Tarian Minang (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah) Selain beberapa unsur utama dalam tari di atas, terdapat juga beberapa unsur pendukung dalam tari, antara lain: 1. Desain lantai Desain lantai merupakan garis-garis di lantai yang dilalui oleh seorang penari atau garis-garis di lantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Jenis garis di lantai ada dua macam, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Garis lurus dapat menghasilkan bentuk V, V terbalik, segitiga, T, T terbalik dan diagonal. Sementara itu, garis lengkung dapat dibuat bentuk lingkaran, lengkung setengah lingkaran, spiral, angka delapan dan lengkung ular. 2. Desain atas Desain atas adalah desain yang dibuat oleh anggota badan dan berada di atas lantai. Desain ini dilihat dari arah penonton. Desain atas ada bermacam-macam bentuknya. Masing – masing desain menimbulkan kesan sendiri-sendiri bagi penonton yang melihatnya. 3. Desain musik Desain musik adalah pola ritmis dalam sebuah tari. Pola ritmis dalam tari timbul karena gerakan tari yang sesuai dengan melodi. Gerakan tari yang sesuai dengan harmoni dan gerakan tari yang sesuai dengan frasa musik. 4. Desain dramatis Desain dramatis adalah tahapan-tahapan emosional untuk mencapai klimaks dalam sebuah tari. Tahap-tahap emosional ini perlu ada dalam sebuah tari agar tarian itu menjadi menarik dan tarian itu tidak terkesan monoton. 5. Dinamika Dinamika adalah segala perubahan dalam tari karena adanya variasi-variasi dalam tari tersebut. Dinamika dalam tari dapat menjadikan tarian itu menarik. 6. Tema Tema adalah ide persoalan dalam tari. Sumber tema tari dapat dari benda-benda yang ada di sekitar kita, peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi, kegiatan kerja, perilaku binatang, cerita rakyat, cerita kepahlawanan, dan legenda. 7. Tata rias, tata rambut, dan tata busana tari Rias wajah dan pakaian untuk tujuan menari biasanya dibuat khusus untuk mendukung penampilan penari di atas pentas. Ada 3 jenis tata rias wajah yaitu rias korektif, rias fantasi dan rias karakter. 8. Tata pentas Tata pentas adalah penataan pentas untuk mendukung pergelaran tari. Di atas pentas, biasanya dilengkapi dengan seperangkat benda-benda alat yang berhubungan dengan tari. 9. Tata cahaya Tata cahaya adalah seperangkat penataan cahaya di pentas. Penataan cahaya dalam pergelaran tari dibuat untuk penerangan, memperkuat suasana tari, dan hal itu untuk memperjelas peristiwa dari suatu adegan tarian. 10. Tata suara Tata suara adalah seperangkat alat sumber bunyi yang bertujuan sebagai pengaturan musik untuk iringan tari. Penari membawakan tarian parade, Rabu (25/11/2020). - Berikut unsur-unsur tari, mulai gerak, tata busana, iringan, properti hingga tempat pertunjukan.
TRIBUNNEWS.COM - Ada berbagai unsur yang saling mendukung dalam tarian. Unsur-unsur tari mampu memunculkan perpaduan yang harmonis. Menilik KBBI, tari adalah gerakan badan meliputi tangan dan sebagainya yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian seperti musik, gamelan, dan sebagainya. Unsur tari terdiri atas gerak, busana, tata rias, iringan, properti, tempat pertunjukan. Baca juga: 10 Contoh Tari Daerah Berpasangan, Mulai Tari Piring hingga Tari Golek Menak Baca juga: Pengertian Interval Harmonis dan Melodis Lengkap dengan Ciri-ciri Bunyi Interval Sejumlah penari membawakan tarian parade karakter event pada peluncuran Calender Of Event 2021 Kota Bandung, di Hotel el Royale, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/11/2020). (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)Dikutip dari Buku Tematik Tema 7 Kelas 6 SD, berikut penjelasan masing-masing unsur tersebut. 1. Gerak Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang dapat dinikmati oleh orang lain. Gerak tari diperagakan berdasarkan ruang, waktu, dan tenaga. Ciri khas gerak tari setiap daerah di Indonesia berbeda-beda. Gerak tari terbagi atas dua macam, yaitu gerak murni dan gerak maknawi. Bola.com, Jakarta - Seni tari adalah ekspresi jiwa dalam bentuk gerak yang indah dengan iringan tertentu. Gerak dalam seni tari memiliki nilai dan berbeda dengan gerak sehari-hari. Menurut Kamur Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni tari adalah seni mengenai tari menari (gerak-gerik yang berirama). Seni tari dipertunjukkan dengan ekspresi penjiwaan melalui gerakan ritmis yang