Teks debat tentang penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa asing

Tanggal : 09/10/2021, 11:22:13, dibaca 5514 kali.

Takut kok sama bahasa asing??

Dhea Putri Triandy

"Tidak perlu berlagak pintar saat kamu berbicara bahasa inggris."

"Kamu kan tinggal di Indonesia, tidak pantas berkeletah pandai berbahasa inggris."

"Tidak usah berambisi dengan bahasa inggris, kamu juga tidak akan bisa pergi keluar negeri."

Teks debat tentang penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa asing

sumber: NordVPN

 Segala kecaman dan makian terjadi saat seseorang memulai menggunakan bahasa inggris di kehidupan sehari-harinya ataupun di media sosial. Dari cacian tersebut memungkinkan terjadinya kurang rasa percaya diri pada seseorang. Banyaknya pro dan kontra yang terjadi saat menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.

"Kita sebagai orang Indonesia saja masih belum mampu untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar."

"Dengan kamu menggunakan bahasa asing, sama saja kamu mengurangi rasa Nasionalisme."

Menurut Wikipedia, saat ini bahasa Inggris telah menjadi media komunikasi utama bagi masyarakat di berbagai negara di dunia, seperti Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, New Zealand, Afrika Selatan, serta masih banyak lagi negara yang mejadikan bahasa inggris sebagai media komunikasi utama negara mereka.

Sebagai bahasa yang paling banyak dipakai di berbagai negara di dunia, bahasa inggris sudah dianggap sebagai bahasa resmi untuk dipakai di dunia internasonal. Bahasa yang juga hampir sama populernya seperti bahasa inggris adalah bahasa mandarin.

Teks debat tentang penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa asing

sumber: Superprof.co.id

Tidak ada salahnya belajar bahasa asing terutama bahasa Inggris, karena dengan mempelajari bahasa internasional kita dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan global. Namun jika terlalu sering menggunakan bahasa asing dalam keseharian apa yang terjadi pada keutuhan Indonesia?. Jika suatu saat sudah nyaman dalam menggunakan bahasa asing.

Menurut Mohammad Nuh, bahasa asing tak lantas mempengaruhi rasa nasionalisme. Semuanya kembali pada komitmen masyarakat sendiri, apakah mereka mau mempertahankan bahasa persatuan atau tidak. Selama mereka menyadari pentingnya bahasa Indonesia itu tidak akan jadi masalah.

Walaupun banyaknya pro dan kontra, tidak perlu kita cemaskan. Jika kalian ingin berbahasa inggris di kehidupan sehari-hari silahkan saja, lagipula berbicara dengan bahasa asing itu sangat menguntungkan. Belajar berbicara bahasa inggris tidak perlu terburu-buru. Cobalah dengan menghafalkan nama-nama perabotan ataupun nama-nama buah dalam bahasa inggris.

Jikalaupun tidak dipakai dalam kehidupan sehari-hari, kalian harus tetap mempelajari bahasa ini, dikarenakan dari banyaknya bahasa yang ada, Bahasa Inggris menjadi hal wajib dipelajari. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan dalam berbagai bidang. Mulai dari ekonomi, politik, bisnis, hingga teknologi.

Dan juga yang harus kalian ketahui pada masa saat ini apapun bisa terjadi. Bisa saja dikemudian hari kita harus pindah ke luar negri dan disana kita tidak bisa berkomunikasi dengan masyarakat sekitar. Apa yang bisa kita perbuat? Tidak akan pernah lagi bicara?

Teks debat tentang penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa asing

sumber: Kiddles.id

Sekarang saya akan bercerita mengenai kegiatan saya dalam sehari hari menggunakan bahasa inggris. Sehari harinya saya selalu menyisipkan bahasa asing dalam ucapan saya. Tidak ada cemoohan dari keluarga sekarang, walaupun awalnya berbagai makian saya terima. Saya menggunakan bahasa inggris ketika meminta sesuatu, meminta tolong, dan terkadang saya juga menggunakan bahasa asing dengan teman saya secara santai.

Jangan heran jika beberapa orang menganggap kalian sok pintar dengan menggunakan bahasa asing. Pada awal saya menggunakan bahasa asing, para anggota keluarga tidak satupun memahami ucapan saya. Oleh karena itu perlahan lahan saya mengajari mereka beberapa kosakata dalam bahasa inggris. Dengan begitu bukan hanya saya saja yang mendapatkan manfaat dalam mempelajari bahasa ini, namun seluruh keluarga saya pun sudah bisa dalam berbahasa inggris.

