Tensi 120 per 100 apakah normal?

Tekanan darah normal setiap orang bisa berbeda-beda. Hal ini dapat dipengaruhi usia hingga jenis kelamin. Nah, penting untuk memantau dan menjaga tekanan darah tetap normal agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan.

Table of Contents

  • Gangguan Kesehatan Terkait Tekanan Darah
  • Cara Mengukur Tekanan Darah
  • Tips Menjaga Tekanan Darah Normal
  • Tensi 120 per 100 apakah normal?
  • Berapa tekanan darah tinggi yang berbahaya?
  • Apakah tekanan darah diastolik tinggi berbahaya?
  • Diastolik tinggi tanda apa?

Orang dewasa dengan kondisi tubuh sehat umumnya memiliki tekanan darah normal sekitar 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Angka 90 dan 120 menunjukkan tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh atau biasa disebut tekanan sistolik.

Tensi 120 per 100 apakah normal?

Sementara itu, angka 80 dan 60 menunjukkan tingkat tekanan saat jantung beristirahat sejenak sebelum kembali memompa darah lagi, atau disebut juga tekanan diastolik.

Tekanan darah normal seseorang bisa naik atau turun, tergantung aktivitas fisik yang dilakukan, kesehatan pembuluh darah, dan kondisi emosional yang dialami. Jadi, Anda tidak perlu khawatir ketika tekanan darah Anda berbeda dengan orang lain, selama angka tersebut tidak konsisten tinggi atau rendah dalam waktu yang lama.

Gangguan Kesehatan Terkait Tekanan Darah

Apabila tekanan darah Anda selalu tinggi atau rendah dalam waktu yang lama, hal ini perlu diwaspadai karena bisa menjadi gejala gangguan tekanan darah. Berikut ini adalah jenis-jenis gangguan kesehatan terkait tekanan darah:

Hipertensi

Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada pada angka 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini terkadang tidak menunjukkan gejala, sehingga penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa tekanan darahnya di atas normal.

Apabila tidak segera ditangani, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi, seperti penyakit jantung, serangan jantung, hingga stroke. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan bahkan gagal ginjal.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi, antara lain:

  • Usia lebih dari 55 tahun
  • Obesitas
  • Perokok
  • Konsumsi minuman beralkohol atau berkafein secara berlebihan
  • Jarang olahraga
  • Konsumsi garam secara berlebihan
  • Riwayat hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung dalam keluarga

Hipotensi

Hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah angka 90/60 mmHg. Tekanan darah rendah umumnya relatif ringan dan tidak membahayakan penderitanya.

Meski demikian, hipotensi yang terjadi dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti masalah pada jantung maupun otak.

Selain itu, tekanan darah rendah juga perlu diwaspadai apabila penderitanya menunjukkan gejala, seperti mual, pusing, kelelahan, dehidrasi, pernapasan menjadi cepat atau dangkal, hingga pingsan.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hipotensi, di antaranya:

  • Kehamilan
  • Anemia
  • Penyakit Addison
  • Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
  • Efek obat-obatan, seperti obat antidepresan, penghambat alfa atau beta, levodopa (obat untuk Parkinson), dan sildenafil
  • Gangguan jantung

Cara Mengukur Tekanan Darah

Mengukur tekanan darah adalah satu-satunya cara untuk mengetahui apakah tekanan darah normal atau tidak. Anda dapat mengukur tekanan darah secara mandiri di rumah menggunakan tensimeter atau meminta bantuan perawat atau dokter di klinik maupun rumah sakit.

Sebaiknya Anda tidak merokok, menghindari minuman yang mengandung kafein, dan tidak melakukan aktivitas berat minimal 30 menit sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, agar hasilnya akurat.

Bila tekanan darah Anda menunjukkan angka di antara 120/80 mmHg dan 139/89 mmHg, pertahankan kondisi ini dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan berolahraga secara rutin. Anda perlu waspada bila tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih.

Jika hal itu terjadi, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan memastikan kembali tekanan darah Anda, mendeteksi penyebabnya, dan melakukan penanganan yang tepat sesuai kondisi kesehatan Anda.

Selain itu, Anda juga harus tetap waspada dengan hipotensi. Meski tergolong ringan, Anda tetap disarankan untuk memeriksa tekanan darah secara rutin. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi.

Tips Menjaga Tekanan Darah Normal

Tekanan darah normal dapat Anda pertahankan dengan menjalani pola hidup sehat berikut ini:

1. Mengonsumsi makanan bernutrisi

Konsumsi makanan bernutrisi merupakan salah satu cara menjaga tekanan darah tetap normal. Anda dianjurkan untuk mengonsumsi sayuran, makanan rendah lemak, biiji-bijian, serta makanan dan minuman rendah lemak.

