Pemindahan korban hanya boleh dilakukan apabila syarat-syarat evakuasi atau pemindahan korban sudah terpenuhi. Apa saja syarat-syarat korban boleh dipindahkan atau tidak? Pernahkah Anda melihat korban kecelakaan? Baik itu kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, maupun jenis kecelakaan lainnya, Anda harus hati-hati dalam melakukan pertolongan pertama. Pertolongan pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar. Tujuan pemberian pertolongan pertama di antaranya untuk menyelamatkan jiwa penderita, mencegah cacat, dan memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan. Pemberian pertolongan pertama harus cepat dan tepat berdasarkan keadaan korban. Pertolongan pertama pada kecelakaan, jika salah penanganannya, alih-alih menyelamatkan, malah bisa memperparah kondisi korban. Termasuk dalam hal mengangkat dan memindahkan korban ke tempat yang lebih aman. Jika Anda tidak mengetahui prosedur pemindahan korban, hal ini bisa memperparah kondisi korban, atau bahkan bisa mengakibatkan penolong mengalami cedera juga. Contohnya, ketika mengangkat tubuh korban yang mengalami patah leher, jika tidak mengetahui teknik yang benar bisa mengakibatkan kelumpuhan. Patahnya bagian leher bisa berakibat pada terhentinya pernapasan dan jantung. Terdapat persyaratan atau hal-hal yang perlu diperhatikan dan beberapa teknik yang direkomendasikan Palang Merah Indonesia dan American Red Cross jika Anda terpaksa harus memindahkan korban cedera atau kecelakaan. Baca juga artikel ini: Pentingnya Penilaian Korban Sebelum DipindahkanPenilaian korban merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan agar penolong mengetahui kondisi korban. Apa yang sebaiknya Anda lakukan ketika pertama kali menemukan korban? Sebelum Anda menolong korban cedera atau kecelakaan, pada saat sampai di lokasi kejadian hal yang pertama kali harus Anda lakukan adalah menilai keadaan sekitar. Perhatikan:
Setelah penilaian keadaan dilakukan dan dapat dipastikan kondisi sekitar aman, lakukan penilaian dini pada korban. Periksa kesadaran dan pernapasan korban. Pastikan jalan napas terbuka dengan baik, namun jika korban tidak merespons, gunakan teknik angkat dagu dan tekan dahi (head tilt/chin lift). Setelah jalan napas berjalan dengan baik, perhatikan pernapasannya dengan cara lihat, dengar, dan rasakan selama 5-10 detik. Bila pernapasan korban terhenti, segera lakukan pernapasan mulut ke mulut sekitar lima kali pengulangan. Periksa sirkulasi dengan melihat respons dari korban (biasanya batuk atau adanya gerakan) atau mulai bernapas lagi. Jika tidak ada tanda-tanda sirkulasi, lakukan 15 kompresi dada dan kemudian berikan dua kali bantuan napas melalui mulut ke mulut. Segera hubungi Rumah Sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Mintalah orang lain untuk segera mencari pertolongan atau melakukannya sendiri. Selalu catat nomor telepon penting darurat di daerah Anda. Dalam melakukan penilaian korban, pastikan keselamatan penolong, korban, dan orang-orang di sekitar lokasi kejadian sudah aman. Lakukan identifikasi dan tangani masalah-masalah yang mengancam jiwa, termasuk masalah trauma dan medis (jika memungkinkan). Stabilkan korban dan lakukan pemantauan pada cedera yang dialami. Sebelum bantuan medis tiba, American Red Cross merekomendasikan pedoman sebagai berikut:
Panduan Pemindahan Korban, Bagaimana Teknik yang Benar?Sumber: medicalnewstoday.com Setelah melakukan penilaian keadaan, penilaian dini, dan menghubungi fasilitas kesehatan terdekat, selanjutnya Anda harus menentukan prioritas pemindahan korban. Syarat-syarat pemindahan korban:
Hindarkan pemindahan korban, bila:
Pertolongan pertama sebaiknya diberikan di tempat korban berada sambil menunggu bantuan datang. Kecuali jika lokasi kejadian tidak memungkinkan korban dibiarkan di tempat tersebut (seperti ada bahaya kebakaran, ledakan, bangunan runtuh, listrik, bahan-bahan berbahaya, dll.), perhatikan hal-hal berikut:
Orang yang memegang bagian atas (kepala dan leher) harus mengikuti ke mana pun tubuh digerakkan. Dan, ia harus menjadi leader dalam mengangkat dan memindahkan korban.
