- Selama masa kehamilan, Bunda pasti ingin tahu sejauh mana perkembangan janin di setiap trimester. Supaya enggak penasaran, baiknya Bunda konsultasi kehamilan ke dokter sekaligus mengintip
perkembangan janin. Show
Menurut dr.Yuslam Edi Fidianto, Sp.OG, dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, mengecek kandungan setiap trimester kehamilan bertujuan memantau kesehatan dan mengevaluasi perkembangan janin. Nah, dokter juga berperan memantau kelainan-kelainan yang mungkin muncul sampai anak dilahirkan. "Perkembangan janin itu ada evaluasinya, tujuannya agar saat anak lahir, kita bisa prediksi dampak pada kehidupan anak dan tumbuh kembangnya," kata Yuslam kepada HaiBunda, baru-baru ini. Pada trimester pertama yaitu 0 sampai 12 - 14 minggu, evaluasi dilakukan untuk melihat perkembangan janin secara morfologi. Pembentukan organ janin secara lengkap terjadi dari minggu 12 sampai 14. Pada periode ini muncul tanda berupa penebalan di kulit tengkuk. Bila ketebalan di luar rata-rata, dicurigai adanya kelainan kromosom, yang bisa dokter prediksi dampaknya pada perkembangan janin setelah lahir. "Kalau kita bisa prediksi kelainan janin, kita juga bisa tahu dampak berat atau ringannya. Setelah itu, kita juga tahu apakah setelah anak tumbuh nanti akan butuh bantuan orang lain atau tidak," ujar Yuslam. Ilustrasi evaluasi perkembangan janin /Foto: IstockPada trimester kedua, yaitu saat janin berusia 14 sampai 26 minggu, atau tepatnya usia 22 minggu, bisa dilakukan evaluasi genetik dengan ultrasonografi (USG). Pada periode ini bisa dilihat perkembangan organ diantaranya struktur kepala, otak, cerebelum, dan cairan otak. Begitu juga perkembangan organ lainnya seperti jantung dan anggota gerak. "Kalau ada kelainan pembentukan struktur organ dari hasil USG, kita bisa lakukan pengecekan darah untuk lebih mengetahui jenis kelainan janin," imbuh Yuslam. Hasil evaluasi pada trimester kedua menentukan pemeriksaan di trimester ketiga, Bun. Jika hasil USG di trimester kedua dinyatakan bagus, Bunda hanya perlu mempersiapkan kesehatan menjelang persalinan saja. "Di trimester akhir kehamilan, jika hasil USG sebelumnya bagus, berarti tinggal dilihat perkembangan janin dan ibu hamil saja. Seperti perkembangan berat badan janin dan air ketuban atau plasenta ibu," tegas Yuslam. Melansir Pregnancy Birth and Baby, banyak masalah kesehatan janin dan ibu hamil dapat dideteksi sebelum bayi lahir. Tapi, tidak semuanya bisa terdeteksi, Bun. Itulah pentingnya melakukan semua pengecekan yang disarankan oleh dokter kandungan. Tercatat ada dua jenis tes kehamilan yang bisa Bunda lakukan, yaitu: 1. Tes skrining Dengan tes ini, Bunda bisa mengetahui apakah memiliki risiko kehamilan yang tinggi atau tidak. Namun, masih belum bisa mengetahui masalah yang terjadi pada kehamilan atau janin. 2. Tes diagnostik Tes ini akan langsung menunjukkan jika janin memiliki kelainan atau masalah dalam kandungan. Tingkat keakuratan tes ini lebih tinggi dari tes skrining. [Gambas:Video 20detik] (ank/rdn) Pengertian Trimester Kedua KehamilanTrimester kedua kehamilan merupakan periode yang terjadi pada minggu ke 13-28 kehamilan. Pada trimester ini, organ vital bayi seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan otak sudah lebih berkembang, sehingga ukurannya menjadi lebih besar. Bayi juga mulai bisa mendengar suara dan menelan. Rambut-rambut kecil bayi akan mulai tumbuh dan tubuhnya juga sudah bisa melakukan gerakan-gerakan kecil. Pada awal trimester kedua, berat bayi sudah mencapai 1,5 ons. Jika dibandingkan dengan trimester pertama, ibu hamil akan memiliki lebih banyak energi di trimester kedua ini. Gejala kehamilan yang tidak nyaman pun juga mulai berkurang, sehingga trimester kedua dianggap sebagai periode kehamilan yang paling nyaman. Perubahan Tubuh Ibu Hamil Saat Trimester KeduaMemasuki trimester kedua kehamilan, gejala mual dan lelah yang sering terjadi pada trimester pertama mulai menghilang. Ada beberapa perubahan fisik lain pada trimester kedua, yaitu:
Saat rahim mulai mengembang untuk memberi ruang bagi bayi, perut akan tumbuh. Payudara juga secara bertahap akan terus bertambah besar.
Kontraksi ini alami dan dapat terjadi secara tidak teratur pada sore atau malam hari, setelah aktivitas fisik atau setelah berhubungan seks. Namun, jika kontraksi menjadi teratur dan semakin kuat, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Sebab, kondisi tersebut dapat menjadi tanda persalinan prematur.
Perubahan hormon selama kehamilan merangsang peningkatan sel pigmen (melanin) di kulit. Akibatnya, ibu mungkin melihat bercak coklat di wajah (melasma). Selain itu, ibu juga mungkin melihat garis gelap di perut (linea nigra). Perubahan kulit ini biasa terjadi dan biasanya memudar setelah melahirkan. Meski begitu, paparan sinar matahari, dapat memperburuk masalah ini. Oleh karena itu, pastikan untuk menggunakan tabir surya ketika berada di luar ruangan.