Bagi Anda yang memiliki riwayat darah tinggi, hindari makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti daging merah, mentega, jeroan, dan gorengan. Batasi pula konsumsi makanan yang mengandung banyak garam, seperti makanan cepat saji dan keripik kentang kemasan.

Sementara itu, bagi Anda yang sering mengalami darah rendah, ada beberapa jenis makanan yang dapat dikonsumsi, seperti sayuran hijau, daging ayam, telur, ikan asin, telur asin, dan buah-buahan yang mengandung banyak air, misalnya semangka.

2. Membatasi asupan kafein

Konsumsi kafein berlebih atau dalam jangka panjang dipercaya dapat meningkatkan tekanan darah. Untuk menjaga tekanan darah tetap normal, Anda disarankan untuk mengurangi minum minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan minuman bersoda, serta perbanyak mengonsumsi air mineral.

Sebaliknya, seseorang dengan riwayat darah rendah justru dianjurkan untuk mengonsumsi minuman berkafein. Meski demikian, jumlahnya pun perlu dibatasi dan hindari konsumsi jenis minuman tersebut pada malam hari.

3. Berolahraga secara rutin

Rutin melakukan aktivitas fisik atau berolahraga minimal 30 menit setiap harinya dapat mempertahankan tekanan darah tetap normal.

Bagi Anda yang menderita hipertensi, aktivitas fisik secara rutin dapat menurunkan tekanan darah ke angka yang lebih aman. Beberapa contoh aktivitas fisik yang bisa dilakukan, misalnya berjalan kaki, bersepeda, dan berenang.

4. Mengelola stres

Aktivitas sehari-hari yang padat dapat menyebabkan Anda stres. Namun, stres yang tidak dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi.

Untuk meringankan stres, Anda dapat melakukan beberapa teknik mengelola stres, seperti melatih pernapasan, meditasi, dan senam pilates.

Memantau dan menjaga tekanan darah normal dapat membantu Anda mengontrol kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jika Anda mengalami gejala hipertensi atau hipotensi, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan diberikan penanganan yang tepat.

Terakhir diperbarui: 5 April 2021

Tensi 120 per 100 apakah normal?

Orang dewasa dengan kondisi tubuh sehat umumnya memiliki tekanan darah normal sekitar 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Angka 90 dan 120 menunjukkan tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh atau biasa disebut tekanan sistolik.

Berapa tekanan darah tinggi yang berbahaya?

Hipertensi stadium 1: sistolik 140-159 mmHg /diastolik 90-99 mmHg. Hipertensi stadium 2: sistolik 160 mmHg ke atas / diastolik 100 mmHg ke atas. Krisis hipertensi (perlu penanganan segera): sistolik 180 mmHg ke atas / diastolik 110 mmHg ke atas.

Apakah tekanan darah diastolik tinggi berbahaya?

Seseorang yang memiliki tekanan darah prahipertensi dapat memiliki risiko hipertensi. Hipertensi stage 1,Tekanan darah sistolik 140–159 mmHg atau tekanan darah diastolik 90–99 mmHg, dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh.

Diastolik tinggi tanda apa?

Kegemukan. Kondisi tubuh yang obesitas atau kegemukan sering dikaitkan dengan tekanan darah diastolik tinggi. Kurangnya aktivitas fisik. Gaya hidup yang kurang sehat, seperti jarang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, dapat menjadi penyebab berbagai masalah kesehatan, termasuk tekanan darah diastolik tinggi.

Tekanan darah 120 100 Apakah tinggi?

Normalnya, tekanan darah sistolik adalah 90-120, sedangkan tekanan darah diastolik normalnya 60-80. Tekanan darah tinggiapabila di atas 130/80 dan dikatakan tekanan darah rendah jika kurang dari 90/60. Apabila saat ini tekanan darah dikatakan 120/110, tekanan diastolik dikatakan tinggi sedangkan sistolik normal, hal ...

Apakah tensi 120 110 normal?

Angka tekanan darah normal untuk sistolik tidak lebih dari 120 mmHg dan diastolik di bawah 80 mmHg.

130 100 Apakah normal tekanan darah?

Tetapi, menurut kesepakatan ahli-ahli hipertensi, yang disebut tekanan darah normal adalah tidak melebihi 130/90. Angka pertama dikenal dengan sistolik (atas/saat jantung berkontraksi) sedangkan angka kedua disebut diastolik (bawah/saat jantung berelaksasi).

Apa tensi 100 normal?

Dari kacamata medis, seseorang bisa dikatakan mengalami hipotensi atau tekanan darah rendah bila memiliki angka tekanan darah 90/60 mmHg atau lebih rendah. Sebagai gambaran, tekanan darah yang normal adalah berkisar di angka 100/60 mmHg hingga 120/80 mmHg.