Tari bedhaya dan tari Serimpi adalah termasuk jenis tarian yang bersifat

Tari bedhaya dan tari Serimpi adalah termasuk jenis tarian yang bersifat

Dewi Setyawan

Tarian Serimpi

Tari Serimpi adalah tarian klasik Keraton Yogyakarta yang ditarikan beberapa penari wanita anggun. Gerakan yang pelan dan lembut menunjukkan kesopanan dan kelemahlembutan budaya keraton.

Sejarah

Tari Serimpi sudah ada sejak masa kejayaan kerajaan Mataram pada pemerintahan Sultan Agung. Awalnya tarian ini merupakan tarian yang bersifat mistis dan hanya ditampilkan di Keraton Yogyakarta untuk acara kenegaraan dan peringatan kenaikan takhta Sultan.

Penari tari serimpi adalah penari yang dipilih oleh keluarga Kerajaan. Setelah Kerajaan Mataram pecah menjadi dua yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan Surakarta, tarian ini mulai mengalami perubahan dalam segi gerakan. Namun makna dari tarian ini masih sama yaitu kesopanan dan kelemah lembutan. Sekarang tarian ini ditampilkan untuk menyambut tamu dan acara budaya.

Tari bedhaya dan tari Serimpi adalah termasuk jenis tarian yang bersifat

Dewi Setyawan

Tarian Serimpi

Gerakan lembut tari serimpi

Tari Serimpi

Nama serimpi juga dikaitkan dengan 4 unsur dalam kehidupan manusia yang mewakili 4 orang penari, yaitu grama (api), angin (udara), toya (air), dan bumi (tanah). Kata serimpi berkaitan dengan makna impi atau mimpi. Saat menyaksikan tari serimpi, penonton terbawa alunan musik dan gerak lembut penari sehingga seolah-olah penonton masuk ke dalam dunia mimpi.

Jenis

Tari Serimpi ini dari masa ke masa telah mengalami berbagai pengembangan, diantaranya dari segi durasi dan pakaian yang dikenakan. Apa saja ya jenis tari serimpi?

1. Tari Serimpi Sangupati

Tari serimpi sangupati diciptakan oleh Pakubuwono IX. Tapi sebenarnya, tarian ini adalah karya dari Pakubuwono IV. Kata sangupati itu berasal dari kata “Sang Pati” (calon pengganti raja). Tarian ini mencerminkan tentang mengandalikan hawa nafsu.

2. Tari Serimpi Anglirmendhung

Tari serimpi anglirmendhung merupakan tarian yang digubah oleh K.G.P.A.A Mangkunagara I. Awalnya terdiri dari tujuh orang penari, lalu menjadi empat penari.

3. Tari Serimpi Ludira Madu

Tari serimpi ludira madu merupakan tarian serimpi yang diciptakan oleh Pakubuwono V. Tarian ini untuk mengenang ibundanya yang meninggal. Jumlah penari dalam tarian serimpi ludira madu ini adalah 4 orang putri.

4. Tari Serimpi Renggawati

Tari serimpi renggawati diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwono V. Penari berjumlah 5 orang penari. Tarian ini mengisahkan petikan dari cerita “Angling Darmo” dengan tambahan properti sebatang pohon dan seekor burung mliwis putih.

5. Tari Serimpi China

Tarian putri klasik di Istana Keraton Yogyakarta ini kostumnya harus menyesuaikan dengan pakaian bermotif dari China.

6. Tari Serimpi Padhelori

Tari serimpi padhelori diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwono VI dan VII. Properti yang digunakan berupa pistol dan cundrik. Tema cerita yaitu “Menak” (perang tanding antara Dewi Sirtu Pelaeli dengan Dewi Sudarawerti).

7. Tari Serimpi Pistol

Tari serimpi pistol diciptakan oleh Hamengkubuwono VII. Seperti namanya, pistol adalah properti tarian ini.

8. Tari Serimpi Merak Kasimpir

Tarian ini diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwono VII. Properti yang digunakan adalah pistol dan jemparing. Iringan musik menggunakan gending merak kasimpir.

9. Tari Serimpi Pramugari

Tarian ini diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwono VII. Tarian ini menggunakan properti pistol dan iringan gending pramugari.

Tari bedhaya dan tari Serimpi adalah termasuk jenis tarian yang bersifat

Dewi Setyawan

Tarian Serimpi

Gerakan tangan, kaki, dan kepala tari serimpi

 Iringan dan Gerakan

Dalam pertunjukannya, penari menari dengan lemah gemulai dengan gerakan yang sangat pelan  mengikuti iringan gamelan khas Jawa. Gerakan dalam Tari Serimpi ini didominasi oleh gerakan tangan, kaki, dan kepala. Penari menari dengan gerakan lembut dengan memainkan selendang yang diikat di pinggangnya.

Tari bedhaya dan tari Serimpi adalah termasuk jenis tarian yang bersifat

Dewi Setyawan

Tarian Serimpi

Kostum tari serimpi masa kini

Kostum

Pada zaman dulu, busana yang digunakan adalah pakaian pengantin putri Yogyakarta. Saat ini busana yang digunakan adalah baju tanpa lengan berwarna cerah dan kain jarik (kain batik bermotif).

Kepala penari menggunakan rambut gelungan yang dihiasi dengan bunga dan hiasan kepala bulu burung kasuari. Penari dihiasi dengan beberapa aksesoris seperti kalung, gelang, dan anting.