estetis dan indah. Melalui ekspresi penjiwaan yang dibawakan oleh penari, seni tari menjadi daya tarik tersendiri bagi penontonnya. Hal itu karena setiap gerakan tubuh pada saat menari, memiliki pesan, perasaan, pikiran dan suasana tertentu. Di Indonesia, seni tari biasanya dilakukan untuk pagelaran adat, persembahan, peringatan, dan penyambutan tamu penting di suatu daerah. Banyak hal yang dapat memperkuat nilai dalam seni tari, yakni berupa unsur seni tari dan unsur pendukung seni tari. Bagi para pencinta seni tari pastinya penting mengetahui unsur-unsur seni tari. Apa saja unsur-unsur seni tari yang perlu diketahui? Berikut ini rangkuman tentang unsur-unsur seni tari lengkap beserta penjelasannya, seperti dikutip dari laman Ilmuseni.com, Rabu (5/5/2021). Ilustrasi seni tari. Credit: pexels.com/TimUnsur-unsur dalam seni tari terdiri dari beberapa unsur utama dan pendukung. Unsur utama seni tari ada tiga, yakni wiraga, wirama dan wirasa. Berikut ini penjelasan tentang unsur-unsur utama dalam seni tari: Unsur pertama dalam seni tari adalah raga atau wiraga, yang memiliki arti bahwa penari wajib menampilkan gerakan badan, baik posisi duduk maupun berdiri. Wiraga diambil dari bahasa Jawa yang berarti 'raga', dan dikenal sebagai gerakan tari. Pada saat menari, para penari harus menunjukkan semua gerakan tubuh yang ritmis, dinamis, dan estetis. Seni tari memiliki gerak murni yang tariannya tidak memiliki maksud tertentu. Setiap gerakan yang dibawakan penari, memiliki makna tertentu dan bisa ditebak oleh penonton atau penikmat tari. Ilustrasi seni tari. Credit: pexels.com/Danielle
Dalam seni tari mempunyai unsur irama atau wirama. Jadi, setiap gerakan tari harus bersifat ritmis sesuai alunan musik yang mengiringinya. Irama atau musik yang digunakan dalam seni tari, biasanya berasal dari rekaman lagu atau langsung dari instrumen yang dibawakan oleh pemusik. Namun, dalam beberapa tarian, gerakan tari bisa dilakukan dengan mengikuti irama dari tepukan tangan, hentakan kaki, hitungan maupun nyanyian yang dibawakan penari. Musik atau irama yang ada dalam unsur seni tari bisa membuat suasana menjadi lebih hidup, harmonis, dan sesuai makna tarian tersebut. Ilustrasi seni tari. Credit: pexels.com/Michael
Unsur seni tari selanjutnya ialah rasa atau wirasa yang berarti tarian tersebut bisa menyampaikan sebuah pesan perasaan, dari setiap gerakan yang dibawakan oleh penari. Pesan atau perasaan tersebut bisa tersampaikan dari ekspresi yang dibawakan oleh penari. Bagi seorang penari, penjiwaan dan ekspresi wajah saat menari sangat penting. Jika seorang penari mendapatkan karakter sebagai perempuan, maka ia harus menari dengan gerakan lemah gemulai dan mimik wajah yang ramah. Unsur wirasa ini juga harus menyatu dengan irama yang dibawakan pada saat menari. Ilustrasi seni tari. (Photo by Samantha Weisburg on Unsplash)
Dalam pertunjukkan tari perlu menampilkan penari dengan kostum dan tata rias yang sesuai. Yap, pasti ada riasan khusus dan kostum yang sesuai dengan tarian dan karakter yang dibawakan oleh penari. Hal tersebut tentunya untuk mendukung terciptanya suasana tarian dan menyampaikan karakter serta pesan secara tersirat. Tarian akan indah apabila penari bisa menguasai pola lantai. Jadi, dalam menari tak hanya berada di tengah panggung, tetapi juga bergerak ke sana ke mari sehingga tidak membuat penonton bosan karena terlalu monoton. Hal itu sangat penting dalam tarian agar antarpenari tidak saling bertabrakan sehingga gerakan yang ditampilkan dapat selaras, kompak, dan teratur. Ilustrasi menari secara berkelompok. Credit: pexels.com/Tim
Seni pertunjukan tari yang baik akan memperhatikan pengaturan panggung. Hal ini penting karena ada panggung yang tidak sesuai tema tarian. Setting panggung yang terpenting ialah pencahayaan. Jadi, dalam panggung sendratari tidak terlalu terang, tetapi juga tidak terlalu gelap. Dalam tarian tertentu, penari akan membawa properti. Properti ini merupakan alat pendukung, seperti selendang, piring, payung, dan lilin. Meski tidak semua tarian menggunakan properti, unsur ini perlu diperhatikan untuk mendukung tema tarian. Dengan adanya aksesori penunjang, penonton makin yakin bahwa tarian yang dibawakan telah dipersiapkan sebaik-baiknya. Selain itu, juga ada aksesori penunjang yang memudahkan penonton untuk mengetahui karakter tarian yang dibawakan. Sumber: Ilmuseni |