Cerita Nabi Nuh dan Hikmah Kisah Nabi Nuh Terlengkap – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang Nabi Nuh. Yang meliputi biografi nabi nuh, cerita atau kisah nabi nuh, do’a nabi, perintah pembuatan kapal, munculnya air bah, tenggelamnya putra nabi nuh as, memohon keselamatan putranya, air bah surut, doa nuh untuk keturunannya serta hikmah kisah nabi nuh alaihissalam. Untuk lebih detailnya silakan simak artikel Pengetahuan Islam dibawah ini. Show Nuh adalah nabi ketiga sesudah Adam, dan Idris. Ia merupakan keturunan kesembilan dari Nabi Adam. Ayahnya adalah Lamik (Lamaka) bin Mutawasylah (Matu Salij) bin Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qainan bin Anusyi bin Syits bin Adam. Antara Adam dan Nuh ada rentang 10 generasi dan selama periode kurang lebih 1642 tahun. Nabi Nuh As (Ibrani: נוֹחַ, Nūḥ; Tiberias: נֹחַ; Arab: نوح) adalah seorang rasul yang diceritakan dalam Taurat, Alkitab, dan Al-Qur’an. Nuh diangkat menjadi nabi sekitar tahun 3650 SM. nerupakan putra Lamik bin Matta Syalih bin Idris. Diperkirakan ia tinggal di wilayah Selatan Irak modern. Didalam Al-Quran diterangkan bahwa usia Nabi Nuh ialah 950 tahun sekitar 3993-3043 SM (QS. Al-‘Ankabuut:14). Namanya disebutkan sebanyak 58 kali dalam 48 ayat dalam 9 buku Alkitab Terjemahan Baru, dan 43 kali dalam Al-Qur’an. Menurut Ibnu Abbas bahwa nabi Nuh diutus pada kaumnya ketika berumur 480 tahun. Masa kenabiannya adalah 120 tahun dan berdakwah selama 5 abad. Dia mengarungi banjir ketika ia berumur 600 tahun, dan kemudian setelah banjir ia hidup selama 350 tahun. Ia mempunyai istri bernama Wafilah,sedangkan beberapa sumber mengatakan istri Nuh adalah Namaha binti Tzila atau Amzurah binti Barakil dan memiliki empat orang putra, yaitu Kanʻān, Yafith, Syam dan Ham. Pada jamannya terjadi air bah yang menutupi seluruh bumi; hanya ia sekeluarga (istrinya, ketiga anaknya, dan ketiga menantunya) dan binatang-binatang yang ada di dalam bahtera Nuh yang selamat dari air bah tersebut. Setelah air bah reda, keluarga Nuh kembali me-repopulasi bumi. Kisah Nabi Nuh AsSetelah Wafatnya Nabi, perilaku manusia saat itu semakin menyimpang. Begitu pula kaum Nuh, yang mana pada saat itu kaum Nabi Nuh As. menyembah berhala. Dalam Surah Nuh ayat 23.
Selain itu, kaum Nuh terkenal zalim dan sewenang-wenang. Kejayaan dan kekayaan membuat mereka sombong. Martabat dan harga diri diukur dari banyaknya harta. Karena itu, orang-orang miskin dipandang rendah. Para budak diperlakukan seperti binatang. Melihat keadaan itu, Allah memerintahkan Nuh untuk mengajak mereka ke jalan yang benar. Dengan sabarnya, Nabi Nuh menyampaikan ajaran-ajaran Allah kepada masyarakat yang musyrik. Nabi Nuh berkata kepada kaumnya,
Dakwah yang Nabi Nuh As. sampaikan tidak mendapat sambutan yang baik. Mereka malah mencela dan menghina Nabi Nuh. Mereka juga meremehkan Nabi Nuh As. dan pengikutnya yang miskin.
Doa Nabi Nuh AsNabi Nuh putus asa terhadap sikap kaumnya. Ia pun berlindung kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya, kemudian ia berdoa kepada Allah,
Setiap kali kuajak mereka untuk menyembah-Mu, supaya Engkau bisa memaafkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka pun menutup telinganya dengan ujung jarinya. Mereka tidak suka mendengar ajakanku. Mereka sangat berlebih-lebihan dalam pembangkangan. Sampai-sampai, mereka menutup wajahnya dengan baju supaya tidak melihatku dan tidak mendengar dakwah yang kuberikan.
