Tari ketuk tilu yang berasal dari jawa barat dilakukan secara

AdaHobi, Tari Ketuk Tilu – Sebagian dari kita mungkin ada yang belum tau tentang apa itu tari ketuk tilu, karena ada banyak sekali jenis tari di Indonesia. Sehingga beberapa orang dari sobat hobi bertanya-tanya darimana asal tari ketuk tilu? Bagaimana gerakan dan sejarahnya?

Pertanyaan diatas sangat wajar ada, karena Indonesia sendiri terbagi atas beberapa daerah atau wilayah, yang di setiap daerah memiliki ragam budaya berbeda. Baik itu dari segi bahasa, pakaian, kebiasaan, tempat tinggal dan bahkan pada seni tarinya.

Kali ini kita akan membahas salah satu seni tradisional tari ketuk tilu yang berasal dari suku Sunda di daerah Provinsi Jawa Barat. Saat ini tari ketuk telu kerap ditemui dalam acara pagelaran masyarakat, khitanan, pernikahan dan lain sebagainya.

Untuk menambah pengetahuan dan wawasal lebih lanjut mengenai tari ketuk tilu, mari kita simak pembahasan dibawah sampai selesai.

Sejarah Tari Ketuk Tilu

Tari ketuk tilu yang berasal dari jawa barat dilakukan secara

Dalam sejarah yang sering diungkapkan masyarakat Sunda, sebagian dari mereka mengisaratkan bahwa tarian ini mengandung usur ronggeng. Namun kisah ronggeng diabadikan dalam tulisan tahun 1809 dari Jacob van Middlekoop berjudul “Reglement van de Tandak op Ronggeng te Cheribon”.

Selain itu ada buku lain yang mengisahkan sejarah profesi Ronggeng saat berkunjung di Tasikmalaya yaitu tulisan Pleyte tahun 1816 berjudul “De Eerste Ronggeng”.

Oleh orang Sunda terdahulu, Tari Ketuk Tilu digunakan sebagai salah satu rangkaian upacara yang dilakukan oleh masyarakat Sunda sebagai bentuk kegembiraan dan wujud syukur untuk menyambut datangnya hari panen padi. Adapun jumlah penari tari ketuk tilu adalah 12 orang atau bisa juga dilakukan secara beramai-ramai dengan mengarak seorang gadis desa ketempat yang luas.

Pada saat mulai melakukan tarian ketuk tilu dan proses arakan, akan ada berbagai iringian musik tradisional khas Sunda. Acara tradisional ini biasanya dilaksanakan oleh para masyarakat pada waktu malam hari telah tiba.

Tari ketuk tilu termasuk jenis tari pegaulan yang ditampilkan untuk menunjukkan rasa kebersamaan dan tenggang rasa antar masyarakat sunda yang mengikuti acara. Awal mulanya sebelum fungsi tari ketuk tilu ini bergeser menjadi perayaan hari panen, pada zaman penjajahan belanda tari ini digunakan sebagai glosarium atau hiburan.

Pada dasarnya tari ketuk tilu mengandung unsur tarian, tabuhan dan nyanyian. Seiring berjalannya waktu dan berkembangknya zaman, kini kegiatan tari ketuk tilu diadakan pada saat acara-acara yang lain juga seperti pada acara pernikahan, pagelaran masyarakat dan juga lainnya. 

Sekarang tarian ini semkin berkembang dan kemudian dijadikan sebagai ajang bisnis serta popularitas. Hal itu ditandai dengan adanya kelompok-kelompok tari ketuk tilu yang tersebar di wilayah priangan Jawa Barat.

Apa Makna Dari Tari Ketuk Tilu?

Tari ketuk tilu yang berasal dari jawa barat dilakukan secara

Tari ketuk tilu sebenarnya merupakan cikal bakal dari lahirnya tari Jaipong. Dalam tarian ini terdapat banyak makna yang tersirat dan tersurat di dalamnya yang bisa kita ketahui. Apa saja makna yang ada dalam tari ketuk tilu? mari kita simak penjelasannya dibawah ini.

Nama ketuk tilu sebenarnya berasal dari sebutan nama alat musik pengiring tarian itu. Adapun alat musik pengiring itu yaitu terdiri dari tiga buah ketuk/bonang yang bisa mengeluarkan suara. Ketiga suara itu terdiri dari pola rebab, kendang indung (gendang besar), dan kendang kulanter (gendang kecil). 

Dalam iringan musik untuk tari ini agar mendapat suara yang khas juga diiringi alat musik gong dan kecrek.

Tari ketuk tilu merupakan tarian yang dilakukan oleh seorang pria dan wanita sebagai expresi dan wujud kegembiraan. Karena tarian ini termasuk jenis tarian yang membawa kegembiraan, maka tarian ini diawali musik pengiring bertujuan mengumpulkan penonton dahulu.

Setelah para penonton mulai berkerumun, maka penari baru masuk kedalam area atau tempat meraka akan menampilkan tariannya.

