Jelaskan Bagaimana lingkungan fisik dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang

Kepribadian merupakan kekhasan sifat dan kecenderungan cara berperilaku yang diperlihatkan oleh individu dalam kehidupannya sehari-hari. Cara berperilaku dimaksud melingkupi cara individu berperasaan, berfikir serta bertindak dalam lingkungan sosialnya.

Secara lebih spesifik, kepribadian dapat diartikan sebagai kombinasi dari perilaku, emosi, motivasi, dan pola pikir yang mendefinisikan seseorang.

Sebagai makhluk sosial, kepribadian individu sangat ditentukan oleh faktor lingkungan sosial tempat individu dibesarkan. Kepribadian terbentuk melalui interaksi sosial yang terjalin antara seorang individu dengan orang-orang disekitarnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, konsep kepribadian sangat lekat dengan konsep sosialisasi. Proses terbentuknya kepribadian berjalan beriringan dengan proses sosialisasi yang dialami oleh individu. Setiap individu sudah pasti memiliki ciri khas dan keunikannya tersendiri yang membedakannya dengan individu lain karena tiap-tiap individu mengalami proses sosialisasi yang berbeda-beda.

Kepribadian menggambarkan ciri khas individu dalam memposisikan dirinya didalam masyarakat. Ketika mengamati kepribadian individu, kita dapat mengetahui kekhasan individu tersebut dalam menyesuaikan diri dengan nilai dan norma yang ada disekitarnya (konformitas).

Unsur Kepribadian

Terdapat lima unsur kepribadian yang dimiliki oleh seorang individu, yaitu sebagai berikut:

  1. Karakter/watak (character) Karakter/watak merujuk pada pola tingkah laku yang ditunjukkan individu dalam kehidupannya sehari-hari. Orang lain cenderung dapat menilai karakter/watak individu, ada karakter/watak yang dianggap baik dan ada pula yang buruk.
  2. Tempramen (temprament) Tempramen merujuk pada sifat kepribadian yang terbentuk dengan melibatkan unsur warisan biologis atau keturunan. Tempramen adalah suatu kondisi dimana seorang anak memiliki sifat-sifat tertentu yang merupakan warisan dari orang tuanya.
  3. Sifat (traits) Sifat adalah tindakan berulang yang dilakukan oleh individu serta cenderung berlangsung dalam kurun waktu lama. Sifat-sifat dalam diri individu sangat beragam, terbentuk oleh karena pengaruh berbagai faktor sosial dan budaya.
  4. Ciri (type) Ciri juga merupakan tindakan berulang yang telah berlangsung dalam kurun waktu lama. Ciri menegaskan bahwa masing-masing individu adalah pribadi yang unik dan memiliki kekhasannya masing-masing.
  5. Kebiasaan (habit) Habit merupakan suatu pola perilaku yang dipraktekkan oleh individu ketika dihadapkan dalam kondisi (stimulus) tertentu. Pola perilaku atau kebiasaan terbentuk dalam kurun waktu lama dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan sosial seorang individu. Kebiasaan dapat dihilangkan ataupun diubah tergantung motivasi individu.

Aspek Kepribadian

Kepribadian memiliki tiga aspek utama, yaitu naluri, perasaan dan pengetahuan. Berikut merupakan penjelasan lengkapnya:

Aspek kepribadian yang pertama adalah naluri. Naluri manusia mengacu pada intuisi, yakni suatu hal yang diyakini namun berada diluar kesadaran seorang individu. Masing-masing individu memiliki dorongan untuk mengikuti nalurinya yang tercermin melalui sikap dan pola perilaku, pada akhirnya kepribadian individu dapat terbentuk.

Aspek kepribadian yang kedua adalah perasaan. Perasaan mengacu pada jiwa dan kata hati yang ada didalam diri seorang individu. Dalam hal ini, individu akan cenderung bersikap dan bertindak berdasarkan kehendak hati dan jiwanya, hal tersebutlah kemudian yang membentuk karakter dan pribadi individu tersebut.

Aspek kepribadian yang terakhir adalah pengetahuan. Pengetahuan mengacu pada kumpulan wawasan yang dimiliki oleh seorang individu, wawasan biasanya didapatkan melalui sekolah formal dan pengalaman pribadi individu tersebut. Individu dengan wawasan yang luas cenderung memiliki pemikiran yang terbuka dan akan membentuk kepribadian yang khas.

Jelaskan Bagaimana lingkungan fisik dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang

Faktor Pembentuk Kepribadian

Kepribadian terbentuk oleh pengaruh faktor-faktor fisik dan sosial yang ada disekitar kita. Secara lebih rinci, terdapat empat faktor pembentuk kepribadian individu, yaitu sebagai berikut:

  • Keturunan / Warisan biologis

Kepribadian seseorang dimaknai sebagai suatu hal yang diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi lainnya. Sebagai contoh, Rudi terkenal sebagai anak yang memiliki jiwa kewirausahaan, adapun sifat ketekunan dan kesabaran yang dimilikinya merupakan turunan dari Ayah dan Kakeknya yang merupakan wirausahawan sukses.