Selendang diikat di pinggang. Biasanya keris diselipkan di bagian depan menyilang ke kiri untuk menari, ada juga yang menggunakan pistol. Penari dirias dengan tata rias khas Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tari bedhaya dan tari Serimpi adalah termasuk jenis tarian yang bersifat

Pasti sudah pada tahu kan tari serimpi tarian klasik berasal dari jawa tengah? Keindahan serta kelembutan gerakan para penari adalah salah satu ciri khas dari kesenian ini. Maka tak heran jika jenis tarian ini cukup digandrungi banyak seniman lokal maupun mancanegara. Gerakan tari yang lemah gemulai seolah menggambarkan peringai perempuan Jawa Tengah yang terkenal akan kelembutan serta sopan santunnya.
SejarahMembicarakan mengenai sejarah tari serimpi tentu kita tidak dapat terlepas dari kisah raja Mataram yang paling tersohor yakni Sultan Agung Hanyokrokusuma. Pada masa kekuasaan beliau Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaan dan sangat terkenal hingga ke penjuru nusantara. Salah satu bukti kejayaan Mataram pada masa pemerintahan Sultan Agung sedikit banyak juga bisa kita pelajari dari tumbuh dan berkembangnya kesenian tradisional dari dalam keraton.Salah satu kesenian yang bermula pada masa tersebut tak lain adalah tari serimpi. Sebuah kesenian yang memperlihatkan keindahan serta nilai estetika seni tinggi yang identik dengan keanggunan, kecantikan, serta kesopanan para penarinya.Pada masa pemerintahan Raja Mataram ke-3 tersebut jenis tarian ini memiliki fungsi sakral yang dipertunjukkan pada acara-acara tertentu saja seperti acara pisowanan agung maupun acara peringatan hari penting kerajaan. Karena ini pula tarian yang mengedepankan kelembutan ini belum dikenal oleh masyarakat Mataram kala itu dan baru dikenal pada tahu 70-an jauh setelah kesenian tari tersebut tercipta.Sebagian seniman dan tokoh sejarawan meyakini bahwa kata “serimpi” berasal dari bahasa jawa yakni “impi” yang memiliki arti “mimpi”. Hal ini kemungkinan diberikan karena jika kita tengah menyaksikan pertunjukan tarian tersebu rasanya seperti berada di alam mimpi. Terlebih suara gending jawa beserta gamelan pengiring melantunkan irama nada asri nan damai membuat mata tersayup-sayup bagaikan di alam mimpi.Seiring perkembangan jaman serta kemunduran Mataram sepeninggal Sultan Agung hingga terjadinya perpecahan sebagaimana yang terjadi dalam perjanjian giyanti yang dilakukan pihak VOC dengan Sunan Pakubuana III pada tahun 1755 secara resmi kerajaan Mataram terpecah menjadi 2 yakni Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Dengan adanya perpecahan ini tentu saja keberadaan tarian serimpi juga dikenal oleh kedua kerajaan yang dulunya merupakan satu kesatuan tersebut. Hanya saja terdapat beberapa perbedaan antara gerakan serimpi yang dikenal oleh keraton Surakarta dan Ngayogyakarta.Jenis tari serimpiPerpecahan mataram tentu saja membuat kemunduran kerajaan tersebut hingga titik nol. Keberadaan kesenian klasik dalam keraton sedikit banyak juga mengalami kemerosotan. Hal ini dapat diketahui dari dikenalnya kembali tarian serimpi oleh Kesultanan Surakarta pada tahun 1788 yang berarti selama lebih dari 30 tahun tarian tersebut menghilang dari keraton.Hal yang sama juga terjadi di keraton baru dengan sebutan Ngayogyakarta yang memiliki wilayah kekuasaan di barat kali opak. Tarian serimpi yang dikenal pada masa Sultan Agung memang sama-sama dikenal oleh kedua kerajaan baru, namun dari keduanya memiliki sedikit perbedaan.Adapun jenis serimpi dari kedua keraton pewaris Mataram dapat dibedakan menjadi 2 yakni gaya Ngayogyakarta dan Gaya Surakarta. Secara lengkap kedua gaya tersebut masih memiliki jenis lagi yang dapat kita simak di bawah ini:Serimpi Surakarta Serimpi anglir Serimpi mendung Serimpi bondan.Serimpi Yogyakarta Serimpi babul layar Serimpi dhepel Serimpi genjungPada masa perpecahan tersebut tarian ini memang masih dikenal sebagai kesenian yang dipertunjukkan khusus dan bersifat sakral di dalam keraton. Namun pada masa kemerdekaan kesenian yang berasal dari dalam keraton ini mulai dikenalkan pada masyarakat umum dan secara berkelanjutan dikenal sebagai salah satu kesenian hiburan hingga saat ini.KesimpulanDari pengertian dan uraian di atas dapat kita ketahui bahwa tarian serimpi merupakan tarian klasik yang berasal dari kerajaan Mataram. Sejak perpecahan Mataram menjadi 2 yakni Surakarta dan Yogyakarta tarian ini juga memiliki sedikit perbedaan antara keduanya.

Fungsi tarian srimpi sendiri pada masa lalu dipertunjukkan sebagai salah satu ritual sakral dalam acara-acara tertentu seperti pisowanan agung dan peringatan hari penting dalam keraton