Pemindahan Korban Oleh Satu Orang Teknik pemindahan korban ini dilakukan ketika hanya ada satu penolong di lokasi kejadian. Korban Tidak Sadar Seseorang yang tidak sadar tidak dapat melindungi jalan napas mereka sendiri sehingga Anda harus memastikan bahwa tidak ada bahaya yang bisa menghalangi jalan napas mereka saat Anda memindahkannya. Menyeret (dragging) tubuh korban adalah cara terbaik untuk memindahkan korban. Cara ini dapat dilakukan apabila sudah dipastikan korban tidak mengalami patah tulang leher, tulang belakang, dan tulang tengkorak. Menyeret juga bisa digunakan ketika korban terlalu berat untuk diangkat dan dipindahkan. Korban Bisa Bergerak Jika korban masih bisa berjalan meski pergerakannya terbatas, Anda dapat memapah korban untuk menstabilkan tubuh mereka saat berjalan. Korban Tidak Bisa Bergerak Jika korban tidak bisa bergerak, mereka mungkin mengalami cedera tulang belakang. Jika ada risiko ini, jangan pernah memindahkan korban, segera hubungi bantuan medis. Walking Assist (Memapah) Cara ini dapat dilakukan apabila korban mengalami cedera ringan dan masih sadar. Berdirilah di samping korban, lingkarkan tangan korban pada bahu Anda dan sanggalah korban dengan bahu Anda, pegang tangannya. Lingkarkan tangan Anda ke belakang korban dan pegang baju atau pinggangnya. Pindahkan korban dengan cara memapah. Cradle Carry (Membopong/Angkat Depan) Cara ini sangat efektif untuk mengangkat dan memindahkan korban anak-anak dan orang dewasa yang bertubuh kecil. Caranya dengan meletakkan tangan Anda di punggung korban (di atas pinggang) dan letakkan tangan satunya lagi di bawah paha korban. Piggyback (Menggendong/Gendong Punggung) Gunakan cara ini hanya dalam keadaan sangat darurat dan Anda cukup kuat untuk mengangkut korban yang sadar atau lemas. Gendong korban di belakang Anda dan tangan korban disilangkan di depan dada Anda. Tahan paha korban dengan kedua tangan Anda. Pemindahan Korban Oleh Dua Orang atau LebihFore and Aft Carry (Mengangkat Depan dan Belakang) Cara ini dapat dilakukan untuk korban tidak sadar atau tidak dapat bergerak dan terdapat dua penolong. Tidak dianjurkan untuk mengangkut korban patah tulang. Caranya dengan angkat bagian bawah lengan dan paha secara bersama-sama. Two Hand Seat (Mengangkat dengan Kursi Dua Tangan) Angkat korban sadar dengan kedua tangan dibuat seperti kursi. Dua penolong berlutut/jongkok dan kedua tangan masing-masing penolong berpegangan untuk membuat kursi. Tangan satu dibuat sandaran dan satunya lagi dibuat tempat duduk. Blanket Lift (Mengangkat dengan Selimut) Selimut atau kain yang cukup lebar yang dibuat seperti tandu ini adalah cara paling aman untuk korban dengan cedera tulang belakang, korban tidak sadar, dan/atau tidak bisa bergerak. Jangan mencoba untuk melakukan improvisasi jenis tandu apa pun jika Anda tidak yakin apa yang harus dilakukan dan bisa memperburuk kondisi korban.
Prinsip dasar pemindahan korban sakit atau cedera:
Semoga bermanfaat. Salam safety! |