Sesungguhnya Dia menerima tobat hamba-hamba-Nya. Dia memaafkan kesalahan-kesalahan serta memberi ganjaran atas tobat dan istigfarmu. Maka, Dia akan menurunkan hujan yang deras bagi kamu. Hujan yang akan menyuburkan tanahmu sesudah kekeringan. Dia memberi rezeki kepadamu berupa harta benda untuk kamu nikmati dan mengaruniai anak-anak yang akan membantu kamu. Kebun-kebun yang lebat akan membuat hidupmu sejahtera. Dan sungai-sungai akan menjamin pengairan bagi tanahmu.” (QS. Nuh : 5-12) Perintah Pembuatan KapalSudah tidak ada harapan lagi bagi kaum Nuh akan beriman, kecuali sedikit dari mereka. Kemudian, Nabi Nuh As. berdoa agar Allah menimpakan azab kepada kaumnya. Allah pun mengabulkan doa Nabi Nuh As. Sebelum Allah membinasakan kaum kafir itu. Allah memerintahkan Nabi Nuh As. dan kaum Muslim segera menyiapkan alat untuk menyelamatkan diri. Allah menyuruh mereka untuk membuat kapal. Kemudian Nabi Nuh As. dan pengikutnya segera menjalankan perintah Allah itu. Mereka mulai membuat kapal. Namun, pada saat pembuatan kapal Nabi Nuh As. dan pengikutnya diejek oleh orang kafir. Untuk menghadapi ejekan orang-orang kafir itu, Nabi Nuh As. berkata,
Menurut Ibnu Abbas menceritakan bahwa ketika Nabi Isa As. menghidupkan Ham bin Nuh, dia bertanya kepadanya kenapa rambutnya beruban, ia menjawab dia meninggal di saat usia muda karena ketakutannya ketika banjir. Ia berkata bahwa panjang kapal Nuh adalah 1200 Kubit dan lebarnya 600 Kubit dan mempunyai 3 lapisan yaitu :
Munculnya Air BahPada saat Nabi Nuh dan para pengikutnya, kaum Muslim, akhirnya selesai membuat kapal. Selanjutnya, Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk mengumpulkan makhluk hidup sepasang dari setiap jenis hewan yang hidup. Kemudian, hewan-hewan itu dimasukkan ke dalam kapal. Hal ini supaya mereka bisa berkembang biak lagi. Sebab, nanti setelah bencana besar melanda, makhluk hidup di bumi akan musnah. Kecuali yang ikut naik ke kapal Nabi Nuh. Setelah itu, Nabi Nuh menyuruh semua pengikutnya naik ke kapal. Nabi Nuh berkata kepada orang-orang beriman,
Mereka berdoa demikian karena bukan kapal itu yang menyelamatkan mereka. Hanya Allah-lah yang menjalankan dan menghentikan kapal itu. Sehingga, wajiblah atas mereka berharap kepada Allah. Setelah semuanya siap di dalam kapal, Allah menurunkan hujan dari langit. Allah menyuruh bumi memancarkan air dari segenap penjurunya. Dalam sekejap, air dari langit dan bumi berkumpul sehingga timbullah air bah yang dahsyat. Itulah bencana yang ditakdirkan Allah, dengan doa Nabi-Nya, untuk membinasakan orang-orang kafir. Sementara itu, kapal berlayar dengan perlindungan Allah dan pemeliharaan-Nya. Allah telah menyelamatkan Nabi Nuh dan orang-orang yang beriman. Tenggelamnya Putra Nabi Nuh asNabi Nuh teringat akan putranya. Sebagai seorang bapak yang menyayangi anaknya, Nabi Nuh memanggilnya. Ia memintanya untuk naik ke kapal bersama keluarga yang lain. Namun, putranya menolak. Nabi Nuh berkata,
Putra Nabi Nuh memang durhaka. Dalam situasi demikian, ia tetap tidak mau beriman kepada Allah. Karena ia menduga bahwa apa yang terjadi merupakan peristiwa alam biasa. Tanpa naik ke kapal pun, ia bisa selamat. Begitu pikirnya. Maka, ia berkata kepada bapaknya,
Nabi Nuh mengingatkan,