Proses terbentuknya kepribadian individu turut dipengaruhi oleh lingkungin fisik yang berupa letak geografis, iklim, topografi dan sumber daya alam. Sebagai contoh, orang dari etnis Batak terkenal memiliki logat berbicara yang lantang dan keras, hal ini dikarenakan latar belakang lingkungan fisik tertentu. Dahulu, orang Batak tinggal di wilayah pegunungan dan berciri khas pola permukiman menyebar. Permukiman yang tersebar menyebabkan jarak satu rumah dengan rumah lainnya menjadi berjauhan, maka untuk dapat berkomunikasi warga harus saling berteriak dan bersuara lantang.

Kepribadian individu dipengaruhi oleh faktor kelompok teman sebaya, dikenal pula dengan istilah peer group atau reference group. Kelompok teman sebaya merupakan kelompok yang memiliki ciri karakteristik berupa persamaan usia dan status. Kelompok pergaulan menjadi faktor yang berperan secara signifikan dalam membentuk karakter kepribadian individu setelah keluarga. Dalam hal ini, kelompok pergaulan cenderung menentukan baik buruknya kepribadian individu. Khususnya saat memasuki usia remaja dimana individu cenderung memiliki rasa penasaran yang tinggi, kesalahan dalam memilih teman sepergaulan dapat membawa pengaruh buruk terhadap kepribadian individu tersebut.

Kepribadian individu terbentuk atas pengalaman pribadi individu dengan lingkungan fisik, sosial dan budaya disekitarnya. Berbagai gabungan pengalaman pribadi individu menjadikan masing-masing individu sebagai pribadi yang unik. Kepribadian individu tidaklah sama, bahkan anak kembar yang dilahirkan secara bersamaan dari rahim yang sama akan memiliki perbedaan sifat dan karakter kepribadian.

Kontributor: Sabrina Burhanudin, S.Sos.
Alumni Sosiologi FISIP UI

Materi Sosiologi lainnya di StudioBelajar.com:

  • Integrasi Sosial
  • Stratifikasi Sosial
  • Dampak Negatif Globalisasi

Menurut Bintarto Lingkungan adalah sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan berdasarkan interaksi alam dengan masyarakat (sekitarnya).

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan psikologis. Baik itu pembentukan akhlak, prilaku, karakter, dan sifat seseorang.

Manusia tidak bisa melepaskan diri secara mutlak dari pengaruh lingkungan tersebut, karena lingkungan tersebut senantiasa tersedia di sekitarnya.

Jika lingkungan yang di tempati tersebut baik, maka akan terbentuklah kepribadian yang baik.Sebagai contoh:

Dahulu Dina ialah anak yang pembangkang, dia sangat minim akan pengetahuan agamanya, namun setelah Dina dimasukkan ke dalam pesantren oleh orang tuanya. Kedisiplinan dan nilai-nilai religius yang dipelahari di pesantrennya membuat Dina berubah menjadi sosok yang lebih baik lagi, dan taat akan Tuhannya. Itu Semua terjadi karena lingkungan yang di tempati Dina baik, maka terbentuklah kepribadian yang baik pula.

Namun, keadaan tersebut bisa berubah kapan saja dalam waktu sekejab hanya karena pengaruh lingkungan. Kecanduan obat-obatan terlarang, merokok, pacaran, suka membuat geng, berjudi, berhubungan bebas dan lain sebagainya karena faktor teman dan lingkungannya.

Biasanya, seorang anak yang di rumahnya sering melihat perkelahian antara orang tuanya akan berbeda perilakunya dengan anak yang di rumahnya ada kedamaian dan kasih sayang. Ini merupakan faktor dari lingkungannya.

Seseorang akan menunjukkan kepribadiannya berdasarkan hubungan interaksi yang dilakukan dengan keadaan lingkungannya.


Jelaskan Bagaimana lingkungan fisik dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang

Lihat Ilmu Sosbud & Agama Selengkapnya

Pada poin ini yang ditanyakan adalah contoh kepribadian seseorang yang disebabkan karena adanya faktor lingkungan. Kepribadian terbentuk karena adanya proses sosialisasi yang terjadi pada individu di lingkungan sekitarnya.

Contohnya perilaku menyimpang, hal ini dapat disebabkan karena individu bergaul dengan lingkungan yang menyimpang pula. Adapula sebaliknya, dimana seseorang bisa menjadi rajin membaca apabila dia bergaul dengan lingkungan yang juga gemar membaca. Sehingga secara tidak langsung lingkungan sekitar juga mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam bersosialisasi, yang pada akhirnya dapat memunculkan dua kondisi yang berbeda, yaitu kepribadian yang baik atau kepribadian yang kurang baik.