Titik pusat gempa bumi yang terletak di permukaan bumi, tegak lurus dengan hiposentrum

Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan akan gempa bumi. Masih lekat diingatan gempa bumi dahsyat yang disertai dengan tsunami melanda wilayah Indonesia yaitu Aceh (2004) dan Palu (2018). Ketika terjadi bencana gempa bumi tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sering mengeluarkan istilah hiposentrum dan episentrum. Nah, kira-kira apa sih pengertian dari dua istilah tersebut?

Gempa bumi merupakan fenomena alam yang disebabkan oleh bergeraknya atau berpindahnya suatu permukaan bumi akibat kekuatan-kekuatan yang berasal dari dalam bumi. Gempa bumi dapat ditemui sebagai akibat dari aktivitas vulkanik (gempa vulkanik), aktivitas tektonisme (gempa tektonik) dan bisa juga akibat reruntuhan gua atau bukit kapur, atau runtuhan gletser (gempa terban).

Ada beberapa istilah yang bisa kita dengar atau temukan jika terjadi suatu bencana khususnya gempa bumi sehingga bisa mengetahui dari mana sumber/ lokasi gempa antara lain Hiposentrum dan Episentrum. Kita simak yuk penjelasannya!

Hiposentrum

Hiposentrum adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut suatu sumber gempa pada permukaan bumi. Hiposentrum tersebut dibagi menjadi dua berdasarkan perbedaan penyebab. Jika gempa disebabkan oleh patahan kerak bumi, maka disebut sebagai hiposentrum garis, apabila gempa disebabkan oleh gunung berapi atau tanah longsor maka disebut sebagai hiposentrum titik.

(Baca juga: 10 Gempa Bumi Paling Dahsyat di Dunia)

Gempa dapat dibedakan menjadi tiga tipe berdasarkan kedalaman hiposentrumnya antara lain :

  • Gempa dangkal (kedalaman hiposentrum < 100 km)
  • Gempa menengah (kedalaman hiposentrum 100-300 km)
  • Gempa dalam ( kedalaman hiposentrum > 300 km)

Episentrum

Episentrum adalah suatu garis atau tutuk di suatu permukaan bumi yan tegak lurus dengan hiposentrum. Posisi episentrum selalu berada di atas hiposentrum. Episentum berbentuk garis disebut sebagai gempa linier dan episentrum berbentuk titik disebut sebagai gempa sentral.

Gempa dapat dibedakan menjadi tiga tipe berdasarkan jarak dari episentrumnya, antara lain :

  • Gempa lokal (jarak dari episentrum < 10.000 km)
  • Gempa jauh (jarak dari ep[isentrum sekitar 10.000 km)
  • Gempa sangat jauh (jarak dari episentrum 10.000 km)

Titik pusat gempa bumi yang terletak di permukaan bumi, tegak lurus dengan hiposentrum

Titik pusat gempa bumi yang terletak di permukaan bumi, tegak lurus dengan hiposentrum
Lihat Foto

Wikipedia.org

Salah satu perbedaan hiposentrum dan episentrum adalah titik pusat gempanya. Hiposentrum ada di dalam Bumi, sementara episentrum di permukaan Bumi yang titiknya tegak lurus dengan hiposentrum.

KOMPAS.com - Hiposentrum dan episentrum merupakan dua istilah yang sering dijumpai dalam kaitannya dengan gempa bumi.

Dua istilah ini membantu seismolog (ahli gempa bumi) membaca dan memahami peta informasi gempa.

Menurut Rani Sitri Fitriani, dkk dalam buku Gempa Bumi, Vulkanisme dan Seisme: Seri Ensiklopedia Bencana Gempa Bumi (2021), hiposentrum adalah titik pusat terjadinya gempa yang berada di lapisan Bumi bagian dalam.

Sementara itu, dikutip dari buku Ensiklopedia Bencana 2: Gempa Bumi (2017) karangan Rani Siti Fitriani dkk, episentrum adalah titik pusat gempa bumi yang letaknya di permukaan Bumi dan tegak lurus dengan hiposentrum.

Jelaskan perbedaan hiposentrum dan episentrum! 

Perbedaan hiposentrum dan episentrum adalah titik pusat gempanya. Hiposentrum terjadi di dalam permukaan Bumi. Sedangkan episentrum di atas permukaan Bumi.

Baca juga: 5 Faktor Penyebab Gempa Bumi

Berikut beberapa perbedaan hiposentrum dan episentrum lainnya:

Jenis gelombangnya

Dilansir dari Difference Between, hiposentrum dan episentrum juga berbeda dari bentuk penyebaran gelombangnya.

Pada hiposentrum, jenis gelombangnya adalah body waves, yakni gelombang yang merambat melalui bagian dalam Bumi.

