Untuk menentukan kadar intensitas latihan kebugaran jasmani, khususnya untuk perkembangan daya tahan kordiovaskuler / jantung, dapat diterapkan Teori Katch dan Meardle yaitu (B) 220 – umur. Show Sebab, rumus dari frekuensi Denyut Nadi Maksimal (DNM) adalah 220 – umur. Jadi, apabila seorang berumur 14 tahun, berarti 220 – 14 = 206. Artinya frekuensi DNM orang tersebut sebesar 206. Setelah besarnya frekuensi maksimal denyut nadi ditemukan, baru menghitung tekanan intensitas latihan. Caranya dengan dikali 70-85% untuk ukuran intensitas latihan yang bukan atlet. Jadi, 220 – 14 x 70%. Hasil intensitas latihan orang tersebut sebesar 144 denyut nadi per menit. Jadi, cara mengitung intensitas latihannya = 220 – umur x 70%. (Apabila bukan atlet). Untuk menentukan kadar intensitas latihan, khususnya untuk perkembangan daya tahan kordiovaskuler, dapat diterapkan Teori Katch dan Meardle yaitu
PenjelasanMaksud soal: bagaimana cara menghitung frekuensi DNM. Kata kunci: intensitas latihan.
Sebab rumus frekuensi DNM menurut Metode Katch dan Meardle adalah 220. Karena, sesuai dengan rumus penentuan frekuensi DNM teoir dari Katch dan Meardle. Ya, intinya 220 lah. JawabannyaUntuk menentukan kadar intensitas latihan, khususnya untuk perkembangan daya tahan kordiovaskuler, dapat diterapkan Teori Katch dan Meardle yaitu Jawabannya: (B) 🏃♂️🏃♀️👩⚕️ Jawaban ini terdapat dalam buku paket kelas 8 revisi kemdikbud pada halaman 195 di bawah ini. Jadi pada intinya, intensitas latihan = DNM x 70%, bagi yang bukan atlet. Rumus mencari frekuensi DNM adalah 220 – UMUR. Dari pembahasan dan penjelasan yang telah diterangkan di atas, maka jawaban soal no 2 ini dinyatakan BETUL.
Jawaban: DNM : 220 - umur × 80% : 220 - 15 × 80% : 205 × 80/100 = 164 Denyut nadi/menit
Cara Menghitung Denyut Nadi Maksimal
Kesegaran Jasmani merupakan salah satu aspek fisik dari kesegaran menyeluruh.Kesegaran jasmani memberikan kesanggupan kepada seseorang untuk melakukan pekerjaan produktif sehari-hari tanpa adanya kelelahan dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk menikmati waktu sesungguhnya dengan baik maupun melakukan pekerjaan yang mendadak. Sehubungan dengan kebuaran jasmani ini ada beberapa faktor yang perlu diketahui.Faktor-faktor ini dianggap dapat mempengaruhi kesegaran jasmani seseorang yakni ; 1. Masalah kesehatan,seperti keadaan kesehatan,penyakit menular dan menahun. 2. Masalah gizi,seperti kurang protein,kalori,gizi rendah dan gizi yang tidak memadai. 3. Masalah latihan fisik,seperti usia mulai latihan,frekuensi latihan perminggu,intensitas latihan dan volume latihan. 4. Masalah faktor keturunan,seperti anthrometri dan kelainan bawaan. Agar dapat meningkatkan kesegaran jasmani dengan baik dan benar perlu diketahui hal-hal berikut ini. 1. Mengenal Komponen Jasmani Komponen-komponen kesegaran jasmani meliputi berbagai hal berikut ini.
Macam latihan disesuaikan dengan kebutuhan kita,namun untuk mendapatkan kesegaran fisik seutuhnya,komponen-komponen kesegaran jasmani harus dilatih secara seimbang.Juga pilihan macam latihan yang mudah dan murah seperti joging dan jalan kaki.
Untuk berlatih kesegaran jasmani bukan atlit diperlukan waktu minimal 20 menit,tidak termasuk waktu untuk pemanasan atau pendinginan.
Latihan sebaiknya lebih sering dilakukan. Latihan 5 kali seminggu tentunya memberikan efek lebih baik daripada latihan 2 kali seminggunya.Untuk seorang bukan atlit,latihan 3 kali seminggu adalah cukup,meskipun demikian latihan 4 kali atau 5 kali seminggu memberikan hasil sedikit lebih baik
Untuk menentukan kadar intensitas latihan,khususnya untuk perkembangan daya tahan kardiovaskuler,dapat diterapkan Teori Katch dan Meardle.
Mula-mula hitung frekuensi Denyut Nadi Maksimal dengan rumus DNM = 220 - UMUR
Untuk menentukan DNM seorang siswa yang berumur 13 tahun dapat menggunakan rumus sebagai berikut.
Untuk latihan seseorang bukan atlit sekitar 70-85 % dari 100 % dengan lama latihan 20-30 menit.Jadi bila digunakan intensitas yang 70% ,maka denyut nadi maksimalnya adalah
= 207 x 70% = 145 denyut nadi per menit. Page 2
Lihat Foto KOMPAS.com - Intensitas latihan selalu terlihat dalam cara kita melakukan aktivitas fisik sehari-hari seperti jalan kaki, lari, hingga bersepeda. Seseorang yang kerap melakukan intensitas latihan akan berbeda dibanding dengan yang tidak. Hal tersebut nampak dari aktivitas napas, detak jantung, dan munculnya keringat serta lelah pada otot. Pengertian menurut Weight Watchers (WW), intensitas latihan adalah jumlah kekuatan fisik, yang dinyatakan sebagai persentase maksimum yang digunakan tubuh dalam melakukan suatu aktivitas. Baca juga: Tujuan dan Manfaat Olahraga Bulu Tangkis Cara Menghitung Intensitas LatihanUntuk menentukan kadar intensitas latihan, khususnya untuk perkembangan daya tahan kardiovaskuler, dapat diterapkan teori katch dan meardle. Mengutip jurnal Sosialisasi Menjaga Kebugaran Jasmani saat Pandemi Covid-19 pada Sekolah Penerapan teori katch dan meardle untuk menghitung kadar intensitas latihan sangatlah mudah. Baca juga: Keajaiban Papua di Tengah Olahraga Indonesia yang Tak Merata Yakni hitung frekuensi denyut nadi maksimal (DNM) dengan rumus DNM=220-umur. Sebagai contoh, seseorang yang berumur 20 tahun seharusnya memiliki DNM 200 denyut/menit. Setelah itu, angka yang didapat dimasukkan ke dalam takaran intensitas latihan:
Artinya, bagi atlet berumur 20 tahun, takaran yang harus dicapai dalam latihan adalah 80-90 persen dari 200, yakni 160-180 denyut nadi/menit.
Artinya, untuk orang yang berusia 40 tahun dan berolahraga sekadar menjaga kesehatan maupun kondisi fisik, takaran intensitas latihannya sebaiknya adalah 70-85 dari DNM (180) yakni 126-153 denyut per menit. Baca juga: 6 Manfaat Melakukan Kebugaran Jasmani Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |