Isi Teks Sumpah Pemuda dan Sejarahnya - Sejumlah murid SD berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10). Show Mari simak berikut ini isi teks Sumpah Pemuda yang diikrarkan para pemuda pada 28 Oktober 1928.Suara.com - Sebentar lagi Indonesia akan memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober. Pada hari tersebut, para pemuda Indonesia berucap sumpah dengan penuh semangat. Berikut ini isi teks Sumpah Pemuda. Hari Sumpah Pemuda menjadi momen penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Momen tersebut juga sebagai simbol komitmen tegas arah perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah. Isi teks Sumpah Pemuda memiliki makna yang dalam bagi Indonesia. Nah, bagi yang belum tahu atau lupa isi teksnya, mari simak berikut ini isi teks Sumpah Pemuda yang diikrarkan para pemuda pada 28 Oktober 1928. Teks Sumpah Pemuda Baca Juga: 50 Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2021 Terpopuler, Gratis Untuk Profil WA dan Instagram "Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia." "Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yanng satu, bangsa Indonesia." "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia." Sejarah Sumpah Pemuda Sejarah Sumpah Pemuda bermula dari kongres pemuda. Kongres ini memiliki visi dan misi untuk memajukan paham persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, kongres ini juga bertujuan untuk mempererat ikatan pemuda dengan bangsanya. Baca Juga: 25 Quotes Sumpah Pemuda dalam Merayakan Hari Sumpah Pemuda Diketahui, kongres pemuda digelar dua kali. Kongres pemuda I digelar tahun 1926. Pada kongres ini, para pemuda sukses merumuskan dasar-dasar yang terbagi menjadi dua kesepakatan. Adapun dua kesepakatan tersebut yakni (1) cita-cita para pemuda untuk berjuang memerdekakan Indonesia serta (2) perkumpulan pemuda sebagai upaya mengumpulkan organisasi pemuda menjadi satu wadah. Sedangkan kongres pemuda II digelar tahun 1928. Kongres ini terbagi menjadi tiga sesi yang dilaksanakan di tiga tempat berbeda. Adapun tujuan dari digelarnya rapat tersebut yaitu sebagai berikut:
Demikianlah informasi mengenai isi teks Sumpah Pemuda dan sejarahnya. Mari sambut Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober dengan penuh semangat. Kontributor : Ulil Azmi
Wikisource memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini: Putusan Kongres Pemuda-pemuda Indonesia Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27—28 Oktober 1928 di Batavia (kini bernama Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam berbagai surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan". Istilah "Sumpah Pemuda" sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya. Berikut ini adalah bunyi tiga keputusan kongres tersebut sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda.[1] Naskah orisinil diabadikan menggunakan ejaan Van Ophuijsen.
Bunyi ketiga keputusan kongres dalam Ejaan Bahasa Indonesia (ejaan terbaru yang digunakan pada masa kini):
Dalam buku Menguak Misteri Sejarah (2010), Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda merupakan salah satu tonggak sejarah bangsa Indonesia dalam mengawali kesadaran kebangsaan. Sumpah Pemuda mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa dan membuktikan bahwa perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia ternyata dapat disatukan sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”.[2] Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga.[3] Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.[4] Berikut adalah nama-nama tokoh pemuda yang ikut dalam Kongres Pemuda tersebut;[5]
Peserta
Wikisource memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini: Halaman:TDKGM 01.222 (2 2) Pembaharuan Keputusan Presiden Indonesia No. 316 tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur beserta penjelasannya.pdf/1 Sejak tahun 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda, yaitu hari nasional bukan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa Sumpah Pemuda.
|