Teknik memainkan alat musik tradisional dibagi menjadi 3 jelaskan

KOMPAS.com - Ada banyak alat musik di dunia, mulai dari tradisional hingga yang modern. Semua alat musik tersebut memiliki ciri khas dan suara yang berbeda.

Selain itu, tiap alat musik juga memiliki cara memainkannya masing-masing, seperti dipukul, dipetik, ditiup, atau lainnya.

Alat musik merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk menghasilkan suara tertentu. Cara memainkan alat musik akan berpengaruh pada suara yang dihasilkan.

Berdasarkan sumber bunyinya, alat musik dibagi menjadi beberapa jenis. Salah satunya alat musik idiophone atau idiofon.

Menurut Ahmad Faisal Al Kautsar dalam buku Mahir Bermain Gitar (2016), idiofon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran badan alat musik tersebut. Atau alat musik yang menggunakan badan alat musik itu sendiri. Artinya ketika dimainkan, alat musik akan bergetar dan kemudian menghasilkan suara.

Baca juga: 4 Alat Musik Daerah Sulawesi Barat

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, umumnya alat musik idiophone (idiofon) terbuat dari bahan padat yang beresonansi atau menimbulkan getaran suara. Contohnya seperti kayu, logam, batu, atau bahan lainnya yang padat dan bisa beresonansi.

Contoh alat musik idiofon

Banyak alat musik yang termasuk dalam idiofon. Apa sajakah itu?

Adalah alat musik tradisional dari Sulawesi Utara. Alat musik ini terbuat dari kayu khusus yang telah disusun sesuai urutan nadanya. Kolintang dimainkan dengan cara dipukul agar bisa menghasilkan suara.

Adalah alat musik tradisional yang cukup terkenal di Asia Tenggara dan Asia timur. Gong termasuk alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul khusus. Alat musik ini terbuat dari logam.

Dikutip dari Encyclopedia Jakarta, simbal merupakan alat musik yang sudah digunakan sejak zaman kuno. Simbal memiliki banyak ukuran, mulai dari kecil hingga besar.

Alat musik ini terbuat dari bahan logam dan termasuk dalam jenis alat musik perkusi. Simbal dapat dimainkan dengan cara dipukul pakai alat khusus, dibenturkan atau digesekkan dengan simbal lainnya.

Baca juga: Guoto, Alat Musik Daerah Papua Barat

Angklung merupakan alat musik idiophone yang bisa ditemui di daerah Jawa Barat. Alat musik ini terbuat dari bambu khusus atau tabung bambu.

Angklung dimainkan dengan cara digoyangkan. Suara yang dihasilkannya berasal dari efek benturan antar tabung bambu tersebut.

Adalah alat musik tradisional yang cara memainkannya dengan dipukul menggunakan pemukul khusus mirip palu. Saron terbuat dari bilah logam yang telah disusun berdasarkan urutan nadanya.

Adalah alat musik tradisional yang terbuat dari logam kuningan dan disusun sesuai urutan nadanya. Bonang agak mirip seperti gong, tapi ukurannya lebih kecil. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul sehingga menghasilkan getaran suara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menyebut Indonesia sebagai negara superpower dalam bidang budaya. Pengakuan akan pesona kebudayaan Indonesia ini disampaikan oleh Francesco Bandarin, Asisten Direktur Jenderal UNESCO bidang budaya, di sela-sela menghadiri Sidang Umum UNESCO ke-39.

Julukan tersebut muncul mengingat tingginya kekayaan Indonesia dalam bidang seni budaya. Salah satu warisan budaya Indonesia yang telah mendunia dan beberapa telah tercatat di UNESCO adalah alat musik tradisional khas Indonesia.

Alat musik tradisional khas Indonesia merujuk alat musik yang turun temurun hidup dan berkembang di daerah tertentu. Hadirnya alat musik tradisional sekaligus menjadi bukti tingginya khazanah pemikiran dan kebudayaan Indonesia.

Secara umum dalam masyarakat adat, ada tiga fungsi alat musik tradisional. Pertama, alat musik tradisional berfungsi sebagai sarana upacara adat yang dilakukan turun temurun. Kedua, sebagai pengisi latar musik pada pertunjukan seni atau sendratari khas setempat. Terakhir, alat musik tradisional menjadi sarana komunikasi, ekspresi, dan kreasi dari kebudayaan masyarakat setempat.

Menariknya, Indonesia memiliki beragam alat musik tradisional yang unik dan tidak bisa ditemukan di negara lain. Melansir dari Kompas.com, hingga 2015 setidaknya tercatat ada 34 alat musik tradisional Indonesia. Alat musik tradisional ini tersebar di berbagai daerah dari Sabang hingga Merauke.