Perlu diketahui keluarga kami tidak selalu menggunakan bahasa inggris pada kegiatan sehari-hari. Kami lebih sering berbicara dalam bahasa indonesia daripada berbahasa asing. Itu dikarenakan keluarga kami tetap menjunjung tinggi bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia.

Banyak hal-hal yang kami pelajari dalam menerapkan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, tidak semua orang dapat menerima jika adanya bahasa asing dalam kehidupannya maupun kehidupan orang lain. Menurut mereka kita sudah terlalu jauh dalam belajar dan akan segera melupakan dan menghancurkan keutuhan NKRI. Kita tidak perlu membantah dan melarang pemikiran mereka, karena itu adalah hak mereka dan hak kita pula jika ingin menggunakan bahasa asing.

Hal inilah yang terjadi pada keluarga saya seperti paman ataupun keluarga yang lainnya. Karena perbedaan pendapat ini tidak sekiranya kami perang dingin antara keluarga. Kami masih saja  berbicara dan tertawa seperti biasanya. Walaupun dikadang hari terjadi hal yang tidak diinginkan.

Kedua, belajar bahasa inggris itu tidak bisa langsung pandai. Dengan menyisipkan beberapa bahasa asing itu sudah seperti belajar bahasanya secara perlahan lahan. Di awal orang orang akan tidak paham apa yang kita bicarakan. Karena pada saat itu kami juga menyisipkan bahasa inggris dan bahasa Indonesia dengan perbandingan 3:15.

Oleh karena itu saya lebih giat dalam mempelajari bahasa inggris dan juga membantu para keluarga saya dalam berbicara bahasa inggris. Oh ya hampir lupa menceritakan bagaimana saya bisa menerapkan bahasa asing di keluarga saya. Ini dimulai saat saya menginap dirumah teman akrab saya.

Teman saya ini mempunyai kakak sepupu yang dikenal sangat pandai berbicara bahasa asing. Dia sudah belajar bahasa inggris sejak berumur 4 tahun, ini juga dipengaruhi oleh ibunya yang berprofesi sebagai guru bahasa inggris. Sedangkan teman saya dan kakaknya masih belum bisa berbicara bahasa inggris dengan fasih.

Waktu itu saat dirumah teman saya, datanglah sepupu dan ibunya ini. Awalnya saya merasa sangat canggung dengan kehadiran mereka karena ini adalah pertama kalinya saya bertatap muka langsung dengan mereka. Kami berempat, saya, teman saya, kakaknya serta kakak sepupunya awalnya berbicara santai mengenai kehidupan SMA dan kuliah, kami juga bermain badminton bersama.

Saat sedang asik berbincang datanglah ibu teman saya dan menyuruh kami hanya boleh berbicara menggunakan bahasa inggris jika kakak sepupunya ini datang berkunjung. Kalau tidak kami semua akan didenda, dengan kakak sepupu teman saya menjadi pembimbing. Karena sanksi itulah kami semua langsung berbicara dalam bahasa inggris. Kami semua disuruh untuk membentuk lingkaran dan mulai berkomunikasi dalam bahasa inggris.

Teks debat tentang penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa asing

sumber: Cikimm.com

Didalam lingkaran tersebut saya, teman saya dan kakaknya bertanya tentang bagaimana dia bisa lancar berbicara bahasa asing dan dapat menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Dia menjelaskan bahwa ini adalah berkat ibunya yang memang sudah dari kecil menerapkan bahasa asing di kehidupan sehari-hari. Oh ya saya juga bertanya apa makanan favoritnya dan dimana biasanya dia membeli makanan tersebut. Dari sana saya langsung mengagumi kakak sepupu teman saya ini.

Perbincangan tersebut berlangsung lama dan dipenuhi canda tawa. Tidak ada ejekan saat kami salah menggunakan pronounce atau grammar, malahan kami selalu dibantu untuk memperbaikinya. Sanksinya mungkin tidak berlaku karena saat kami salah ibunya teman ku hanya tertawa dan selepas itupun kami semua ditraktir es krim.

Saya generasi muda yang peduli literasi! Artikel ini ditulis sebagai bentuk serta EF Literacy Day Competition 2021: https://www.ef.co.id/writing-competition

#EF Literacy

Kembali ke Atas


 Silahkan Isi Komentar dari tulisan berita diatas