Selama kehamilan, kadar hormon meningkat dan tubuh akan membuat lebih banyak darah. Hal ini dapat menyebabkan selaput lendir membengkak dan mudah berdarah, mengakibatkan hidung tersumbat dan mimisan. Kondisi ini dapat diredakan dengan tetes saline agar hidung tidak tersumbat.
Kehamilan dapat menyebabkan gusi menjadi lebih sensitif terhadap flossing dan menyikat gigi, yang dapat mengakibatkan pendarahan ringan.
Kehamilan menyebabkan perubahan sirkulasi yang mungkin membuat ibu pusing.
Kram kaki biasa terjadi saat kehamilan berlanjut, sering menyerang di malam hari. Untuk mencegahnya, regangkan otot betis sebelum tidur, tetap aktif secara fisik, dan minum banyak cairan.
Kondisi ini normal, tetapi jika keputihan menjadi berbau kuat, warnanya tidak biasa, dan disertai rasa sakit, nyeri atau gatal segeralah memeriksakan diri ke dokter.
Infeksi ini umum terjadi selama kehamilan. Namun, jika ibu sulit menahan BAK, atau merasakan nyeri saat buang air, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Perubahan Emosional saat Trimester KeduaKehamilan bisa menjadi waktu yang menyenangkan. Namun, penting juga untuk merasakan kecemasan yang meningkat atau suasana hati yang rendah yang rentan muncul. Terkadang salah satu atau kedua orang tua mengalami emosi yang sulit selama kehamilan. Hal ini dapat dipicu oleh perasaan khawatir tentang persalinan atau tentang bagaimana berperan sebagai orang tua. Perasaan cemas rentan terjadi, dan beberapa wanita hamil berisiko mengalami gejala kondisi yang disebut gangguan kecemasan. Selain itu, ada juga risiko depresi antenatal, yaitu gangguan suasana hati yang mencakup perubahan emosional yang intens di luar yang mungkin diharapkan selama kehamilan. Jika ibu khawatir tentang perasaan cemas, suasana hati yang buruk, atau depresi, pastikan ibu memeriksakan kondisi ke psikolog atau dokter kandungan. Hal yang Perlu Dilakukan Ibu Hamil saat Trimester KeduaSelain memenuhi kebutuhan nutrisi dengan baik, selama trimester kedua ibu hamil juga dianjurkan untuk berolahraga secara teratur. Ibu dapat melakukan latihan kegel, yaitu latihan dasar panggul. Hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah menjaga kesehatan gigi dan gusi. Sebab, kebersihan gigi yang buruk dapat meningkatkan risiko persalinan prematur. Kebutuhan Nutrisi saat Trimester KeduaMemenuhi nutrisi yang sehat dan seimbang sangat penting untuk dilakukan selama kehamilan. Sebab, hal ini dapat membantu perkembangan bayi serta menjaga kesehatan ibu hamil. Itulah mengapa ibu hamil dianjurkan memasak makanan sendiri di rumah agar terjamin kualitas dan kebersihan makanan. Beberapa asupan makanan yang penting untuk dipenuhi selama kehamilan adalah makanan yang mengandung tinggi serat seperti yang ditemukan pada buah atau sayuran, protein, dan rendah lemak. Selain makanan berserat, ibu perlu memenuhi asupan cairan untuk menghindari risiko sembelit. Dan yang tak kalah pentingnya, multivitamin prenatal juga diperlukan untuk memastikan ibu hamil memenuhi semua kebutuhan vitamin dan mineral selama kehamilan. Hal yang Perlu Dihindari Ibu Hamil saat Trimester KeduaSaat usia kehamilan semakin menua, ibu hamil perlu menghindari beberapa aktivitas yang bisa memberi dampak merugikan bagi kesehatan ibu dan bayi. Berikut hal-hal yang sebaiknya dihindari ibu hamil saat memasuki trimester kedua kehamilan:
Kapan Harus ke Dokter?Segera hubungi dokter jika mengalami gejala atau gangguan kesehatan selama kehamilan. Penanganan yang tepat dan cepat dapat mengurangi risiko terjadinya komplikasi. Melalui aplikasi Halodoc, ibu bisa membuat janji rumah sakit untuk memeriksakan kondisi. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! Ketahui info lebih lanjut tentang perkembangan janin sesuai usia kehamilan ini:
Berapa bulan trimester 1 2 dan 3?Jadi secara teknis, trimester pertama adalah 1-13 minggu. Trimester kedua dimulai pada minggu ke-14 dan berakhir di usia kandungan 27 minggu. Sedangkan, trimester ketiga dimulai pada 28 minggu sampai kehamilan minggu ke-41 atau waktu melahirkan.
Hamil 3 bulan masuk trimester berapa?Di usia hamil 3 bulan atau saat memasuki trimester kedua kehamilan, risiko keguguran sudah menurun dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Pada masa ini, gejala kehamilan, seperti morning sickness, umumnya juga sudah mulai berkurang kemunculannya.
Trimester 1 itu usia kandungan berapa?Trimester Pertama (0-13 minggu)
Dalam trimester ini, struktur tubuh dan sistem organ janin berkembang. Terjadi perubahan besar pada tubuh ibu yang kerap menimbulkan berbagai gejala, seperti mual-mual, muntah, mudah lelah serta emosional, sering berkemih, dan nyeri pada payudara.
Awal trimester 2 minggu ke berapa?Trimester kedua kehamilan merupakan periode yang terjadi pada minggu ke 13-28 kehamilan. Pada trimester ini, organ vital bayi seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan otak sudah lebih berkembang, sehingga ukurannya menjadi lebih besar. Bayi juga mulai bisa mendengar suara dan menelan.
|