Baca juga : Tari Serimpi Berasal dari Mana? Simak Penjelasan Berikut

Gerakan Tari Ketuk Tilu

Tari ketuk tilu yang berasal dari jawa barat dilakukan secara

Dalam istilah ketuk tilu dikenal dengan 3G (Geol, Gitek, Goyang) yang melambangkan kesuburan. Tari tradisional khas Sunda ini lebih cenderung mendekati tanah yang melambangkan bentuk syukur  kepada Allah SWT atas diberikannya kesuburan tanah.

Tari ketuk tilu juga ditampilkan oleh seorang wanita sebagai gambaran wanita Sunda yang energik, lincah dan pantang menyerah dengan sisi keanggunan serta kelembutannya.

Ada beberapa macam nama pada gerakan tari ketuk tilu, seperti gerakan bayang kehidupan wayang, bajing loncat, depok, ban karet, langkah opat, oray-orayan dan lainnya. Meski nama gerakannya terbilang unik, ada makna tersirat di dalamnya, di antaranya adalah:

1. Gerakan Bayang Kehidupan Wayang

Gerakan ini melambangkan akan kisah dari bayangan manusia yang ada masanya buruk, abu-abu dan baik. Pola tari ini digerakkan dengan ayunan yang sedikit malu oleh penari ketuk tilu. 

2. Gerakan Emprak

Melambangkan bahwa manusia ini berada di bumi dan harus membumi. Dalam istilahnya ialah dimana bumi dipijak, disitulah langit dijunjung.

3. Gerakan Depok

Gerakan yang melambangkan bahwa kita sebagai manusia harus tetap berpegang teguh pada pendirian masing-masing walau perlu dipaksakan.

4. Gerakan Pling / Gibas

Arti dari gerakan ini agar manusia senantiasa waspada dari segala ancaman dan marabahaya.

5. Gerakan Gentus

Makna dalam gerakan ini adalah kita harus dapat mempertahankan diri dan melawan segala ancaman dari musuh kita. 

6. Gerakan Jaga Diri Irama

Gerakan ini menggambarkan kehidupan manusia yang harus senantiasa bisa menjaga diri dan membentengi diri dari segala cobaan. Sedangkan irama mempunyai makna berjalan sesuai dengan jalurnya.

7. Gerakan Ketangkasan Kehidupan

Gerakan yang dilakukan secara tegas dan cepat bermakna dalam menjalani kehidupan meski memiliki ketangkasan agar bisa melaluinya dengan tangkas, sigap dan cepat.

8. Gerakan Tutup

Dilakukan penari dengan posisi memasang kuda-kuda untuk menangkis hal-hal buruk yang akan datang dalam kehidupan.

Pola Lantai Tari Ketuk Tilu

Tari ketuk tilu yang berasal dari jawa barat dilakukan secara

Ada 2 jenis pola lantai pada tari ketuk tilu yaitu:

  • Pola lantai lurus vertikal, penari melakukan gerakan secara maju mundur.
  • Pola lantai diagonal, penari melakukan gerakan seronf ke kiri dan ke kanan.

Bentuk Penyajian Tari Ketuk Tilu

Dalam pementasan yang dilakukan, bentuk penyajian tari ketuk tilu biasanya akan dibagi menajdi 3 bagian :

  • Bagian pertama akan diisi oleh para pengiring yang bertugas memainkan irama kendang, gamelan dan rebab.
  • Bagian kedua biasanya para penari akan mulai memperkenalkan diri sembari menari ketika para penonton semuanya telah berkumpul
  • Bagian ketiga merupakan inti pertunjukan yang akan di pandu oleh juru penerang
  • Bagian terakhir para penari akan mengajak penonton untuk ikut menari bersama secara berpasangan

Properti Tari Ketuk Telu

Tari ketuk tilu yang berasal dari jawa barat dilakukan secara

Berikut ini adalah beberapa properti tari ketuk tilu yang dibutuhkan dan harus ada saat melakukan pementasan :

  • Alat Musik : rebab, kendang indung (kendang besar), kendang kulanter (kendang kecil, kecrekan, gong).
  • Pakaian/Busana : untuk pria menggunakan busana bernama kampret berwarna gelap dengan celana pengsi lengkap dengan atribut sabuk dan golok. Sedangkan wanita menggunakan busana kebaya dengan setelan bawah celana sinjang dilengkapi berbagai aksesoris sabuk, selendang, gelang, kalung dan rambutnya disanggul serta diberi aksesoris riasan bunga.

Nah demikian artikel mengenai tari ketuk tilu yang bisa AdaHobi bagikan kepada sobat hobi sekalian. Semoga bisa menambah wawasan, pengetahuan dan kecintaan kita kepada sesama serta terhadap adat dan budaya yang ada di Indonesia sebagai pemersatu bangsa.

Jika ada yang dipertanyakan dan didiskusikan mengenai tari ketuk telu dari daerah Jawa Barat ini bisa dituliskan di kolom komentar. Bagikan juga artikel ini kepada kerabat jika dirasa perlu dan bermanfaat.