com - Proses metabolisme dalam tubuh menghasilkan zat gizi dan energi yang bermanfaat bagi tubuh. Tak hanya itu, proses metabolisme juga menghasilkan zat-zat yang tak berguna lagi untuk tubuh. Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, zat-zat yang tidak berguna tersebut dapat berbahaya bagi kesehatan jika dibiarkan tetap berada di dalam tubuh. Adapun proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak terpakai disebut ekskresi. Contoh zat sisa yang harus dibuang dari tubuh adalah urine, cairan empedu, karbondioksida, serta keringat yang dikeluarkan melalui alat-alat ekskresi, yaitu ginjal, hati, paru-paru, dan kulit. Baca juga: Alat-alat Ekskresi Manusia, Paru-paru hingga Kulit Organ ekskresi manusiaDilansir dari Medical News Today dan WebMD, berikut adalah 4 organ ekskresi manusia: 1. Paru-paruZat sisa yang dikeluarkan oleh paru-paru adalah karbon dioksida dan uap air yang dihasilkan dari proses pernapasan. Dengan demikian, fungsi paru-paru sebagai organ ekskresi adalah mengeluarkan karbon dioksida. Paru-paru merupakan organ berisi udara yang terletak di kedua sisi dada (thorax). Trakea (tenggorokan) mengalirkan udara yang dihirup ke paru-paru melalui cabang-cabangnya yang berbentuk tabung, yang disebut bronkus. Baca juga: Bagaimana Hipertensi Dapat Menyebabkan Kerusakan Organ?
Bronkus kemudian membelah menjadi cabang yang lebih kecil (bronkiolus) hingga akhirnya menjadi mikroskopis. Bronkiolus berakhir dalam kelompok kantung udara mikroskopis yang disebut alveoli. Di alveolus, oksigen dari udara diserap ke dalam darah. Sementara itu, karbon dioksida, produk limbah metabolisme, berjalan dari darah ke alveoli hingga akhirnya dapat dikeluarkan. 2. GinjalGinjal adalah sepasang organ berbentuk kacang di kedua sisi tulang belakang, tepatnya di bawah tulang rusuk dan di belakang perut. Tugas ginjal adalah menyaring darah. Ginjal juga membuang limbah, mengontrol keseimbangan cairan tubuh, dan menjaga kadar elektrolit yang tepat. Baca juga: Jangan Remehkan Hipertensi, 4 Organ Tubuh Ini Bisa Rusak akibat Komplikasi 3. HatiHati adalah organ besar berdaging yang terletak di sisi kanan perut. Hati berwarna coklat kemerahan dan terasa kenyal saat disentuh. Hati memiliki dua bagian besar, yang disebut lobus kanan dan kiri. Kantung empedu berada di bawah hati, bersama dengan bagian pankreas dan usus. Hati dan organ-organ tersebut bekerja sama untuk mencerna, menyerap, dan memproses makanan. Adapun tugas utama hati adalah menyaring darah yang berasal dari saluran pencernaan, sebelum dialirkan ke seluruh tubuh.
Hati juga mendetoksifikasi bahan kimia dan memetabolisme obat-obatan. Baca juga: 5 Makanan untuk Menjaga Kesehatan Organ Hati 4. KulitKulit adalah organ tubuh terbesar dan terberat. Tugasnya yang paling utama adalah melindungi bagian dalam tubuh dari lingkungan luar. Di samping perannya sebagai penghalang dan pelindung, kulit membantu mempertahankan suhu internal yang tepat. Adapun beberapa dari banyak fungsi kulit adalah melindungi dari patogen, menyimpan lipid (lemak) dan air, serta menciptakan sensasi melalui ujung saraf yang mendeteksi suhu, tekanan, getaran, sentuhan, dan cedera. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Kita sangat sadar bahwa vitamin A sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh, seperti baik untuk mata. Namun terkadang kita masih belum tahu apa saja makanan yang mengandung vitamin A sehingga kita bisa memenuhi kebutuhan tubuh setiap harinya. Ternyata ada banyak, dan mungkin salah satunya adalah makanan favorit Anda. Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak dan memainkan peran penting dalam menjaga penglihatan, pertumbuhan badan, fungsi kekebalan tubuh dan kesehatan reproduksi (baca: 5 Manfaat dan Fungsi Vitamin A). Kekurangan vitamin A akan terlihat dari beberapa gejala seperti, rambut rontok, timbulnya masalah pada kulit, mata kering, rabun senja dan meningkatnya kerentanan terhadap infeksi.