Ia yakin bisa mencapai puncak gunung dan berlindung di sana. Akan tetapi, bukan itu yang terjadi. Air bah terus meninggi dan menenggelamkan putra Nabi Nuh. Memohon Keselamatan PutranyaSebelum putranya tenggelam, Nabi Nuh memohon kepada Allah agar putranya diselamatkan. Karena, Allah telah berjanji akan menyelamatkan keluarganya. Allah menjawab bahwa putra Nabi Nuh yang kafir itu bukanlah termasuk keluarga yang dijanjikan untuk diselamatkan. Hal itu karena putra Nabi Nuh tidak beriman kepada Allah dan melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Allah melarang Nabi Nuh untuk memohon sesuatu, kecuali bila ia yakin bahwa hal itu benar. Nabi Nuh kemudian menyesal. Ia mengakui kesalahannya,
Air Bah SurutSelanjutnya, air bah benar-benar menenggelamkan kaum Nabi Nuh yang tidak mau taat. Setelah semua orang kafir tenggelam. Allah menyuruh bumi untuk mengisap airnya. Allah juga menyuruh langit untuk berhenti menurunkan hujan. Maka, surutlah air bah itu. Kapal Nabi Nuh, kemudian terdampar di Gunung Judy. Allah mengatakan dalam Surah Huud (11):48, Dikatakan kepada Nuh,
Di tanah baru itulah, pengikut Nabi Nuh hidup dengan damai. Lalu, mereka berkembang sehingga jumlahnya menjadi banyak lagi. Hud adalah Nabi yang diutus Allah kepada kaum ‘Ad di Al-Ahqaf. Sebagaimana firman Allah,
Menurut ahli sejarah, Al-Ahqaf merupakan daerah di antara Yaman dan Amman (Yordania) sampai Hadramaut dan Asy-Syajar. Kaum Ad hidup di daerah yang tanahnya subur. Mata air mengalir dari segala penjuru. Kondisi daerah sebaik itu memudahkan mereka untuk mengelola pertanian. Mereka juga mendirikan gedung-gedung megah di kota-kota. Kaum ‘Ad diberikan kekayaan harta benda oleh Allah. Akan tetapi, kaum ‘Ad lupa bersyukur kepada Allah. Padahal, mereka telah mendapat begitu banyak nikmat. Mereka malah menyembah berhala, yaitu Shada, Shamud, dan Al-Haba. Migrasi dari Suq Thamanim ke BabyloniaIbnu Thabari menceritakan setelah kapal berlabuh di pegunungan Ararat, ia kemudian membangun suatu kota di daerah Ararat (Qarda) di suatu areal yang termasuk Mesopotamia dan menamakan kota tersebut Themanon (Kota delapan Puluh) karena kota tersebut dibangun oleh orang yang beriman yang berjumlah 80 orang. Sekarang tempat tersebut dikenal dengan nama Suq Thamanin. Ibnu Abbas kemudian menceritakan bahwa Nuh membangun kota Suq Thamanin dan semua keturunan Qayin dibinasakan. Menurut Al-Harith dari Ibnu Sad dari Hisham bin Muhammad dari ayahnya dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas berkata
Abd al Ghafar menceritakan ketika kapal berlabuh di bukit jud1 pada hari Ashura. Doa Nuh untuk KeturunannyaIbnu Ishaq mengatakan bahwa Nuh mendoakan ketiga putranya. Nuh mendoakan keturunan Sam menjadi nabi-nabi dan rasul. Nuh mendoakan keturunan Yafith untuk menjadi raja-raja, sedangkan dari keturunan Ham dia doakan agar menjadi abdi dari keturunan Yafith dan Sam. Ketika Nuh menginjak usia lanjut, ia mendoakan agar keturunan Gomer dan Kush menjadi raja-raja, karena mereka berdua ini melayani kakeknya disaat usianya lanjut. Ibnu Abbas menceritakan bahwa keturunan Sam menurunkan bangsa kulit putih, Yafith menurunkan bangsa berkulit merah dan coklat, Sedangkan ham menurunkan bangsa Kulit hitam dan sebagian kecil berkulit putih. Hikmah Kisah Nabi Nuh
Demikianlah telah dijelaskan tentang Kisah Nabi Nuh dan Hikmah Kisah Nabi Nuh Terlengkap semoga dapat bemanfaat sehingga menambah wawasan dan pengetahuan kalian. |