Body waves adalah gelombang yang tiba sebelum gelombang di permukaan yang dipancarkan oleh gempa. Jenis gelombang ini menyebar secara radial dari titik pusat gempa di dalam Bumi atau hiposentrum.

Sedangkan episentrum, jenis gelombangnya adalah body waves dan surface waves (gelombang permukaan yang merambat di permukaan Bumi).

Dua jenis gelombang ini juga menyebar secara radial dari titik pusat gempa di permukaan Bumi atau episentrum.

Baca juga: Daerah yang Aman dari Bencana Gempa Bumi di Indonesia

Dimensinya

Perbedaan hiposentrum dan episentrum adalah dimensinya.

Hiposentrum digunakan sebagai referensi untuk mengukur penyebaran tiga dimensi dari gelombang seismik (rambatan energi karena adanya gangguan dalam kerak Bumi, seperti patahan atau retakan).

Sementara episentrum dijadikan referensi untuk mengukur penyebaran dua dimensi gelombang seismik.

Di balik perbedaan hiposentrum dan episentrum, keduanya memiliki persamaan, yakni digunakan untuk mewakili titik asal mula gempa bumi, sehingga bisa diketahui di mana lokasi gempa yang memiliki efek parah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Titik pusat gempa bumi yang terletak di permukaan bumi, tegak lurus dengan hiposentrum

Titik pusat gempa bumi yang terletak di permukaan bumi, tegak lurus dengan hiposentrum
Lihat Foto

Wikipedia.org

Salah satu perbedaan hiposentrum dan episentrum adalah titik pusat gempanya. Hiposentrum ada di dalam Bumi, sementara episentrum di permukaan Bumi yang titiknya tegak lurus dengan hiposentrum.

KOMPAS.com - Gempa bumi adalah kejadian yang menimbulkan getaran di Bumi akibat adanya getaran lempeng, aktivitas vulkanik, dan runtuhan batuan. Ketika gempa terjadi, gempa akan dialirkan menuju permukaan Bumi sebagai gelombang seismik. Ketika terjadinya gempa, terdapat episentrum dan hiposentrum gempa.

Hiposentrum gempa

Hiposenter atau hiposentrum adalah titik pusat terjadinya gempa dan merupakan sumber gelombang seismik berasal. Titik ini berada pada kedalaman puluhan hingga ratusan kilometer di bawah tanah.

Namun, semakin dalam hiposentrum gempa, gempa yang dihasilkan biasanya tidak terlalu signifikan. Hal ini disebabkan semakin dalam lapisan bumi, batuan akan semakin tidak rapuh dan lebih elastis. Ini membuat gempa yang terjadi terlalu dalam tidak akan terlalu terasa. Sebaliknya, gempa yang terjadi dangkal, biasanya dampaknya akan lebih terasa di permukaan bumi.

Oleh karena itu, berdasarkan kedalamannya gempa pada hiposentrum terbagi menjadi tiga:

  • Gempa dangkal: kurang dari 70 kilometer
  • Gempa sedang: 70 sampai 300 kilometer
  • Gempa dalam: 300 sampai 700 kilometer

Episenter atau episentrum gempa adalah titik di permukaan bumi dimana gempa terasa dan terekam. Titik episentrum berada tepat di atas titik hiposentrum, namun berada di permukaan bumi. Gempa di episentrum merupakan hasil dari gempa di hiposentrum.

Episentrum sebagai titik pusat terasanya gempa di permukaan biasanya mengalami dampak yang paling parah karena merasakan getaran gelombang yang paling kuat dari titik hiposentrum. Sisanya, gelombang seismik akan dialirkan ke permukaan di sekitarnya.

Baca juga: Gunung Api Bawah Laut di Antartika Berpotensi Memicu 85.000 Gempa Bumi, Ahli Jelaskan

Berdasarkan kekuatan gelombang dan arah penyebarannya, gelombang yang dialirkan oleh episentrum terbagi dua, yaitu:

  • Gelombang primer: gelombang yang merambat dari pusat gempa. Karakter gelombangnya sangat kuat
  • Gelombang sekunder: gelombang yang merambat tegak lurus dari pusat gempa. Sifat gelombangnya lemah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Gempa bumi tektonik adalah gempa yang disebabkan karena lepasnya energi potensial dari dalam lapisan kulit bumi. Sumber atau pusat gempa tektonik yang ada di dalam bumi disebut dengan hiposentrum. Sementara, tempat di permukaan bumi yang terletak tegak lurus di atas hiposentrum disebut episentrum. Daerah sekitar episentrum yang memiliki kerusakan paling parah dapat dideliniasi (garis batas) dengan pleistoseista. Berdasarkan hal tersebut, jawaban yang tepat untuk soal ini adalah B.