Iklan dari HonestDocs
Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️
Pada kebanyakan orang di negara maju, mereka memiliki mata yang sehat karena mendapatkan cukup vitamin A dari makanannya. Berbanding terbalik dengan banyaknya kasus kebutaan yang terjadi di negara berkembang, yang penyebab utamanya dikarenakan oleh kekurangan vitamin A. Jumlah kebutuhan vitamin A yang disarankan per hari (DV) adalah 900 mcg untuk pria, 700 mcg untuk wanita dan 300-600 mcg untuk anak-anak dan remaja. Dan pada artikel kali ini, kami akan menjabarkan apa saja sih makanan yang kaya akan vitamin A, termasuk buah dan sayur didalamnya. Makanan dengan Kandungan Vitamin A TertinggiVitamin A1 juga dikenal sebagai retinol, dan hanya ditemukan pada makanan yang bersumber dari hewani, seperti jenis ikan yang dagingnya mengandung banyak minyak, hati, keju dan juga mentega. 1. Hati Sapi - 713% DV per porsi
2. Hati Domba - 236% DV per porsi
3. Sosis Hati - 166% DV per porsi
4. Minyak Hati Ikan Cod - 150% DV per porsi
5. Ikan Tenggiri - DV 43% per porsi
6. Salmon - DV 25% per porsi
7. Tuna sirip biru - 24% DV per porsi
8. Goat Cheese (Keju dari Susu Kambing) - 13% DV per porsi
9. Mentega - DV 11% per porsi
10. Keju Limburger - DV 11% per porsi
11. Keju Cheddar - DV 10% per porsi
12. Keju Camembert - DV 10% per porsi
13. Keju Roquefort - DV 9% per porsi
14. Telur rebus - 8% DV per porsi
15. Ikan Trout - 8% DV per porsi
16. Keju Biru (Blue Cheese) - 6% DV per porsi
17. Keju Krim (Cream Cheese)- 5% DV per porsi
18. Kaviar - 5% DV per porsi
19. Keju Feta - DV 4% per porsi
Sayuran yang Mengandung Vitamin ATubuh kita dapat menghasilkan vitamin A dari karotenoid yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Karotenoid ini termasuk beta-karoten dan alfa-karoten, yang secara kolektif dikenal sebagai provitamin A. Namun, ada sekitar 45% orang karena bawaan mutasi genetik, membuat kemampuan tubuhnya untuk mengubah provitamin A menjadi vitamin A menjadi berkurang secara signifikan. Karena itulah beberapa daftar sayuran berikut ini mungkin akan memberi vitamin A dengan kadar yang jauh lebih sedikit daripada yang ditunjukkan. 1. Ubi Jalar (dimasak) - 204% DV per porsi
2. Butternut Squash (Sejenis Labu) (dimasak) - 127% DV per porsi
3. Sayur Kale (dimasak) - DV 98% per porsi
4. Collard (Sayuran Sejenis Kubis) (dimasak) - DV 80% per porsi
5. Turnip atau Lobak (dimasak) - 61% DV per porsi
6. Wortel (dimasak) - DV 44% per porsi
7. Paprika Merah (mentah) - 29% DV per porsi
8. Swiss Chard (mentah) - DV 16% per porsi
9. Bayam (mentah) - 16% DV per porsi
10. Romaine Lettuce (mentah) - DV 14% per porsi
Buah yang Mengandung Vitamin AMemang pada umumnya provitamin A lebih banyak terkandung di dalam sayuran daripada buah-buahan. Tapi ada beberapa jenis buah dengan kadar provitamin A yang cukup baik, seperti berikut ini. 1. Mangga - 20% DV per porsi
2. Blewah - 19% DV per porsi
3. Grapefruit (Jeruk Limau Gedang) - 16% DV per porsi
4. Semangka - 9% DV per porsi
5. Pepaya - 8% DV per porsi
6. Aprikot - DV 4% per porsi
7. Tangerine (Jeruk Keprok) - DV 3% per porsi
8. Persik - DV 3% per porsi
9. Jambu biji - 2% DV per porsi
10. Markisa - DV 1% per porsi
Kebutuhan akan vitamin A dapat dengan mudah terpenuhi dengan cara mengonsumsi beberapa makanan seperti diatas secara teratur. Selain itu, masih ada juga beberapa makanan yang mengandung tambahan vitamin A, seperti sereal, margarin dan produk olahan susu lainnya. Karena vitamin A larut dalam lemak, maka akan lebih efisien diserap ke dalam aliran darah saat dimakan dengan makanan yang mengandung lemak pula. Namun sebagian besar sumber makanan dari produk hewani yang kaya akan vitamin A, memiliki kandungan lemak yang tinggi pula. Lain halnya dengan sebagian besar sumber provitamin A yang berasal dari tanaman atau tumbuh-tumbuhan. Untuk meningkatkan penyerapannya Anda bisa mengakali dengan membuat salad sayur atau buah dengan menambahkan sejumput minyak (minyak zaitun lebih baik). Beruntungnya makanan yang kaya akan vitamin A dapat dengan mudah kita dapatkan, terlebih di Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya. Jadi tidak ada alasan lagi bukan, untuk Anda kekurangan vitamin A.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.
Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda? Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat. |