Kini beberapa alat musik tradisional bahkan telah dikenal di mata internasional. Berikut ini lima alat musik “endemik” khas Indonesia yang telah mendunia.

Angklung

Alat musik tradisional dari Jawa Barat ini namanya telah mendunia. Angklung terbuat dari bilah-bilah bambu yang disusun sedemikian rupa sehingga saat digetarkan atau digoyangkan menghasilkan bunyi yang khas. Untuk mendapatkan nada yang harmonis, angklung harus dimainkan oleh banyak orang. Sebab satu angklung hanya mewakili satu tangga nada saja.

Angklung termasuk salah satu pesona budaya Indonesia yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara. Terlebih, UNESCO telah mengakui angklung sebagai Warisan Budaya Dunia, dan masuk dalam daftar Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Salah satu destinasi pariwisata Indonesia yang menjadikan angklung sebagai sebagai daya tariknya adalah Sanggar Seni Saung Mang Udjo di Bandung.

Teknik memainkan alat musik tradisional dibagi menjadi 3 jelaskan

Tifa

Berasal dari Timur Indonesia tepatnya daerah Papua dan Maluku, tifa merupakan alat musik tradisional khas Indonesia yang memiliki bentuk seperti tabung dan dimainkan dengan cara dipukul. Tifa terbagi dalam beberapa jenis, yakni jekir, potong, dasar, dan bas. Umumnya tifa digunakan saat upacara adat, pertunjukan musik, dan mengiringi tarian tradisional.

Secara bentuk, ada sedikit perbedaan antara tifa Maluku dan tifa Papua. Di Maluku, tifa memiliki bentuk tabung dan tidak diberi pegangan. Sedangkan di Papua bagian tengah tifa dibuat lebih melengkung, serta terdapat pegangan pada bagian tengah tifa.

Teknik memainkan alat musik tradisional dibagi menjadi 3 jelaskan

Kolintang

Merupakan alat musik yang berasal dari Sulawesi Utara. Fungsi awal kolintang digunakan untuk mengiringi upacara ritual adat yang berhubungan dengan penghormatan roh leluhur.

Kolintang terdiri dari beberapa potongan kayu ringan yang disusun di atas rak kayu. Alat musik tradisional ini dimainkan dengan cara dipukul dengan pemukul kayu khusus.

Biasanya kolintang tidak dimainkan sendiri, melainkan secara kelompok. Hebatnya, pada 2009 permainan kolintang secara massal berhasil memecahkan rekor dunia. Kala itu kolintang dimainkan 1.223 orang dengan keserasian permainan yang harmonis.

Saat ini fungsi alat musik kolintang bergeser ke arah industri kreatif. Alat musik khas Indonesia ini bertransformasi menjadi pengiring tari, lagu, hingga orkestra.

Teknik memainkan alat musik tradisional dibagi menjadi 3 jelaskan

Sasando

Menurut penuturan masyarakat adat, sasando telah digunakan di Rote (Nusa Tenggara Timur) sejak abad ke-7. Sasando merupakan salah satu alat musik tradisional khas Indonesia yang berupa dawai dan dimainkan dengan cara dipetik.

Berdasarkan struktur nada sasando dibedakan menjadi dua jenis, yakni sasando gong dan sasando biola. Sekilas jenis suara yang dikeluarkan sasando mirip dengan gitar, biola, harpa, dan alat musik dawai lainnya.

Hal unik dari sasando adalah bagian utama berbentuk tabung panjang dari bilah bambu. Karena keunikannya tersebut, sasando juga menjadi salah satu alat musik tradisional khas Indonesia yang diusulkan mendapatkan penghargaan UNESCO.

Teknik memainkan alat musik tradisional dibagi menjadi 3 jelaskan

Gamelan

Gamelan merupakan gabungan dari beberapa alat musik tradisional khas Indonesia yang dimainkan secara bersamaan. Gamelan merupakan alat musik tradisional Indonesia yang terdiri dari gong, kenong, gambang, saron, celempung, dan alat musik pendamping lainnya. Gamelan sendiri populer di Pulau Jawa dan Bali, ada gamelan Sunda, gamelan Jawa, dan gamelan Bali.

Tak hanya di Indonesia, gamelan juga telah lama dikenal di kancah internasional. Bahkan beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada menyelenggarakan pendidikan seni gamelan. Gamelan juga telah masuk sebagai alat musik yang diakui UNESCO sejak 2014.

Dalam falsafah masyarakat Jawa, harmonisme irama musik gamelan melambangkan keselarasan hidup. Konon, dulunya gamelan digunakan untuk memanggil dewa-dewa yang menguasai daratan Jawa.

Foto Cover: Ilustrasi seniman tradisional Sunda tengah mengajarkan cara bermain Angklung pada anak-anak di Saung Angklung Mang Udjo. (Shutterstock/Ega Purnama)